PENDAHULUAN
merupakan masa yang terpanjang dan lama rentang kehidupan saat dimana
individu relatif tidak berdaya dan bergantung pada orang lain. Pada saat ini,
secara luas diketahui bahwa masa kanak-kanak harus dibagi lagi menjadi dua
priode yang berbeda, awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal
berlangsung dari umur 2-6 tahun dan periode akhir dari 6 sampai tiba saatnya
dimulai sebagai penutup masa bayi sampai usia dimana ketergantungan secara
sekitar usia masuk sekolah dasar. Orangtua sering kali menganggap masa awal
anak selalu diposisikan sebagai sosok lemah atau yang tidak berdaya dan
disekitarnya. Hal inilah yang membuat anak tidak berdaya saat diancam untuk
1
2
pada kehidupan korban untuk selanjutnya. Variasi reaksi tergantung pada jenis
tindakan kekerasan yang dialami serta reaksi pribadi yang unik dari korban.
Oleh karena itu tidak ada ukuran yang obyektif sebagai criteria baku reaksi
yang mengalami tindak kekerasan. Reaksi ini selalu subyektif dan menjadi ciri
khas korban dengan korban lainnya. Namun demikian para dokter ahli jiwa
dan ahli psikologi membuat klasifikasi gangguan dari yang berkadar ringan
Traumatic Stress Disorder atau PTSD ( Calhoun & Atkeson, 1991 dalam
dilakukan pada korban agar reaksi fatal tersebut tidak berlarut-larut dan dapat
menimbulkan gangguan fungsional yang lebih parah, baik dari segi fisik,
mental, personal, maupun sosial. Selama ini penanganan dititik beratakan pada
keluarga korban, karena pada umumnya mereka menjadi apa yang disebut
sebagai second victims. Penanganan ini tidak dapat hanya dilakukan oleh satu
dua pihak, namun sebaiknya terkait dalam hubungan kerja sama antar
(Lembaga Perlindungan Anak) NTB tahun 2016 -2017 terdapat 102 kasus
(LPA) NTB?
1.4.1 Keilmuan
1.4.2 Metodologis
Sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dengan
1.4.3 Aplikatif
kuantitatif tapi juga secara kualitatif. Dari waktu kewaktu kekerasan terhadap
pada anak dari segi kesehatan pisikologis, fisik, dan seksualitas. Adapun