Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN

PELAYANAN JENAZAH
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATE ACEH BESAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN ACE BESAR
TAHUN 2016
PANDUAN

PELAYANAN JENAZAH
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN ACEH BESAR

Edisi I
Tahun 2016

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian


atau seluruh buku ini dengan cara dan bentuk apapun tanpa
seizin Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar.

2016 Sekretariat Akreditasi RSUD Kabupaten Aceh Besar


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Syukur Alhamdullillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga buku Panduan Pelayanan Jenazah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Aceh Besar ini selesai disusun.
Buku ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi terhadap pasien di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Aceh Besar.
Buku panduan ini disusun atas kerjasama dan masukan berbagai pihak, oleh sebab itu pada
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang ikut berkontribusi atas tersusunnya buku Panduan Pelayanan Jenazah pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, September 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


SURAT KEPUTUSAN
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................... 1
C. Ruang Lingkup....................................................................................... 1

BAB II TUJUAN PELAYANAN ................................................................................ 3


A. Pencegahan Penularan Penyakit ........................................................... 3
B. Penegakan Hukum ................................................................................ 3
C. Pengawetan Jenazah ............................................................................ 4

BAB III KETENAGAAN DAN FASILITAS ................................................................ 5


A. Sumber Daya Manusia .......................................................................... 5
B. Sarana ................................................................................................... 5
C. Peralatan ............................................................................................... 5
D. Tugas Pokok dan Fungsi Kamar Jenazah.............................................. 6
E. Alur Jenazah dan Surat Kematian.......................................................... 7
F. Pembiayaan ........................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kamar jenazah RSUD Kabupaten Aceh Besar merupakan sarana pelayanan penunjang
yang keberadaannya saat ini sangat dibutuhkan rumah sakit. Pada kasus biasa mungkin
saja pelayanan kamar jenazah kurang diperhitungkan mengingat kamar jenazah bukan
revenue center yang menghasilkan pemasukan rumah sakit. Namun peranan kamar
jenazah akan bertambah bila terjadi bencana massal dengan korban meninggal yang
banyak. Untuk penanganan korban massal, fasilitas kamar jenazah tidak saja berfungsi
menyimpan jenazah namun juga melakukan identifikasi korban. Penyimpanan jenazah
harus dilakukan sebaik-baiknya sebelum dikuburkan sebagai penghormatan kepada
korban jenazah. Panduan ini disusun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
dihadapi saat ini dan merupakan standar minimal kamar jenazah bagi rumah sakit yang
seharusnya dikaitkan dengan pelayanan tipe rumah sakit yang bersangkutan.
Upaya pelayanan kamar jenazah di rumah sakit dikembangkan ke arah peningkatan
mutu, peningkatan jangkauan pelayanan dengan tujuan tercapainya pelayanan yang
optimal. Peningkatan mutu ini ditunjukkan dengan diikutsertakannya pelayanan kamar
jenazah pada kegiatan akreditasi serta pemenuhan secara bertahap dari sumber daya
manusia, fasilitas, sarana dan prasarana sesuai standar nasional.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan yang lebih baik pada pasien meninggal di rumah sakit, serta
pada pelayanan forensik untuk memberikan penanganan medik forensik yang baik
sesuai standar nasional.

2. Tujuan Khusus
Tersedianya standar kamar jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar yang dapat
dipakai sebagai acuan dalam memberikan mutu pelayanan yang baik bagi pasien
meninggal dan keluarganya.

C. Ruang Lingkup
1. Pelayanan
a. Jenazah diperlakukan secara etis dan humanis
b. Melakukan perawatan kebersihan jenazah
c. Sopan dan tidak merusak badan jenazah
d. Penghormatan atas kerahasiaan

2. Ciri khusus pelayanan jenazah


a. Empati pada rasa duka yang mendalam
b. Penyelenggaraan fardhu kifayah sesegera mungkin
c. Kenyamanan buat petugas dan keluarga

1
3. Jenis pelayanan terkait kamar jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar
Pelayanan jasa (service) yang terkait dengan kamar jenazah dapat dikelompokkan
ke dalam 7 (tujuh) kategori yakni :
a. Pelayanan jenazah purna pasien atau jenazah dari dalam rumah sakit
Cakupan pelayanan ini berasal dari bagian akhir pelayanan kesehatan yang
dilakukan di rumah sakit, setelah pasien dinyatakan meninggal sebelum pasien
diserahkan ke pihak keluarga atau pihak berkepentingan lainnya.
b. Pelayanan jenazah bukan pasien atau jenazah dari luar rumah sakit
Cakupan pelayanan ini merupakan pelayanan yang diberikan setelah pasien
dinyatakan meninggal di luar rumah sakit namun perlu surat-surat keterangan
untuk pihak keluarga atau pihak berkepentingan lainnya.
c. Pelayanan jenazah medikolegal atau jenazah terkait hukum dari dalam rumah
sakit
Bila ada kasus kematian di rumah sakit yang membutuhkan pemeriksaan
jenazah, kamar jenazah juga menyediakan fasilitas tersebut.
d. Pelayanan jenazah kedokteran forensik atau jenazah (korban meninggal) terkait
hukum dari luar rumah sakit
RSUD Kabupaten Aceh Besar sering merupakan sarana dibawanya jenazah
atau mayat tak dikenal atau memerlukan pemeriksaan identitas dari luar kota
setempat yang memerlukan pemeriksaan forensik. Ada 2 jenis pemeriksaan
forensik yaitu visum luar dan visum dalam (autopsi).
e. Pelayanan jenazah sosial humaniora seperti pencarian orang hilang
(identifikasi), rumah duka, penitipan jenazah.
f. Pelayanan jenazah identifikasi massal akibat bencana
Bencana massal memerlukan identifikasi korban meninggal, dan juga pulasara
bagi para korban sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
g. Pelayanan jenazah akademik untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
penelitian
Sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Kabupaten Aceh Besar juga
menyediakan fasilitas pendidikan dan penelitian pada kamar jenazah.

2
BAB II
TUJUAN PELAYANAN

A. Pencegahan Penularan Penyakit


Penanganan jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar pada prinsipnya sama dengan
rekomendasi Depkes RI dengan memperhatikan juga pedoman dari institusi lainnya.
Perlunya persiapan dan kesiapsiagaan petugas kamar jenazah pada kasus penyakit
menular. Apabila kamar jenazah menerima korban yang meninggal karena penyakit
menular maka pedoman penanganannya sebagai berikut :
1. Luruskan tubuh jenazah
2. Lepaskan alat kesehatan yang terpasang pada tubuh pasien.
3. Tutup mata, telinga, dan mulut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan pemutih
pakaian dengan perbandingan 1:10 maupun plester kedap air.
4. Setiap luka harus diplester dengan rapat.
5. Jenazah dimandikan dengan larutan pemutih pakaian dengan perbandingan 1:10.
6. Jenazah ditutup dengan kain kafan atau bahan atau bahan dari plastik (bahan tidak
tembus air). Dapat juga jenazah ditutup dengan bahan kayu atau bahan lain yang
tidak mudah tercemar.
7. Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
8. Bila jenazah mau dibalsem ataupun disuntik pengawet (formalin atau formaldehida)
petugas harus hati-hati sekali.
9. Jika jenazah akan diautopsi, maka akan dilakukan oleh petugas khusus (dokter
forensik) dan autopsi dapat dilakukan jika sudah ada izin dari pihak keluarga dan
direktur rumah sakit (autopsi klinis).
10. Jenazah dimasukkan ke dalam peti dan disegel.
11. Jenazah hanya boleh diangkut oleh mobil jenazah.
12. Jenazah tidak boleh disemayamkan lebih dari 4 jam di dalam pemulasaran jenazah.
13. Jenazah dapat dikubur dalam tempat pemakaman umum dan dapat disaksikan oleh
seluruh anggota keluarga setelah semua prosedur di atas telah dilalui.

Perawatan jenazah infeksi menular seperti HIV/AIDS, anthrax, kholera, hepatitis, SARS,
MERS dan pes prinsipnya sama. Namun perlu kehati-hatian walau sebenarnya jenazah
tidak akan menimbulkan ancaman kesehatan jika ditangani secara benar. Sebaliknya,
perlu diwaspadai oleh petugas kamar jenazah, jenazah bisa saja menimbulkan penyakit
jika penanganannya tidak memadai dan tidak ditangani oleh petugas yang terlatih.
Sehubungan dengan peliknya permasalahan penanganan jenazah disebabkan oleh latar
belakang agama dan sosial budaya masyarakat yang beragam (sehingga pemahaman
dan reaksi masyarakat terhadap penyelenggaraan jenazah) mengharuskan setiap
petugas medis (dokter dan perawat) di Rumah Sakit yang menerima jenazah
menjelaskan segala tindakan yang mungkin akan dilakukan terhadap jenazah kepada
keluarganya secara jelas dan terperinci sehingga dapat dipahami dan diterima dengan
baik.

3
B. Penegakan Hukum
Pada pelaksanaan pelayanan pemeriksaan medis secara kedokteran forensik, untuk
mendapatkan hasil yang optimal baik yang ditinjau dari segi kepentingan pelayanan,
bantuan untuk proses peradilan sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis forensik.

C. Pengawetan Jenazah
Pengawetan jenazah dilakukan dengan formalin. Pengiriman jenazah harus dilakukan
pengawetan dengan membuat berita acara pengiriman dan dibawa dengan surat
pengantar kepolisian.

4
BAB III
KETENAGAAN DAN FASILITAS

A. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang ada pada kamar jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar
adalah :
1. Dokter Spesialis Forensik
2. Tenaga administrasi
3. Tenaga Pemulasaraan jenazah
4. Rohaniawan
5. Supir Mobil jenazah

B. Sarana
Sarana yang disediakan kamar jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar terdiri dari :
1. Ruang Autopsi
2. Ruang Serologi/Biomolekuler
3. Kamar pegawai kamar jenazah
4. Ruang persemayaman jenazah
5. Ruang tunggu keluarga
6. Ruang kuliah mahasiswa
7. Ruang sekretariat
8. Ruang tata usaha
9. Ruang arsip
10. Ruang rapat
11. Ruang pemandian pengafanan
12. Ruang sholat jenazah
13. Ruang ganti
14. Toilet
15. Ruang staf
16. Ruang komputer
17. Ruang informasi
18. Garasi mobil jenazah
19. Ruang terbuka

C. Peralatan
Peralatan yang disediakan kamar jenazah di RSUD Kabupaten Aceh Besar :
1. Brankar jenazah
2. Ambulance jenazah
3. Peralatan autopsi

5
4. Peralatan embalming
5. Peralatan antropometri
6. Komputer
7. Kantong mayat
8. Sarung tangan panjang karet
9. Apron plastik
10. Masker
11. Tutup kepala
12. Formulir surat kematian
13. Formulir DVI
14. Peti jenazah
15. Peralatan pemandian jenazah
16. Peralatan pengafanan jenazah

D. Tugas Pokok dan Fungsi Kamar Jenazah


1. Pemulasaraan jenazah adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
perawatan terhadap jenazah dari dalam dan luar rumah sakit.
2. Tugas-tugas Instalasi Pemulasaraan Jenazah yaitu:
a. Menjemput jenazah dari ruang rawat inap dan IGD RSUD Kabupaten Aceh
Besar
b. Melakukan perawatan jenazah tanpa pemandian jenazah
c. Melakukan perawatan jenazah dengan pemandian jenazah
d. Melakukan pengafanan jenazah
e. Melakukan pengsholatan jenazah
f. Melakukan penguburan jenazah
g. Melakukan pengawetan jenazah
h. Melakukan pengiriman jenazah
i. Melakukan pemeriksaan jenazah forensik
j. Melakukan pulasara jenazah infeksius
k. Melakukan autopsi jenazah
l. Melakukan penitipan jenazah
m. Melakukan persemayaman jenazah
n. Melakukan tata usaha

6
E. Alur Jenazah dan Surat Kematian

7
8
F. Pembiayaan
Pada umumnya jenazah yang diterima di kamar jenazah adalah mayat tak dikenal
terutama dan kalangan tidak mampu sehingga Rumah Sakit sulit untuk menarik
pembayaran yang seharusnya menjadi tanggung jawab pasien atau keluarganya.
Pembiayaan cuma-cuma bagi orang tidak mampu tidak berlaku untuk mayat.
Asuransi belum menjangkau pelayanan di kamar jenazah, kalaupun ada asuaransi yang
memberikan dana yang telah termasuk dalam tanggungannya memerlukan waktu untuk
pencairannya I pembayaran.
Oleh karena itu kamar jenazah sulit untuk memenuhi biaya operasionalnya. Untuk itu
diperlukan terobosan-terobosan agar kamar jenazah dapat memenuhi biaya
operasionalnya terutama menghadapi persaingan-persaingan yang ketat saat ini.
Dengan melakukan across subsidi dengan pelayanan lain nya yang dilakukan di kamar
jenazah
Pembiayaan pada pelayanan kamar jenazah saat mi sepenuhnya dibebankan pada
keluarga pasien. Seperti halnya pelayanan kesehatan lainnya, sebaiknya pelayanan
kamar jenazah mendapat dukungan pembiayaan pemerintah melalui dana untuk pasien
tidak mampu untuk kasus-kasus massal dan dukungan dana dan asuransi seperti
Asuransi Kesehatan Indonesia, Asuransi Tenaga Kerja, dan lain-lain.
Perlu disusun peraturan-peraturan pemerintah untuk mendukung/pengembangan
pelayanan kamar jenazah agar dapat terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat sehat
dan aman (safe community).
Pembiyaan kamar jenazah dapat melalui :
1. Pemenntah (Pusat/Daerah) : untuk pasien pasien tidak mampu dan kasus-kasus
bencana.
2. Swasta : untuk kasus-kasus non bencana, antara lain: asuransi kesehatan dan non
kesehatan.
3. Penggalangan dana masyarakat : untuk kasus non bencana dan bencana pada
pasien-pasien yang tidak mempunyai asuaransi kesehatan dan non kesehatan.
Kegiatan - kegiatan yang dapat merupakan sumber pemasukan dalam pembiayaan di
Instalasi Forensik antara lain :
1. Pelayanan Embalming
2. Pelayanan Ambulans Jenazah
3. Mayat untuk pendidikan
4. Harvesting
5. Peti Mati
6. Ruang Upacara (Rumah Duka)
7. Jasa Packing dan Transportasi.

9
BAB IV
PENUTUP

Kamar Jenazah merupakan salah satu unsur pada Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serta cara berpikir yang khtis dan rasional
Untuk itu Rumah Sakit hams dapat membenkan pelayanan yang Iebih bak termasuk
petayanan terhadap jenazah dan keluarganya.
Fasilitas kamar jenazah rumah sakit tidak saja berfungsi untuk menyimpan jenazah tetapi
juga harus mampu melakukan identifikasi korban massal serta merupakan sarana informasi
dan komunikasi yang baik.
Standar Kamar Jenazah mi dipakai sebagai acuan oleh rumah sakit da!am mengembangkan
Instalasi Kamar Jenazah sehingga dapat diketahui sumber daya manusia dan fasihtas yang
dimihki oleh setiap tingkat dan kiasifikasi kamar jenazah.
Perlu disusun peraturan-peraturan pemerintah untuk mendukung pengembangan pelayanan
kamar jenazah agar dapat terjangkau ke seluruh Iapis.an masyarakat agar terwujud
masyarakat sehat dan aman (sale community).

10

Anda mungkin juga menyukai