ID Analisis Stabilitas Lereng Memakai Perku PDF
ID Analisis Stabilitas Lereng Memakai Perku PDF
ABSTRAK
Peristiwa longsor adalah salah satu ancaman di Indonesia mengingat Negara ini memiliki kondisi
geografis yang beragam.Banyak kejadian longsor yang menyakitbatkan korban jiwa. Salah satunya
peristiwa longsor yang terjadi adalah di Kabupaten Trenggalek. Pada awalnya pemerintah sudah
membangun dinding penahan tanah pada lereng tersebut, tetapi masih belum cukup untuk menahan
kelongsoran tanah pada lokasi tersebut.Melalui data yang diketahui, lereng memiliki ketinggian antara
8 m sampai 8,5 m dengan panjang dinding penahan 375 m dan mengalami kelongsoran pada bagian
struktur sepanjang 90 m. Setelah dianalisa dengan bantuan perangkat lunak SLOPE/W pada lereng
tersebut didapatkan angka keamanan hanya 0,660 sehingga terjadilah longsor. Dilakukanlah desain
ulang lereng tersebut menggunakan perkuatan Geotekstil dengan jumlah 5 lapis, kapasitas tarik 400
kN/m, kohesi 0 kN/m2 dan sudut geser terhadap tanah 38o, jarak vertikal 1 m. Dengan analisa
menggunakan SLOPE/W diperoleh angka keamananbaru sebesar 1,893. Anggaran yang dibutuhkan
dalam perbaikan tersebut adalah Rp 1.287.439.000,00(satu milyar dua ratus delapan puluh tujuh juta
empat ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah)
Metode penelitian
Dari Hasilpeninjauan atau
Lokasiproyekdindingpenahanta observasi di lapangan yang
nah yang ditinjauterletak di Tebing dilakukandiketahuitelahterjadikelongs
Kali Parit Raya, Desa Ngadirejo, orankearah muka sungai
Kecamatan Pogalan, Kabupaten dengantembokpenahan (eksisting)
Trenggalek. Lokasi dibangunnya rusaksepanjang 90 m
dinding penahan tersebut berada pada daripanjangkeseluruhan 375 m.
tebing sungai Kali Parit Raya untuk
perkuatan tebing dari muka air sungai
terhadap tebing sungai.
Dindingpenahantanah
merupakan kombinasi dinding
penahan pasangan batu kali 1:4
dengan pasangan bronjong yang
dipasang dibawah pondasi pasangan
batu kali dengan dimensi 1x0,5x2 m.
Dinding penahan Gambar 9 Kondisi dinding penahan
eksistinginimemilikitinggi sekitar 8 m eksisting peninjauan lapangan
menggunakanpondasipancangjenismi
ni pile diameter 20x20 Datapengujianboring yang
cmdengankedalaman 3 m. digunakanterletakpadatitik B1 hingga
Dindingpenahantanaheksistinginimem B6
ilikipanjangkeseluruhan 375 m karenatitikinilebihdekatatauberadalang
danmengalamikerusakansepanjang 90 sungpadakonstruksirencanadindingpen
m. Dari konsultan perencana ahantanah yang akandibangunnantinya.
diketahui elevasi muka air sungai
maksimum sedalam 5,525 m
sedangkan muka air normal sedalam
1,45 m terhadap dasar permukaan
struktur dinding penahan serta
terdapat genangan dibelakang lereng
yang akan timbul saat musim hujan
datang.
Gambar 10
Titiklokasipengujianboring
Hasilpengujian boring sedangkan muka air normal sedalam
padatitik B1 hingga B6 diuji oleh Lab 1,45 m terhadap dasar permukaan
Mekanika Tanah dan Geologi struktur dinding penahan. Terdapat
Fakultas Teknik Universits pula genangan air 15 cm
Brawijaya, berikut adalah rekapitulasi dibelakang lereng yang akan timbul
hasil pengujian boring pada titik B-01 saat musim hujan datang.
hingga B-06. Melalui analisa kelongsoran juga
ditemukan bahwa tinggi garis
Tabel 1Rekapitulasi hasil-hasil kelongsoran cukup tinggi sehingga
pengujian sifat mekanis tanah untuk kedalaman tiang pancang tidak sesuai
sampel tanah untuk menahan permukaan garis
kelongsoran yang terjadi. Angka
Direct Shear
No. keamanan yang diperoleh dari analisa
c kelongsoran tersebut dengan program
Sampel
kg/cm2 o
gr/cm3 SLOPE/W ialah 0,667 sehingga angka
tersebut menunjukan bahwa lereng
B1-200 0,1411 13,711 1,922
tersebut tidak aman jika ditinjau dari
B1-400 0,1494 12,107 1,725 faktor keamanan (F) yang
B1-600 0,141 10,458 1,622 dihubungkan dengan intensitas
B2-200 0,0913 12,105 1,733 kelongsorannya (Bowles, 1989).
B2-400 0,0913 13,711 1,734
Tabel 2 Hubungan nilai faktor
B2-600 0,155 10,458 1,666 keamanan lereng dan intensitas longsor
B3-200 0,128 15,273 1,909
NILAI FAKTOR KEJADIAN INTENSITAS
B3-400 0,085 13,711 1,755 KEAMANAN LONGSOR
B3-600 0,062 10,458 1,647 Longsor terjadi
F kurang dari 1,07
B4-200 0,24 15,508 1,871 biasa/sering (lereng labil)
B4-400 0,033 13,927 1,801 F antara 1,07 Longsor pernah terjadi
B4-600 0,014 10,628 1,707 sampai 1,25 (lereng kritis)
B5-200 0,045 12,105 1,77 Longsor jarang terjadi
F diatas 1,25
B5-400 0,018 13,711 1,605 (lereng relatif stabil)