Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nitrat (NO3) adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi

pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil.

Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi

yang merupakan proses oksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting

dalam siklus nitrogen dan berlangsung pada kondisi aerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit

dilakukan oleh bakteri Nitrosomonas,sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan oleh

bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan bakteri kemotrofik, yaitu bakteri

yang yang mendapatkan energi dari proses kimiawi. Oksidasi nitrit menjadi ammonia ditunjukan

dalam persamaan berikut (a). Sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat ditujukan dalam

persamaan (b).

nitromonas
2NH3 + 3O2 2NO2 + 2H+ + 2H2O (a)

2NO2- + O2 nitrobakter
2NO3- (b)

(Effendi,2003)

Universitas Sumatera Utara


Masuknya nitrat kedalam badan sungai disebabkan manusia yang menbuang kotoran

dalam air sungai,kotoran banyak mengandung amoniak. Kemungkinan lain penyebab konsentrasi

nitrat tinggi ialah pembusukan sisa tanaman dan hewan, pembuangan industri, dan kotoran

hewan. Pengotoran 1000 ternak sama dengan kotoran kota berpenduduk 5000 jiwa.

Nitrat menyebabkan kualitas air menurun, menurunkan oksigen terlarut, penurunan

populasi ikan, bau busuk, rasa tidak enak. Nitrat adalah ancaman bagi kesehatan manusia

terutama untuk bayi, menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai methemoglobinemia, yang juga

disebut "sindrom bayi biru". Air tanah yang digunakan untuk membuat susu bayi yang

mengandung nitrat, saat nitrat masuk kedalam tubuh bayi nitrat dikonversikan dalam usus

menjadi nitrit, yang kemudian berikatan dengan hemoglobin dan membentuk methemoglobin,

sehingga mengurangi daya angkut oksigen oleh darah (Tresna, 2000).

Pengambilan sampel untuk analisis kadar nitrat biasanya dilakukan dengan cara

memasukannya ke dalam botol plastik atau botol kaca gelap untuk mencegah masukknya sinar

matahari kedalam botol karena dapat mengurangi kadar nitrat. Sampel yang di dalam botol

letakan pada suhu 4oC atau lebih rendah dan di analisa dalam jangka waktu 24-28 jam, hal ini

dilakukan untuk menghidari terjadinya nitrifikasi yang terjadi pada suhu optimum 20oC 25oC.

Nilai pH obtimum bagi nitrifikasi adalah 8-9. Pada pH< 6 proses nitrifikasi akan terhenti,bakteri

yang melakukan nitrifikasi cenderung menempel pada sedimen dan bahan padatan lain

(Effendi.2003).

Oleh karena itu kami tertarik untuk mengetahi pengaruh perbedaan suhu dan botol

penyimpanan terhadap kadar nitrat (NO3- -N) pada air sungai deli. Pengukuran kaddar nitrat

dilakukan dilakukan setiap hari selama 3 hari.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Permasalahan

1. Berapakah kadar nitrat yang diperoleh dari sampel air sungai deli yang terdapat pada

suhu yang menggunakan botol gelap dan botol biasa.

2. Berapakah kadar nitrat yang diperoleh dari sampel air sungai deli yang terdapat pada

suhu kamar yang menggunakan botol gelap dan botol biasa.

3. Apakah kadar nitrat yang diproleh sesuai dengan standart yang ditetapkan SNI yaitu 10

mg/L.

1.3 Tujuan

1. Untuk menentukan kadar nitrat pada suhu 4oC yang menggunakan botol gelap dan botol

biasa.

2. Untuk menentukan kadar nitrat pada suhu 4oC yang menggunakan botol gelap dan botol

biasa.

3. Untuk mengetahui apakah kadar nitrat yang diperoleh sesuai dengan standart yang

ditetapkan oleh SNI yaitu 10 mg/L

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat

Memberikan informasi mengenai kondisi dan waktu penyimpanan yang tepat pada analisa nitrat

dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible DR 2010.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai