Anda di halaman 1dari 9

Resume Ilmu Dasar Keperawatan

Nadya Wahyu Pratiwi


NIM : 151.0035

Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Sesuai


Tumbuh Kembang
1. ANATOMI SISTEM URINARIA
1) GINJAL
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di
belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung
pada dinding abdomen.
Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2
buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang
dewasa berat ginjal 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki laki lebih
panjang dari pada ginjal wanita.
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap
tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler
terdiri atas pembuluh pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler
yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta
tubulus tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal,
tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada medula.
Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan
lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar
dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang
memeluk kapiler secara teratur sehingga celah celah antara pedikel itu sangat
teratur.
Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian
tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus
proksimal karena jalannya yang berbelok belok, kemudian menjadi saluran
yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau
loop of Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel
renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal.
a. Bagian Bagian Ginjal
Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula),
dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).
Kulit Ginjal (Korteks)
Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan
penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah
ini banyak mengandung kapiler kapiler darah yang tersusun
bergumpal gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi
oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai
bownman disebut badan malphigi
Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara
glomerolus dan simpai bownman. Zat zat yang terlarut dalam darah
akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat zat
tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari
simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.
Sumsum Ginjal (Medula)
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang
disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan
puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam
ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus
ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris garis karena
terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes).
Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan
kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang
merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus
ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam
badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.
Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal,
berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal,
pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang
masing masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang
langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini
menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor,
urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di
tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
b. Fungsi Ginjal :
Mengekskresikan zat zat sisa metabolisme yang mengandung
nitrogennitrogen, misalnya amonia.
Mengekskresikan zat zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula
dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat obatan, bakteri dan zat
warna).
Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.
Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan
asam atau basa.
c. Tes Fungsi Ginjal Terdiri Dari :
Tes untuk protein albumin
Bila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat
bocor masuk ke dalam urine.
Mengukur konsentrasi urenum darah
Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan urenum maka urenum darah
naik di atas kadar normal (20 40) mg%.
Tes konsentrasi
Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai
seberapa tinggi berat jenisnya naik.
d. Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal
Peredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai
percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan
bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata,
arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan
dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya
terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan
simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava
inferior.
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf
ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal,
saraf inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke
ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang
merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam
hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

2) URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan penampang
0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak
dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
d. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan gerakan peristaltik tiap 5
menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung
kemih (vesika urinaria).

Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh


ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk
ke dalam kandung kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas
dan dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter
terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf
dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

3) VESIKULA URINARIA ( Kantung Kemih )


Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet,
terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung
kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis medius. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian
ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan
ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
b. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
c. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
d. Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium
(lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan
mukosa (lapisan bagian dalam).

4) URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagia penis panjangnya 20 cm.
a. Uretra pada laki laki terdiri dari :
Uretra Prostaria
Uretra membranosa
Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling
dalam), dan lapisan submukosa.

b. Uretra pada wanita :


Terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit kearah atas,
panjangnya 3 4 cm.
Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah
luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena vena, dan
lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara
klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

2. FISIOLOGI SISTEM URINARIA


1) GINJAL
Penyaringan keluar ampas ampas
Mengatur keseimbangan air, bahan bahan terlarut, dan pH cairan tubuh
Dalam ginjal terdapat aktivitas pembentukan urin yang dilaksanakan oleh
nefron. Proses pembentukan urine antara lain adalah sebagai berikut :
a. Filtrasi (penyaringan)
Proses ini terjadi di glomelurus, dimana semua zat zat yang dapat
menembus dinding glomelurus yang bersifat semipermeabel untuk
memasuki kapsula bowman.
Zat zat tersebut terdiri dari : air, garam garam, glukosa, urea, asam
urat dan kreatinin. Sedangkan zat yang tak dapat masuk adalah sel
darah, plasma dan protein.
Proses ultrafiltrasi dipengaruhi oleh volume darah, tekanan
hidrostatis darah, tekanan osmotis darah, dan tekanan di kapsula
bowman.
b. Reabsorpsi (penyerapan kembali)
Proses ini dilakukan oleh tubulus kontortus proksimal, lengkung
henle dan tubulus kontortus distal.
a) Reabsorpsi air (H2O)
Diatur oleh hormon dari hipofise posterior dan
hipotalamus, reabsorpsi air 80 % terjadi di tubulus kontortus
proksimal, 15 % di tubulus kontortus distal, dan 5% lagi
dikeluarkan sebagai urine. Reabsorpsi air ini diatur oleh hormon
yang dihasilkan di hipofise posterior dan hipotalamus pusat
pengatur air. Aktivitas hormon di ginjal adalah merangsang sel
sel ditubuli dengan bantuan dari tekanan osmotik air dengan
garam terlarut
b) Reabsorpsi Zat Zat Terlarut
Terjadi di tubulus kontorti proksimal dengan cara selektif antara
lain :
Non elektrolit :
Glukosa dihisap seluruhnya dan Asam amino semuanya
dihisap kembali . Metabolit protein : urea, asam urat, kreatinin
hanya diserap sedikit
Elektrolit :
Natrium (Na+), kalium (K+), Calsium (Ca+ +). Magnesium
(Mg+ +), Chlorida (CL-), Carbonat (HCO3-), Phospat (HPO4)
dihiap sebagian tergantung jumlah dalam plasma
c. Sekersi
Selain proses reabsorsi, ada beberapa zat yang di sekresi dari kapiler
peritubular ke dalam tubulus, yaitu :
- PAH (para amino hipurat)
- Creatinin
- Hidrogen (H+)
- Penisilin
- Amoniak (NH3)
- Kalium (K3)

Waktu yang diperlukan dari masuknya caira samapai keluar air kemih :
Sesudah masuk cairan eksresi dimulai dalam waktu 20-30 menit, selambat
lambatnya : 1-1,5 jam dan keluarkan dalam waktu 4-5 jam
Jumlah air kemih :
- Tergantung dari pemasukan cairan, banyaknya cairan yang hilang
dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan penguapan dan keringat
- Pengeluaran cairan : 500cc - 1500cc
Kandungan air kemih normal :
- Air : 1500 cc
- Garam garam : 40 gram/hari
2) URETER
a. Gerak peristaltik menuju vesika urinaria
b. Banyak air kemih yang masuk ke dalam kandung kemih : 1-5 tetes/menit
c. Penyumbatan bisa terjadi karena : ureter tertekuk, adanya batu, tekanan
dari luar, dapat menyebabkan berkumpulnya air kemih di pylum dan
menimbulkan infeksi

3) VESIKA URINARIA
a. Di kontrol oleh reflex
Rangsangan berkemih terjadi bila volume air kemih mencapai 3oo cc
dengan respon muskulus detrusor berkontraksi (mengerut) dan muskulus
spungter relaksasi (melebar), pusat refleks terdapat di regio sakralis dari sum
sum tulang belakang.
b. Dikontrol oleh pikiran
Bila pikiran mendapat sters muskulus detrusor relaksasi, spingter
berkontraksi, pusat kontrol terdapat di daerah motorik dari korteks cerebri.
Pusat kontrol tak bekerja dibawah kemauan kita bila :
Anestesi umum
Paralise : hemiplegi, paraplegi
Terputusnya sumsum belakang di regio sakralis

3. ANATOMI KULIT
Seluruh kulit beratnya sekitar 16% dari berat tubuh, pada orang dewasa sekitar
2,7-3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5-1,9 m2. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5mm
sampai 6mm tergantung dari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada
kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan
kulit tebal terdapa pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong.
Pembagian :
1) EPIDERMIS (Kulit Ari)
Lapisan kulit yang tipis dan avaskuler. Terdiri dari epitel berlapis gepeng
bertanduk, mengandung sel melanosit, lengerhans dan merkel. Tebal epidermis
berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan
kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5% dari seluruh ketebalan kulit terjadi
resensi setip 4-6 minggu. Epidermis terdiri atas 5 lapisan ( atas bawah) :
a. Stratum korneum
Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.
b. Stratum lusidum
Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki
dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.
c. Stratum granulosum
Ditandai oleh 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang intinya di tengah dan
sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula
keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin terdapat sel
Langerhans.
d. Stratum spinosum.
Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap
filamen filamen tersebut memegang peran penting untuk mempertahankan
kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epdermis pada tempat yang
terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum disebut
sebagai lapisan malpighi. Terdapat sel Langerhans.
e. Stratum basale ( stratum germinativum)
Terdapat aktivitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam
pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap
28 hari untuk migrasi kepermukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor
lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.

Fungsi Epidermis :
a. Proteksi barier.
b. Organisasi sel.
c. Sintesis vitamin D dan sitokin.
d. Pembelahan dan mobilisasi sel.
e. Pigmentasi (melanosit) dan pengenalan alergen (sel Lengerhans).

2) DERMIS (Kulit Jangat)


Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai
True Skin. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3mm. Dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Lapisan kapiler : tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b. Lapisan retikuler : tebal terdiri dari jaringan ikat padat.

Serabut-serabut kolagen menebal dan sintesa kolagen berkurang dengan


bertambahnya usia. Serabut elastik jumlahnya terus meningkat dan menebal,
kandungan elastis kulit manusia meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai
dewasa. Pada usia lanjut kolagen saling bersilangan dalam jumlah besar dan
serabut elastis berkurang menyebabkan kulit terjadi kehilangan kelemasannya dan
tampak mempunyai banyak keriput.
Dermis mempunyai banyak jaringan pembuluh darah. Dermis juga
mengandung beberapa derivat epidermis yaitu folikel rambut, kelenjar sebasea
dan kelenjar keringat. Kwalitas kulit tergantung banyak tidaknya derivat
epidermis di dalam dermis. Fungsi dermis :
Struktur penunjang cmechanical strength.
Suplai nutrisi.
Menahan shering forces.
Respon inflamasi.

3) SUBKUTIS (Hipodermis)
Merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri dari
lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit
secara longgar dengan jaringan dibawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda
menurut daerah ditubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai
darah ke dermis untuk regenerasi.
Fungsi Subkutis/hipodermis :
a. Melekat ke struktur dasar.
b. Isolasi panas.
c. Cadangan kalori.
d. Kontrol bentuk tubuh.
e. Kontrol mekanik shock absorber.

4) VASKULARISASI KULIT
Arteri yang memberi nutrisi pada kulit membentuk pleksus terletak antara
lapisan kapiler dan retikulum dermis dan selain itu antara dermis dan jaringan
subkutis. Cabang kecil meninggalkan pleksus, memperdarahi papila dermis tetapi
papila dermis punya satu arteri aseden dan satu cabang vena. Pada epidermis tidak
terdapat pembuluh darah tapi mendapat nutrient dari dermis melalui membran
epidermis.

4. FISIOLOGI KULIT

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

1) Pelindung atau proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di sebelah
dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan
bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet
dari matahari.

2) Penerima rangsang

Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu
panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui
ujung-ujung saraf sensasi.
3) Pengatur panas atau thermoregulasi

Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui
respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-
kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah
dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-
masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan
lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

4) Pengeluaran (ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya.
Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan airtransepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

5) Penyimpanan.

Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

6) Penyerapan terbatas

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke
dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan
mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara
kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding
pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

7) Penunjang penampilan

Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih
akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan
emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

5.

Anda mungkin juga menyukai