Anda di halaman 1dari 13

SATUAN PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Deteksi dan Penatalaksanaan Kondisi dan Komplikasi
Sasaran : Ny. E
Tanggal Pelaksanaan :
Waktu :
Tempat : Dusun pungkasan
Penyuluh : Linda Ratnasari

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu hamil diharapkan dapat memahami
deteksi dini kehamilan trimester II
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu mampu :

a.Menjelaskandeteksi dini terhadap komplikasi kehamilan


b. Menjelaskan tanda-tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin
masa kehamilan trimester II
B. MATERI
1. Definisi Imunisasi Deteksi dini Terhadap Komplikasi Kehamilan
2. Tanda tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. MEDIA
KIA dan Leaflet
E. SUMBER
1. Hanifa, W. 2007. IlmuKebidanan. Jakarta: YayasanBinaPustaka
2. MeiliyaEni. 2009. BukuSakuBidan. EGC : Jakarta.
3. Mitayani.2009. AsuhanKeperawatanMaternitas.Jakarta: SalembaMedika.
4. Saifuddin Abdul Bari. 2007. BukuPanduanPraktisPelayananKesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta: YayasanBinaPustaka

F. KEGIATAN

Kegiatan Klien
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
Waktu
1 Pembukaan 3 menit a. Membuka kegiatan a. Menjawabsala
penyuluhan dengan m
mengucapkan salam
kepada peserta.
b. Mendengarkan
b. Membuka acara
dan mengenal
penyuluhan dan
fasilitator
memperkenalkan diri
c. Menjelaskantujuanpen
yuluhan
c. Menyetujui
d. Menyebutkan materi
kontrak waktu
yang akan diberikan
e. Menjelaskan kepada
d. Mendengarkan
peserta mengenai
metode penyuluhan penyampaian
metode
penyuluhan

2 Penyuluhan 7 menit a. Menjelaskan deteksi a. Mendengarkan


dini kehamilan penyampaian
trimester II materi
b. Menjelaskan Tanda
Tanda dini bahaya/
komplikasi ibu dan
janin masa kehamilan
trimester II.
(MateriTerlampir)

3 Evaluasi 5 menit 1. Menanyakanpadapes 1. Bertanyameng


ertaadakahpertanyaa enaimateri
n yang yang
ingindisampaikan tidakdimenger
2. Menjawabpertanyaa
ti
n 2. Memahamija
3. Memintapesertauntu
wabanataspert
kmeyebutkankembal
anyaan yang
imateri yang
diajukan
disampaikansecarase 3. Pesertadapatm
derhana enyebutkan

3 Penutup 1 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawabsala


m

MATERI PENYULUHAN
DETEKSI DAN PENATLAKSANAAN KONDISI DAN KOMPLIKASI
A. Deteksi Dini Terhadap Komplikasi Kehamilan
1. Pengertian
Deteksi dini terhadap komplikasi kehamilan adalah upaya penjaringan
yang dilakukan untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadI
selama kehamilan ibu secara dini.
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan
ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan
atau kematian dapat dicegah.
2. Deteksi Dini dalam Kehamilan
Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada
penemuan ibu hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga
kesakitan atau kematian dapat dicegah.
Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki tanda bahayadan
komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan kepada
masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan
antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan
masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebih
memungkinkan dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri
kehamilannya. Alat bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan
dalam mengidentifikasi faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat
memberikan informasi dan saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pengetahuan dan persiapan yang dapat
dilakukan ibu menurut MNH (Maternal and Neonatal Health Program) :
a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa
hamil.
b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi
persalinan.
c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi
komplikasi.
d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.
e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan.

Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan :
a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.
c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih
sering dan lebih intensif.
d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya


komplikasi kehamilan:
a. Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.
b. Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan
tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut (Soenardi, 2006).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya deteksi dini seseorang terhadap


komplikasi kehamilan:
a. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mendukung perilaku ibu dalam
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Ibu dengan tingkat pendidikan
tinggi lebih mudah memperoleh informasi tentang kesehatan.
b. Informasi
Menurut Snehandu B.Kar (Notoatmodjo, 2003) informasi tentang kesehatan
mempengaruhi seseorang dalam hal upaya deteksi dini komplikasi
kehamilan. Upaya deteksi dini seseorang yang rendah disebabkan karena
tidak atau kurangnya memperoleh informasi yang kuat.
c. Budaya
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) upaya deteksi dini seseorang juga
dipengaruhi oleh faktor budaya. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu
yang lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.
d. Sosial Ekonomi
Menurut WHO (Notoatmodjo, 2003) faktor ekonomi juga berpengaruh
terhadap seseorang dalam upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Status
ekonomi keluarga juga berperan bagi seseorang dalam mengambil
keputusan bertindak termasuk tindakan yang berhubungan dengan
kesehatan.
4. Akibat yang akan terjadi
Pengenalan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan harus
secara dini dan ditangani dengan benar. Tiap tanda bahaya kehamilan bisa
mengakibatkan komplikasi (Rochjati, 2003). Akibat yang dapat terjadi bila
ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya kehamilan secara dini dan upaya
deteksi dini yang dilakukan ibu kurang, maka akan terjadi komplikasi yang
lebih lanjut yang akan mengakibatkan kematian ibu dan bayi. Kematian
tersebut merupakan dampak komplikasi kehamilan utama yang sama yaitu
perdarahan, infeksi, hipertensi dan abortus. Banyak kematian neonatal
merupakan akibat langsung penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran
yang buruk (WHO, 2004).
5. KomplikasiKehamilan
a. Pengertian
Komplikasikehamilanadalahkeadaanpatologis yang
eratkaitannyadengankematianibuataujaninn.
b. Macam-macamkomplikasikehamilan
MenurutDepKes RI (1997), jikatidakmelaksanakan ANC
sesuaiaturandikhawatirkanakanterjadikomplikasi
komplikasiyang terbagimenjadi 3 kelompok :
1) KomplikasiObstetrikLangsung, meliputi :
a) Perdarahan
Perdarahan antepartum adalahperdarahan
yangterjadisetelahkehamilan 28 minggu.
Biasanyalebihbanyakdanlebihberbahayadaripadaperdara
hankehamilansebelum 28 minggu (Mochtar, 1998).
Jikaperdarahanterjadi di tempat yang
jauhdarifasilitaspelayanankesehatanataufasilitaspelayana
nkesehatantersebuttidakmampumelakukantindakan yang
diperlukan, makaumumnyakematian maternal
akanterjadi(Rochjati, 2003).
b) Pre-eklampsia/eklampsia
Kondisi ibu yang
disebabkanolehkehamilandisebutdengan
keracunankehamilan, dengantanda
-tandaoedeme(pembengkakan)terutamatampakpadatungk
aidanmuka.,tekanandarahtinggi, dan
dalam air seniterdapatzatputihtelurpadapemeriksaanurine
darilaboratorium.
Kematiankarenaeklampsiameningkatdengantajamdibandi
ngkanpadatingkat preeklampsiaberat.
c) KelainanLetak (LetakLintang/LetakSungsang)
1) LetakLintangMerupakankelainanletakjanin
didalamrahimpadakehamilan
tua (8-9 bulan):
kepalaada di sampingkanan at au kiridalamrahim
ibu.
Bayiletaklintangtidakdapatlahirmelaluijalanlahirbiasa
,
karenasumbutubuhjaninmelintangterhadapsumbutubu
hibu.
Bayimembutuhkanpertolonganoperasisesar.
2) LetakSungsangLetaksungsangmerupakankel
ainanletakjanin di dalam Rahimpadakehamilantua
(hamil 8-9 bulan), dengankepala di atasdan
bokongatau kaki di bawah.
Bayiletaksungsanglebihsukarlahir,karenakepalalahirt
erakhir(Rochjati, 2003).
MenurutManuaba (1998)
penyebabletaksungsangdapatberasaldaripihakibu
(keadaanrahim, keadaanplasenta,
keadaanjalanlahir)dandarijanin (talipusatpendek,
hidrosefalus,
kehamilankembar,hidramnion,prematuritas).
d) Hidramnion
Yaitukehamilandenganjumlahair ketubanlebihdari 2
liter.Keadaaninimulaitampakpada trimester III,
dapatterjadisecara perlahan-lahanatausangatcepat.
Padakehamilan normal, jumlah airketuban -1 liter.
Karenarahimsangatbesarakanmenekanpada organ
tubuhsekitarnya, yang menyebabkankeluhan
-keluhansebagaiberikut:
1)Sesaknapas, karenasekatrongga dada
terdorongkeatas.
2)Perutmembesar, nyeriperutkarenarahimberisi air
ketuban?2liter.
3)Pembengkakanpadakeduabibirkemaluandantungkai.
e) KetubanPecahDini
KetubanPecahDiniyaitukeluarnyacairanberupa air dari
vaginasetelahkehamilanberusia 22
minggu.Ketubandinyatakanpecahdinijika
terjadisebelum proses persalinanberlangsung.
Pecahnyaselaputketubandapatterjadipadakehamilan
preterm sebelumkehamilan
37minggumaupunkehamilanaterm.
2) KomplikasiObstetrikTidakLangsung :
a) PenyakitJantung
Keluhan yang dirasakanolehibuhamilantara lain
sesaknapas,jantungberdebar, dada terasaberat (kadang
-kadangnyeri), nadicepat,kaki
bengkakKeluhantersebuttimbul di waktukerjaberat.
Sedangkanpadapayahjantung yang
beratdirasapadasaatkerjaringanatausedangberistirahat/ber
baring.Padasaatkehamilan,penyakitjantunginiakanmenja
dilebihberat.
Pengaruhpenyakitjantungterhadapkehamilanadalahdapat
menyebabkangangguanpadapertumbuhanjanindenganber
atbadanlahirrendah, prematuritas, kematianjanindalam
Rahimdanjugadapatterjadiabortus.
b) Tuberkulosis
Keluhan-keluhan yang dirasakanolehibuhamilantaralain
batuklama taksembuh-sembuh, tidaksukamakan,
badanlemahdansemakinkurus, batukdarah.
Penyakitinitidakberpengaruhsecaralangsung
terhadapjanindantidakmemberikanpenularanselamakeha
milannya.Janinbaruakantertularsetelahdilahirkan.Bilatub
erkulosa/TBC
sudahberatdapatmenurunkankondisitubuhibuhamil,
tenagadantermasuk
ASI ikutberkurang,
bahkanibudianjurkanuntuktidakmemberi
ASIkepadabayinyasecaralangsung.
c) Anemia
Wanitatidakhamilmempunyainilai normal hemoglobin 12
-15 gr%.Angkatersebutjugaberlakuuntukwanitahamil,
terutamawanita yangmendapatpengawasanselamahamil.
Olehkarenaitu, pemeriksaanhemoglobin
harusmenjadipemeriksaandarahrutinselamapengawasana
ntenatal, yaitudilakukansetiap 3 bulanatau paling sedikit
1 kali
padapemeriksaanpertamaataupadatriwulanpertamadanse
kalilagipadatriwulanterakhir.Keluhan yang
dirasakanibuhamiladalah: lemasbadan, lesu, lekaslelah,
mataberkunang-kunang, jantungberdebar. Pengaruh
anemiaterhadapkehamilanantara lain:
dapatmenurunkandayatahanibuhamil
sehinggaibumudahsakit,
menghambatpertumbuhanjaninsehinggabayilahirdenganb
eratbadanrendahdanpersalinanprematur.
d) Malaria
Keluhan yang dirasakanolehibuhamilantar a lain
panastinggi,menggigilsampaikeluarkeringat, sakitkepala,
muntah -muntah.
Bilapenyebab malaria inidisertaidenganpanas yang
tinggidan anemia,
makaakanmenggangguibuhamildankehamilannya.
Bahaya yang
mungkinterjadiantaralainabortus/keguguran,
kematianjanindalamkandungan,danpersalinanprematur.
e) Diabetes Mellitus
Dugaanadanyakencingmanispadaibuhamilapabila :
Ibupernahmengalamibeberapa kali kelahiranbayi yang
besardenganberatbadanlahirbayilebihdari 4 000 gram.
(1) Pernahmengalamikematianbayidalamrahimp
adakehamilanminggu-mingguterakhir.
(2) Ditemukanglukosadalam air seni
(pemeriksaanlaboratorium), yangdisebutglikosuria.
Pengaruh diabetes mellitus
terhadapkehamilantergantungpadaberatringannyapeny
akit, pengobatandanperawatannya.
Pengobatandiabetes mellitus
menjadilebihsulitkarenapengaruhkehamilan.Kehamila
nakanmemperberat diabetes mellitus danmemperbesar
kemungkinantimbulnyakomplikasisepertikoma.
Komplikasi yang
TidakBerhubunganDenganObstetrikseperticideraakiba
tkecelakaan
(kendaraan, keracunandankebakaran).

B. Tanda Dini Bahaya/Komplikasi Trimester II


Trimester II adalah usia kehamilan > 22 minggu. Tanda Bahaya Kehamilan
Trimester II meliputi:
a. Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari
tangan dan muka.Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-
eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan
cenderung meluas.
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
beristirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan
adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan tidak hilang setelah
beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak
optimal pada wanita hamil mempengaruhi system kerja tubuh sehingga
menghasilkan kelebihan cairan.Ini dapat terlihat setelah kelahiran, ketika
pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan
jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah
sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu
bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar
pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya lebih lanjut.
Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang,
terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.Kram kaki sering terjadi di
malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar garam dalam tubuh
dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada hubungannya
dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1) Penanganan Umum
a) Istirahat cukup,
b) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat serta lemak,
c) Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan
ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
4) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak
pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat
zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)

b. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya


Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum
kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
1) Penanganan Umum
a) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk
menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan
dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22
minggu), jangan lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
d) Mengobservasi tidak ada infeksi
e) Mengobservasi tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2) Komplikasi
a) Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio
plasenta
b) Tanda tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
c) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi
persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
c. Perdarahan hebat
d. Pusing yang hebat
e. Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema
pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf
pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat
menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-
tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1) Penanganan Umum
a) Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh
tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b) Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk
tanda tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2) Komplikasi
a) Kejang
b) eklamsia
f. Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama
persalinan.
1) Penanganan Umum
a) Memberikan dukungan emosional pada ibu
b) Menilai denyut jantung janin (DJJ)
2) Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress .
g. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan
terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
1) Penanganan
a) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan
sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau
darah.
b) Bebaskan jalan nafas.
c) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur.
d) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
2) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi,
proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
h. Demam Tinggi

PENGESAHAN

Pejeruk, 9 Desember 2016


Sasaran PemberiPenyuluhan

( ) ( )

Mengetahui,
PembimbingPendidikanPembimbingLahan

(` ) ( )

Anda mungkin juga menyukai