Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui lingkungan sehat merupakan hal yang paling
penting dalam mewujudkan individu yang sehat.Namun sangat sulit diwujudkan
jika terjadinya pencemaran lingkungan,yang merupakan masalah kita bersama
yang semakin penting untuk diselesaikan,karena menyangkut
keselamatan,kesehatan,dan kelangsungan hidup kita.Diantaranya pencemaran
air,tanah,dan udara.Sehingga apabila terjadi pencemaran lingkungan maka
lingkungan sehat menurut UU No 36 Tahun 2009 pasal 163 pun akan sulit untuk
diwujudkan.

Undang-Undang No 36 Tahun 2009 telah mengatur segala sesuatunya


yang menyangkut tentang kesehatan,baik itu dari segi
pelaksanaannya,pelayanaanya,sistem kesehatannya,dsb.Hal ini tentu sangat
penting bagi kemajuan derajat kesehatan masyarakat di Indonesia,hal ini terbukti
jika kita merujuk kesetiap pasal-pasal UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
yang tidak lain-dan tidak bukan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan
derajat kesehatan bangsa Indonesia .Seperti yang terdapat pada UU No 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan pasal 163 yang membahas tentang lingkungan sehat.

Untuk mewujudkan lingkungan yang sehat siapapun dapat berperan dalam


menyukseskannya,termasuk diri kita yang dapat dimulai dari lingkungan rumah
yang sehat dan memenuhi standar kesehatan,dan selain itu kita dapat
mengimplementasikan UU No 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan khususnya pasal
163 .

1.2 TUJUAN

Mengetahui apa yang dimaksud dengan lingkungan sehat,cakupannya,dan


gangguan gangguan yang mungkin terjadi saat mewujudkan lingkungan sehat
serta kita dapat mengetahui apakah lingkungan kita dapat dikatakan sebagai
lingkungan sehat yang memenuhi standar baku mutu dan juga peran pemeritah

1
dalam mewujudkan lingkungan sehat seperti yang tertera pada pasal 163 UU No
36 Tahun 2009 Tentang kesehatan, apakah sudah terimplementasi dengan baik
kedalam kehidupan masyarakat.

1.3 MANFAAT

Dengan adanya makalah ini kita dapat memahami apa yang dimaksud
dengan lingkungan sehat,cakupannya,dan gangguan gangguan yang mungkin
terjadi saat mewujudkan lingkungan sehat serta kita dapat memahami apakah
lingkungan kita dapat dikatakan sebagai lingkungan sehat yang memenuhi standar
baku mutu dan juga peran pemeritah dalam mewujudkan lingkungan sehat seperti
yang tertera pada pasal 163 UU No 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan,apakah
sudah terimplementasi dengan baik kedalam kehidupan masyarakat.

1.4 RUMUSAN MASALAH


1.4.1 Apakah yang dimaksud dengan lingkungan sehat?
1.4.2 Apa saja cakupan dari lingkungan sehat?
1.4.3 Apa saja gangguan-ganguan yang muncul didalam pelaksanaan
lingkungan sehat?
1.4.4 Bagaimana standar baku mutu lingkungan sehat?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 UU NO 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal dan implementasinya di


Indonesia

UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 163

Ayat 1Pemerintah,pemerintah dan mayarakat menjamin ketersediaan lingkungan


yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi kesehatan.

Pada ayat 1 menjelaskan bahwa dalam menyediakan lingkungan yang


sehat pemerintah dan masyarakat ikut menjaminnya agar tidak berisiko buruk bagi
kesehatan.Dalam upaya pemerintah,pemerintah telah menerbitkan indonesia sehat
2010 yang pernah dicanangkan oleh Presiden Habibie dan Menteri Kesehatan
pada tahun 1998,mendambakan seluruh bangsa indonesia hidup dalam lingkungan
yang sehat ,perilaku hidup sehat dan akses kepada pelayanan kesehatan secara
adil,merata dan berkualitas.Dan dalam usaha masyarakat mewujudkan lingkungan
yang sehat,masyarakat dapat mengimplementasikan ilmu yang terdapat pada studi
Kesehatan Lingkungan.

Pemerintah tidak dapat hanya sebatas menghimbau mengenai kebersihan


lingkungan itu penting.Tapi,peran pemerintah lebih dari itu.Mulai dari
memberikan contoh,langsun terjun ke lingkungan masyarakat melalui sosialisasi
hidup bersih dan tindakan nyata penyediaan area pembuangan sampah,aturan
tentang kebersihan dan sebagainya.Di Indonesia sendiri kesehatan lingkungan
sendiri kurang diterapkan karena masih terlihat daerah-daerah yang sanitasi nya
kurang bagus,seperti telihat sampah-sampah yang berserakan di sungai sehingga
terjadi banjir,seperti halnya jakarta yang selalu banjir jika terjadi hujan.

Di Jakarta dapat kita lihat sampah yang berserakan yang mana


diperkirakan volume sampah di Ibu Kota Jakarta jumlah rata-ratanya 7 ribu ton
per hari .Hal ini disebabkan oleh penduduk nya yang padat sehingga sangat sulit
untuk mengelola lingkungan sehat,serta hal ini juga disebabkan kurang diterapkan
nya upaya kesehatan lingkungan pada warga Jakarta itu sendiri.

3
Definisi Kesehatan Lingkungan menurut U.F.Achmadi(2013)

1
Ilmu kesehatan lingkungan mempelajari hubungan interaktif antara
komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya kesehatan dengan
berbagai variabel kependudukan seperti umur,perilaku,kepdatan
penduduk,status genetika dan lain lain,serta melakukan
identifikasi,mengukur,menganalisis potensi bahaya tersebut,dan mencari
upaya pengendaliannya.

Ayat 2Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mencakup


lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas
umum.

Setiap lingkungan yang ditempati manusia harus bersih agar kesehatan


manusia dapat terjaga dengan baik,seperti pada lingkungan permukiman atau
lebih rincinya adalah rumah sebagai tepat manusia bernaung.

2
Soekidjo Notoatmojo (2011:170) Rumah adalah salah satu persyaratan
pokok bagi kehidupan manusia .Rumah atau tempat tinggal manusia,dari zaman
ke zaman mengalami perkembangan.Perumahan di Koa dewasa ini sudah barang
tentu telah disesuaikan dengan teknologi arsitektur yang memadai.dan faktor
faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah rumah

1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat
4. Kebijaksanaan (peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah.

Pada tempat kerja juga harus memeprhatikan kesehatan


lingkungannya,karena kondisi lingkungan akan mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja yang juga akan memperngaruhi tingkat produktifitas pekerja.

1
Umar Fahmi Achmadi, Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2013), hlm. 31.
2
Sokidjo Notoatmojo, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni (Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm.
170.

4
Di Indonesia telah membuat aturan yang melarang merokok di tempat
umum,hal ini dikarenakan tempat umum merupakan tempat yang dikunjungi
berbagai orang sehingga untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan setiap orang
kesehatan lingkungannya harus terjaga.

3
Heru dan Haryono(2007:1) Tujuan kesehatan lingkungan kerja adalah
menerapkan teknologi di lingkungan kerja, sehingga paparan zat berbahaya baik
kimia,fisik,biologik atau ergonomi bisa diperkecil atau diminimalkan.

Ayat 3Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada ayat 2 bebas dari unsur-
unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan,antara lain:

a Limbah cair
b Limbah padat
c Limbah gas
d Sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang ditetapka
pemerintah
e Binatang pembawa penyakit
f Zat kimia berbahaya
g Kebisingan yang melewati ambang batas
h Radiasi sinar pengion dan non pengion
i Air yang tercemar
j Udara yang tercemar dan,
k Makanan yang terkontaminasi.

Lingkungan sehat bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan gangguan


kesehatan,antara lain:

Limbah ,yaitu kotoran atau barang yang sudah tidak dapat digunakan lagi
yang mana dihasilkan dari setiap kegiatan manusisa baik itu berupa Limbah cair
,Limbah padat,Limbah gas.dan juga Sampah harus diproses sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan pemerintah,Binatang pembawa penyakit,Zat kimia
berbahaya,Kebisingan yang melewati ambang batas,Radiasi sinar pengion dan

3
Heru Subaris dan Haryono, Hygiene Lingkungan Kerja (Jogjakarta: Mitra Cendekia Press,2007),
hlm. 1.

5
non pengion,Air yang tercemar,Udara yang tercemar dan,Makanan yang
terkontaminasi.

Jika hal diatas dapat dihindari,maka lingkungan tersebut dapat dikatakan


menjadi lingkungan yang sehat.

Ayat 4 ketentuan mengenai standar baku mutu kesehatan lingkungan dan proses
pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada ayat 2,dan ayat 3,ditetapkan
dengan peraturan pemerintahan

Ayat 4 menjelaskan tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan


dimana didalam kesehatan lingkungan membahas tentang baku mutu kualitas
udara yang berisikan angka yang konkret,yang mana apabila kondisi suatu udara
melebihi standar baku mutu maka udara tersebut dikatakan teah tercemar.

Tabel baku mutu kualitas udara ambien

NO PARAMETER WAKTU PENGUKURAN BAKU MUTU

1 SO2 24 jam 0,01 ppm


2 CO 8 jam 20,00 ppm
3 NOX 24 jam 0,05 ppm
4 OX 1 jam 0,10 mg/m3
5 Debu 24 jam 0,26 mg/m3
6 Pb 24 jam 0,06 ppm
7 H2S 30 min 0,03 ppm
8 NH3 4 jam 2,00 ppm
9 HC 3 jam 0,24 ppm
Sumber: KEP-2/MENKLH/I/1998(25)

4
Juli Soemirat Slamet(1994:72) mengemukakan bahwa dengan
diberlakukannya baku mutu ini,maka berarti bahwa udara yang yang mengandung
unsur-unsur melebihi standar tadi akan disebut tercemar(bukan lagi
terkotori).Diharapkan bahwa bila kualitas udara dapat terpelihara sehingga kadar

4
Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Bandung: Gajah Mada University Press, 1994),
hlm. 72.

6
berbagai zat tadi tidak terlampaui,maka diharapkan tidak akan terjadi gangguan
kesehatan manusia,hewan,tumbuhan,maupun harta benda.

Tetapi pada kenyataannya kondisi hutan di Riau yang rentan kebakaran


dan menimbulkan asap menyebabkan kualitas udara Riau menjadi rendah dan
berbahaya seperti kasus Asap 2016 di Riau yang telah menyebabkan mayoritas
penduduk Riau terserang ISPA tentu ini harus diatasi dengan Kebijakan-kebijakan
yang tepat.

Manusia merupakan makhluk yang aktif dan produktif,sehingga dalam


kegiatannya manusia meghasilkan berbagai limbah,seperti salahsatunya itu limbah
cair yang seharusnya dapat dikelola dengan baik untuk menciptakan lingkungan
yang sehat.

5
Sugiharto (2008:96) adapun secara garis besar kegiatan pengolahan air
limbah dapat dikelompokan menjadi 6(enam) bagian antara lain:

1. Pengolahan pendahuluan(pre treatment)


2. Pengolahan pertama(primary treatmment)
3. Pengolahan kedua(secondary treatment)
4. Pengolahan ketiga(tertiary treatment)
5. Pembunuhan kuman(desinfektion)
6. Pembuangan lanjutan(ultimate disposal

5
Sugiharto, Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah (Jakarta: Indonesia University Press, 2008), hlm.
96.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungan merupakan sebuah studi yang mempelajari


hubungan interaktif antara komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya
kesehatan dengan berbagai variabel kependudukan.Sehingga Setiap lingkungan
yang ditempati manusia harus bersih agar kesehatan manusia dapat terjaga dengan
baik,seperti pada lingkungan permukiman atau lebih rincinya adalah rumah
sebagai tepat manusia bernaung.

Suatu lingkungan dikatakan sebagai lingkungan sehat apabila bebas dari


unsur-unsur yang menimbulkan gangguan kesehatan.untuk menetukan nya
dibutuhkan baku mutu kualitas udara yang berisikan angka yang konkret,yang
mana apabila kondisi suatu udara melebihi standar baku mutu maka udara tersebut
dikatakan telah tercemar

Sehingga lingkungan harus kita jaga kebersihanya dan kenyamanannya


demi untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan juga sebagai perwujudan UU
No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan sehingga ikut sebagai penyumbang besar
kemajuan bangsa.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan-


kekurangan,oleh karena itu saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya demi kebaikan dan kesempurnaan penulisan makalah dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi,Umar Fahmi. 2013. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta:


PT.Raja Grafindo Persada.

Notoatmojo,Sokidjo.2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka


Cipta.

Heru,Haryono.2007. Hygiene Lingkungan Kerja. Jogjakarta: Mitra Cendekia


Press.

Slamet,Juli Soemirat. 1994. Kesehatan Lingkungan. Bandung: Gajah Mada


University Press.

Sugiharto. 2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta: Indonesia


University Press.

Anda mungkin juga menyukai