Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk,
tekstur, dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien
yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan
secara khusus, diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang
TUJUAN
Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya.
Nilai Gizi :
Makanan Lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna
dibandingkan makanan biasa. Menurut keadaan penyakit, Makanan Lunak dapat diberikan langsung
kepada pasien atau sebagai perpindahan dari Makanan Saring ke Makanan Biasa.
TUJUAN
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan
keadaan penyakit.
INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan
suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta sebagai
perpindahan dari Makanan Saring ke Makanan Biasa.
Nilai Gizi :
Energi 2097 kkal
Protein 78 g
Lemak 61 g
Karbohidrat 311 g
Makanan Saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur labih halus daripada Makanan
Lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, Makanan Saring dapat
diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan
Lunak.
TUJUAN
Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk
jangka waktu pendek sebagai adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi
saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, sebagai perpindahan dari
Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama 1-3 hari
saja.
NILAI GIZI
Energi 1855 kkal
Protein 65 g
Lemak 60 g
Karbohidrat 269 g
MAKANAN CAIR
Makanan Cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental. Diberikan kepada pasien
yang mengalami gangguan mengunyah, menelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh
menurunnya kesadaran, suhu tubuh tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta
pra dan pasca bedah. Diberikan secara oral atau parenretal.
Makanan Cair terdiri atas tiga jenis, yaitu Makanan Cair Jernih dan Makanan Cair Penuh
1. Makanan Cair Jernih
Makanan yang disjikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu)
dan tembus pandang bila diletakkan dalam wadah bening. Diberikan kepada pasien sebelum dan
sesudah operasi tertentu, keadaan mual dan muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca
pendarahan saluran cerna.
Bahan makanan yang boleh diberikan yaitu teh, sari buah, sirop, air gula, kaldu jernih, air kacang
hijau.
2. Makanan Cair Penuh
Diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah, menelan, atau mencernakan
makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokkan, dan/pada kesadaran menurun.
Dapat diberikan melalui oral, pipa, atau enteral (Naso Gastric Tube = NGT)
Bahan makanan yang dianjurkan
Jenis Formula Rumah Sakit Bahan Makanan
Makanan diblender Nasi tim, telur ayam, daging giling,ikan, tahu,
tempe, wortel, labu kuning, sari buah
Tanpa susu Kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah,
telur.
TUJUAN
Diberikan untuk memenuhi kebutuhan energy dan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh serta menambah berat badan hingga mencapai berat badan
normal.
INDIKASI PEMBERIAN
1. Diberikan kepada pasien yang kurang energy protein (KEP)
2. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
3. Hamil dan post- partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat.
BAHAN MAKANAN YANG DITAMBAHKAN PADA MAKANAN BIASA
Bahan Makanan Berat (g) URT
Susu 200 1 gelas
Telur ayam 100 2 butir
Gula pasir 30 3 sdm
TUJUAN
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi
INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan kepada pasein dengan edema, asites dan/hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit sirosis
hati, penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan, hipertensi esensial.
NILAI GIZI
Energi 2230 kkal
Protein 75 g
Lemak 53 g
Karbohidrat 365 g
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
Sumber karbohidrat : roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau baking
powder dan soda.
Sumber protein : sardine, daging, ikan, susu dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti
dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, telur asin, semua kacang-kacangan yang dimasak dengan
garam dapur dan lain ikatan natrium.
Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium
Bumbu bumbu yang mengandung garam seperti : kecap, terasi, maggi, tomat boteol, petis dan tauco.
INDIKASI PEMBERIAN
Diet Lambung I : diberikan kepada pasien Gastritis Akut, Ulkus Peptikum, Pasca Pendarahan, dan Tifus
Abdominalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring yang merupakan perpindahan dari Diet
pasca-Hematemesis-Melena, atau setelah fase akut teratasi.
Diet Lambung II : diberikan setelah perpindahan dari Diet Lambung I, kepada pasien dengan Ulkus
Peptikum atau Gastristis Kronis dan Tifus Abdominalis ringan. Makanan berbentuk lunak, porsi kecil
serta diberikan berupa 3x makanan lengkap dan 2x makanan selingan.
Diet Lambung III : diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung II pada pasien dengan Ulkus
Peptikum, Gastritis Kronik, atau Tifus Abdominalis yang hampir sembuh. Makanan berbentuk lunak atau
biasa bergantung pada toleransi pasien.
TUJUAN
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati.
NILAI GIZI
Energi 2367 kkal
Protein 78 g
Lemak 65 g
Karbohidrat 371 g
Penyakit kandung empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis dan Kolesistitis.
Kolelitiasis adalah terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu menimbulkan
penyumbatan dan kram, sedangkan Kolesistitis adalah peradangan kandung empedu. Penyebab
utamanya adalah batu empedu yang menyumbat saluran empedu.
TUJUAN
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan member istirahat pada kandung empedu.
NILAI GIZI
Energi 2073 kkal
Protein 74 g
Lemak 34 g
Karbohidrat 369 g
TUJUAN
Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk mendapatkan control metabolic
yang lebih baik, dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin dengan obat penurun glukosa oral dan aktivitas fisik
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipid serum normal
3. Member cukup energy untuk mempertahankan atau mencapai berat badan normal
4. Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien yang menggunakan insulin seperti
hipoglikemia, komplikasi jangka pendek, dan jangka lama serta masalah yang berhubungan dengan
latihan jasmani.
5. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.
SYARAT DIET
1. Energy cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal. Kebutuhan energy
ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar 25-30 kkal/kg
BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktifitas fisik dan keadaan khusu, misalnya kehamilan atau
laktasi serta ada tidaknya kompilkasi.
2. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan energy total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energy total, dalam bentuk < 10% dari
kebutuhan energy total berasal dari lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan
sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol makanan dibatasi, yaitu 300 mg hari.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-70%.
Pukul 10.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu - - - - - - 1 1
Siang
Nasi 1 1 2 2 2 2 1/2 3 3
Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 2 2 2 2 2 2 2
Pukul 16.00
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Malam
Nasi 1 1 1 2 2 2 2 1/2 2 1/2
Ikan 1 1 1 1 1 1 1 1
Tempe 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran A S S S S S S S S
Sayuran B 1 1 1 1 1 1 1 1
Buah 1 1 1 1 1 1 1 1
Minyak 1 1 1 1 2 2 2 2
Nilai gizi
Energy (kkal) 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Protein (g) 43 45 51.1 55.5 60 62 73 80
Lemak (g) 30 35 36.5 36.5 48 53 59 62
KH (g) 172 192 235 275 299 319 369 396
CARA MEMESAN DIET : Diet Diabetes Melitus I/II/III dst..(DM I/II/III dst..)
NILAI GIZI
Diet Jantung I Diet Jantung II Diet Jantung III Diet Jantung IV
Energy (kkal) 905 1223 1662 2004
Protein (g) 40 44 60 72
Lemak (g) 10 37 40 53
KH (g) 172 186 271 317
CARA MEMESAN DIET : Diet Jantung I/II/III/IV Rendah Garam (DJ I/II/III/IV RG)
SYARAT DIET
1. Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BB/hari
2. Protein sedang, yaitu 1,0 g/kg BB, atau 0,8 g/kg/BB ditambah jumlah protein yang dikeluarkan
melalui urin.
3. Lemak yaitu 15-20%
4. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi.
5. Natrium dibatasi yaitu 1-4 g sehari
6. Kolesterol dibatasi < 300 mg, batasi gula murni bila ada peningkatan trigliserida
Cat : Kue RP (Rendah Protein) dapat diberikan dalam bentuk kue pepe, kue cantik manis, kue
klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein rendah.
NILAI GIZI
Energi 1801 kkal
Protein 51 g
Lemak 58 g
KH 286 g
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Gagal Ginjal Akut Lunak/Cair
SYARAT DIET
1. Enegri cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
2. Protein rendah, yaitu 0,6 0,75 g/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 20 30 % dari kebutuhan energy total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energy total dikurangi energy yang berasal dari protein dan
lemak.
5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria atau anuria.
6. Kalium dibatasi.
NILAI GIZI
30 g protein 35 g protein 40 g protein
Energi (kkal) 1729 2086 2265
Protein (g) 30 35 41
Lemak (g) 57 70 75
Karbohidrat (g) 263 327 356
NILAI GIZI
Protein 60 g Protein 65 g Protein 70 g
Energi 2002 2039 2127
Protein 62 67 72
Lemak 67 68 72
Karbohidrat 290 293 301
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Dialisis (DD) 60 g protein, DD 65 g protein, DD 70 g
protein
SYARAT DIET
1. Energy sesuai dengan kebutuhan
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energy total atau 0.8 g/kg/BB/hr
3. Lemak 10-25 % dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat sisa dari kebutuhan energy total
NILAI GIZI
DPR I DPR II
Energi (kkal) 1500 1700
Protein (g) 61 65
Lemak (g) 31 31.5
Karbohidrat (g) 247 289
BAHAN MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI
Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang.
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN : Diet Purin Rendah I/ DPR I (1500 kkal) dan Diet Purin Rendah II/
DPR II (1700 kkal)