b. DNS Server
Sejarah DNS
Pada tahun 1970-an jaringan ARPAnet hanya terdiri dari beberapa ratus host saja. Pada
waktu itu, sebuah file HOSTS.TXT yang berisi tentang semua informasi host-hosts tersebut
masih bisa melayani setiap permintaan query dan menerjemahkan nama ke alamat IP (name-to-
address-mapping).Pada sistem operasi berbasis UNIX, file /etc/hosts merupakan hasil dari
pengolahan file HOSTS.TXT tersebut. File HOSTS.TXT pada waktu itu dikelola oleh Stanford
Research Insitute Network Information Center (SRI-NIC) di Menlo Park, California. File
tersebut tersebut didistribusikan ke semua host dan penggunanya hanya dengan menggunakan
satu buah host (mesin/komputer) saja. Petugas administrasi dari ARPAnetbiasanya
mengirimkan email kepada SRI-NIC tentang perubahan (termasuk penambahan maupun
pengurangan) tentang informasi suatu host, dan dalam periode tertentu, mereka melakukan
transfer file HOSTS.TXT yang paling baru (biasanya diperbaharui sekali dalam seminggu)
dengan menggunakan protokol ftp. Seiring dengan berkembangnya jaringan ARPAnetdan
penggunaan protokol TCP/IP, ukuran dari file HOSTS.TXT menjadi besar dengan
bertambahnya jumlah host yang bergabung dengan jaringan ARPAnet. Kemudian timbul
beberapa masalah dengan penggunaan file HOSTS.TXT ini, misalnya :
1. Trafik dan Beban (Traffic and load)
Beban mesin dan trafik (bandwith) di SRI-NIC dalam mendistribusikan file menjadi lebih
berat dan besar
2. Penamaan yang saling bentrok (name collisions)
Pada file HOSTS.TXT tidak diperkenankan adanya dua buah nama host yang sama. Namun
pada prakteknya, tidak ada cara untuk mencegah seseorang untuk menambahkan nama
yang sama sehingga kemungkinan bisa menjadi bentrok dan pada akhirnya merusak skema
yang telah ada
3. Keaslian (consistency)
Mengelola keaslian dan keutuhan sebuah file antar beberapa jaringan yang sedang
berkembang pesat merupakan sesuatu hal yang sulit dilakukan
Berangkat dari masalah-masalah tersebut diatas, ARPAnet membentuk suatu sistem
alternatif pengganti dari sistem lama yang menggunakan file HOSTS.TXT. Tujuannya adalah
untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan tabel host yang sangat beraneka ragam dan
masih menggunakan metode sentralisasi. Pada sistem yang baru, seorang sistem administrator
memungkinkan untuk mengelola data secara lokal, namun akan selalu update secara global di
internet. Sistem yang menggunakan metode desentralisasi ini diharapkan akan mengurangi
beban dan trafik, serta pengelolaan data dan proses update dari sebuah informasi akan menjadi
lebih mudah.
Paul Mockapertis dari University of Southern California Information Science Institute
di Marina del Rey, California, dipilih sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap
rancangan, desain, arsitektur dan implementasi dari sistem pengelolaan data host yang baru.
Pada tahun 1984 beliau merilis RFC (Request For Comment) 882 dan RFC 883 yang
menjelaskan tentang Domain Name System (DNS). Kemudian disusul dengan RFC 1034 dan
RFC 1035 yang juga menambahkan tentang masalah kemanan DNS, penerapan (implementasi),
pengelolaan (adminstrative),mekanisme pembaharuan data secara dinamis, serta kemanan data
dalam sebuah domain dan lain-lainnya.
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
com Organisasi Komersial
edu Institusi pendidikan atau universitas
org Organisasi non-profit
net Networks (backbone Internet)
gov Organisasi pemerintah non militer
mil Organisasi pemerintah militer
num No telpon
arpa Reverse DNS
xx dua-huruf untuk kode negara
(id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan
subdomain. Untuk contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti
server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain
training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified
domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat
fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client
dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
1. Resolvers mengirimkan queries ke name server
2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika
ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan
name server
Sejarah BIND
Program DNS yang bernama JEEVES pertama kali diimplementasikan dan ditulis
sendiri oleh Paul Mockapertis. Kemudian diteruskan oleh BIND (versi 4.8.3) yang
diimplementasikan pada sistem operasi 4.3 BSD UNIX yang ditulis oleh Douglas Terry, Mark
Painter, David Riggle dan Songnian Zhou dari Computer Systems Research Group (CSRG)
pada Universitas California di Berkeley. Pada tahun antara 1985-1987, Kevin Dunlap
seseorang dari Digital Equipment Corporation (DEC) bergabung dengan CSRG yang kemudian
diikuti oleh Doug Kingston, Craig Partridge, Smoot Carl- Mitchell, Mike Muuss, Jim Bloom
dan Mike Schwartz. Pemimpin dari proyek ini adalah Mike Karels dan O. Kure.
BIND versi 4.9 dan 4.9.1 kemudian dirilis oleh DEC (yang sekarang diakusisi oleh
Compaq Computer Corporation). Pemimpin dari proyek ini adalah Paul Vixie yang merupakan
karyawan dari DEC serta dibantu oleh Phil Almquist, Robert Elz, Alan Barrett, Paul Albitz,
Bryan Beecher, Andrew Partan, Andy Cherenson, Tom Limoncelli, Berthold Paffrath, Fuat
Baran, Anant Kumar, Art Harkin, Win Treese, Don Lewis, Christophe Wolfhugel, dan lain-
lainnya. BIND versi 4.9.2 kemudian diambil alih oleh Vixie Enterprises, dan Paul Vixie
menjadi arsitek dan programmernya. BIND mulai dari versi 4.9.3 dan seterusnya kemudian
diambil alih oleh Internet Software Consortium (ISC) dan akhirnya untuk pertama kalinya,
pada tanggal 8 Mei 1997 Bob Halley dan Paul Vixie merilis versi BIND untuk keperluan
produksi. Sekarang BIND versi 4 sudah mulai jarang digunakan, dan sebagai penggantinya
adalah BIND versi 8 dan versi 9.
3. Lakukan konfigurasi pada resolver yaitu yang akan mengenali belajar.com dengan ip
192.168.10.1 maupun sebaliknya, caranya adalah mengedit file resolv.conf fi folder etc
root@topik-P8400LO:/home/topik# nano /etc/resolv.conf
net.ipv4.ip_forward=1
Setelah selesai kemudian lakukan merestart lan card agar mendapatkan ip yang baru.
root@topik-P8400LO:/home/topik# /etc/init.d/networking restart
6. Untuk mengetahui apakah ip lan card sudah berubah atau belum, gunakan perintah
ifconfig
root@topik-P8400LO:/home/topik# ifconfig
7. Lakukan pengujian dengan cara ping belajar.com, jika terdapat teks berupa
64 bytes from belajar.com (192.168.10.1): icmp_req=1 ttl=64 time=0.072 ms, maka
belajar.com sudah dikenali pada komputer itu sendiri
2. L
a
k
u
k
a
n
k
onfigurasi bind9. Masuk ke = /etc/bind untuk melakukan konfigurasi.
root@topik-P8400LO:/# cd /etc/bind
root@topik-P8400LO:/# cd /dir (untuk melihat file-file dalam direktori /etc/bind)
3. File-file yang akan dikonfigurasi antara lain = db.127, db.local dan named.conf.local
4. Setelah masuk ke dalam direktori /etc/bind, pertama-tama lakukan konfigurasi
named.conf.local, caranya = root@topik-P8400LO:/# nano named.conf.local
5. Kemudian copykan file db.127 dengan sekaligus memberikan nama baru yaitu db.192
sesuai dengan konfigurasi pada named.conf.local yaitu pada file "/etc/bind/db.192" ;
7. Kemudian copykan file db.local dengan sekaligus memberikan nama baru yaitu
db.belajar.com sesuai dengan konfigurasi pada named.conf.local yaitu pada file
"/etc/bind/db.belajar.com";
ServerAdmin webmaster@dummy-host.example.com
DocumentRoot /www/docs/dummy-host.example.com
ServerName dummy-host.example.com
ServerAlias www.dummy-host.example.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
DocumentRoot /www/docs/dummy-host2.example.com
ServerName dummy-host2.example.com
ErrorLog logs/dummy-host2.example.com-error_log
</VirtualHost>
menjadi
#<VirtualHost *:80>
# ServerAdmin webmaster@dummy-host.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host.example.com
# ServerName dummy-host.example.com
# ServerAlias www.dummy-host.example.com
# ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
#</VirtualHost>
#<VirtualHost *:80>
# ServerAdmin webmaster@dummy-host2.example.com
# DocumentRoot /www/docs/dummy-host2.example.com
# ServerName dummy-host2.example.com
# ErrorLog logs/dummy-host2.example.com-error_log
#</VirtualHost>
ServerAdmin squad.devil@gmail.com
DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs"
ServerName www.belajar.com
ServerAlias www.belajar.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin squad.devil@gmail.com
DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs/cisco"
ServerName toko.belajar.com
ServerAlias toko.belajar.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin squad.devil@gmail.com
DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs/mail"
ServerName mail.belajar.com
ServerAlias mail.belajar.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
CustomLog logs/dummy-host.example.com-access_log common
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin squad.devil@gmail.com
DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs/Joomla"
ServerName joomla.belajar.com
ServerAlias joomla.belajar.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin squad.devil@gmail.com
DocumentRoot "/opt/lampp/htdocs/wordpress"
ServerName wordpress.belajar.com
ServerAlias wordpress.belajar.com
ErrorLog logs/dummy-host.example.com-error_log
</VirtualHost>
5. Langkah terakhir adalah menambahkan script agar service lampp bisa berjalan
setiap kali komputer hidup adapun langkahnya adalah mengkonfigurasi file
/etc/rc.local
http://www.apachefriends.org
http://kpli-pekanbaru.blogspot.com/2008/11/install-lampp-di-ubuntu-linux.html
http://ubuntupasuruan.wordpress.com/2008/03/02/install-dns-server-di-ubuntu/
http://ubuntupasuruan.wordpress.com/2008/03/02/habis-nginstall-ubuntu-ya-internetan-ok/
http://ubuntupasuruan.wordpress.com/2008/03/02/membuat-web-server-dgn-lamp-di-ubuntu/
http://anto-chuakev.web.id/archives/207
http://www.isc.org/products/BIND
http://www.isc.org/products/BIND/bind-history.html
http://pagerankgoogle01.blogspot.com/2010/07/konsep-dns-dan-tutorial-instalasi-bind.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Web_server