Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, PERINGKAT OBLIGASI, UKURAN PERUSAHAAN

DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI KORPORASI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2012.

Isnaini Desnitasari

1201104070

Isnainidesnitasari@gmail.com

Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika Universitas Telkom

ABSTRACT

The capital market is a meeting between the parties who have surplus funds to those who need the
funds by way of trade in securities. Thus, the capital market can also be interpreted as a market to
trade in securities generally have a lifespan of more than one year, such as stocks and bonds. while
places where the sale and purchase of securities referred to the stock exchanges.
With the capital market parties who have surplus funds (investors) may choose an alternative
investment to deliver optimal returns one of the traded securities, namely bonds. This study aims to
determine the effect of interest rates, bond ratings, firm size and debt-to-equity ratio of the yield to
maturity on 43 corporate bonds are corporate bonds issued bonds in Indonesia Stock Exchange 2010-
2012. This study uses the technique of multiple linear regression analysis. The results of this test
indicate that the level of interest rates and bond ratings and a significant effect on yield to maturity of
25.90% and 5.20%, while the size of the company and the debt to equity ratio has no significant effect
on yield to maturity of 1.60% and 0.30%. Thus, investors in investing in the bonds need to pay
attention to interest rates and bond ratings

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga
bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih
dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas
disebut dengan bursa efek. Dengan adanya pasar modal pihak yang memiliki kelebihan dana
(investor) dapat memilih alternatif investasi untuk memberikan return yang optimal salah satu
sekuritas yang diperdagangkan yaitu obligasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
tingkat suku bunga, peringkat obligasi, ukuran perusahaan dan debt to equity ratio terhadap yield to
maturity obligasi pada 43 perusahaan obligasi korporasi yang menerbitkan obligasi di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2012. Penelitian ini menggunakan teknik analisi regresi linear berganda. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga dan peringkat obligasi berpengaruh dan
signifikan terhadap yield to maturity sebesar 25,90% dan 5,20%, sedangkan ukuran perusahaan dan
debt to equity ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap yield to maturity sebesar 1,60% dan
0,30%. Dengan demikian investor dalam melakukan investasi pada obligasi perlu memperhatikan
tingkat suku bunga dan peringkat obligasi.

Kata Kunci: tingkat suku bunga, peringkat obligasi, ukuran perusahaan (total asset), debt to equity
ratio, yield to maturity .

1
PENDAHULUAN dengan karakteristik yang serupa. Tingkat
bunga yang diminta pasar atas suatu obligasi
Pasar modal memiliki peran besar disebut imbal hasil sampai jatuh tempo (yield
dalam perekonomian suatu negara yang to maturity-YTM) obligasi.(Ross et.al,
menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi 2009:281)
keuangan dan fungsi ekonomi. Dalam Seorang investor yang membeli suatu
menjalankan fungsi keuangan dilakukan untuk obligasi dan memilikinya sampai obligasi itu
menyediakan dana yang diperlukan oleh para jatuh tempo akan menerima YTM yang
issuer dan para investor menyediakan dana terdapat pada tanggal pembelian, tetapi YTM
tanpa harus terlibat langsung dalam obligasi yang diperhitungkan akan sering
kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk mengalami perubahan di antara tanggal
investasi tersebut. Sedangkan dalam menjalani pembelian dan tanggal jatuh temponya
fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan (Brigham dan Houston, 2006). Oleh karena
fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak itu, baik investor ataupun emiten seyogyanya
yang memiliki kelebihan dana (investor) untuk selalu memperhatikan fluktuasi YTM
kepada pihak yang membutuhkan dana obligasi dan harus melihat faktor-faktor
(issuer). eksternal dan internal yang mempengaruhinya.
Dengan demikian pasar modal juga Faktor eksternal yang perlu
bisa diartikan sebagai pasar untuk diperhatikan yaitu faktor makroekonomi di
memperjuabelikan sekuritas yang umumnya antaranya adalah suku bunga. Suku bunga
memiliki umur lebih dari satu tahun. Pasar dapat dijadikan benchmark oleh investor
modal juga dapat berfungsi sebagai lembaga terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah
perantara (intermediaries). Fungsi ini suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
menunjukkan peran penting pasar modal Pemilihan bunga tersebut dalam penelitian ini
dalam menunjang perekonomian karena pasar adalah SBI karena didukung dan dijamin
modal dapat menghubungkan pihak yang penuh oleh Bank Indonesia sebagai otoritas
membutuhkan dana (issuer) dengan pihak moneter sehingga partisipan pasar surat
yang memiliki kelebihan dana (investor). berharga memandang SBI sebagai surat
Dengan adanya pasar modal pihak berharga bebas risiko.
yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat Pada umumnya apabila tingkat suku bunga
memilih alternatif investasi untuk memberikan dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi
return yang optimal salah satu sekuritas yang naik; dan sebaliknya jika bunga meningkat,
diperdagangkan yaitu obligasi. Obligasi adalah nilai obligasi turun.(Sundjaja et.al, 2007:307).
suatu istilah yang digunakan dalam dunia Perkembangan tingkat suku bunga SBI hingga
keuangan yang merupakan suatu pernyataan tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 1.1
utang dari peneribit obligasi kepada pemegang berikut ini.
obligasi beserta janji untuk membayar kembali
pokok utang beserta kupon bunganya kelak Gambar 1.1
pada saat jatuh tempo. Grafik Tingkat Suku Bunga SBI
Obligasi yang diterbitkan perusahaan
disebut juga obligasi korporasi. Obligasi
korporasi dapat dibedakan atas obligasi
konvensional dan obligasi syariah. Obligasi
korporasi konvensional adalah obligasi yang
diterbitkan oleh perusahaan di mana
perusahaan yang menerbitkan obligasi
mempunyai kewajiban untuk membayar bunga
secara reguler sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman
pada saat jatuh tempo.
Untuk mengetahui nilai dari sebuah
obligasi pada satu titik waktu tertentu, kita
perlu mengetahui jumlah periode yang masih Sumber: www.bappenas.go.id
tersisa hingga jatuh tempo, nilai nominal,
kupon, dan tingkat bunga pasar untuk obligasi

2
Investor tidak hanya perlu dan modal sendiri. Bertambah besarnya debt to
memperhatikan faktor ekstenal perusahaan equity ratio suatu perusahaan menunjukkan
tetapi juga harus melihat faktor internal risiko distribusi laba usaha perusahaan akan
perusahaan dalam melakukan keputusan semakin besar terserap untuk melunasi
berinvestasi Setiap investor juga selalu kewajiban perusahaan (Ibrahim, 2008).
mengharapkan suatu hasil atau keuntungan
dari kegiatan investasi yang dilakukan. TUJUAN PENELITIAN
Namun, dalam dunia investasi selalu terdapat 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat
kemungkinan dimana harapan investor tidak suku bunga, peringkat obligasi, ukuran
sesuai dengan kenyataan, atau selalu terdapat perusahaan, dan debt to equity ratio
risiko. Investor yang menanamkan dana di (DER) perusahaan secara simultan
pasar obligasi harus mewaspadai adanya risiko terhadap yield to maturity obligasi
perusahaan penerbit obligasi yang tidak korporasi di Bursa Efek Indonesia
mampu memenuhi janji yang telah ditentukan, periode tahun 2010-2012.
yaitu risiko perusahaan tidak mampu 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat
membayar kupon maupun mengembalikan suku bunga, peringkat obligasi, ukuran
pokok obligasi (risiko default atau risiko gagal perusahaan, dan debt to equity ratio
bayar). (DER) perusahaan secara parsial
Pada surat hutang atau obligasi dikenal terhadap yield to maturity obligasi
suatu tingkat yang menggambarkan korporasi di Bursa Efek Indonesia
kemampuan bayar perusahaan penerbit periode tahun 2010-2012.
obligasi (rating obligasi). Peringkat obligasi
yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat TINJAUAN PUSTAKA
obligasi yaitu PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Obligasi
Indonesia) dan PT. Kasnic Credit Rating Brigham dan Houston ( 2009 : 345 )
Indonesia (Moodys Indonesia). menyatakan bahwa Obligasi merupakan
Perkembangan peringkat obligasi yang kontrak jangka panjang dimana peminjam
dikeluarkan oleh PT. Pefindo. dana setuju untuk membayar bunga dan pokok
pinjaman pada tanggal tertentu kepada
Selain itu, karakteristik keuangan pemegang obligasi tersebut.
setiap perusahaan juga harus dipertimbangkan
oleh investor atau kreditor. Ukuran (size) Yield Obligasi
perusahaan dapat digunakan untuk mewakili Yield obligasi merupakan faktor
karakteristik keuangan perusahaan. Ukuran terpenting sebagai pertimbangan investor
perusahaan adalah suatu skala dimana dapat dalam melakukan pembelian obligasi sebagai
diklasifikaskan besar kecil perusahaan instrumen investasinya. Investor obligasi akan
menurut berbagai cara antara lain: total asset, menghitung seberapa besar pendapatan
long size, nilai pasar obligasi ataupun saham, investasi atas dana yang dibelikan obligasi
dan lain-lain (Machfoedz, 1994). Ukuran (size) tersebut dengan menggunakan alat ukur yield
perusahaan pada perusahaan-perusahaan besar (Rahardjo, 2003). Yield merupakan hasil yang
kurang berisiko dibandingkan dengan diperoleh dari menginvestasikan sejumlah
perusahaan-perusahaan kecil karena dana pada suatu obligasi (Fahmi, 2012).
perusahaan kecil memiliki risiko lebih besar.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai asset Yield to Maturity
lebih besar cenderung memiliki kemampuan Menurut Tandelilin (2007) Yield to
bersaing yang lebih baik dibandingkan dengan Maturity (YTM) dari obligasi adalah tingkat
perusahaan-perusahaan yang memiliki asset return (hasil) yang didapatkan seorang
yang lebih kecil. investor bila memegang suatu obligasi sampai
Selain ukuran perusahaan , salah satu masa jatuh tempo. YTM mengevaluasi baik
informasi keuangan yang perlu pendapatan bunga, capital gain maupun
dipertimbangkan oleh investor sebelum cashflow yang diterima sepanjang masa hidup
membeli, menjual atau menahan obligasi dari obligasi yaitu sampai maturity date.
adalah debt to equity ratio (DER) merupakan Adapun rumus untuk menghitung YTM perlu
indikator struktur modal dan risiko finansial, digunakan metode coba-coba (trial and error)
yang merupakan perbandingan antara hutang sebagai berikut.

3
(Pemeringkat Efek Indonesia) yang juga
bekerja sama dengan Standars & Poors.
Perusahaan pemeringkat obligasi memberikan

( ) ( ) hasil peringkat obligasi dalam beberapa simbol
obligasi dimana masing-masing simbol
memiliki arti yang berbeda.
persamaan diatas
dapat ditulis kembali untuk Ukuran Perusahaan
penggunaan dengan tabel: Pengelompokkan perusahaan atas
dasar skala operasi (besar atau kecil) dapat
VB = INT (PVIFAkd, N) + M (PVIFkd, N) dipakai oleh investor sebagai salah satu
Dimana :
variabel dalam menentukan keputusan
VB = Nilai Obligasi investasi. Tolak ukur yang menunjukkan besar
N = Jumlah tahun sebelum obligasi kecilnya suatu perusahaan, antara lain total
jatuh tempo penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan total
Kd = Suku Bunga Pasar Obligasi aktiva ( Ferry dan Jones, 1979 dalam
M = Nilai nominal Panjaitan, 2004). Perusahaan besar umumnya
INT = Bunga yang dibayarkan tiap memiliki total aktiva yang besar pula sehingga
tahun dapat menarik investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut.
Secara khusus semakin tinggi tingkat Ukuran perusahaan adalah suatu skala
hasil hingga jatuh tempo, semakin rendah dimana dapat diklasifikasikan besar kecil
tingkat perubahan harga. perusahaan menurut berbagai cara, antara lain:
total asset, log size, nilai pasar saham, dan
lain-lain.
Tingkat Suku Bunga
Suku bunga adalah harga yang dibayar Debt to Equity Ratio (DER)
peminjam (debitur) kepada pihak yang Investor perlu mengatahui kesehatan
meminjamkan (kreditur) untuk pemakaian perusahaan melalui perbandingan antar modal
sumber daya selama interval waktu tertentu. sendiri dan modal pinjaman. Jika modal
Suku bunga terbagi atas dua jenis yaitu suku sendiri lebih besar daripada modal pinjaman,
bunga riil dan suku bunga nominal. Investor maka perusahaan itu sehat dan tidak mudah
dapat menentukan suku bunga yang dapat bangkrut. Debt to equity ratio juga dapat
dijadikan patokan sebelum membeli obligasi. memberikan gambaran mengenai struktur
Suku bunga yang dapat dijadikan benchmark modal yang dimiliki oleh perusahaan sehingga
terdiri atas berbagai jenis, salah satunya adalah dapat dilihat tingkat risiko tak terbayarkan
suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). suatu hutang ( Suharti, 2005). Debt to Equity
Pergerakan tingkat suku bunga SBI sangat Ratio dapat dihitung dengan rumus dibawah
berpengaruh terhadap efek pendapatan tetap. ini.
DER = Total Hutang
Peringkat Obligasi
Salah satu indikator penting untuk Total Ekuitas
mengeahui tingkat risiko yang dihadapi oleh
perusahaan penerbit obligasi, tercermin dalam
peringkat obligasinya. Obligasi yang
mempunyai peringkat tinggi menghasilkan
tingkat pengembaian yang rendah
dibandingkan dengan obligasi yang
mempunyai peringkat rendah. (Sundjaja et al.
2007:310)
Sundjaja et al. (2007:310) menyatakan
bahwa proses pemeringkatan obligasi
dilakukan oleh suatu lembaga pemeringkat
(rating agency). Di Indonesia Lembaga
pemeringkat yang ada adalah PT.Pefindo

4
KERANGKA PEMIKIRAN 2. Obligasi masih beredar atau belum
jatuh tempo sehingga dapat diperoleh
Gambar 2.1 data harga obligasi yang berlaku.
3. Membayar kupon dalam jumlah yang
Kerangka Pemikiran tetap (fixed coupon), untuk
meyakinkan bahwa tidak adanya
pengaruh floating rate terhadap yield
obligasi.
4. Obligasi perusahaan terdaftar dalam
peringkat obligasi yang dikeluarkan
oleh PT.Pefindo.
5. Perusahaan yang menerbitkan obligasi
mempunyai laporan keuangan lengkap
selama periode pengamatan.

Keterangan : Berdasarkan kriteria sampel diatas,


= menunjukkan hubungan maka dapat diperoleh 43 sampel perusahaan
variabel independen secara yang digunakan dalam penelitian ini
simultan terhadap variabel (terlampir).
dependen
= menunjukkan hubungan Pengumpulan Data
variabel independen secara Data digunakan untuk mengukur
parsial terhadap variabel suatu fenomena tertentu. Teknik pengumpulan
dependen data dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan (Zikmund et al, 2010:19).
METODE PENELITIAN Studi kepustakaan ini dilakukan dengan
mengumpulkan bahan-bahan yang berguna
Penelitian ini termasuk penelitian bagi analisis yang akan dilakukan selanjutnya.
deskriptif dan verifikatif (kausal) Sekaran Bahan-bahan yang dibutuhkan dapat berasal
(2011:158) mengungkapkan penelitian dari text book, jurnal, skripsi, tesis, laporan
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan keuangan perusahaan, website, dan lain-lain.
untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk Untuk penelitian ini, data yang dikumpulkan
menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti bersumber dari data sekunder. Data sekunder
dalam suatu situasi. adalah data yang telah ada. Data sekunder
Menurut Sugiyono (2005:21) metode merupakan data yang sudah diterbitkan atau
penelitian verifikatif pada dasarnya untuk digunakan pihak lain).
menguji teori dengan pengujian hipotesis. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian adalah Bond Book atau laporan
Sampel perusahaan yang menerbitkan dan
Sampel adalah bagian dari jumlah dan memperdagangkan obligasi. Data sekunder
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini
tersebut (Sugiyono, 2011:62). Teknik diperoleh dengan menggunakan metode
pengambilan sampel yang digunakan oleh dokumentasi. Metode dokumentasi yang
penulis dalam penelitian ini adalah teknik dipublikasikan oleh Indonesian Stock
purposive sampling, pengertiannya adalah Exchange (IDX), Indonesian Capital Market
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan Directory (ICMD), Indonesian Capital Market
tertentu (Sugiyono, 2011:68). Di mana dalam Electronic Library (ICaMEL), PT. Pefindo
penelitian ini, pemilihan anggota sampel dan Website Bank Indonesia.
penelitian didasarkan pada beberapa kriteria
berikut : Teknik Analisis Data
1. Obligasi korporasi yang tercatat dan Untuk menguji hipotesis tentang
diperdagangkan selama tahun 2010- kekuatan variabel independen (tingkat suku
2012 bunga, peringkat obligasi, ukuran perusahaan,
dan debt to equity ratio) terhadap variable
dependen (Yield to Maturity) penelitian ini

5
menggunakan teknik analisis regresi linear 4.3.2 Pembahasan Hasil Pengujian
berganda (multiple regression analysis model) Peringkat Obligasi
dengan persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Pada Pengujian Peringkat Obligasi
Least Square) dengan model dasar sebagai menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif
berikut: dan signifikan terhadap yield obligasi.
Persamaan regresi yang terdapat pada Tabel
4.8 memperlihatka t-hitung sebesar -3,073 dan
nilai t-tabel sebesar 1,986 dan koefisien
Dimana : sebsar 0,003.
Y = Yield to Maturity obligasi korporasi Sesuai dengan arah koefisiennya yang
0 = konstanta negatif, suatu perusahaan yag memiliki
X1 = Tingkat Suku Bunga peringkat obligasi yang tinggi biasanya akan
X2 = Peringkat Obligasi memberikan yield yang rendah dengan
X3 = Ukuran Perusahaan memiliki risiko yang rendah juga begitupun
X4 = Debt to Equity Ratio (DER) sebaliknya (Keown, et.al 2004). Hasil
1, 2, 3, 4 = Koefisien regresi untuk penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Surya & Gunawan (2011)
masing-masing variabel bebas yang mengemukakan bahwa Peringkat
= Standard Error Obligasi memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhdap yield obligasi.
PEMBAHASAN
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa
4.3.1. Pembahasan Hasil Pengujian Tingkat
peringkat obligasi dapat digunakan untuk
Suku Bunga
menunjukkan risiko default atau gagal bayar
Variabel tingkat suku bunga memiliki dari hutang (oblgasi) emiten di masa akan
pengaruh positif dan signifikan terhadap yield datang. Sehingga bagi investor dapat menjadi
obligasi. Persamaan regresi yang terdapat pada bahan pertimbangan investor dalam
Tabel 4.7 memperlihatkan t-hitung sebesar memutuskan melakukan transaksi di Bursa
6,098 dan nilai t-tabel sebesar 1,986 dan Efek Indonesia.
koefisien sebsar 0,000, angka ini menujukkan
bahwa varibel tingkat suku bunga selain 4.3.3 Pembahasan Hasil Pengujian Ukuran
berpengaruh signifikan tetapi juga memiliki Perusahaan
arah koefisien yang positif. Pada pengujian Ukuran perusahaan
Dari arah koefisiennya yang positif, (total asset) berhasil menemukan bahwa tidak
maka hal ini mengindikasikan bahwa apabila memiliki pengaruh terhadap yield obligasi.
terjadi kenaikkan pada tingkat suku bunga SBI Persamaan regresi yang terdapat pada Tabel
maka akan mengakibatkan penurunan pada 4.9 memperlihatka t-hitung sebesar -1,264 dan
harga obligasi tetapi kenaikkan pada yield nilai t-tabel sebesar 1,986 dan koefisien
obligasi dan memberikan tingkat keuntungan sebsar 0,209.
yield yang didapatkan investor juga akan Dengan demikian, tanda koefisien yang
semakin besar (Sundjaja et.al, 2007:307). Oleh negatif menunjukkan bahwa semakin besar
skarena itu, sebaiknya investor ukuran perusahaan maka YTM obligasi akan
mempertimbangkan atau memonitor semakin rendah. Hasil penelitian ini sesuai
pergerakan dari tingkat suku bunga SBI, dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
dimana apabila tingkat suku SBI mengalami Surya & Gunawan (2011) yang
kenaikan, maka merupakan waktu yang tepat mengemukakan bahwa Ukuran Perusahaan
untuk membeli obligasi dan waktu yang tidak tidak berpengaruh terhdap yield obligasi.
tepat untuk merealisasikan capital gain Sehingga apabila investor yang risk taker ingin
sehingga sebaiknya investor menahan obligasi, berinvestasi pada obligasi, maka sebaiknya
sedangkan apabila tingkat suku bunga SBI menanamkan modalnya pada obligasi yang
mengalami penurunan maka waktu yang tepat diterbitkan atau dijual oleh perusahaan yang
untuk menjual obligasi atau merealisasikan berskala kecil karena akan menawarkan yield
capital gain. yang besar. Sedangkan bagi investor yang risk
averter sebaiknya berinvestasi pada obligasi
yang dijual atau diterbitkan oleh perusahaan
yang berskala besar dengan yield yang lebih

6
rendah tetapi memiliki tingkat keamanan yang merupakan pengaruh dari variabel lain
lebih besar. Oleh karena itu, investor tidak yang tidak diteliti.
perlu mempertmbangkan informasi ukuran 2. a. Secara parsial, tingkat suku bunga
perusahaan yang ada pada laporan keuangan memberikan pengaruh yang signifikan
perusahaan penerbit untuk digunakan dalam terhadap Yield To Maturity (YTM)
keputusan membeli obligasi tersebut. obligasi korporasi yang terdaftar di BEI
Periode 2010-2012 dengan kontribusi
4.3.4 Pembahasan Hasil Pengujian Debt to yang diberikan sebesar 25,9%.
Equity Ratio b. Secara parsial, peringkat obligasi
Pada hasil pengujian debt to equity memberikan pengaruh yang
ratio menyatakan bahwa tidak terdapat signifikan terhadap Yield To
pengaruh DER terhadap yield obligasi. Maturity (YTM) obligasi
Persamaan regresi yang terdapat pada Tabel korporasi yang terdaftar di BEI
4.10 memperlihatka t-hitung sebesar - Periode 2010-2012 dengan
0,651dan nilai t-tabel sebesar 1,986 dan kontribusi yang diberikan sebesar
koefisien sebsar 0,517. Dengan demikian, 5,2%.
koefisien dengan arah yang negatif c. Secara parsial, ukuran perusahaan
menunjukkan semakin besar DER (Debt to tidak berpengaruh signifikan
Equity Ratio) maka YTM obligasi akan terhadap Yield To Maturity (YTM)
semakin rendah. Dimana DER yang tinggi obligasi korporasi yang terdaftar
biasanya ada di perusahaan-perusahaan yang di BEI Periode 2010-2012 dengan
besar. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan kontribusi yang diberikan hanya
hasil penelitian yang dilakukan oleh sebesar 1,6%.
(Hadiasman, 2008) yang menyatakan bahwa d. Secara parsial, Debt to Equity
DER memiliki pengaruh positif dan signifikan Ratio (DER) tidak berpengaruh
terhadap yield obligasi. Hal ini dapat signifikan terhadap Yield To
disebabkan perbedaan tahun dan perbedaan Maturity (YTM) obligasi
jumlah sampel yang diteliti. korporasi yang terdaftar di BEI
Investor yang ingin membeli obligasi Periode 2010-2012 dengan
perlu melihat rasio DER dari perusahaan kontribusi yang diberikan hanya
penerbit obligasi. Hal tersebut dapat menjadi sebesar 0,3%.
indikasi bagi para investor untuk mendapatkan SARAN
yield obligasi. Hal ini menunjukkan
perusahaan-perusahaan besar yang memiliki 1. Bagi investor harus lebih
DER tinggi akan menawarkan yield yang mempertimbangkan dalam melakukan
rendah begitu pula sebaliknya bagi perusahaan investasi pada obligasi dengan melihat
yang memiliki skala kecil memiliki DER yang tingkat suku bunga dan peringkat
rendah sehingga menawarkan yield tinggi obligasi dari perusahaan yang
untuk menarik investor berinvestasi pada menerbitkan obligasi tersebut sehingga
obligasi yang diterbitkan perusahaan tersebut. dapat mempengaruhi yield obligasi yang
Hal ini mengindikasi investor dalam akan investor dapatkan jika membeli
melakukan investasi tidak harus memerhatikan obligasi tersebut.
DER yang dimiliki perusahaan tersebut. 2. Bagi emiten (perusahaan penerbit
obligasi) harus meningkatkan kinerjanya
KESIMPULAN dalam menerbitkan obligasi dengan
menstabilkan peringkat obligasi yang
1. Secara simultan, tingkat suku bunga, diterbitkan sebaik mungkin dan
peringkat obligasi, ukuran perusahaan membayar kupon dan pokok hutang
dan Debt to Equity Ratio (DER) pada saat jatuh tempo.
memberikan pengaruh yang signifikan 3. Pada penelitian ini memiiki 4 variabel
terhadap Yield To Maturity (YTM) yaitu tingkat suku bunga, peringkat
obligasi korporasi yang terdaftar di BEI obligasi, ukuran perusahaan dan DER, 4
Periode 2010-2012 dengan kontribusi faktor-faktor tersebut berpengaruh
yang diberikan sebesar 33,1%, sebesar 33,10% terhadap YTM.
sedangkan sisanya sebesar 66,9% Sehingga masih banyak variabel yang

7
perlu ditambahkan yang memiliki Fahmi, Irham (2012). Pengantar Pasar Modal.
pengaruh terhadap yield obligasi. Alfabeta. Bandung
Sehingga pada penelitian selanjutnya Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
perlu menambahkan faktor-faktor lain Multivariate Dengan Program IBM
yang dapat mempengaruhi yield obligasi SPSS 19
sehingga menjadi pertimbangan bagi (Edisi 5). Semarang: Badan Penerbit
para investor yang akan berinnvestasi Universitas Diponegoro
pada obligasi. Handayani, Ida Ayu WK, & Artini, Luh Gede,.
4. Perlu dipertimbangkan penambahan (2013) Pengaruh Faktor Ekonomi
periode penelitian (lebih dari 3 tahun) Makro, Keputusan Investasi dan
agar hasilnya dapat mewakili kondisi Keputusan Pendanaan Terhadap Yield
yang ada dengan menambahnkan Obligai Korporasi di Bursa Efek
sampel yang lebih besar. Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,
vol. 02. No. 04. h. 249-264
DAFTAR PUSTAKA Ibrahim, H. (2008). Pengaruh Tingkat Suku
Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran
Aini, Rini N. (2012). Pengaruh Tingkat Suku Perusahaan dan Der Terhadap Yield To
Bunga, Peringkat Obligasi, Ukuran Maturity Obligasi Korporasi Di Bursa
Perusahaan dan Der Terhadap Yield To Efek Indonesia Periode Tahun 2004-
Maturity Obligasi Korporasi Di Bursa 2006. Tesis. Program Magister
Efek Indonesia Periode Tahun 2008- Manajemen. Universitas Diponegoro.
2009.Skripsi. FE Universitas Jones, P, Charles,(2004). Investments Analysis
Diponegoro. and Management, Eighth Edition,
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal John Willey & Son, Inc
Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.
Asnawi, Said K & Wijaya, Chandra. (2010) Keown, Arthur J., Martin, John D., Petty, J
Pengantar Valuasi. Jakarta, Penerbit William, & Scott, David F (2009)
Salemba Empat. Prinsip dan Penerapan Manajemen
Bank Indonesia (2005) .Lampiran Surat Keuangan. Pearson Education Inc,
Edaran Bank Indonesia Nomor New Jersey.
7/8/DPNP, 2005). PT Pemeringkat
Efek Indonesia (Pefindo) (diakses pad Khurana, Inder K &Raman, K. K, (2003), Are
atanggal 14 maret 2014) Fundamentals Priced in The Bond
Bhojraj, S., & Sengupta, P. 2003. Effect of
Corporate Governance on Bond Ratings Market?, Contemporary Accounting
and Yields: The Role of Institusional Research, Vol. 20, No.3, h.
Investor and Outside Directors. The 465-494
Journal of Business Vol. 76. No. 3. h. Krisnilasari, M. (2007). Analisis Pengaruh
455-475. Likuiditas Obligasi, Coupon dan
Berk, Jonathan., Demarzo, Peter., & Harford, Jangka Waktu Jath Tempo Obligasi
Jarrard. (2011). Fundamental of Terhadap Perubahan Harga Obligasi di
Corporate Finanace. Pearson Bursa Efek Indonesia. Tesis. Program
International Edition, Prentice Hall, Magister Manajemen. Universitas
New Jersey Diponegoro.
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. Kurniawan. (2007). Analisis Pengaruh
(2009) Fundamentals of Financial Variabel Keuangan dan Non keuangan
Management (10th Ed). Jakarta, terhadap initial return dan return 7 hari
Penerbit Salemba Empat setelah initian public offerings (IPO).
Fabozzi, Frank J, (2000). Bond Markets, Tesis. Prograp Magister Manajemen.
Analysis dan Strategies, Seventh Edition, Universitas Diponegoro.
Prentice Hall, New Jersey Kusuma, Hadri dan Asrori. 2005Pengaruh
Fabozzi, Frank J, Modigliani F, Ferri, Michael Durasi dan Konveksitas Terhadap Sensitivitas
G. (1999). Pasar dan Lembaga Keuangan (1st Harga
ed).
Salemba empat. Jakarta

8
Obligasi. Journal Sinergi. Kajian yiled To Maturity. Skripsi. FE
Bisnis dan Manajemen. Vol 7 No. 2. Hal 35 Univeritas Padjajaran
52. Sekaran, Uma. (2011). Research Methods For
Mafudi dan Putri Negina K. (2012). The Business (Metodologi Penelitian untuk
Impact of Corporate Governance Bisnis) (Buku 1 Edisi 4). Jakarta.
Implementation on Public Company Salemba Empat.
Bond Ratings and Yield : a Case of Setyapurnama, Raden Y. S, 2005, Pengaruh
Indonesia. Journal of Banking and Corporate Governance dan Kualitas Audit
Finance, Vol. 8, No. 6, pp. 89-99. Terhadap Peringkat dan Yield
Masud Machfoedz (1994), Financial Ratio Obligasi, Tesis, Tidak dipublikasikan,
Analysis and The Predictions of Program
Earnings Changes in Indonesia, 114 - Ilmu Akuntansi, UGM
137. Setiawan, Kusrini D.E., (2010), Ekonometrika,
Michael, Timothy S (2008). An Empirical Penerbit ANDI, Yogjakarta.
Investigation of New Bond Issue Yield Situmorang,Paulus .(2008), Pengantar Pasar
Spreads, Default,Risk and Split Modal (1st Ed), Jakarta, Mitra Wacana
Ratings. Journal of Banking and Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin.
Finance. Vol. 6 No. 1 (2006). Aplikasi Statistik Dalam
Nugraha, Virna P. (2009). Pengaruh Corporate Penelitian. Bandung. Pustaka Setia
Governance Terhadap Peringkat dan
Yield Obligasi. Skripsi. FE Universitas Sugiyono (2005). Memahami Penelitian
Padjajaran. Kualitatif, Bandung. Alfabeta
Nurfauziah dan Setyarini Adistien F.(2004). ............... (2011), Statistika untuk Penelitian ,
Analisis Faktor-Faktor yang Bandung, Alfabeta
mempengaruhi Yield Obligasi Sundjaja, Ridwan S., Barlian, Inge., &
Perusahaan. Jurnal Siasat Bisnis, vol Sundjaja Dharma P.(2007)
02. No. 09. h. 241-25 Manajemen Keuangan 2 (5th Ed).
Purnamawati, I Gusti (2013). Pengaruh Bandung, Unpar Press
Peringkat Obligasi, Tingkat Suku Surya, Budhi A dan Gunawan, Teguh.(2011).
Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI,
Rasio Laverage, Ukuran Perusahaan Exchange Rate, ukuran Perusahaan,
dan Umur Obligasi Pada Imbal Hasil Debt to Equity Ratio, Bond Ratings.
Obligasi Korporasi di Bursa Efek Jurnal Manajemen Teknologi, vol. 10.
Indonesia. VOKASI Jurnal Riset No. 02
Akuntansi, vol. 02. No. 01 Tandelilin, Eduardus. (2007). Analisis
Rahardjo, Sapto. 2004. Panduan Investasi Investasi dan Manajemen Portofolio.
Obligasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Edisi Pertama Cetakan Kedua.
Utama. Yogyakarta: BPFE.
Ross, Westerfield, Jordan. (2009) Pengantar .............................. (2010). Portofolio dan
Keuangan Perusahaan (8th Ed). Jakarta, Investasi (1st Ed), Yogyakarta, Kanisius
Penerbit Salemba Empat. Thompson, G Rodney dan Vaz, Peter, Dual
Samsul.(2006). Pasar Modal dan Manajemen Bond Ratings: A test of The Certification
Portofolio. Jakarta. Erlangga Function of rating Agencies, The
Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda (2011). Financial Review, Vol. 25, No. 3, h.
SPSS vs LISREL : Sebuah Pengantar 457-471
Aplikasi untuk Riset. Salemba Empat. Van Horne, James C dan Wachowicz, John M,
Jakarta 1997, Prinsip Prinsip Manajemen
Sarwono, Jonathan dan Budiono, Herlian. Keuangan, Edisis Kesembilan, Buku
(2012). Riset Skripsi, Tesis dan Satu, Salemba Empat, Jakarta
Disertasi. Jakarta. PT Elex Media Yasril & Kasjono (2009). Analisis Multivariat,
Komputindo Yogyakarta. Mitra Cendekia Press
Sianpar, Aryanti S. (2011). Pengaruh Inflasi, Ziebart, David A dan Reiter, Sara A, 1992,
Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bond Ratings, Bond Yields and Financial
Bunga SBI dan Kepemilikan Asing
Dalam Obligasi Domestik Terhadap

9
Information, Contemporary
Accounting Research, Vol. 9, No. 1, h.
252-282

Website :
www.bi.go.id Diakses pada tangggal 1
Februari 2014
www.idx.com diakses pada tanggal 5 Maret
2014
www.bapepam.go.id diakses pada tanggal 21
Februari 2014
www.ibpa.co.id diakses pada tanggal 7 Maret
2014
www.bappenas.go.id diakses pada tanggal 16
Maret 2014
www.new.pefindo.com diakses pada tanggal 7
Maret 2014

10

Anda mungkin juga menyukai