Anda di halaman 1dari 19

STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA


Jl. Ahmad Yani
Timika - Papua
MAKANAN BIASA

Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk,
tekstur, dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien
yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan
secara khusus, diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang

TUJUAN

Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh

INDIKASI PEMBERIAN

Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya.

BAHAN MAKANAN SEHARI

Bahan Makanan Berat (g) URT


Beras 300 4 gelas nasi
Daging 100 2 potong sedang
Telur Ayam 50 1 butir
Tempe 100 4 potong sedang
Kacang Hijau 25 2 sdm
Sayuran 200 2 gelas
Buah 200 2 potong sedang
Gula pAsir 25 2 sdm
Minyak 30 3 sdm

Nilai Gizi :

Energi 2146 kkal


Protein 76 g
Lemak 59 g
Karbohidrat 331 g

Makanan yang tidak dianjurkan :


Makanan yang merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan
minuman yang mengandung alcohol.

Cara memesan makanan : Makanan Biasa (MB)


MAKANAN LUNAK

Makanan Lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan makanan biasa. Menurut keadaan penyakit, Makanan Lunak dapat diberikan langsung
kepada pasien atau sebagai perpindahan dari Makanan Saring ke Makanan Biasa.

TUJUAN
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan
keadaan penyakit.

INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan
suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai
perpindahan dari Makanan Saring ke Makanan Biasa.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) URT
Beras 250 3 gelas nasi tim
Daging 100 2 potong sedang
Telur ayam 50 1 butir
Tempe 100 4 potong sedang
Kacang hijau 25 2 sdm
Sayuran 200 2 gelas
Buah 200 2 potong sedang
Gula Pasir 50 3 sdm
Minyak 25 2 sdm
Susu 200 1 gelas

Nilai Gizi :
Energi 2097 kkal
Protein 78 g
Lemak 61 g
Karbohidrat 311 g

Makanan yang tidak dianjurkan :


Nasi goreng, beras ketan, ubi, singkong, tales, daging yang berlemak, daging ayam, ikan dan telur yang
digoreng, ikan yang banyak duri seperti bandeng, mujair, dan mas, tempe, tahu dan kacamg-kanganan
yang digoreng, kacang merah, buah yang banyak serat dan menimbulkan gas seperti nenas, nangka
masak, dan durian, cabe dan merica, kue-kue yang terlalu manis.

Cara memesan makanan : Makanan Lunak (ML)


MAKANAN SARING

Makanan Saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur labih halus daripada Makanan
Lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, Makanan Saring dapat
diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan
Lunak.

TUJUAN
Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk
jangka waktu pendek sebagai adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.

INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi
saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, sebagai perpindahan dari
Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama 1-3 hari
saja.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) URT
Tepung beras 90 15 sdm
Maizena 15 3 sdm
Telur ayam 50 1 butir
Daging sapi 100 2 potong sedang
Tahu 100 1 bh besar
Kacang hijau 25 2 sdm
Pepaya 300 3 potong sedang
Margaring 10 1 sdm
Santan 100 gelas
Gula Pasir 60 6 sdm
Gula Merah 50 5 sdm
Susu 500 2 gelas

NILAI GIZI
Energi 1855 kkal
Protein 65 g
Lemak 60 g
Karbohidrat 269 g

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN


Sumber Karbohidrat : beras dibubur saring atau dihaluskan, biscuit, tepung-tepungan (tepung bersa,
maizena, sagu, hunkwe), gula pasir, gula merah, gula aren, sirop.
Sumber protein hewani : daging ayam dan ikan tanpa duri, digiling, dihaluskan
Sumber protein nabati : tempe dan tahu digiliang, kacang hijau disaring atau dihaluskan
Sayuran : sayuran dihaluskan seperti bayam, wortel, labu kuning, labu siam, dan tomat.
Buah-buahan : papaya, semangka, melon, pisang, jeruk, di buat jus atau dihaluskan.

CARA MEMESAN MAKANAN : Makanan Saring (MS)

MAKANAN CAIR

Makanan Cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Diberikan kepada pasien
yang mengalami gangguan mengunyah, menelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh
menurunnya kesadaran, suhu tubuh tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta
pra dan pasca bedah. Diberikan secara oral atau parenretal.
Makanan Cair terdiri atas tiga jenis, yaitu Makanan Cair Jernih dan Makanan Cair Penuh
1. Makanan Cair Jernih
Makanan yang disjikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu)
dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Diberikan kepada pasien sebelum dan
sesudah operasi tertentu, keadaan mual dan muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca
pendarahan saluran cerna.
Bahan makanan yang boleh diberikan yaitu teh, sari buah, sirop, air gula, kaldu jernih, air kacang
hijau.
2. Makanan Cair Penuh
Diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan, atau mencernakan
makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokkan, dan/pada kesadaran menurun.
Dapat diberikan melalui oral, pipa, atau enteral (Naso Gastric Tube = NGT)
Bahan makanan yang dianjurkan
Jenis Formula Rumah Sakit Bahan Makanan
Makanan diblender Nasi tim, telur ayam, daging giling,ikan, tahu,
tempe, wortel, labu kuning, sari buah
Tanpa susu Kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah,
telur.

CARA MEMESAN MAKANAN : Cair Jernih/Cair Penuh

DIET TINGGI ENERGI TINGG PROTEIN

TUJUAN
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh serta menambah berat badan hingga mencapai berat badan
normal.
INDIKASI PEMBERIAN
1. Diberikan kepada pasien yang kurang energy protein (KEP)
2. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
3. Hamil dan post- partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat.
BAHAN MAKANAN YANG DITAMBAHKAN PADA MAKANAN BIASA
Bahan Makanan Berat (g) URT
Susu 200 1 gelas
Telur ayam 100 2 butir
Gula pasir 30 3 sdm

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


semua sumber protein hewani dan nabati yang dimasak dengan banyak minyak atau kelapa/sanatan
kental, bumbu tajam seperti cabe dan merica.

CARA MEMESAN DIET : TETP

DIET RENDAH GARAM

TUJUAN
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi

INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasein dengan edema, asites dan/hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit sirosis
hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, hipertensi esensial.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g0 URT
Beras 300 5 gls nasi
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang hijau 25 2 sdm
Sayuran 200 2 gls
Buah 200 2 ptg sdg
Minyak 25 2 sdm
Gula pasir 25 2 sdm

NILAI GIZI
Energi 2230 kkal
Protein 75 g
Lemak 53 g
Karbohidrat 365 g
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
Sumber karbohidrat : roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau baking
powder dan soda.
Sumber protein : sardine, daging, ikan, susu dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti
dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, telur asin, semua kacang-kacangan yang dimasak dengan
garam dapur dan lain ikatan natrium.
Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium
Bumbu bumbu yang mengandung garam seperti : kecap, terasi, maggi, tomat boteol, petis dan tauco.

CARA MEMESAN DIET : Rendah Garam (RG)

DIET PENYAKIT LAMBUNG


TUJUAN
Untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencagah
dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

INDIKASI PEMBERIAN
Diet Lambung I : diberikan kepada pasien Gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca Pendarahan, dan Tifus
Abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring yang merupakan perpindahan dari Diet
pasca-Hematemesis-Melena, atau setelah fase akut teratasi.
Diet Lambung II : diberikan setelah perpindahan dari Diet Lambung I, kepada pasien dengan Ulkus
Peptikum atau Gastristis Kronis dan Tifus Abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi kecil
serta diberikan berupa 3x makanan lengkap dan 2x makanan selingan.
Diet Lambung III : diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung II pada pasien dengan Ulkus
Peptikum, Gastritis Kronik, atau Tifus Abdominalis yang hampir sembuh. Makanan berbentuk lunak atau
biasa bergantung pada toleransi pasien.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) URT
Beras 200 4 gls tim
Maizena 15 3 sdm
Biskuit 20 2 bh
Daging 100 2 ptg sdg
Telur Ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2 gls
Buah 200 2 ptg sdg
Minyak 25 2 sdm
Gula Pasir 40 4 sdm
Susu 200 1 gls
NILAI GIZI
Energy 2054 kkal
Protein 70 g
Lemak 69 g
Karbohidrat 290 g

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


Sumber Karbohidrat : beras ketan, beras tumbuk, jagung, ubi, singkong, tales, kentang goreng.
Sumber Protein : daging, ikan, ayam yang dikalengkan, diasap, dan diberi bumbu-bumbu tajam, telur
goreng, tempe tahu digoreng, kacang tanah, kacang merah.
Sumber buah-buahan : buah yang tinggi serat dan /dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nenas,
kedongdong, durian, nangka, dan buah yang dikeringkan.
Minuman : kopi, teh kental, minuman mengandung soda dan alcohol
Bumbu : Lombok, merica, cuka dan bumbu lainnya yang tajam.

CARA MEMESAN DIET : Diet Lambung (DL I, DL II, DL III)

DIET PENYAKIT HATI

TUJUAN
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


1. Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat diatasi dan
pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien, makanan diberikan dalam
bentuk cincang atau lunak. Apabila ada asites hebat dan tanda-tanda dieresis belum membaik,
diberikan Diet Hati Rendah Garam.
2. Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati I kepada pasien yang nafsu
makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Bila
asites dan dieresis belum membaik, diberikan Diet Hati II Rendah Garam.
3. Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada pasien hepatitis
akut dan sirosis hati yang nafsu makanannya telah baik. Menurut kesanggupan pasien, makanan
diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Menurut beratnya retensi garam dan air, makanan
diberikan sebagai Diet Hati III Rendah Garam.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) URT
Beras 250 5 gls tim
Maizena 20 4 sdm
Daging 100 2 ptg sdg
Telur Ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang Hijau 25 2 sdm
Sayuran 200 2 gls
Buah 300 3 ptg sdg
Minyak 25 2 sdm
Gula Pasir 70 7 sdm
Susu 200 1 gls

NILAI GIZI
Energi 2367 kkal
Protein 78 g
Lemak 65 g
Karbohidrat 371 g

BAHAN MAKANAN YANG DIBATASI


Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II, dan III adalah dari sumber lemak, yaitu semua
makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan santan serta bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang erah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nagka.

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Hati I, II, dan III adalah makanan yang mengadung
alcohol, teh, atau kopi kental.

CARA MEMESAN DIET : Diet Hati (DH I, DH II, DH III)

DIET PENYAKIT KANDUNG EMPEDU

Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan Kolesistitis.
Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu menimbulkan
penyumbatan dan kram, sedangkan Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebab
utamanya adalah batu empedu yang menyumbat saluran empedu.

TUJUAN
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan member istirahat pada kandung empedu.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


1. Diet Rendah Lemak I diberikan kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut.
Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis.
2. Diet Rendah Lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan
perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit saluran empedu kronis yang terlalu
gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak, atau biasa.
3. Diet Rendah Lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan
cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien, makanan yang diberikan dalam bentuk
lunak atau biasa.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Berat (g) URT
Beras 250 5 gls tim
Maizena 20 4 sdm
Telur ayam 50 1 btr
Daging 100 2 ptg sdg
Tempe 100 4 ptg sdg
Sayuran 250 2 gls
Buah 200 2 ptg sdg
Margarine 10 1 sdm
Gula pasir 80 8 sdm
Susu skim bubuk 20 4 sdm

NILAI GIZI
Energi 2073 kkal
Protein 74 g
Lemak 34 g
Karbohidrat 369 g

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Penyakit Kandung Empedu adalah semua makanan
dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi,
kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan nangka.

CARA MEMESAN DIET : Diet Rendah Lemak (RL I, RL II, RL III)

DIET PENYAKIT DIABETES MELITUS

TUJUAN
Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan control metabolic
yang lebih baik, dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal
3. Member cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
SYARAT DIET
1. Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energy
ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg
BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan khusu, misalnya kehamilan atau
laktasi serta ada tidaknya kompilkasi.
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total, dalam bentuk < 10% dari
kebutuhan energy total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu 300 mg hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


Diet yang digunakan sebagai bagian dari penatalaksanaan Diebetes Melitus dikontrol berdasarkan
kandungan energi, protein, lemak, dan karbohidrat.
Jenis Diet Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51.5 36.5 235
IV 1700 55.5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396

BAHAN MAKANAN SEHARI


Jumlah bahan makanan sehari menurut Standar Diet Diebetes Melitus
Ener gi(kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Pagi
Nasi 1 1 1 1 1 1 2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe - - 1/2 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2

Pukul 10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - - 1 1

Siang
Nasi 1 1 2 2 2 2 1/2 3 3
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 2 2 2

Pukul 16.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1

Malam
Nasi 1 1 1 2 2 2 2 1/2 2 1/2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2

Nilai gizi
Energy (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein (g) 43 45 51.1 55.5 60 62 73 80
Lemak (g) 30 35 36.5 36.5 48 53 59 62
KH (g) 172 192 235 275 299 319 369 396

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN


1. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu, dan kacang-
kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan
terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukus, diestup, direbus, dan dibakar.

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN (DIBATASI/DIHINDARI)


1. Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
a. Gula pasir, gula jawa
b. Sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, manuman botol
ringan, dan es krim
c. Kue-kue manis, dodol, cake, dan tarcis.
2. Mengandung banyak lemak, seperti : cake, makan siap saji, goreng-gorengan.
3. Mengandung banyak natrium, seperti : ikan asin, telur asin, makanan yang diawetkan.

CARA MEMESAN DIET : Diet Diabetes Melitus I/II/III dst..(DM I/II/III dst..)

DIET PENYAKIT JANTUNG


TUJUAN
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
JENIS DAN INDIKASI PEMBERIAN
1. Diet Jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio
Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya.
2. Diet Jantung II
Diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet
Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan /atau edema, diberikan
sebagai Diet Jantung II rendah Garam.
3. Diet Jantung III
Diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet
Jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai
hipertensi dan /atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Rendah Garam.
4. Diet Jantung IV
Diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III
atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi dan/ atau edema,
diberikan sebagai Diet Jantung IV Rendah Garam.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung III Diet Jantung IV
Berat URT Berat URT Berat URT Berat URT
(g) (g) (g) (g)
Beras 100 3 gls bubur 200 4 gls tim 250 3 gls nasi
Daging 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg 100 2 ptg sdg
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Tempe 75 3 ptg sdg 125 5 ptg sdg
Sayuran 300 3 gls 300 3 gls 300 3 gls
Buah 400 2 gls sari bh 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
Minyak 15 1 sdm 15 1 sdm 25 2 sdm
Gula pasir 80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Susu skim bubuk 100 20 sdm 20 4 sdm

NILAI GIZI
Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung III Diet Jantung IV
Energy (kkal) 905 1223 1662 2004
Protein (g) 40 44 60 72
Lemak (g) 10 37 40 53
KH (g) 172 186 271 317

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


1. Sumber Karbohidrat : makanan yang mengandung gas atau alcohol, seperti ubi, singkong, tape,
singkong, dan tape ketan
2. Sumber protein : daging sapid an ayam yang berlemak, gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak,
kepiting, dan kerang-kerangan, keju dan susu penuh. Kacang-kacangan kering yang mengandung
lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
3. Semua sayuran yang mengandung gas, seperti : kol, kembang kol, sawi, dan nangka muda.
4. Buah-buahan segar yang mengandung alcohol atau gas, seperti : durian dan nangka matang
5. Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, santan kental
6. Teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, seperti bir dan wiski
7. Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam.

CARA MEMESAN DIET : Diet Jantung I/II/III/IV Rendah Garam (DJ I/II/III/IV RG)

DIET PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH

A. Diet Sindrom Nefrotik


TUJUAN
1. Mengganti kehilangan protein terutama albumin.
2. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
3. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida
4. Mengontrol hipertensi
5. Mengatasi anoreksia

SYARAT DIET
1. Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BB/hari
2. Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg/BB ditambah jumlah protein yang dikeluarkan
melalui urin.
3. Lemak yaitu 15-20%
4. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi.
5. Natrium dibatasi yaitu 1-4 g sehari
6. Kolesterol dibatasi < 300 mg, batasi gula murni bila ada peningkatan trigliserida

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Sindrom Nefrotik

B. Diet Gagal Ginjal Akut


TUJUAN
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
2. Menurunkan kadar ureum darah.
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan.
SYARAT DIET
1. Energi 25-35 kkal/kg BB
2. Protein 0,6-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang 20-30 % dari kebutuhan total
4. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energy yang diperoleh
dari protein dan lemak.
5. Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
MAKANAN YANG DIANJURKAN
Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan, batasi penambahan garam
apabila ada hipertensi, edema, dan asites (lihat Diet Rendah Garam), serta batasi makan sayur dan
buah tinggi kalium bila ada hiperkalemia.

BAHAN MAKANAN SEHARI


Untuk Gagal Ginjal Akut dengan Katabolik Ringan, BBI 60 kg
Bahan Makanan Berat (g) URT
Berat 150 3 gls tim
Telur ayam 50 1 btr
Ayam 50 1 ptg sdg
Ikan 50 1 ptg sdg
Tempe 25 1 ptg sdg
Tahu 50 bh bsr
Sayuran 150 1 gls
Buah 300 3 ptg sdg
Minyak 25 2 sdm
Gula pasir 40 4 sdm
Madu 30 3 sdm
Susu 200 1 gls
Kue RP 100 2 porsi

Cat : Kue RP (Rendah Protein) dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein rendah.

NILAI GIZI
Energi 1801 kkal
Protein 51 g
Lemak 58 g
KH 286 g

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Gagal Ginjal Akut Lunak/Cair

C. Diet Gagal Ginjal Kronik


TUJUAN
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal,
agar tidak memperberatkan kerja ginjal.
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia).
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
4. Mencegah atau mengurangi progresivitas ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi
glomerulus.

SYARAT DIET
1. Enegri cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
2. Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 20 30 % dari kebutuhan energy total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energy total dikurangi energy yang berasal dari protein dan
lemak.
5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau anuria.
6. Kalium dibatasi.

MAKANAN YANG DIANJURKAN


Bahan 30 g protein 35 g protein 40 g protein
makanan Berat (g) URT Berat (g) URT Berat (g) URT
Beras 100 1 gls nasi 150 2 gls nasi 150 2 gls nasi
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg sdg
Sayuran 100 1 gls 150 1 gls 150 1 gls
Pepaya 200 2 ptg sdg 200 2 ptg sdg 200 2 ptg sdg
Minyak 35 3 sdm 40 4 sdm 40 4 sdm
Gula pasir 60 6 sdm 80 8 sdm 100 10 sdm
Susu bubuk 10 2 sdm 15 3 sdm 20 4 sdm
Kue RP 150 2 sdm 150 3 sdm 150 3 sdm
Madu 20 2 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm
Agar-agar - 1 porsi - 1 porsi - 1 porsi

NILAI GIZI
30 g protein 35 g protein 40 g protein
Energi (kkal) 1729 2086 2265
Protein (g) 30 35 41
Lemak (g) 57 70 75
Karbohidrat (g) 263 327 356

BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN


Kacang-kacangan dan hasil olahannya, seperti temped an tahu.
Kelapa, santan, minyak kelapa, margarine, mentega biasa dan lemak hewan
Sayuran dan buah tinggi kalium.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : RP 30, RP 35, RP 40

D. Diet Gagal Ginjal dengan Dialisa


TUJUAN
1. Mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi agar pasien dapat
melakukan aktivitas normal
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan.
SYARAT DIET
1. Energi cukup 35 kkal/kg BBI/hr pada pasien HD maupun CAPD
2. Protein tinggi 1-1,2 g/kg BBI/hr pada pasien HD dan 1,3 g/kg BBI/hr pada CAPD
3. Karbohidrat cukup 55-75 % dari kebutuhan energy total
4. Lemak normal 15-30% dari kebutuhan energy total

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan 60 g protein 65 g protein 70 g protein
makanan Berat (g) URT Berat (g) URT Berat (g) URT
Beras 200 3 gls nasi 200 3 gls nasi 200 3 gls nasi
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Daging 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 75 1 ptg bsr
Sayuran 200 1 gls 200 1 gls 200 1 gls
Pepaya 300 3 ptg sdg 300 3 ptg sdg 300 3 ptg sdg
Minyak 30 3 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
Gula pasir 50 5 sdm 50 5 sdm 50 5 sdm
Susu bubuk 10 2 sdm 10 2 sdm 10 2 sdm
Susu 100 gls 100 gls 100 gls
Maizena 15 3 sdm 15 3 sdm 15 3 sdm
Ayam 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 75 3 ptg sdg 100 4 ptr sdg 100 4 ptg sdg

NILAI GIZI
Protein 60 g Protein 65 g Protein 70 g
Energi 2002 2039 2127
Protein 62 67 72
Lemak 67 68 72
Karbohidrat 290 293 301

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Dialisis (DD) 60 g protein, DD 65 g protein, DD 70 g
protein

E. Diet Nefrolitiasis (Batu Ginjal)


TUJUAN
Tujuan Diet Batu Kalsium dan Kalsium Fosfat adalah untuk mencegah atau memperlambat
terbentuknya batu kalsium oksalat atau batu kalsium fosfat.

SYARAT DIET
1. Energy sesuai dengan kebutuhan
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energy total atau 0.8 g/kg/BB/hr
3. Lemak 10-25 % dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat sisa dari kebutuhan energy total

BAHAN MAKANAN YANG DIBATASI


Sumber kalsium : susu dan keju serta makanan yang dibuat dari susu, teri dan ikan yang dimakan
dengan tulang
Sumber oksalat : makanan yang dapat meningkatkan ekskresi oksalat melalui ginjal yaitu
kentang,ubi, bayam, stroberi, anggur, kacang-kacangan, teh, coklat, ovaltin, dan milo.

DIET PENYAKIT GOUT ARTITIS


TUJUAN
Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urin
SYARAT DIET
1. Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh
2. Protein cukup yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Hiindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin > 150 mg/100mg
4. Lemak yaitu 10-20% dari kebutuhan energi total.
5. Karbohidrat dapat diberikan 65-75% dari kebutuhan energi total

BAHAN MAKANAN SEHARI


Bahan Makanan DPR I DPR II
Berat (g) URT Berat (g) URT
Beras 200 3 gls nasi 250 3 gls nasi
Telur ayam 50 1 btr 50 1 btr
Ayam tanpa kulit 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Ikan 50 1 ptg sdg 50 1 ptg sdg
Tempe 50 2 ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayuran 250 2 gls 300 3 gls
Buah 400 4 ptg sdg 400 4 ptg sdg
Minyak 15 1 sdm 15 1 sdm
Gula pasir 10 1 sdm 10 1 sdm
Tepung susu skim 20 4 sdm 20 4 sdm

NILAI GIZI
DPR I DPR II
Energi (kkal) 1500 1700
Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31.5
Karbohidrat (g) 247 289
BAHAN MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI
Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang.

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Purin Rendah I/ DPR I (1500 kkal) dan Diet Purin Rendah II/
DPR II (1700 kkal)

Anda mungkin juga menyukai