REKAPITALISASI PANCASILA
Oleh :
Ardiansyah Hasiholan M
12-2012-144
1. Latar Belakang
Reformasi yang terus berproses, hingga kini telah ditandai oleh sejumlah
perubahan kebijakan negara mulai dari tingkat peraturan perundang-undangan
(undang-undang) sampai undang-undang dasar (UUD 1945). Perubahan kebijakan
negara, selain sudah menjadi tuntutan dan kehendak reformasi, juga bertujuan
hendak menata ulang sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang selama
ini tidak demokratis. Dimana sebelumnya, sepanjang masa orde baru desain
kebijakan negara yang dibuat hanya untuk melegitimasi kepentingan penguasa
yang dipakai sebagai sarana merepresi hak-hak rakyat. Paradigma adalah
pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok
persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Suatu paradigma mengandung sudut
pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti
paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka
acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu
masalah dalam ilmu pengetahuan. Sejumlah kebijakan negara yang telah dibuat
pemerintah bersama DPR, sejak Pemerintahan Habibie (Mei 1998 - Oktober
1999) hingga pemerintahan Megawati (2001 - sekarang) diantaranya yang
terpenting adalah UU dibidang politik, UU tentang Pers, Kekuasaan Kehakiman,
HAM dan Pengadilan HAM, Pemberantasan Korupsi/KKN, Otonomi Daerah
serta UU tentang Kepolisian. Selain itu, UUD 1945 yang dahulu disakralkan telah
diubah oleh MPR dan telah memasuki tahap ke-empat atau fase terakhir dari
seluruh perubahan UUD 1945.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Gerakan Reformasi
Pelaksanaan GBHN 1998 pada pembangunan Jangka Panjang II Pelita ke tujuh
bangsa Indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis ekonomi Asia
terutama Asia Tenggara sehingga menyebabkan stabilitas politik menjadi goyah.
Sistem politik dikembangkan kearah sistem "Birokratik Otoritarian" dan suatu
sistem "Korporatik". Sistem ini ditandai dengan konsentrasi kekuasaan dan
partisipasi didalam pembuatan keputusan-keputusan nasional yang berada hampir
seluruhnya pada tangan penguasa negara, kelompok militer, kelompok cerdik
cendikiawan dan kelompok pengusaha oligopolistik dan bekerjasama dengan
mayarakat bisnis internasional.Awal keberhasilan gerakan reformasi tersebut
ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang
kemudian disusul dengan dilantiknya Wakil Presiden Prof. Dr. B.J. Habibie
menggantikan kedudukan Presiden.Yang lebih mendasar reformasi dilakukan
pada kelembagaan tinggi dan tertinggi negara yaitu pada susunan DPR dan MPR,
yang dengan sendirinya harus dilakukan melalui Pemilu secepatnya dan di awalai
perubahan:
UU tentang susunan dari kedudukan MPR,DPR,dan DPRD (UU No.16/ 1969jis
UU No. 5/1975 dan UU No.2/1989).
UU tentang partai politik dan golongan karya (UU No.3/1975,jo.UU No.
3/1985).
UU tentang pemilihan umum (UU No.16/1969 jis UU No.4/1975, UU
No.2/1980 dan UU No.1/1985)
Reformasi UU politik tersebut harus benea benar dapat mewujudkan politik yang
demokratis sesuai dengan kehendak pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah
sumber nilai yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia,
yang selama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada
masa orde lama maupun orde baru. Reformasi itu harus memiliki tujuan, dasar,
cita-cita serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia nilai-nilai Pancasila
itulah yang merupakan paradigma reformasi total tersebut.
Maka pada prinsipnya, tuntutan reformasi sistem manajemen kehidupan bangsa
secara menyeluruh itulah yang memerlukan adanya reformasi kebijakan politik
dan reformasi sistem hukum, supaya manajemen nasional itu dapat dikembalikan
kepada sistem menurut konsep dasarnya sendiri secara konstitusional.
B.Saran
Dalam pembentukan suatu makalah saya ini mungkin masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna , oleh sebab itu jika ada suatu yang kurang dari makalah
saya , berilah saran dan masukan kepada. Agar dalam pembuatan makalah
berikutnya saya lebih baik dan seperti apa yang di inginkan saya dan pembaca
makalah yang saya buat berikutnya .