Anda di halaman 1dari 5

METODE HOMOTOPY PERTUBASI UNTUK MENYELESAIKAN

SOLUSI APROKSIMASI PERSAMAAN DARI PERSAMAAN


DIFERENSIAL BIASA NONLINIER

Abstrak.

Pada artikel ini dibahas mengenai permasalahan penyebaran penyakit


non fatal pada populasi yang diasumsikan memiliki ukuran konstan
selama periode epidemic yang dipertimbangkan. Metode homotopi
perturbasi digunakan untuk menghitung aproksimasi terhadap solusi
dari persamaan diferensial biasa nonlinear. Pada contoh diberikan
perbandingan antara hasil yang diperoleh dengan metode dekomposisi
Adomian. Beberapa plot disajikan untuk menunjukkan keakuratan dan
kesederhanaan metode.

Kata kunci: Metode perturbasi homotopi, Sistem persamaan diferensial


nonlinier, Model epidemic.

Pendahuluan.
Masalah penyebaran penyakit non-fatal pada populasi yang diasumsikan,
memiliki ukuran konstan selama periode epidemi dipertimbangkan [1]. Pada
waktu t dimisalkan populasi terdiri dari:

X(t) populasi rentan: sejauh ini tidak terinfeksi dan karena itu dapat menyebabkan
infeksi.

Y(t) populasi infeksi: mereka yang menderita penyakit ini dan masih dalam jumlah
besar.
Z(t) populasi terisolasi: atau dapat dikatakan yang telah pulih dan karena itu
kebal.

Diasumsikan bahwa jika ada tingkat konstan antara populasi rentan dan populasi
infektif dan bahwa bagian konstan dari hasil konstan dalam keadaan transmisi.
Maka pada waktunya dt, dx populasi rentan menjadi infektif, dimana

*rumus*

Dan adalah konstanta positif. Jika > 0 adalah tingkat di mana populasi infeksi
saat ini terisolasi, maka:

*rumus*

Jumlah populasi terisolasi baru, , dinyatakan dengan:

*rumus*

Misalkan, t -> 0, maka berikut merupakan pertumbuhan penyakit tersebut:

*rumus*

Dengan kondisi awal:

*rumus*

Biazar [2] menggunakan metode dekomposisi Adomian (ADM) untuk


menyelesaikanpermasalahan penyakit diatas. Tujuan dari artikel ini adalah untuk
mengembangkan metode perturbasi homotopi (MPH) yang diajukan oleh He [3-
11] dalam memecahkan model epidemi. Hasil MPH dibandingkan dengan yang
diperoleh ADM untuk berbagai nilai konstanta. MPH digunakan untuk
memperoeh solusi persamaan kuadrat linear dan nonlinier yang tepat dan yang
mendekati. Tidak perlu melakukan linearisasi atau diskretisasi, untuk mengindari
kerja komputasi yang besar dan mengatasi kesalahan. Metode ini digunakan
untuk menyeesaikan secara efektif, mudah dan akurat untuk masalah nonlinear.
Perkiraan konvergen yang cepat untuk solusi yang akurat [12-17].
Metoe Pertubasi Homotopi.

Metode perturbasi homotopi adalah kombinasi metode perturbasi klasik dan


metode homotopi. Untuk menjelaskan gagasan dasar metode perturbasi
homotopi dalammenyelesaikan persamaan diferensial nonlinier, kita misalkan
persamaan diferensial nonlinier berikut ini:

*rumus*

Dengan batasan:

*rumus*

Dengan A adalah operator diferensial umum, B adalah operator terbatas, f(r)



adalah fungsi analisis yang diketahui, adalah batas domain dari

menunjukkan diferensiasi sepanjang jalur keluar normal dari . Operator A biasa
disebut dengan dua bagian yaitu: bagian linier L dan bagian nonlinear N.

Eq. (2) dapat ditulis sebagai berikut:

*rumus*

Ditentukan sebuah homotopi dari Persamaan (2) *rumus* yang memenuhi:

*rumus*

Yang setara dengan:

*rumus*

Dimana p [0, 1] adalah parameter yang cocok , dan 0 adalah perkiraan awal
dari batasan persamaan (2) . Berdasarkan persamaan (5) dan (6) , maka:

*rumus*

Dengan demikian, proses perubahan p dari nol menjadi bentuk lain pada v (r, p)
dari 0 () (). Dalam topologi, ini disebut deformasi dari ()
(0 ) disebut sebagai homotopic.
Disini parameter kecocokan diperkenalkan jauh lebih alami, tidak terpengaruh
oleh faktor buatan. Selanjutnya dapat dianggap sebagai parameter kecil untuk
0 1. Jadi dapat diasumsikan bahwa solusi dari (5) dan (6) dapat
dinyatakan sebagai

*rumus*

Solusi aproksimasi dari Persamaan (2) dapat diperoleh menjadi:

*rumus*

Konvergensi persamaan (9) telah dibuktikan dalam artikel [11].

Aplikasi.

Pada bagian ini, kita akan menerapkan MPH ke persamaan diferensial biasa
nonlinier (1).

3.1. Model epidemi

Menggunakan MPH, kita bisa menentukan homotopi persamaan (1) sebagai


berikut:

*rumus*

Dimana '' titik-titik '' tersebut menunjukkan diferensiasi yang berhubungan


dengan t, dan perkiraan awalnya adalah sebagai berikut:

*rumus*

Dan

*rumus*

Dimana , i, j = 1, 2, 3 ,. . . merupakan fungsi yang belum ditentukan.

Substitusikan persamaan (11) dan (12) menjadi persamaan (10) dan


menentukan koefisien dari '' p '', sehingga diperoleh:
*rumus*

Untuk memperoleh yang tidak diketahui (t), i, j = 1, 2, 3, kita harus


menentukan dan menyelesaikan persamaan berikut yang termasuk kedalam
sembilan persamaan dengan sembilan faktor yang tidak diketahui, dengan
mempertimbangkan kondisi awal (0) = 0, i, j = 1, 2, 3:

*rumus*

Dari Persamaan (9), jika perkiraan dari ke tiga aproksimasi yang sudah
mencukupi, maka akan diperoleh:

*rumus*

Maka:

*rumus*

Anda mungkin juga menyukai