Oleh : Agnes Septiani, (12110241021), Jurusan Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, Prodi Kebijakan
Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, agnesseptiani94@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini mendeskripsikan mengenai analisis kebijakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Analisis kebijakan ini terkait proses kebijakan dan pendekatan
perumusan kebijakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitiannya
adalah kepala bidang sekolah dasar, koordinator, dan staff Tim Pembina UKS. Objek penelitian adalah data
mengenai kebijakan UKS khususnya tentang perumusan kebijakan UKS. Data diperoleh dengan cara
wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan pedoman wawancara
dan pedoman dokumentasi. Analisis data menggunakan interactive model yang dikembangkan oleh Miles
dan Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Uji keabsahan
data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian menunjukan: 1) kebijakan
UKS di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul adalah Pembentukan Tim Pembina UKS dan tiga
program kerja UKS yaitu Program Lomba Sekolah Sehat, Lomba Dokter Kecil, dan Program Pemberian
Susu untuk Anak SD/Mi, 2) Tahap Analisis kebijakan UKS ketiga program tersebut terdiri atas: a)
Penyusunan agenda kegiatan. Pendekatan perumusan kebijakan yang digunakan adalah man-power
approach; b) Formulasi kegiatan untuk ketiga program dilakukan oleh pemerintah pusat, dinas sebagai
pelaksana. Pendekatan perumusan kebijakan yang digunakan adalah man-power approach; c) Evaluasi
dilakukan berdasarkan pendekatan perumusan kebijakan man-power approach. Ditemukannya nilai-nilai
yang terkandung dalam program-program UKS yaitu nilai percaya diri, disiplin, dan tanggung jawab.
Abstract
This research described about an analysis of Infirmary Room Policy in Bantul Primary School
Department. The analysis of policy was related to the process of policy and the approach of formulation
policy. This research was a qualitative descriptive approach. The subjects of this research were Primary
School Principal, the Coordinator and the staff of Infirmary Advisor Team. The object of this research was
the data of Infirmary Room Policy especially the formulation policy of Infirmary Room. The data were
obtained from the interviews and the documentation. The instruments were the researcher that was helped by
the interviews and the documentation guidance. The data analyses were obtained through Interactive Model
that is developed by Miles and Huberman. They were data reduction, data presentation, data verification
and conclusion. The data validity was tested by using source and technique triangulation. The result showed
as follows; 1). The Infirmary Room Policies in Bantul Primary School Department are the establishment of
Infirmary Advisor Team and three Infirmary Rooms Jobs, there were Healthy School Race Program, The
Kid Doctor Race Program, and The Milk Subvention Program for Elementary Students, 2) The steps of three
Infirmary Rooms Program consist of a) The arrangement of Healthy School Race and Kid Doctor Race
Program, the agenda was arranged based on National Race Guidance. The Milk Subvention Program for
Elementary Students, the Primary School Department did not arrange the agenda. It could be happen
because the agenda was arranged by Bantul Government. There was using non-power approach to
formulate the policy; b) The formulation that used in three programs was done by Central Government and
Provincial Sub-Project Management as an executor. There was using man-power approach to formulate the
policy; the evaluation was done based on the man-power approach. The local agencies monitored the
Infirmary Room in the school. There was found the Infirmary programs value, i.e. self-confidence,
disciplines, and responsibility.
bidang kesehatan baik pendidikan dan provinsi dengan Kabupaten Bantul. Artinya,
pelayanan (Kemendikbud Direktorat Jendral kebijakan UKS dari Dinas Pendidikan Dasar
Pendidikan, 2012). Kabupaten Bantul berhasil diinterpretasi dan
Implementasi kebijakan UKS di diimplementasi dengan baik di sekolah.
Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul Akan tetapi, keberhasilan itu tidak
dapat dikatakan baik, terbukti berdasarkan disebarluaskan kepada daerah lain yang
adanya program sekolah sehat yang berada dalam satu wilayah.
dilombakan setiap tahun nya untuk tingkat Sebagai salah satu kebijakan lintas
kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat sektoral, UKS adalah salah satu kebijakan
provinsi, hingga tingkat nasional pada tahun pendidikan dimana dinas pendidikan
2013 hingga tahun 2015, sekolah di wilayah merupakan policy maker (pembuat
Kabupaten Bantul berhasil menjadi juara di kebijakan) dan decision maker (pembuat
tingkat nasional untuk kategori kinerja keputusan) untuk instansi atau lembaga
terbaik (best performance) dan kategori dibawahnya, serta implementator kebijakan
pencapaian terbaik (best achievement). Pada yang berasal dari instansi atau lembaga yang
tahun 2013, SD Negeri Tamanan Bantul berada diatasnya. Dinas sebagai policy
meraih juara 1 tingkat nasional pada maker dan decision maker bekerjasama
kategori pencapaian terbaik. Pada tahun dengan Tim Pembina Kesehatan dalam
2014, SD Negeri Ngrukeman Kecamatan membuat suatu kebijakan UKS tidaklah
Kasihan Bantul berhasil meraih juara 1 mudah, perlu melewati serangkaian proses
tingkat nasional kategori kinerja terbaik. kebijakan.
Tahun 2015 untuk kategori pencapaian Proses kebijakan dapat dipahami
terbaik, juara 1 tingkat nasional berhasil sebagai serangkaian tahap atau fase kegiatan
diraih oleh SD Negeri 1 Bantul (Sumber untuk membuat suatu kebijakan. Proses
Depkes.go.id). pembuatan kebijakan adalah serangkaian
Dilihat dari hasil tersebut, UKS di tahap yang saling bergantung menurut
Kabupaten Bantul untuk jenjang sekolah urutan waktu. Tahapan tersebut yaitu tahap
dasar lebih baik dibandingkan di kabupaten penyusunan agenda kebijakan, tahap
lain yang masih dalam satu wilayah. Dalam perumusan alternatif (formulasi kebijakan),
tiga tahun terakhir khususnya, Kabupaten tahap penetapan kebijakan, tahap
Bantul selalu masuk 3 besar nasional implementasi kebijakan, dan tahap evaluasi
mengalahkan Kabupaten Sleman, Gunung kebijakan. Nugroho (2011) menyebutkan
Kidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta, kebijakan publik ini bukanlah sesuatu yang
yang notaben nya berada dalam satu bisa dimain-mainkan, dibuat secara
Analisis Kebijakan Usaha (Agnes Septiani) 725
Menggunakan interactive model yang lintas sektor melalui kegiatan yang terpadu
dikembangkan oleh Miles dan Huberman dan berkesinambungan.
yaitu pengumpulan data, penyajian data, Tim pembina UKS Kabupaten
dan verifikasi data. Bantul mempunyai 27 program kerja yang
g. Keabsahan Data dilaksanakan pada tahun 2015. Semua
Uji keabsahan data yang digunakan program tersebut dibagi untuk semua sektor
adalah triangulasi sumber dan triangulasi terkait dan menjadi tanggung jawab masing-
teknik. masing sektor. Dinas Pendidikan Dasar
Kabupaten Bantul bertanggung jawab atas 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
program yaitu program lomba sekolah sehat,
1. Kebijakan UKS di Dinas Pendidikan
lomba dokter kecil, dan program pemberian
Dasar Kabupaten Bantul.
susu untuk anak sd/mi.
Kebijakan UKS di Dinas Pendidikan
2. Interpretasi Kebijakan UKS di Dinas
Dasar Kabupaten Bantul diawali dengan
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul.
adanya pembentukan Tim Pembina Usaha
Kebijakan mengenai pembentukan
Kesehatan Sekolah (TP-UKS) berdasarkan
sekretariat Tim Pembina UKS (TP UKS)
Surat Keputusan Bupati Bantul. Tim
Kabupaten Bantul merupakan salah satu
Pembina UKS Kabupaten Bantul adalah
wujud dari interpretasi yang dilakukan
organisasi yang bertugas dan bertanggung
Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul dalam
jawab atas implementasi kebijakan UKS.
menanggapi adanya Surat Keputusan Bupati
Anggota dari Tim Pembina UKS Kabupaten
No. 68 Tahun 2016. Dunn (2003)
terdiri dari lembaga-lembaga kedinasan
mengatakan dalam proses pembuatan
lintas sektoral, seperti dinas pendidikan
kebijakan tahap yang harus dilalui adalah
dasar, dinas pendidikan menengah, dinas
penyusunan agenda kegiatan, perumusan
kesehatan, BLH, puskesmas, dinas sosial,
kegiatan, adopsi kebijakan, implementasi,
PKK, dan lain sebagainya sehingga dalam
dan evaluasi. Dinas Pendidikan Dasar
pembuatan kebijakan dalam hal ini program
Kabupaten Bantul melakukan interpretasi
kerja tahunan tidak luput dari keterlibatan
pada program lomba sekolah sehat dan
seluruh lembaga atau instansi terkait
lomba dokter kecil saat tahap penyusunan
sebagaimana dalam pedoman
agenda kegiatan yaitu dengan membuat
pengembangan dan pembinaan UKS bagian
kegiatan sesuai dengan agenda kegiatan
kebijakan umum yang menyebut bahwa
untuk lomba ditingkat nasional.
pembinaan dan pengembangan UKS
Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten
dilaksanakan secara lintas program dan
Bantul tidak melakukan interpretasi untuk
Analisis Kebijakan Usaha (Agnes Septiani) 727
semua program saat tahap perumusan Begitu pula Dinas Pendidikan Dasar
kebijakan, karena usulan-usulan kebijakan Kabupaten Bantul terlibat dan melaksanakan
yang diberikan pada tahap penyusunan beberapa komponen tahap organisasi, yaitu
agenda tidak menjadi materi atau agenda pada komponen pelaksana, pelaku,
pada proses pembuatan kebijakan anggaran, tata kerja, pola kepemimpinan dan
(kebijakan top-down). Begitu pula pada koordinasi pada program Lomba Sekolah
tahap adopsi kebijakan. Dinas Pendidikan Sehat. Dinas tidak terlibat dan melakukan
Dasar dan Tim Pembina UKS Kabupaten tahap organisasi untuk komponen sarana dan
tidak menetapkan kebijakan maupun prasarana. Berikut gambaran singkat
program, karena dari pusat sudah ditetapkan. mengenai pengorganisasian yang dilakukan
3. Pengorganisasian UKS di Dinas Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul:
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. Program Tahap Hasil
Organisasi
Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten
Bantul terlibat dan melaksanakan beberapa
komponen tahap organisasi berdasarkan Pelaksana
program
ditentukan oleh
teori organisasi yang diungkapkan oleh Joko 1.
2.
Pelaksana
Pelaku
pusat
dikdas,
yaitu
pelaku
3. Anggaran program yaitu
Widodo. Dinas terlibat dan melaksanakan Lomba
4.
5.
Sapras
Tata kerja
sekolah, anggaran
dinas menetapkan
Sekolah 6. Pola berasal dari dana
komponen pelaksana, pelaku, anggaran, tata Sehat Kepemimp
inan dan
BPAD,
menetapkan
dinas
karena dilakukan oleh Pemkab. Bantul. melihat keberhasilan program, kendala yang
Komponen hubungan antar organisasi dialami, dan sebagainya. Dinas Pendidikan
diperhatikan oleh Dinas Pendidikan Dasar Dasar Kabupaten Bantul hanya fasilitator
Kabupaten Bantul dengan adanya kerjasama dan peserta evaluasi di tingkat daerah untuk
antara pemerintah kabupaten, dinas tahap evaluasi akhir ini, yang berhak
pendidikan, sekolah, dinas kesehatan, PKK, mengevaluasi atau memberikan penilain
dan lain-lain. Kemudian komponen akhir adalah dinas kesehatan.
karakteristik agen pelaksana, kondisi Dinas melakukan evaluasi atau
ekonomi, sosial, dan politik, serta disposisi penilaian dinas lakukan saat program
dalam penelitian ini tidak terlibat. berlangsung dan setelah program berakhir
5. Evaluasi Kebijakan UKS di Dinas pada Lomba Dokter Kecil. Evaluasi saat
Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul. program berlangsung sama seperti pada
Evaluasi adalah penilaian untuk lomba sekolah sehat yaitu dilakukan untuk
melihat sampai sejauh mana kebijakan yang menentukan siapa pemenang hasil terbaik
dibuat telah mampu memecahkan masalah dengan melihat kriteria-kriteria yang dinilai.
yang dihadapi. Anderson mengatakan Evaluasi yang dilakukan di akhir program
evaluasi dilakukan untuk melihat bagaimana dalah untuk melihat keberhasilan program,
tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan kendala yang dialami, dan sebagainya.
diukur, siapa yang mengevaluasi kebijakan, Evaluasi akhir ini Dinas Pendidikan Dasar
apa konsekuensi dari adanya evaluasi Kabupaten Bantul hanya sebagai fasilitator
kebijakan, dan adakah tuntutan untuk dan peserta evaluasi di tingkat daerah, yang
melakukan perubahan atau pembatalan. berhak mengevaluasi atau memberikan
Dalam tiga program UKS hanya pada penilain akhir adalah Tim Pembina UKS
Program Lomba Sehat dan Lomba Dokter Kabupaten. Dinas tidak melakukan evaluasi
Kecil, untuk Program Pemberian Susu dinas pada Program Pemberian Susu untuk Anak
tidak melakukan evaluasi. SD/MI, dinas pendidikan, karena program
Dinas melakukan evaluasi atau ini dievaluasi langsung oleh Pemerintah
penilaian saat program berlangsung dan Kabupaten Bantul yang memiliki
setelah program berakhir pada Lomba wewenang. Dinas Pendidikan Dasar
Sekolah Sehat. Evaluasi saat program Kabupaten Bantul hanya sebagai pelaksana
berlangsung dilakukan untuk menentukan program.
siapa pemenang hasil terbaik dengan melihat 6. Proses Analisis Kebijakan Usaha
kriteria-kriteria yang dinilai. Evaluasi yang Kesehatan Sekolah (UKS) di Dinas
dilakukan di akhir program adalah untuk Pendidikan Dasar Kupaten Bantul.
730 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 7 Vol. V Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA