Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DIGESTIVE

SYNDROME ( INTOLERANSI
MAKANAN DAN
MALABSORBSI MAKANAN)
No Dokumen :
440/SOP.081/423.104.04/2016

No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 21 januari 2016

Halaman :1-2

Dr RR Dharmajanti EW
UPT Puskesmas Trajeng
19690510 200604 2 008

1. Pengertian Penanganan Digestive Syndrome adalah penanganan yang


dilakukan kepada pasien dengan gejala-gejala yang terjadi
akbibat reaksi tubuh terhadap makanan tertentu. Hal ini terjadi
akibat kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna
makanan tertentu. Intoleransi terhadap laktosa gula susu, atau
yang umum digunakan, terhadap agen penyedap monosodium
glutamat (MSG), atau terhadap antihistamin ditemukan di keju
lama, anggur, bir, dan daging olahan. Gejala intoleransi makanan
kadang-kadang mirip dengan gejala yang ditemukan pada alergi
makanan.
2. Tujuan
Sebagai acuan dan langkah - langkah petugas dalam penanganan
digestive syndrome/intoleransi makanan

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor:


440/SK.006/423.104.04/2016 tentang Pelayanan Klinis

Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Bahan -

6. Prosedur
1. Petugas Mencuci tangan dan memakai APD
2. Petugas melakukan anamnesa
Gejala-gejala yang mungkin terjadi adalahtenggorokan terasa
gatal, nyeri perut, perut kembung, diare, mual muntah, atau
dapat disertai kram perut.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan
abdomen, bising usus meningkat dan mungkin terdapat
tanda-tanda dehidrasi.
4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Laboratorium: fungsi prankeas, asam empedu, toleransi
laktosa dan xylose, absorbsi pankreas, absorbsi B12
5. Petugas menegakkan diagnosa
6. Petugas memberikan terapi
a. Pembatasan nutrisi tertentu
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim pencernaan
d. Tata laksana farmakologi: Antibiotik diberikan jika
malabsorbsi disebakan oleh overgrowth bakteri
enterotoksigenik: E. colli, K. Pneumoniae dan
Enterrobacter cloacae
7. Petugas melakukan Konseling dan edukasi
a. Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien.
b. Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama
pengobatan.
8. Petugas mencatat di rekam medis
9. Pencatatan dan pelaporan
7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait 1. UGD


2. Poli Umum

9. Rekaman histori

No. Halaman Yang diubah Isi perubahan Diberlakukan


Tgl.

Anda mungkin juga menyukai