Anda di halaman 1dari 5

3.1.

2 Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang.
1. Keluhan Utama
Pada kasus dermatitis kontak biasanya klien mengeluh kulitnya terasa gatal serta
nyeri.Gejala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah
nyeri pada lesi yang timbul.
2. Riwayat keluhan utama.
Provoking Inciden, yang menjadi faktor presipitasi dari keluhan utama. Pada beberapa
kasus dematitis kontak timbul Lesi kulit ( vesikel ),terasa panas pada kulit dan kulit akan
berwarna merah, edema yang diikuti oleh pengeluaran secret. Kembangkan pola PQRST pada
setiap keluhan klien .
a. Provocative/palliative.
Apa penyebab keluhan,
Apakah sebelumnya klien melakukan kontak dengan bahan-bahan tertentu yang menyebabkan
kerusakan pada kulit.
Apa yang membuat keluhan bertambah baik/ringan atau bertambah berat. Dengan menjauhi
sumber dermatitis kontak maka keluhan yang dirasakan akan berkurang.
b. Quality/quantity
Bagaimana keluhan dirasakan, dilihat, didengar
Pada beberapa kasus dermatitis kontak biasanya klien akan merasakan gatal dan nyeri pada
daerah yang terkena bahan tertentu yang dapat menyebabkan keluhan.
Sejauh mana sakit dirasakan
Rasa sakit yang dirasakan mulai dari tingkat ringan sampai berat. Tergantung dari lama kontak
zat dengan kulit, konsentrasi zat serta tingkat sensitifitas kulit.
c. Region/radiation
Dimana letak sakit
Tergantung dari daerah yang kontak dengan penyebab .
Area penyebarannya
Area penyebarannya misalnya kaki, luka pada tungkai, jari manis, tempat cedera, dibalik
perhiasan.
d. Severitty scale
Apakah mempengaruhi aktifitas
Terganggunya aktifitas tergantung dari letak,tingkat keparahan penyakit.
Seberapa jauh skala ringan/berat.
Tergantung dari tingkat keparahan penyakitnya.
e. Timing
Kapan mulai terjadi.
Kapan sering terjadi.
Apakah terjadinya mendadak atau perlahan-lahan
3. Riwayat Kesehatan masa Lalu
Seperti apakah klien pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, apakah pernah
menderita alergi serta tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya selain itu perlu juga dikaji
kebiasaan klien.
4. Riwayat Kesehatan keluarga.
Apakah ada salah seorang anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang sama,
tapi tidak pernah ditanggulangi dengan tim medis. Dermatitis pada sanak saudara khususnya
pada masa kanak-kanak dapat berarti penderita tersebut juga mudah menderita dermatitis
atopik

1
3.1.3 Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Ringan, sedang, berat.
2. Tingkat Kesadaran
Kompos mentis.
Apatis.
Samnolen, letergi/hypersomnia.
Delirium.
Stupor atau semi koma.
Koma
Tingkat Kesadaran dermatitis kontak biasanya tidak terganggu Dermatitis kontak termasuk
tidak berbahaya, dalam arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular. Walaupun
demikian, penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu.
3. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Denyut nadi
Suhu tubuh
Pernafasan
4. Berat Badan
5. Tinggi Badan
6. Kulit.
a. Inspeksi
radang akut terutama priritus ( sebagai pengganti dolor).
kemerahan (rubor),
gangguan fungsi kulit (function laisa).
biasanya batas kelainan tidak tegas an terdapat lesi polimorfi yang dapat timbul secara
serentak atau beturut-turut.
terdapat Vesikel-veikel fungtiformis yang berkelompok yang kemudian membesar.
Terdapat bula atau pustule,
ekskoriasi dengan krusta. Hal ini berarti dermatitis menjadi kering disebut ematiti sika.
terjadi deskuamasi, artinya timbul sisik. Bila proses menjadi kronis tapak likenifikasi dan
sebagai sekuele telihat
hiperpigmentasi tau hipopigmentasi.
b. Palpasi
Nyeri tekan
edema atau pembengkakan
Kulit bersisik
7. Keadaan Kepala
a. Inspeksi
tekstur rambut klien halus dan jarang, kulit kepala nampak kotor.
b. Palpasi
Periksa apakah ada pembengkakan/ benjolan nyeri tekan atau adanya massa.
8. Keadaan mata
a. Inspeksi
Palpebrae : tidak edema, tidak radang
Sclera : Tidak ictertus
Conjuctiva : Tidak terjadi peradangan
Pupil : Isokor
b. Palpasi
2
Tidak ada nyeri tekan
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) tidak ada
9. Keadaan hidung.
a. inspeksi
- simetris kiri dan kanan
- Tidak ada pembengkakan dan sekresi
- Tidak ada kemerahan pada selaput lendir
b. Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada benjolan/tumor
10. Keadaan telinga
inspeksi
- telinga bagian luar simetris
- tidak ada serumen/cairan, nanah
3.2 Pemeriksaan Diagnostik
a. Biopsi kulit.
b. Uji temple.
c. Pemeriksaan dengan menggunakan pencahayaan khusus.
d. Uji kultur dan sensitivitas.
3.3 Pola Kegiatan Sehari-hari
3.3.1 Nutrisi
Yang perlu dikaji adalah bagaimana kebiasaan klien dalam hal pola makan, frekwensi
maka/hari, nafsu makan, makanan pantang, makanan yang disukai banyak minuman dalam
sehari serta apakah ada perubahan.
3.3.2 Eliminasi
Pada eliminasi yang perlu dikaji adalah Kebiasaan BAK dan BAB seperti frekuensi,warna dan
konsistensi baik sebelum dan sesudah sakit
3.3.3 Aktivitas
Pada penderita penyakit dermatitis kontak biasanya akan mengalami gangguan dalam aktifitas
karena adanya rasa gatal dan apabila mengalami infeksi maka akan mengalami gangguan
dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari.
3.3.4 Istirahat
Klien biasanya mengeluh susah tidur dimalam hari karena gatal serta adanya nyeri. Adanya
gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas.
3.3.5 Pola Interaksi social
Secara umum klien yang mengalami dermatitis kontak biasanya pola interaksi sosialnya
terganggu biasanya akan merasa malu dengan penyakitnya.
3.3.6 Keadaan Psikologis
Biasanya klien mengalami perubahan dalam berinteraksi dengan orang lain dan biasanya klien
lebih suka menyendiri dan sering cemas dengan penyakit yang diderita. Pada keadaaan
psikologis ada beberapa hal yang perlu dikaji seperti bagaimana persepsi klien terhadap
penyakit yang diderita sekarang, bagaimana harapan klien terhadap keadaan kesehatannyaserta
bagaimana pola interaksi dengan tenaga kesehatan & lingkungan.
3.3.7 Kegiatan Keagamaan
Biasanya klien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya merupakan cobaan untuknya dan
pasti terdapat hikmah untuknya.yang perlu dikaji pada kegiatan keagamaan seperti klien
menganut agama apa selama sakit klien sering berdoa.
3.4 Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit.

3
b. Nyeri dan gatal yang berhubungan dengan lesi kulit.
c. Perubahan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus.
d. Perubahan citra tubuh yang berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik.
e. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara cara menangani kelainan kulit.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan lesi, bercak bercak merah pada kulit.
3.5 Rencana Keperawatan
No. Dx. Keperawatan Tujuan, Kriteria Hasil Rencana Tindakan
1. Ganguan integritas Tujuan : 1. Lakukan inspeksi lesi
setiap hari.
kulit, Integritas kulit pasien
2. Pantau adanya tanda-
ditandai dengan : kembali utuh tanda infeksi.
DS : - Kriteria hasil : 3. Ubah posisi pasien tiap
DO : Pada seluruhKulit utuh, eritema dan 2-4 jam.
tubuh terdapat patehskuama hilang 4. Bantu mobilitas pasien
sesuai kebutuhan.
erythermatas denganKrusta menghilang
5. Pergunakan sarung
skuama tebal,Daerah axilla dari tangan jika merawat lesi.
berwarna putih daninguinal tidak mengalami 6. Jaga agar alat tenun
mengelupas. maserasi selau dalam keadaan
bersih dan kering.
7. Libatkan keluarga dalam
memberikan bantuan pada
pasien
2. Resiko infeksi, Tujuan : 1. Lakukan tekni aseptic
dan antiseptic dalam
ditandai dengan : Tidak terjadi infeksi
melakukan tindakan pada
DS : - Kriteria hasil : pasien.
DO : Seluruh tubuh Hasil pengukuran tanda2. Ukur tanda vital tiap 4-6
berwarna kemerahan vital jam.
dengan skuama dalam batas normal. 3. Observasi adanya tanda-
tanda infeksi.
berwarna putih - RR :16-20 x/menit
4. Batasi jumlah
diatasnya dan - N : 70-82 x/menit pengunjung.
mengelupas - T : 37,5 C 5. Kolaborasi dengan ahli
- TD : 120/85 mmHg gizi untuk pemberian diet
Tidak ditemukan tanda- TKTP.
6. Libatkan peran serta
tanda infeksi (kalor,dolor, keluarga dalam
rubor, tumor, infusiolesa) memberikan bantuan pada
Hasil pemeriksaan laborat klien
dalam batas normal
Leuksosit darah : 5000-
10.000/mm3
3. Gangguan konsep Tujuan : 1. Berikan support pada
pasien untuk menerima
diri,b.d kerusakan Pasien tidak mengalami
keadaannya.
kulit gangguan konsep diri 2. Kaji persepsi pasien
Ditandai dengan : body image tentang gambaran dirinya.
DS : Pasien Kriteria hasil : 3. Jaga komunikasi yang
menyatakan Pasien tidak menarik diri baik dengan pasien dan
bantu pasien untuk
mengapa saya dari kontak social
berkomunikasi dengan
kelihatan aneh seperti Pasien mau berpartisipasi orang lain.
ini? dalam perawatan dirinya4. Catat adanya tingkah
DO : Pasien sering Ekspresi wajah pasien laku non-verbal atau
menutupi tubuhnya tidak menunjukkan tanda tingkah laku negative.
5. Libatkan keluarga untuk

4
dengan selimut dan berduka meningkatkan konsep diri
pasien.
menyendiri
6. Evaluasi sikap dan
mekanisme koping pasien

3.6 Evaluasi
a. Diagnosa I
1. Tidak adanya maserasi.
2. Tidak ada tanda tanda cedara termal.
3. Tidak ada infeksi.
4. Memberikan obat topikal yang diprogramkan
b. Diangnosa II
1. Mencapai peredaran gangguan rasa.
2. Mengutarakan dengan kata kata bahwa gatal telah reda.
3. Memeperlihatkan tidak adanya gejala ekskoriasi kulit karena garukan.
4. Mematuhi terapi yang diprogramkan.
5. Pertahankan keadekuatan hidrasi dan lubrikasi kulit.
6. Menunjukan kulit utuh; kulit menunjukan kemajuan dalam penampilan yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai