Anda di halaman 1dari 17

DEKONSENTRASI

DAN TUGAS PEMBANTUAN

SEMARANG, JULI 2017

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Aturan Terkait Dana Dekon & TP

UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;


UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
PP No. 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewengan serta
Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi yang
disempurnakan dengan PP 23 Tahun 2011
PMK 156 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan yang disempurnakan dengan PMK 248 Tahun 2010
SEB 3 Menteri No. 0442/MPPN/11/2010, SE-696/MK/2010, 120/4693/SJ tentang Peningkatan
Efektivitas Penyelenggaraan Program dan Kegiatan K/L di Daerah serta Peningkatan Peran Aktif
Gubernur Selaku Wakil Pemerintah
PMK 125 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal Dari Dana
Dekonsentrasi dan DanaTugas Pembantuan Sebelum TA 2011
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Kebijakan Umum Belanja Pemerintah
Pusat (K/L) 2017

1. diarahkan sejalan dengan misi dan arah pembangunan dalam RPJMN


tahun 2005-2025.
2. mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif
dan efisien.
3. mendukung pencapaian sasaran pembangunan yang berkelanjutan
antara lain:
(a) mendukung pembangunan konektivitas nasional,
(b) percepatan penanggulangan kemiskinan, dan
(c) mendukung peningkatan daya saing.

* Sumber Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Prinsip Pendanaan Dekon & TP
1. Pendanaan Dekon/TP hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat di daerah (mengacu PP 38/2007)
2. Pendanaan Dekon diperuntukkan mendukung penguatan dan pemberdayaan peran
Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat non fisik
3. Pendanaan TP hanya membiayai kegiatan yang bersifat fisik, dan ditujukan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Otonom
4. Pendanaan Dekon/TP seluruhnya bersumber dari APBN, K/L tidak diperkenankan
meminta Daerah menyediakan dana pendamping (cost sharing)
5. Kegiatan Dekon/TP yang didanai mengacu pada RKP dan Prioritas Nasional,
Kementerian/Lembaga memberitahukan kegiatan Dekon/TP kepada
Gubernur/Bupati/ Walikota sebelum pelimpahan/penugasan dalam rangka
mendukung terwujudnya sinergisitas pusat dan daerah
6. Gubernur/Bupati/Walikota memberitahukan kepada DPRD saat pembahasan RAPBD
perihal rencana Penyelenggaraan Dekon/TP
7. Pengelolaan Dana Dekon/TP dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel guna
mewujudkan LKPP yang Wajar Tanpa Pengecualian
* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Pengalokasian Dekon & TP
Rencana lokasi dan anggaran untuk program dan kegiatan yang akan
didekonsentrasikan dan/atau ditugaskan disusun dengan memperhatikan :

Kemampuan keuangan negara


Pengalokasian disesuaikan dengan kemampuan APBN dalam mendanai
urusan pemerintah pusat melalui bagian anggaran K/L

Keseimbangan pendanaan di daerah


Pengalokasian mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah yang terdiri
dari besarnya transfer ke daerah dan kemampuan keuangan daerah

Kebutuhan pembangunan daerah


Pengalokasian disesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional dan
prioritas pembangunan daerah
* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Karakteristik Kegiatan
Dekonsentrasi
Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak
menambah aset tetap
Sebagian kecil Dana Dekon dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk
pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan
barang/jasa dan penunjang lainnya
Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan,
kewajaran, ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan
masing-masing K/L
Jenis Kegiatan Akun Keterangan
Kegiatan Utama (Non Fisik) : Belanja Barang sesuai Tidak menambah aset
Sinkronisasi, Evaluasi, Pengedalian, peruntukannya
Supervisi, Penyuluhan, dsb.
Kegiatan Pendukung/ Penunjang: Belanja Barang Tidak menambah aset
Pengadaan Barang/ Jasa, penunjang Penunjang Kegiatan
lainnya Dekon (Kode Akun
521311)
* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Sekretariat Jenderal 6
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Karakteristik Kegiatan Tugas
Pembantuan
Sifat kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset
pemerintah.
Sebagian kecil Dana TP dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas
administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya
Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran,
ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-masing K/L
Jenis Kegiatan Akun Keterangan
A. Kegiatan Utama TP :
1. Fisik : Pengadaan tanah, bangunan, Belanja Modal sesuai Menambah Aset
peralatan dan mesin, jalan, irigasi, peruntukannya
dan jaringan, serta dapat berupa
kegiatan yang bersifat fisik lainnya
2. Fisik Lainnya (Barang Habis Pakai) : Belanja Barang Fisik Tidak Menambah Aset
Obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit Lainnya TP (521411)
dan pupuk yang diserahkan kepada
Pemda
B. Kegiatan Pendukung/Penunjang : Belanja Barang Penunjang Dapat Menambah
Pengadaan barang/jasa, penunjang lainnya Kegiatan TP (521321) Aset Tetap
* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010 tentang Pedoman
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Sekretariat Jenderal 7
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Alokasi Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2017

Triliun rupiah
1,9 1,9 DK 3 TP Triliun rupiah
6,7 T 2,7
2,5
11,6T
1,2 1,8
1 1,6
0,7

Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Alokasi Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2017 Per K/L
No K/L Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Total miliar rupiah
1 KEMENDAGRI 25.35 18.56 43.91
2 KEMENTAN 1,512.71 8,946.34 10,459.05
3 KEMENPERIND 83.98 0 83.98
4 KEMENDIKBUD 365.28 0 365.28
5 KEMENKES 1,377.18 0 1,377.18
6 KEMENAG 0.31 0 0.31
7 KEMENAKER 164.63 0 164.63
8 KEMENSOS 550.46 98.92 649.38
9 KEMEN LHK 55.74 30.95 86.69
10 KEMEN KP 168.56 183.45 352.01
11 KEMEN PU & PERA 0 1,851.97 1,851.97
12 KEMENPAR 50.30 0 50.30
13 KEMEN KOP & UKM 90.08 0 90.08
14 KEMEN PP & PA 65.00 0 65.00
15 KEMENPPN/BAPPENAS 33.21 0 33.21
16 PNRI 39.99 0 39.99
17 BKPM 22.28 0 22.28
18 KEMEN DES PDTT 1,886.14 468.76 2,354.90
19 BKKBN 28.04 0 28.04
20 ANRI 12.01 0 12.01
21 KEMENDAG 75.04 0 75.04
22 KEMENPORA 131.23 0 131.23
TOTAL 6,737.52 11,598.95 18,336.48
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Alokasi 5 (lima) Terbesar Dana Dekonsentrasi
Tahun Anggaran 2017
miliar rupiah

1.886,14

1.512,71
1.377,18

550,46
365,28

KEMEN DES PDTT KEMENTAN KEMENKES KEMENSOS KEMENDIKBUD

Sekretariat Jenderal 10
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Alokasi 5 (lima) Terbesar Dana Tugas
Pembantuan
Tahun Anggaran 2017
8.946,34
miliar rupiah

1.851,97

468,76 183,45 98,92

KEMENTAN KEMEN PU & PERA KEMEN DES PDTT KEMEN KP KEMENSOS

Sekretariat Jenderal 11
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Alokasi 5 (lima) Terbesar Dana Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan
Tahun Anggaran 2017
miliar rupiah

10.459,05

2.354,90
1.851,97
1.377,18
649,38

KEMENTAN KEMEN DES PDTT KEMEN PU & PERA KEMENKES KEMENSOS

Sekretariat Jenderal 12
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Se Provinsi Jawa Tengah (Terbesar 2017)
DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN
215
miliar rupiah miliar rupiah
641,46

146,49 532,95
124,23 123,51

82,23
236,49 252,78
64,06
41,7
33,37 27,52
23,36 43,73
17,91
KEMENTAN
KEMEN PU &
KEMENTAN KEMEN DES KEMENKES KEMENSOS KEMENDIKBUD KEMEN KP
PDTT
PERA
2016 2017 2016 2017

Sekretariat Jenderal 13
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Kendala dalam Pelaksanaan Anggaran
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Keterlambatan penyampaian DIPA


Revisi dokumen anggaran karena kondisi/kebutuhan di
daerah tidak sesuai dengan perencanaan
Kebijakan pegendalian APBN menyebabkan perubahan
anggaran dana Dekon & TP
Workload SKPD dalam mengelola kegiatan yang bersumber
dari APBN dan APBD
Keterlambatan penyerahan dokumen anggaran dan lelang
kegiatan
Pengalihan status barang dari kegiatan Dekon & TP dari
BMN ke BMD

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Rekomendasi terkait Kebijakan
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

Memerhatikan urusan pemerintahan dalam merumuskan


program/kegiatan yang akan didanai melalui mekanisme
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan secara tertib, dan taat
pada peraturan perundang-undangan.
Kementerian/lembaga memerhatikan keseimbangan pendanaan
di daerah dalam menentukan lokasi dan alokasi dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
Penguatan koordinasi dengan kepala daerah dalam penyusunan
Rencana Kerja K/L dalam rangka sinergi kebijakan
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
Sinkronisasi dan sinergi perencanaan program/kegiatan baik
dengan K/L di tingkat pusat maupun dengan Pemerintah Daerah

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Pengelompokan Daerah Berdasarkan Kuadran dan
Prioritas Pendanaan Dekon & TP

Provinsi Jawa
7 Provinsi 16 Kab./Kota 2 Provinsi 1 Kab./Kota
Tengah
107 Kab./Kota di Jateng 47 Kab./Kota di Jateng

19 Provinsi 18 Kab./Kota 6 Provinsi


240 Kab./Kota di Jateng 114 Kab./Kota

Kuadran I untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di atas IPM
nasional (dikategorikan dalam daerah non prioritas);
Kuadran II untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM di atas
IPM nasional, (dikategorikan dalam daerah prioritas II);
Kuadran III untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di bawah rata-rata nasional dan IPM di
bawah IPM nasional, (dikategorikan dalam daerah prioritas I);
Kuadran IV untuk daerah yang memiliki IKPD riil per kapita di atas rata-rata nasional dan IPM di bawah
IPM nasional, (dikategorikan dalam daerah non prioritas)
Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan
Terima Kasih

Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Kementerian Keuangan

Anda mungkin juga menyukai