Sifat aljabar dan sifat urutan bilangan real telah dibahas sebelumnya.
Selanjutnya, akan dijelaskan sifat kelengkapan bilangan real. Bilangan
rasional juga memenuhi sifat aljabar dan terurut. Sebelum membahas
tentang sifat kelengkapan bilangan real, terlebih dahulu diberikan pengantar
tentang himpunan terbatas.
Definisi 19.
Misalkan S himpunan bagian dari , dan S tak kosong.
a. Himpunan S disebut terbatas di atas apabila terdapat suatu bilangan u
dengan u sedemikian sehingga s u untuk semua s S. Seluruh
bilangan real u tersebut selanjutnya disebut dengan batas atas dari
himpunan S.
b. Himpunan S disebut terbatas di bawah apabila terdapat suatu bilangan w
dengan w sedemikian sehingga w s untuk semua s S. Seluruh
bilangan real w tersebut selanjutnya disebut dengan batas bawah dari
himpunan S.
c. Suatu himpunan, misalkan himpunan S, dikatakan terbatas apabila S
terbatas di atas dan terbatas di bawah. Suatu himpunan S dikatakan tidak
terbatas apabila S tidak terbatas di atas atau tidak terbatas di bawah.
Contoh 12
a. Himpunan S = {x < 2 | x } terbatas di atas karena terdapat 2, 3, dan
bilangan real lainnya yang lebih besar dari 2 yang merupakan batas atas
dari himpunan S. Namun demikian jelas S tidak terbatas di bawah. Karena
S terbatas di atas tetapi tidak terbatas di bawah, maka S adalah suatu
himpunan yang tidak terbatas.
b. Himpunan A = {1, 2, 3} merupakan himpunan terbatas. Karena A terbatas
di atas dan terbatas di bawah. A terbatas di atas karena terdapat 4, 5, dan
bilangan real lainnya yang merupakan batas atas dari himpunan A.
24 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id
Demikian pula A terbatas di bawah karena terdapat 0, -1, dan bilangan
real lainnya yang merupakan batas bawah dari himpunan A.
Apabila suatu himpunan memiliki satu batas atas maka himpunan tersebut
memiliki tak berhingga batas atas. Misalkan u adalah batas atas dari S maka
bilangan u + 1, u + 2, ..., juga merupakan batas atas dari S. Sama halnya
dengan batas bawah.
Gambar 2
Definisi 20.
Misalkan S himpunan bagian dari , dan S tak kosong.
a. Jika S terbatas di atas maka suatu batas atas u dari S disebut supremum
(batas atas terkecil) dari S, jika ia memenuhi kondisi berikut:
1. u adalah suatu batas atas dari S, dan
2. jika v sebarang batas atas dari S, maka u v.
b. Jika S terbatas di bawah maka suatu batas bawah w dari S disebut
infimum (batas bawah terbesar) dari S, jika ia memenuhi kondisi berikut:
1. w adalah suatu batas bawah dari S, dan
2. jika t sebarang batas bawah dari S, maka t w.
25 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id
Apabila suatu subhimpunan dari memiliki supremum, maka supremumnya
tunggal. Misalkan u1 dan u2 adalah supremum dari S. Jika u1 < u2 maka
hipotesis yang menyatakan bahwa u2 adalah supremum mengakibatkan u1
tidak mungkin merupakan batas atas dari S. Dengan cara yang sama dapat
dilihat juga bahwa kondisi u2 < u1 juga tidak mungkin. Dengan demikian
haruslah u1 = u2. Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan pula bahwa
infimum dari S juga adalah tunggal. Apabila supremum atau infimum dari
himpunan S ada, maka supremum dari S ditulis dengan sup S dan infimum
dari S ditulis inf S.
Selanjutnya, apabila u adalah sebarang batas atas dari S, maka sup S u. Hal
ini karena sup S merupakan batas atas terkecil dari S. Tidak semua himpunan
bagian dari memiliki supremum, demikian pula tidak semua himpunan
bagian dari memiliki infimum. Secara umum, ada empat kemungkinan
yang dapat dikatakan dari suatu himpunan S, dengan S adalah himpunan
bagian dari , yaitu
1. S mempunyai supremum dan infimum
2. S mempunyai supremum tetapi tidak mempunyai infimum
3. S mempunyai infimum tetapi tidak mempunyai supremum
4. S tidak mempunyai supremum maupun infimum.
Lemma 1.
Suatu bilangan u adalah supremum dari suatu himpunan bagian tak kosong S
dari jika dan hanya jika u memenuhi kondisi berikut:
1. s u, untuk setiap s S
2. jika v < u, maka terdapat s s S sedemikian sehingga v < s
Lemma 2.
Suatu batas atas u dari himpunan bagian tak kosong S di adalah supremum
dari S jika dan hanya jika untuk setiap > 0, terdapat s S sedemikian
sehingga u < s.
26 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id
Jika u adalah batas atas dari S yang memenuhi kondisi yang diberikan dan
jika v < u, maka dapat diambil = u v. Untuk > 0 maka terdapat s S
sedemikian sehingga v = u < s. Akibatnya, v bukanlah batas atas dari S.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa u = sup S.
Sebaliknya, misalkan u = sup S dan > 0. Karena u < u maka u
bukanlah batas atas dari S. Oleh karena itu, beberapa elemen s dari S
haruslah lebih besar dari u , dalam hal ini u < s. Perhatikan Gambar 3
berikut:
Gambar 3. u = Sup S
Penting untuk diperhatikan bahwa supremum dari suatu himpunan bisa saja
merupakan elemen dari himpunan tersebut atau bisa saja bukan merupakan
elemen dari himpunan yang dimaksud. Perhatikan Contoh 13 berikut:
Contoh 13.
a. Jika himpunan tak kosong S1 mempunyai elemen hingga, maka dapat
ditunjukkan bahwa S1 memiliki suatu elemen terbesar u dan elemen
terkecil w. Maka u = sup S1 dan w = inf S1, dan keduanya merupakan
elemen dari S1.
b. Himpunan S2 = {x | 0 x 1+, jelas mempunyai 1 sebagai batas atas. Akan
dibuktikan bahwa 1 adalah supremum. Jika v < 1 maka terdapat s S 2
sedemikian sehingga v < s. Selanjutnya, karena v bukan batas atas dari S 2
dan karena v adalah sebarang bilangan dengan v < 1, maka dapat
disimpulkan bahwa sup S2 = 1. Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan
bahwa inf S2 = 0. Perhatikan bahwa sup S2 dan inf S2, keduanya adalah
elemen dari S2.
c. Himpunan S3 = {x | 0 < x < 1}, jelas memiliki 1 sebagai batas atasnya.
Dengan menggunakan argumentasi yang sama seperti bagian (b), dapat
27 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id
ditunjukkan bahwa sup S3 = 1. Dalam kasus ini, sup S3 bukanlah
merupakan elemen dari S3. Dengan cara yang sama, inf S3 = 0 juga tidak
termuat dalam S3.
6. Interval
28 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id
mempunyai infimum, inf S1 = w, dengan w S1, maka w merupakan elemen
terkecil dari S1 dan selanjutnya w disebut minimum dari S1, ditulis w = min S1.
Contoh 14
a. Misalkan A = {1, 2, 3}.
sup A = 3 dan 3 A, sehingga 3 = maks A.
inf A = 1 dan 1 A, sehingga 1 = min A.
b. Misalkan B = { x | 0 x < 1}
sup B = 1 tetapi 1 B sehingga 1 bukan maksimum dari B.
inf b = 0 dan 0 B, sehingga 0 = min B.
c. Misalkan C = { x | x > 0}
Jelas C tidak memiliki maksimum maupun minimum. inf C = 0 tetapi 0 C
sehingga 0 bukan minimum dari C.
Sebuah interval ada yang terbatas dan ada pula yang tidak terbatas. Notasi
untuk interval di yang terbatas adalah:
1. (a, b) = {x | a < x < b} interval terbuka
2. ,a, b- = *x | a x b+ interval tertutup (himpunan kompak di )
3. ,a, b) = *x | a x < b+ interval setengah terbuka
4. (a, b- = *x | a < x b+ interval setengah terbuka
Sedangkan notasi untuk interval di yang tidak terbatas (selain itu
sendiri) adalah:
1. (a, ) = *x | x > a+ interval terbuka
2. ,a, ) = *x | x a+ interval tertutup
3. (-, b) = *x | x < b+ interval terbuka
4. (-, b- = *x | x b+ interval tertutup
29 | Analisis Real 1
@Aswad 2014
Blog: http://aswhat.wordpress.com/
Emai: as_wad82@yahoo.co.id