Pembahasan Konstanta
Pembahasan Konstanta
Untuk lebih jelasnya Harga Kc dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan sebagai
berikut :
=
=
Dimana massa jenis etanol 0,79 g/mL dan massa molarnya 46,0682 g/mol, sedangkan
untuk asam asetat massa jenisnya 1,042 g/mL dan massa molarnya 60,0518 g/mol.
Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung mol titrasi dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut :
[ + ] = [ ]
Untuk menghitung mol CH3COOH sisa menggunakan persamaan sebagai berikut :
+ = +
Setelah diketahui molalitas sisa dari seluruh zat, maka dapat dihitung konstanta
kesetimbangannya dengan persamaan sebagai berikut :
[ ]
=
[ ][ ]
Setelah dilakukan langkah praktikum dan perhitungan sesuai dengan aturan
perhitungan diatas diperoleh nilai Kc untuk erlenmeyer 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah
KC1 = 0,7732 ; KC2 = 0,88179 ; KC3 = 0,4916861 ; KC4 = 0,1108851 dan didapatkan Kc
rata-rata sebesar 5,64 x 10-2 dengan aturan perhitungan dibawah ini :
+ + +
=
Diskusi :
Setelah dilakukan langkah praktikum dan perhitungan sesuai dengan yang diatas
didapat nilai Kc untuk erlenmeyer 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah KC1 = 0,7732 ; KC2 =
0,88179 ; KC3 = 0,4916861 ; KC4 = 0,1108851 dan didapatkan Kc rata-rata sebesar 5,64 x
10-2
Hasil dari perhitungan Kc tidak sesuai dengan nilai Kc secara teoritis yaitu 4,2 x 10-2
atau 0,042. Meskipun penyimpangannya tidak terlalu jauh namun ketidaksesuain nilai Kc
hasil praktikum dan secara teoritis dapat disebabkan oleh beberapa hal:
1. Pertama, karena pada saat titrasi, saat tetes terakhir warna berubah terlalu merah atau
terlalu jauh dari titik ekivalen. Hal ini dikarenakan titrasi yang dilakukan tidak sesuai
dengan standar titrasi. Titrasi pada percobaan ini dilakukan dengan konsentrasi 2N
dan volume yang terlalu kecil. Hal ini menyebabkan kesalahan yang terjadi pada
titrasi terlalu besar sehingga hasil perhitungan Kc yang diperoleh juga tidak terlalu
akurat. Titrasi yang baik seharusnya dilakukan dengan konsentrasi 0.1 M dan volume
50 mL.
2. Kedua, penyimpanan larutan yang kurang sempurna. Suhu tempat penyimpanan
dianggap sama seperti suhu kamar pada saat awal menyimpan. Akan tetapi pada saat
dikeluarkan setelah disimpan selama 1 minggu, suhu ruang penyimpanan dan
erlenmeyer jauh lebih dingin ataupun lebih panas daripada suhu ruang. Namun tidak
diketahui suhu ruangnya karena tidak dilakukan pengukuran suhu ruang akibat
keterbatasan termometer pengukur suhu ruang.
3. Ketiga, karena kurang rapatnya penutupan dengan aluminium foil yang hanya ditutup
seakan-akan rapat dalam menutup erlenmeyer.
Beberapa faktor tersebut dapat mempengaruhi ketidaksesuaian nilai Kc hasil percobaan
dengan nilai Kc secara teoritis.
Kesimpulan :
Dari praktikum konstanta kesetimbangan yang telah dilakukan diperoleh :
Kc untuk erlenmeyer 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah KC1 = 0,7732 ; KC2 = 0,88179
; KC3 = 0,4916861 ; KC4 = 0,1108851
Kc rata-rata yang didapatkan sebesar 5,64 x 10-2 artinya terjadi kesetimbangan pada titik
ini, meskipun Harga Kc rata-rata berbeda dengan Kc teoritis yaitu sebesar 0,42 x 10-2
atau 0,042 namun nilai Kc dari keempat erlenmeyer memiliki range yang tidak terlalu
jauh, maka terbukti jika nilai Kc tidak dipengaruhi oleh konsentrasi awal reaksi,
melainkan bergantung pada konsentrasi setelah reaksi.
Dari keempat Erlenmeyer dapat disimpulkan bahwa jika penambahan volume
CH3COOH lebih banyak maka titrasi berlangsung lebih lambat. Sedangkan jika
penambahan volume etanol lebih banyak maka titrasi lebih cepat.