Aris Budiyanto 1)
Ismani 2)
Ngadirin 3)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan Trading Volume Activity (TVA) dan Abnormal Return pada
saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index sebelum
bergabung dan setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index.
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Metode
pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dengan menggunakan
data sekunder. Subyek penelitian ini adalah semua perusahaan yang baru
tercatat menjadi anggota Jakarta Islamic Index sejak tahun 2002 sampai
dengan tahun 2005, yaitu sebanyak 41 perusahaan. Analisis data
menggunakan uji beda dengan menggunakan T-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Tidak terdapat perbedaan
yang signifikan rata-rata Trading Volume Activity (TVA) antara sebelum dan
setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index, dengan nilai t-hitung
sebesar -1,0852 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,021 2) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata Abnormal Return antara sebelum dan
setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index. Dengan hasil perhitungan
nilai t-hitung sebesar -0,0839 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,021. Karena
tidak terbukti ada perbedaan yang signifikan antara TVA dan abnormal
return dalam penelitian ini, maka disarankan kepada para invetor jika ingin
mencari return pada saham-saham yang termasuk dalam index JII,
hendaknya memilih saham-saham yang sudah lama bergabung dengan JII.
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan ini mulai berkembang prinsip syariah dalam
jasa keuangan, mulai dari perbankan, asuransi dan investasi. Di sektor perbankan,
saat ini banyak bank yang mulai membuka unit-unit syariah. Banyak hal yang
mengakibatkan ini, Indonesia dengan jumlah penduduk pemeluk agama Islam
terbesar tentunya memiliki potensi pasar yang besar.
1
Alumni Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE - UNY
2
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE - UNY
3
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE - UNY
Arif Budiyanto, Ismani, Ngadirin 43
1. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Arif Budiyanto, Ismani, Ngadirin 44
Apakah ada perbedaan Trading Volume Activity (TVA) pada saham-saham yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index sebelum bergabung dan setelah bergabung
dengan Jakarta Islamic Index?
Apakah ada perbedaan Abnormal Return pada saham-saham yang tergabung dalam
Jakarta Islamic Index sebelum bergabung dan setelah bergabung dengan Jakarta
Islamic Index?
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Trading Volume Activity (TVA) pada
saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index sebelum bergabung dan
setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index.
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan Abnormal Return saham pada saham-
saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index sebelum bergabung dan setelah
bergabung dengan Jakarta Islamic Index.
3. KAJIAN TEORI
Pengaruh Informasi di Pasar Modal
Pengertian informasi di pasar modal sebagaimana termaksud dalam
Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (pasal 1 ayat 4)
sebagai berikut :
Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting
dan relevan mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang dapat
mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek atau keputusan modal,
calon pemodal atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi
atau fakta tersebut.
Dari pengertian ini bisa dipahami bahwa suatu informasi yang relevan
dengan kondisi pasar modal merupakan sesuatu yang selalu dicari para pelaku
pasar modal dalam rangka melakukan pengambilan keputusan investasi.
Karena begitu banyaknya informasi yang ada di pasar, maka investor harus
selektif dalam memilih informasi yang relevan.
Dengan munculnya informasi baru, maka diharapkan akan terjadi
perubahan harga yang cukup berarti sehingga akan terjadi perubahan harga
yang cukup berarti sehingga akan meningkatkan variabilitas tingkat
keuntungan. Namun apabila suatu informasi ditafsirkan sebagai kabar buruk,
maka harga saham cenderung akan mengalani penurunan.
jika jumlah lembar saham yang diperdagangkan menjadi lebih besar atau lebih
kecil pada saat peristiwa terjadi, dibandingkan dengan waktu lainnya.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi Trading Volume Activity
(TVA). Hal ini berkaitan dengan berbagai cara pemodal dalam mensikapi
suatu informasi. Menurut Foster (1986:377) ada beberapa informasi yang
dapat mempengaruhi volume perdagangan saham, antara lain: Pengumuman
yang berhubungan dengan laba, peramalan oleh pejabat perusahaan,
Pengumuman dividen, pendanaan, Pengumuman yang berhubungan dengan
pemerintah, investasi, ketenagakerjaan, pengumuman-pengumuman yang
berhubungan dengan hukum, pengumuman-pengumuman tentang pemasaran-
produksi-penjualan, Pengumuman-pengumuman tentang manajemen-direksi,
pengumuman-pengumuman merger-pengambilalihan-diversivikasi,
pengumuman-pengumuman industri sekuritas, dan pengumuman lain.
ABNORMAL RETURN
Abnormal Return adalah selisih antara return sesungguhnya (actual
return) dengan return yang diharapkan (expected return). Menurut
Jogiyanto, abnormal return dapat dirumuskan sebagai berikut :
RTN it = R it E[r it]
Dimana :
RTN it = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periode
ke-t
R it = return sesungguhnya (actual return) yang terjadi untuk sekuritas
ke-i pada periode peristiwa ke-t
E[R it] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
(Jogiyanto, 2003:433)
Dimana:
Rit = return saham i pada hari t
Pn = harga saham i pada hari t
Pit-1 = harga saham i pada hari t-1
Sedangkan untuk mendapatkan Expected Return, Brown dan Warner
(1985) dalam Jogiyanto (2003:434) mengestimasi Expected Return dengan
menggunakan 3 (tiga) model estimasi, yaitu: mean adjusted model, market
model dan market adjusted model.
Mean Adjusted Model
Model Mean Adjusted ini menganggap bahwa return ekspektasi
bernilai konstan yang sama dengan rata-rata realisasi sebelumnya selama
periode estimasi.
12
E[R it] =
R i- j
j t 1
T
Keterangan:
E[R it] =return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
R i-j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
Market Model
Menghitung return ekspektasi dengan menggunakan metode market
model (model pasar) dilakukan dengan 2 tahap, yaitu (1) membentuk
ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi
dan (2) menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasi di periode jendela. Model ini dapat dibentuk menggunakan
teknik regresi Ordinary Least Square dengan persamaan:
Rij = i j RMj i. j
Dimana:
Rij = Return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
i = Intercept untuk sekuritas ke-i
j = Koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i
RMj = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus: RMj=(IHSGj-IHSGj-t)/IHSGj-1
ij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
Market Adjusted Model.
Model ini menganggap bahwa pendugaan yang terbaik untuk
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat
tersebut. (Jogiyanto, 2003:445)
4. HIPOTESIS
Ada perbedaan Trading Volume Activity (TVA) saham perusahaan-
perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index sebelum dan setelah
bergabung dengan JII.
Ada perbedaan Abnormal Return saham perusahaan-perusahaan yang
termasuk dalam Jakarta Islamic Index sebelum dan setelah bergabung dengan
JII.
5. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Menurut sifatnya,
penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif dan komparatif.
Termasuk kategori penelitian deskriptif karena penelitian ini hanya berusaha
mengemukakan sesuatu berdasarkan data yang terdapat di lapangan.
Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian komparatif karena bertujuan
untuk mengetahui perbedaan volume penjualan saham dan Abnormal Return
pada saham-saham yang termasuk dalam Jakarta Islamic Index (JII), sebelum
dan setelah bergabung dengan JII.
Arif Budiyanto, Ismani, Ngadirin 48
Populasi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian populasi, dimana populasi pada penelitian
ini adalah semua perusahaan yang baru tercatat menjadi anggota Jakarta
Islamic Index sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, yaitu sebanyak 41
perusahaan.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa
catatan Volume Perdagangan Saham dan harga saham harian serta Index
Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data
yang berasal dari catatan-catatan atau dokumen tertulis. Dalam penelitian ini,
data diperoleh dari press releas BAPEPAM dan data Volume Perdagangan
Saham Harian, serta harga saham harian yang tercatat dalam Jakarta Stock
Monthly Statistic di pojok BEJ UII
Teknik Analisis Data
Langkah-langkah teknik analisis data yang akan digunakan untuk
menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
Mendapatkan data tanggal pengumuman daftar anggota saham yang
masuk dalam Jakarta Islamic Index setiap 6 bulan sekali dan menetapkan
sebagai hari ke-0.
Menentukan periode peristiwa.
Periode peristiwa ditetapkan oleh peneliti yaitu 21 hari, yaitu 10 hari
sebelum dan 10 hari sesudah tanggal pengumuman.
Mendapatkan data jumlah lembar saham yang diperdagangkan setiap hari
dari saham-saham yang dipilih sebagai populasi. 10 hari sebelum dan 10
hari setelah tanggal pengumuman, mulai dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2005.
Mendapatkan data harga saham harian pada saat penutupan 10 hari
sebelum dan 10 hari setelah pengumuman.
Mendapatkan data Index Harga Saham Gabungan (IHSG) harian 10 hari
sebelum dan 10 hari setelah pengumuman.
ik
n
(George Foster, 1986:375)
Dimana:
Rit = return saham i pada hari t
Pn = harga saham i pada hari t
Pit-1 = harga saham i pada hari t-1
Menghitung Expected Return saham harian selama event period.
Dengan menggunakan model market adjusted, menurut Strong
(1992) yang dikutip oleh Bambang Wijayanto (2002) menyebutkan
bahwa expected return untuk semua sekuritas diasumsikan sama
(mendekati ekuivalen) dengan expected return pasar pada periode
tersebut, yaitu :
E (Ri) = E(Rm)
Dimana:
E (Ri) = Expected Return saham i
E(Rm)= Expected Return pasar
Karena nilai Expected Return saham sama dengan return pasar,
maka rumus Expected Return adalah dengan menggunakan rumus
return pasar sebagai berikut:
IHSGt IHSGt-1
Rmt =
IHSGt-1
Dimana:
Rmt = Return pasar
IHSGt = Index harga saham Gabungan pada hari t
IHSGt-1 = Index harga saham Gabungan pada hari t-1
Menghitung Abnormal Return saham selama event period.
Dengan rumus :
ARit = Rit - E(Rit)
Dimana:
ARit = Abnormal Return saham i pada hari t
Rit = Actual Return saham i pada hari t
Arif Budiyanto, Ismani, Ngadirin 50
AARnt =
ARit
t 1
n
AARnt Adalah rata-rata abnormal return saham pada hari t
N adalah jumlah perusahaan yang diteliti.
Menghitung Cummulative Abnormal Return harian tiap-tiap saham
selama periode pengamatan dengan rumus sebagai berikut :
t 10
CARNn = AARnt
t 10
CARNn Adalah akumulasi abnormal return harian tiap-tiap saham
Pengujian Hipotesis
Dalam Penelitian ini, untuk mengetahui diterima atau ditolaknya suatu
hipotesis penelitian tentang ada atau tidaknya perbedaan perdagangan saham
dan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman, maka perlu dilakukan
uji beda dengan menggunakan T-test.
X1 X 2
t= S12 S 22
n1 n 2
Dengan ketentuan sebagai berikut:
Derajat kebebasan = n-1
Taraf kesalahan = 5%
Sedangkan kriteria untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis
adalah sebagai berikut:
Apabila harga t hitung > t tabel, berarti ada perbedaan antara sebelum dan
setelah pengumuman. Dan sebaliknya. (Sugiyono, 2004 : 197-199)
Tabel 2. Hasil uji beda rata-rata AR sebelum dan setelah bergabung dalam JII.
Sebelum Sesudah
Hari ke- Nilai AR Hari ke- Nilai AR
-10 -0,01869 1 -0,04683
-9 -0,01272 2 0,063677
-8 0,001479 3 -0,04235
-7 0,006854 4 6,57E-05
-6 0,010111 5 0,005029
-5 -0,0035 6 -0,00582
-4 0,002743 7 0,020052
-3 0,001619 8 0,001663
-2 -0,00547 9 0,008584
-1 0,011773 10 -0,00584
Rata-rata -0,0005802 Rata-rata -0,0001775
Keterangan Nilai Statistik
t-hitung -0.0839
t-tabel 2,021
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa:
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Trading Volume Activity
(TVA) sebelum dan setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index.
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Abnormal Return saham
sebelum dan setelah bergabung dengan Jakarta Islamic Index
DAFTAR PUSTAKA
Foster, George (1986). Financial Statement Analysist. Second Edition. Prentice-Hall
International, Inc., engelwood Cliff. New Jersey.
Iin Untari (2004). Analisis TVA Sebelum dan Setelah Diberlakukannya Jakarta
Islamic Index Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Tergabung Dalam
Jakarta Islamic Index. Skripsi UNISULA.
Nugroho (2002). Efek Diberlakukannya Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Jakarta,
Skripsi UNDIP
Suryawijaya, Marwan Asri, Faisal Arif Setiawan. (1998). Reaksi Pasar Modal
Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada
Peristiwa 27 Juli 1996). Yogyakarta, Kelola.
http://www.bapepam.go.id
http://www.republika.co.id
http://www.suaramerdeka.com