PENDAHULUAN
I.IV Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara menentukan curah hujan disuatu
wilayah
2. Mahasiswa mengetahui penggunaan alat pengukur curah hujan
Prinsip penakar hujan tipe Hellman yaitu air hujan yang jatuh pada
mulut penakar masuk ke dalam silinder. Di dalam silinder kolektor ini
terdapat sebuah pelampung penggerak tangkaipena. Goresan pena
diterima oleh silindeer pias. Silinder kolektor mempunyai daya tampung
maksimum 10 mm. Tepat pada saat kolektor penuh, maka air senilai 10
mm ini tercurah habis melalui pipa pembuangan. Bersamaan dengan ini
pelampunmg turun ke dasar dan pena kembali ke titik nol pada skala pias.
Penakar ini umumnya mencatat periode hujan harian sehingga untuk
menghitungnya : (X x 10mm) + Y mm ( Sutiknjo, 2005 ).
Sistem Sirkulasi Umum Atmosfer dan Monsun di Indonesia
Benua Maritim Indonesia (BMI) merupakan wilayah yang unik di kawasan
ekuatoria. Ramage5) menyebutkan bahwa wilayah Indonesia melepaskan
Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan
antara massa udara panas dengan massa udara dingin. Pada pertemuan
udara panas dan dingin terjadilah bidang front dimana terjadi kondensasi
dan pembentukan awan.Udara yang panas selalu berada di atas udara
yang dingin.Hujan frontal biasanya terjadi di daerah lintang sedang atau
pertengahan.
Ada dua teori pembentukan hujan yaitu teori bergeron dan teori
tumbukan dan penyatuan.
1. Teori Bergeron
Teori ini berlaku untuk awan dingin (di bawah 0 0C) yang terdiri dari
kristal es dan air lewat dingin (air yang suhunya di bawah 0 0C tapi belum
membeku). Peristiwa ini sering terjadi pada awan cumulus yang tumbuh
menjadi cumulonimbus dengan puncak awan berada dibawah titik beku.
2. Teori Tumbukan dan Penyatuan
Menurut teori ini, butir-butir awan hanya terjadi dari air.Hujan terjadi
berdasarkan perbedaan kecepatan jatuh antara butir-butir curah hujan
yang berbeda ukurannya. Butir air yang lebih besar akan memiliki
kecepatan jatuh lebih cepat daripada butir-butir kecil. Banyak terjadi di
daerah tropis yang berawan panas dengan perkembangan yang cepat.
Data hujan yang tercatat disetiap stasiun penakar hujan adalah tinggi
hujan disekitar stasiun tersebut atau disebut sebagai Point Rainfall.
Karena stasiun penakar hujan tersebar di daerah aliran maka akan banyak
Dimana:
Pr = Tinggi hujan rata-rata.
P1, P2, P3, P4, Pn = Tinggi hujan tiap pos hujan.
A1, A2, A3, A4, An = Luas wilayah tiap pos hujan.
A total = Luas wilayah total dari semua pos hujan.
Dimana:
Pr = Tinggi hujan rata-rata.
P1, P2, P3, Pn = Tinggi hujan antara garis isohye.
A1, A2, A3, An = Luas wilayah antara garis isohyet.
Kesimpulan
` Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan diatas
adalah sebagai berikut:
1) Alat yang dapat digunakan untuk mengukur curah hujan adalah
penakar hujan otomatis.
2) Dengan mengetahui anemometer dan penakar curah hujan
otomatis kita bisa memprakirakan keadaan yang tepat untuk masa
tanam suatu jenis tanaman.
3) Masing-masing alat memiliki cara kerja masing-masing. Bentuk
dan pemasangan masing-masing alat juga berbeda-beda.
Saran
Dengan selesainya makalah ini, penulis memiliki harapan dan
memputuhkan saran dan kritik dari para pembaca dari makalah ini agar
dapat mengambil manfaat dari isi makalah ini. Semoga dapat bermanfaat
dan membantu proses pembelajaran.
1. http://artikeldanmakalah-agusra.blogspot.com/2011/06/curah-
hujan.html
2. http://blog-pengetahuan-umum.blogspot.com/2011/11/curah-hujan-
pengertian -hujan-dan jenis.html
3. http://id.scribd.com/doc/169554799/Makalah-Alat-Ukur-Curah-
Hujan
4. http://ilmuanggaputra.blogspot.com/2013/03/jenis-hujan-dan-alat-
ukur-hujan.html
5. http://kuliahmesya.blogspot.com/2012/03/iklim-dan-curah-
hujan.html
6. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01142-
SK%20Bab2001.pdf
7. http://misbahrobbani.blogspot.com/2013/01/makalah-
agroklimatologi
8. pengukuran_1376.html
9. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19244/4/Chapter%2
0II.pdf