OLEH
B. PENDAHULUAN
Pelaksanaan tahun data di lingkungan BMKG bertujuan untuk membangun
komitmen bersama dalam meningkatkan kuantitas data meteorologi, klimatologi,
dan geofisika yang cepat, tepat, akurat, cangkupan yang luas, dan mudah
dipahami. Meningkatnya ketersediaan data petir merupakan bagian dari indikator
kegiatan peningkatan kuantitas dan kualitas data pada tahun data 2016.
Pengamatan Lightning Detector di stasiun geofisika Sanglah Denpasar sudah
dilakukan sejak 8 agustus 2008.
Monitoring petir sangat penting karena setiap tahunnya selalu memakan
korban jiwa di Bali. Sambaran petir jenis Cloud to Ground (CG) merupakan
sambaran petir yang berdampak lansung pada kehidupan manuasia. Pola waktu
kejadian sambaran dan pemetaan sambaran petir sangat dibutuhkan untuk
mengetahui daerah yang rawan terhadap sambaran petir. Untuk itu, perlu
dilakukan analisis antara beberapa kejadian meteorologi dan kejadian sambaran
petir.
C. METODE
Data yang digunakan adalah data rekaman petir jenis CG+ dan CG- yang
tercatat di Stasiun Geofisika Denpasar, peta rupa bumi, dan kontur topogafi
wilayah Bali. Data yang digunakan untuk analisis secara spasial adalah data citra
satelit MTSAT dan NOAA. Untuk analisis temporal digunakan data indeks Nino 3,4
dari informasi BMKG.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Overlay CG+ degan citra MTSAT, (b) Ole Overlay CG+ degan citra MTSAT dalam
mendeteksi Mesoscale Convective System (MCS)
Dari garifk rata-rata sambaran petir harian menunjukan pola satu puncak
dengan jumlah dengan jumlah sambaran petir tertinggi terjadi pada sore hari. Pada
musim penghujan grafik sambaran petir membentuk pola semidiurnal, sedangkan
pada musim kemarau menujukan pola acak. Variasi grafik sambaran petir turut
dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global yaitu El-Nino dan La Nina. Pada saat
indeks Nino negatif mengindikasikan terjadi fenomena La-Nina tahun 2010 dengan
curah hujan tinggi maka teradi peningkatan sambaran petir. Kemudian pada tahun
2015 terjadi fenomena El-Nino kuat yang mengakibatkan menurunya petumbuhan
awan konvektif di wilayah Bali yang beriplikasi pada menurunya sambaran petir.
Referensi:
Pratama I. P. D., dan Pande K. G. A, 2016, Analisis Spasial dan Temporal Data
Lightning Deterctor tahun 2009-2015 di Stasiun Geofisika Sanglah
Denpasar, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.