Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Kode Etik Profesi Keguruan.
Makalah ini merupakan hasil kerja yang sesuai dengan tenaga dan kemampuan yang
ada pada penulis. Isi dalam makalah ini kami tulis berdasarkan hasil pencarian melalui media
internet dan ketentuan yang sudah ditetapkan dalam membuat makalah yang kami dapat dari
berbagai sumber. Namun penulis menyadari bahwa makalah ini banyak
memiliki kekurangan atau kesalahan, baik dari segi isinya, bahasa, analisis dan lain
sebagainya. Untuk itu saran, kritik, dan perbaikan yang membangun dari pembaca dengan
senang hati penulis terima diiringi ucapan terima kasih.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima
Kasih

Pontianak, 17 oktober 2017

ALILIA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini membahas mengenai etika profesi guru secara umum bagi peserta guru.
Beberapa paparan dalam makalah ini membahas tentang etika kerja dan etos kerja guru
serta kode etik guru yang meliputi: kode etik profesi keguruan, pengertian kode etik
guru, tujuan dan maksdu kode etik guru, kode etik guru indonesia, dan upaya
mewujudkan kode etik guru.
Semua kemampuan di atas sangat penting bagi semua peserta sertifikasi guru agar
menjadi guru yang profesional. Pendidikan dapat dipandang sebagai suatu proses
pemberdayaan dan pembudayaan individu agar mampu memenuhi kebutuhan
perkembangan dan memenuhi tuntutan sosial, kultural, serta religius dalam lingkungan
kehidupannya.
Pengertian pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang
dilakukan dalam konteks pendidikan terfokus pada upaya memfasilitasi proses
perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan yang dianut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Kode Etik Profesi Guru
2. Apa Maksud dan Tujuan Kode Etik Profesi Guru
3. Apa saja Isi Kode Etik Profesi Guru Indonesia
4. Bagaimana Upaya Mewujudkan Kode Etik Guru

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kode etik profesi guru
2. Untuk mengetahui maksud dan tujuan kode etik profesi guru
3. Untuk mengetahui isi kode etik profesi guru indonesia
4. Untuk mengetahui upaya mewujudkan kode etik guru
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Profesi Guru

Hornby, dkk. (1962) mendefinisikan kode etik secara leksikal sebagai berikut:
a) code as collection of laws arranged in a system; or, system of rules and principles
that has been accepted by society or a class or group of people. (kode merupakan
kumpulan aturan yang disusun dalam sebuah sistem; atau sistem aturan dan prinsip-
prinsip yang diterima oleh masyarakat atau sebuah kelas atau sekelompok orang)
b) ethic as system of moral principles, rules of conduct. (etik merupakan sistem dari
prinsip-prinsip moral, aturan dari tingkah laku)
Etika, pada hakikatnya merupakan dasar pertimbangan dalam pembuatan
keputusan tentang moral manusia dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara
umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan
dalam interaksi sesama manusia dalam memilih dan memutuskan pola-pola perilaku
yang sebaikbaiknya berdasarkan timbangan moral-moral yang berlaku.
Istilah kode etik itu bila di kaji maka terdiri dari dua kata yakni kode dan
etik. Secara harfiah, kode artinya aturan, dan etik yang berasal dari bahasa
Yunani, ethos yang berarti watak, adab atau cara hidup, kesopanan (tata susila),
atau hal- hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
Dengan demikian, kode etik keprofesian (professional code of ethic) pada
hakekatnya merupakan suatu sistem peraturan atau perangkat prinsip-prinsip
keprilakukan yang telah diterima oleh kelompok orang-orang yang tergabung dalam
himpunan organisasi keprofesian tertentu.
Sementara menurut pendapat yang lain kode etik profesi merupakan tatanan
yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi yang
harus diikuti dan ditaati oleh setiap orang yang menjalankan profesi tersebut.
Sedangkan pengertian kode etik guru Indonesia adalah norma dan asas yang
disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku
dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga
negara.
Kode Etik Guru merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru
dalam melaksanakan panggilan pengabdiaan bekerja sebagai guru. Dengan demikian,
guru harus menyadari bahwa jabatan mereka merupakan suatu profesi yang terhormat,
terlindungi, bermartabat, dan mulia. Di sinilah esensi bahwa guru harus mampu
memahami, menghayati, mengamalkan, dan menegakkan Kode Etik Guru dalam
menjalankan tugas-tugas profesional dan menjalani kehidupan di masyarakat.
Kode etik guru sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan
guru dengan teman kerja, murid dan wali murid, pimpinan dan masyarakat serta
dengan misi tugasnya. Menurut Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa pentingnya kode
etik guru dengan teman kerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling
mendukung dalam bidang mensukseskan misi dalam mendidik peserta didik.
Sebagai kalangan profesional, sudah waktunya guru Indonesia memiliki kode
etik dan sumpah profesi. Guru juga harus memiliki kemampuan sesuai dengan standar
minimal sehingga nantinya tidak malapraktik ketika mengajar.
Adanya sumpah profesi dan kode etik guru, menurut Achmad Sanusi, sebagai
rambu-rambu, rem, dan pedoman dalam tindakan guru khususnya saat kegiatan
mengajar. Alasannya, guru harus bertanggung jawab dengan profesi maupun hasil
dari pengajaran yang ia berikan kepada siswa. Jangan sampai terjadi malapraktik
pendidikan.

B. Maksud Dan Tujuan Kode Etik Profesi Guru

Adapun maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah untuk
menjamin agar tugas-pekerjaan keprofesian itu terwujud sebagai mana mestinya dan
kepentingan semua pihak terlindungi sebagaimana layaknya. Pihak penerima layanan
keprofesian diharapkan dapat terjamin haknya untuk memperoleh jasa pelayanan yang
berkualitas sesuai dengan kewajibannya untuk memberikan imbalannya, baik yang
bersifat finansial, maupun secara sosial, moral, kultural dan lainnya. Pihak
pengemban tugas pelayanan keprofesian juga diharapakan terjamin martabat, wibawa
dan kredibilitas pribadi dan keprofesiannya serta hak atas imbalan yang layak sesuai
dengan kewajiban jasa pelayanannya.

C. Isi Kode Etik Profesi Guru Indonesia

Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian


terhdapa Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-undang
Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi
Kemerdian Republik Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan
memedomani dasar-dasar sebagai berikut:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila

Maksud dari rumusan ini, guru harus mengabdikan dirinya secara


ikhlas untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya, baik jasmani
maupun rohani, baik fisik maupun mental agar menjadi insan yang
menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai aktivitasnya
dengan mendasarkan pada sila-sila pada Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional
Berkaitan dengan item ini, maka guru harus mendesain program
pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak didik
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan
Dalam kaitan belajar-mengajar, guru perlu mengadakan komunikasi
dan hubungan baik dengan anak didik.Hal ini terutama agar guru
mendapatkan informasi secara lengkap mengenai diri anak didik. Dengan
mengetahui keadaan dan karakteristik anak didik ini, maka akan sangat
membantu bagi guru dan siswa dalam upaya menciptakan proses belajar-
mengajar yang optimal. Dengan sifat ramah, kasih sayang dan saling
keterbukaan dapat diperoleh informasi mengenaI diri anak didik secara
lengkap.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar
Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah, maksudnya bagaimana
guru itu dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal, sehingga anak itu bisa
belajar, harus belajar, perlu dididik dan perlu bimbingan. Menciptakan
kehidupan sekolah dalam arti luas yakni meliputi sekolah secara
keseluruhan.Dalam hubungan ini dituntut adanya hubungan baik dan interaksi
antara guru dengan guru, guru dengan anak didik, guru dengan pegawai,
pegawai deengan anak didik. Dengan demikian, memang dituntut adanya
keterlibatan semua pihak di dalam lembaga kependidikan, sehingga dapat
menunjang berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan

6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan


meningkatkan mutu da martabat profesiny
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, guru harus
selalu meningkatkan mutu profesinya, baik dilaksanakan secara perseorangan
ataupun secara bersama-sama. Adapun cara-cara meningkatkan mutu profesi
guru dapat dilakukan sebagai berikut:
Secara sendiri-sendiri, yaitu dengan jalan:
1) Menekuni dan mempelajari secara kontinu pengetahuan-pengetahuan
yang berhubunga dengan teknik atau proses belajar-mengajar secara
umum, misalnya pengetahuan-pengetahuan tentang PBM (Proses
Belajar Mengajar), ilmu-ilmu lain yang relevan dengan tugas
keguruanya;
2) Mendalami spesialisasi bidang studi yang diajarkan;
3) Mengembangkan materi dan metodologi yang sesuai denga kebutuhan
pengajaran;
4) Melakukan supervisi dialog dan konsultasi denga guru-guru yang
sudah lebih senior.
Secara bersama-sama,dapat dilakukan misalnya dengan:
1) Mengikuti program pembinaan keprofesian secara khusus,
2) Mengadakan kegiatan diskusi dan salig tukar pikiran dengan teman
sejawata terutama yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi.

7. Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan


kesetiakawanana nasional
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

D. Upaya Mewujudkan Kode Etik Guru


Dalam upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu memperhatikan sejumlah
faktor yang hingga saat ini masih di rasakan sebagai kendala. Faktor-faktor tersebut
adalah:
1. Kualitas pribadi guru
2. Pendidikan guru
3. Sarana dan prasarana pendidikan
4. Sistem pendidikan
5. Kedudukan, karier dan kesejahteraan guru
6. Kebijakan pemerintah
Berbagai pihak yang memiliki keterkaitan (pembuat kebijakan/keputusan, para pakar,
manajer, pelaksana) secara proporsional dan professional seyogyanya dapat
bekerjasama secara sistemik, sinergik, dan simbiotik dalam mewujudkan kode etik
guru Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah,
serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Suatu pekerjaan dapat dikatakan profesi jika memiliki beberapa syarat-syarat tertentu.
Setiap profesi memiliki kode etik masing-masing, kode etik adalah pedoman
sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari-
hari (Undang-undang nomor 8 Tahun 1974). Pada dasarnya tujuan merumuskan kode
etik dalam suatu profesi adalah untuk kepentingan anggota dan kepentingan
organisasi profesi itu sendiri.
Seperti yang telah disebutkan salah satu kriteria jabatan profesional, jabatan
profesi harus mempunyai wadah untuk meyatukan gerak langkah dan mengendalikan
keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah
ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia yang lebih dikenal dengan
singkatan PGRI. Salah satu tujuan PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu,
dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni, 1986).
Ketaatan guru pada Kode Etik akan mendorong mereka berperilaku sesuai
dengan norma- norma yang dibolehkan dan menghindari norma-norma yang dilarang
oleh etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi atau asosiasi profesinya selama
menjalankan tugas-tugas profesional dan kehidupan sebagai warga negara dan
anggota masyarakat. Dengan demikian, aktualisasi diri guru dalam melaksanakan
proses pendidikan dan pembelajaran secara profesional, bermartabat, dan beretika
akan terwujud

B. Saran
Setelah membahas makalah ini, semoga kita semua kelak menjadi guru yang
professional dibidangnya, serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Penulis
menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangatlah penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://dahlia07.blogspot.co.id/2013/05/kode-etik-profesi-keguruan.html
http://syafrudiin.blogspot.co.id/2014/12/a-kode-etik-profesi-keguruan.html
http://kompetensi.info/kompetensi-guru/kode-etik-guru-dan-dosen.html
MAKALAH KODE ETIK PROFESI KEGURUAN

MATA KULIAH KEMAMPUAN DASAR MENGAJAR

MATEMATIKA

DISUSUN OLEH:

ALILIA ( F1042151025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017

Anda mungkin juga menyukai