PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :
Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua (masyarakat)
Tidak Merokok
Alasan tidak boleh merokok di sekolah
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar
4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin,tar dan CO
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah
Tar menyebabkab kerusakan sel paru-paru dan kanker
Co menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan
mati
Bahaya Merokok
Menyebabkan kerontokan rambut
Gangguan pada mata seperti, katarak
Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok
Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan kanker
Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap
Tulang lebih mudah patah
Pengertian Perokok Aktif dan Pasif
Perokok aktif adalah orang yang merokok secara rutin walaupun itu Cuma 1 batang dalam sehari.
Atau orang yang mengisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekadar coba-caba
Perokok pasip adalah orang yang bukan perokok tetapi menghirup asap rokok orang lain atau yang
yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok
Ditinjau dari Segi Agama
Bagaimana hukumnya orang yang menzalimi orang lain lihat bahaya bagi perokok pasip
Dan menghalalkan yang baik bagi mereka serta mengharamkan bagi mereka segala yang buruk ( Al-
Araf : 157 )
Jangan kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan ( Albaqarah : 195 )
Dan janganlah kamu membunuh dirimu ( Annisa : 29 )
Dosa keduanya ( arak dan judi ) lebih besar dari manfaatnya ( Albaqarah : 219 )
Jangan menghabur-hamburkan hartamu dengan boros karena pemborosan itu adalah saudara
syetan (Al-Isra : 26 )
PHBS di Sekolah
by sirnabakti2010 on Jul.25, 2010, under Sirnabakti
Dalam rangka PHBS di Desa Sirnabakti yang merupakan program kerja bidang kesehatan,
dilakukan penyuluhan PHBS baik di lingkungan rumah maupun sekolah sehingga kami
mengunjungi SD di Desa Sirnabakti demi memberitahukan pola hidup bersih sehat di
lingkungan sekolah dan berikut adalah modul yang diberikan kepada sekolah mengenai
PHBS di lingkungan sekolah.
PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta
berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Indikator yang dipakai sebagai ukuran
untuk menilai PHBS di sekolah yaitu:
CTPS merupakan kebiasaan yang bermanfaat untuk membersihkan tangan dari kotoran dan
membunuh kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan yang baik
membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptik, air bersih, dan handuk atau lap
tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal disarankan untuk mencuci tangan selama 20-30
detik.
Ada 5 waktu penting cuci tangan pakai sabun, diantaranya sebelum makan, sesudah buang air
besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan
makanan. Kebiasaan CTPS yang bersih dan teratur dapat menjauhkan kita dari bakteri dan
kuman penyebab penyakit yang ikut masuk ke dalam tubuh melalui makanan, misalnya diare.
Setiap berada di musim hujan kita sering dihantui beberapa penyakit yang harus diwaspadai
seperti diare, leptospirosis, flu, demam berdarah, malaria, sampai chikungunya. Diantara
beberapa penyakit itu demam berdarah, malaria, dan chikungunya patut mendapat perhatian
lebih karena penyebab penyakit ini disebabkan oleh perilaku kita yang tidak bersih dan sehat.
Demam berdarah dan chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, penyakit kaki
gajah oleh nyamuk Culex, sementara oleh nyamuk Anopheles betina
3M:
Plus-plus:
Memelihara ikan pemakan jentik
Menabur abate
Menggunakan kelambu ketika tidur
Memasang kasa, dll.
SIKAT GIGI
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari.
Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi/mulut dan napas menjadi segar. Terdapat
beberapa cara yang berbeda-beda dalam menggosok gigi, yang perlu diperhatikan ketika
menggosok gigi adalah:
a) Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi
secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental (ruang antar gigi);
b) Gerakan sikat gigi tidak merusak jaringan gusi dan mengabrasi lapisan gigi dengan tidak
memberikan tekanan berlebih;
d) Frekuensi menyikat gigi lebih baik 2 kali sehari (setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam).
P3K SEDERHANA
LUKA BERDARAH
Lakukan:
Jangan:
Menutup luka dengan sapu tangan karena kebersihannya tidak terjamin, bisa
menyebabkan infeksi
Menutup luka terlalu kencang/rapat karena membuat kuman lebih mudah berkembang
TERSEDAK
Lakukan:
Jangan:
Lakukan:
Jangan:
KERACUNAN
Lakukan:
TERSENGAT LISTRIK
Lakukan:
Putuskan aliran listrik menggunakan bahan kering dan pakai alas kaki yang kering
Periksa pernafasannya, jika berhenti lakukan pernafasan buatan
Jangan:
PINGSAN
Lakukan:
Jangan:
MIMISAN
Lakukan:
Jangan:
JAJANAN SEHAT
Cara Memilih:
Bersih
Jauh dari tempat sampah, got, debu dan asap kendaraan bermotor
Tertutup
Tidak bekas dipegang-pegang orang
Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok
Masih segar
Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh
Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan
Bau tidak apek atau tengik
Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau koran
Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman
Lihat tanggal kadaluwarsa
Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis pemanis buatan dan pewarna
pakaian
Permen pemanis buatan dan pewarna pakaian
Bakso bahan pengenyal
Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna dan
pemanis buatan
Gorengan pakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah
berwarna sangat keruh
Cakwe, cilok dan bakso goreng pakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan
terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk
Kue berwarna mencolok pewarna pakaian
Es sirup/ minuman berwarna mencolok tidak higienis, memakai air mentah, dan
terdapat zat pewarna pakaian
Dampak
Untuk memprediksikan tinggi anak ketika dewasa (Midparental Height) bisa kita hitung dari
tinggi badan kedua orang tua.