Anda di halaman 1dari 4

10/7/2017 analisis transportasi | The Blog of a Luck Seeker

The Blog of a Luck Seeker

Failure isn't a misfortune, make or seek your own luck!

Tag Archives: analisis transportasi

Analisis Penyebab Kecelakaan di Jalan Raya

12 AUGUST 2016 IHDA CIPTADITAMA TEKNIK SIPIL LEAVE A COMMENT


Dalam era modern, kehidupan manusia tak dapat terlepas dari
transportasi. Transportasi merupakan perpindahan suatu benda dari
suatu titik ke titik lainnya menggunakan sebuah kendaraan yang
digerakkan oleh mesin atau manusia. Adapun tujuan transportasi
antara lain adalah untuk kemudahan dan kesejahteraan
kelangsungan hidup manusia. Dikatakan demikian karena
dengannya segala sektor yang saling berhubungan dapat bekerja
dengan baik. Demi kelancaran transportasi, maka dibentuklah suatu
disiplin ilmu yang menerapkan ilmu pengetahuan dan matematika
terhadap sumber daya yang tersedia sehingga dapat digunakan
untuk kepentingan transportasi, disiplin ilmu tersebut adalah
rekayasa transportasi. Dalam ilmu rekayasa transportasi, transportasi
dibedakan menjadi beberapa moda diantaranya darat, laut, dan udara.

Dalam kehidupan sehari-hari, transportasi darat merupakan moda transportasi yang paling umum
dijumpai. Transportasi darat sendiri terbagi menjadi dua yaitu jalan raya dan jalan kereta api yang
masing-masing memiliki tata cara perencanaanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan metode yang
telah dirumuskan para teknisi terdahulu.

Jalur transportasi darat yang sangat umum dalam kehidupan sehari hari yang paling utama adalah jalan
raya yang setiap hari orang berlalu-lalang di atasnya. Dengan adanya jalan raya, akses ke berbagai
daerah menjadi lebih mudah. Berbagai upaya dilakukan untuk keamanan serta kenyamanan pengguna
jalan, salah satunya yaitu dengan pembangunan jalan yang berpedoman pada aturan Standar Nasional
Indonesia, diantaranya SNI 03-1732-1989 (h p://www-tekniksipil.blogspot.com/p/sni.html) tentang tata
cara prencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya, SNI 03-1732-1989 (h p://www-
tekniksipil.blogspot.com/p/sni.html) tentang tata cara pelaksanaan lapis aspal beton untuk jalan raya,
https://ihdaciptaditama.wordpress.com/tag/analisis-transportasi/ 1/4
10/7/2017 analisis transportasi | The Blog of a Luck Seeker

dan beberapa SNI lainnya. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, gangguan di jalan masih kerap
terjadi, salah satunya yaitu kecelakaan lalulintas. Dalam artikel ini, penulis melakukan analisis singkat
terhadap beberapa penyebab terjadinya kecelakaan di jalan raya.

Kelancaran, kenyamanan, serta keamanan transportasi jalan raya dapat ditinjau dari beberapa aspek,
diantaranya geometri jalan, material bahan yang digunakan dalam perkerasan jalan tersebut, serta
keadaan psikologis pengguna jalan. Adapun hasil analisis yang telah penulis lakukan tentang penyebab
kecelakaan di jalan raya adalah sebagai berikut.

1. Kecepatan kendaraan melintas yang melebihi kecepatan rencana

Pada awal perencanaannya, setiap jalan mengacu pada suatu kecepatan rencana yang telah ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan. Dari data kecepatan rencana dapat ditentukan berbagai parameter
bentuk geometri jalan, pada poin ini khususnya yaitu kemiringan melintang badan jalan pada bagian
lurus maupun pada bagian tikungan.

Setiap kendaraan yang melintasi lintasan melingkar dengan kecepatan tertentu akan menghasilkan
suatu gaya yang disebut gaya sentrifugal. Dikutip dari wikipedia, gaya sentrifugal merupakan lawan
dari gaya sentripetal (h ps://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_sentripetal) adalah efek semu yang
ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar
(h ps://id.wikipedia.org/wiki/Gerak_melingkar), gaya sentrifugal berarti menjahui pusat putaran.

Pada pembangunan jalan raya, sesuai dengan perencanaannya, bagian tikungan pada suatu jalan dibuat
dengan kemiringan sedemikian rupa untuk mengimbangi gaya sentrifugal yang terjadi oleh kendaraan
yang melintas, dengan demikian kendaraan tidak terlempar keluar dari lintasan. Untuk menambah
keamanan, diberikan pagar pembatas pada sisi luar jalan. Hal yang tak jarang pengguna jalan abaikan
adalah kecepatan rencana suatu jalan, padahal bentuk geometri jalan yang dibangun mengacu pada
kecepatan rencana tersebut, sehingga tidak jarang kendaraan yang terlempar keluar lintasan dan
menabrak pagar pembatas di tepi jalan. Oleh karena itu, dihimbau kepada pengguna jalan untuk lebih
memperhatikan kecepatan maksimum yang diizinkan pada suatu ruas jalan.

2. Peletakan rambu lalu lintas yang kurang esien

Rambu-rambu lalu lintas yang dimaksud antara lain meliputi perlengkapan jalan yang memuat
lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan
peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai jalan. Rambu lalu lintas diatur menurut
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2014.

Rambu lalu lintas hendaknya diletakkan pada bagian jalan yang dapat terlihat dengan jelas oleh
pengguna jalan. Terkadang, pemeliharaan rambu lalu lintas yang kurang diperhatikan dapat
menghalangi pandangan pengguna jalan darinya, misalnya rambu lalu lintas tertutup dedaunan pohon,
rambu lalu lintas mulai luntur tidak jelas, tiang penyangga rambu lalu lintas yang bengkok bahkan
patah, dan berbagai gangguan lainnya. Hal ini memang menjadi tanggungjawab dinas perhubungan,
akan tetapi kita sebagai masyarakat hendaknya turut andil dalam pemeliharaannya agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Kerusakan permukaan jalan

Pada perencanaan material penyusun perkerasan suatu jalan, telah ditetapkan standarisasi dan metode
pelaksanaan agar perkerasan yang dihasilkan dapat memberikan daya dukung yang baik bagi lalu lintas
diatasnya. Kualitas suatu perkerasan didasarkan pada beberapa parameter yaitu eksibilitas,
https://ihdaciptaditama.wordpress.com/tag/analisis-transportasi/ 2/4
10/7/2017 analisis transportasi | The Blog of a Luck Seeker

durabilitas, workabilitas, dan skid resistance. Meskipun perencanaan telah dilakukan dengan baik,
dikarenakan beberapa faktor, kerusakan pada permukaan jalan bisa saja terjadi. Dari segi perencanaan
bahan perkerasan, kurang ketatnya penyeleksian bahan yang memenuhi spesikasi dapat menjadi
penyebab kerusakan perkerasan sebelum waktunya di kemudian hari. Dari segi pelaksanaan
perkerasan, perlakuan yang kurang tepat dapat menghasilkan perkerasan dengan kualitas berbeda dari
yang telah direncanakan. Dari segi volume lalu lintas, pertumbuhan volume lalu lintas yang berlebih di
luar perkiraan dapat mempercepat proses kerusakan jalan. Kerusakan jalan secara garis besar dapat
dibedakan menjadi empat yaitu deformation, fatigue, surface defacts, dan edge defacts. Kerusakan
terburuk dapat terjadi jika air berhasil masuk melalui celah dan sampai pada lapisan subgrade, hal ini
dapat menyebabkan daya dukung perkerasan menurun.

Kerusakan yang umum dan familiar di kalangan masyarakat adalah jalan berlubang (pothole),
permukaan jalan bergelombang (deformasi), dan bagian jalan yang licin (ushing), terutama pada saat
hujan. Ketiga permasalahan umum diataslah yang biasanya menjadi penyebab kecelakaan terjadi.

4. Keadaan psikologis pengguna jalan

Adapun faktor selanjutnya adalah keadaan psikologis pengguna jalan itu sendiri. Sejauh yang penulis
amati, kejiwaan seseorang yang sedang mengemudi dapat bermacam-macam, ada pengemudi yang
tenang, ada pula yang tidak sabar, ada yang tidak mau mengalah, dan lain sebagainya. Perilaku perilaku
pengguna jalan yang didasari kondisi psikologispun dapat menyebabkan kecelakaan terjadi selain
masalah diatas. Misalnya perilaku pengemudi di jalan tol yang tidak terima jika kendaraannya di
dahului oleh kendaraan lain, ia akan berusaha untuk mendahului kendaraan yang telah
mendahuluinya, terkadang jika dilakukan hanya berdasarkan emosi tanpa perhitungan yang matang,
hal ini dapat menimbulkan kecelakaan.

5. Perencanaan dan/atau pelaksanaan jalan yang keliru

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tak luput dari kekeliruan, begitupun dalam perencanaan jalan.
Menurut yang penulis amati, salah satu kekeliruan perencanaan atau pelaksanaan yang terjadi adalah
alinyemen vertikal pada yover stasiun Lempuyangan Yogyakarta. Dapat dikatakan demikian, karena
saat penulis melintasi jalan tersebut, penulis terkejut melihat kendaraan dari arah berlawanan yang
muncul secara tiba tiba yang seharusnya dapat terlihat secara perlahan-lahan.

Lima hal yang telah dijelaskan diatas merupakan hasil analisis penulis terhadap beberapa penyebab
kecelakaan yang kerap terjadi di jalan raya. Sebagian dari penyebab tersebut dapat berasal dari jalan itu
sendiri, dan beberapa yang lain berasal dari pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut. Untuk itu,
kepada yang berwenang dalam perencanaan dan pembangunan jalan serta kelengkapannya, diharapkan
dapat mengevaluasi jalan-jalan yang telah ada, dan melakukan perbaikan-perbaikan jika sekiranya
diperlukan, dan bagi para pengguna jalan, hendaknya mentaati peraturan yang telah ditetapkan agar
terwujudnya transportasi yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

https://ihdaciptaditama.wordpress.com/tag/analisis-transportasi/ 3/4
10/7/2017 analisis transportasi | The Blog of a Luck Seeker
Advertisements

analisis transportasi car crushing dinas perhubungan yover


lempuyangan How could the crush happen? ilmu
sipil kecelakaan kerusakan jalan penyebab kecelakaan perancangan
jalan perencanaan jalan rambu lalu lintas rekayasa
transportasi transportasi transportation tugas dishub

Create a free website or blog at WordPress.com.

https://ihdaciptaditama.wordpress.com/tag/analisis-transportasi/ 4/4

Anda mungkin juga menyukai