Anda di halaman 1dari 9

Berikut adalah BAB BAB Meteri Biologi yang akan dipelajari di SMA XII.

Materi Biolgi SMA Kelas

XII ini terdiri dari SMA semester 1 dan SMA Semester 2.

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN 1. Materi


Proses pertambahan jumlah, bentuk,
ukuran serta fungsi sel akibat adanya
Proses diferensiasi sel-sel tubuh untuk
membentuk struktur dan fungsi Biologi
pembelahan sel (mitosis). tertentu, merupakan proses menuju
kedewasaan (kematangan pada sel). SMA
Bersifat kualitatif : tidak dapat diukur Kelas XII
Bersifat Kuantitatif : dapat diukur
dengan alat ukur tertentu (fisik)
dengan suatu alat.
Semester
Auksanometer alat untuk mengukur
pertumbuhan pada tumbuhan Reversibel : dapat kembali ke keadaan
1
semula A.
Irreversibel : tidak dapat kembali ke
keadaan semula. Pertumbuh
Tubuh orang dewasa tidak dapat
kembali menjadi bayi an dan
Ditandai dengan : Ditandai dengan : Perkemba
Manusia & hewan: bertambah tinggi & Manusia & hewan : berfungsinya alat-
berat badan alat reproduksi ngan
Tumbuhan : bertambah tinggi dan besar Tumbuhan : keluarnya bunga serta
batang buah.
MATERI
PERTUMBUHA
N DAN PERKEMBANGAN
Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pertumbuhan dan
perkembangan memiliki perbedaan meskipun keduanya berjalan seiring.

Tabel 1. Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan


l. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Titik tumbuh (meristematik) pada tumbuhan terletak pada ujung akar, ujung batang dan
jaringan kambium.
Berdasarkan aktivitasnya dibedakan menjadi 3 daerah pertumbuhan, yaitu :
a. Daerah pembelahan sel
perbanyakan sel atau pembentukan sel baru
b. Daerah perpanjangan sel
perubahan ukuran sel menjadi memanjang
c. Daerah diferensiasi
pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi dalam suatu sel, jaringan, atau organ

Gambar 1. Daerah pertumbuhan

Teori tentang Titik Tumbuh


a. Teori Histogen dari Hanstein
Titik tumbuh terbagi menjadi 3 lapisan :
1. lapisan dermatogen : membentuk lapisan epidermis
2. lapisan periblem : membentuk bagian korteks
3. lapisan pleurom : membentuk silinder pusat

Gambar 2. Lapisan histogen

b. Teori Tunika Korpus dari Schmidt


Titik tumbuh dibedakan menjadi 2 bagian :
1. tunika, membelah antiklinal akan berdiferensiasi menjadi epidermis
2. korpus, membelah ke segala arah dan membentuk semua jaringan selain epidermis

Gambar 3. Lapisan tunika korpus

Pertumbuhan dan perkembangan organ tumbuhan

Pada tumbuhan terjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder

Tabel 2. Perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder


Pertumbuhan primer Pertumbuhan sekunder

Titik tumbuh : ujung batang dan Titik tumbuh : jaringan kambium pada
ujung akar bagian kortex (ditunjukkan dengan no. 2
pada gambar penampang batang di
bawah)

Sifat pertumbuhan vertikal : dengan Sifat pertumbuhan horizontal :


memperlihatkan perpanjangan pada dengan memperlihatkan pertambahan
bagian ujung tunas dan ujung akar. ukuran diameter pada daerah batang.

Jaringan kambium mempunyai sifat


membelah kedua arah,
ke arah dalam membentuk xylem
ke arah luar membentuk floem.
dijumpai pada tanaman secara umum. dijumpai pada tanaman Gymnospermae
dan Dikotil.
Monokotil tidak mengalami
pertumbuhan sekunder karena tidak
memiliki kambium

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan


1. Faktor eksternal
a. Zat hara
Berupa makronutrien dan mikronutrien yang diserap oleh akar maupun bagian tubuh yang lain
berupa gas, cair, dan zat yang terlarut bersama air.
b. Cahaya
Berperan dalam proses fotosintesis, namun cahaya yang berlebihan menghambat kerja hormon
auksin (hormon pertumbuhan). Pada tempat yang gelap hormon auksin aktif diproduksi sehingga
terjadi Pertumbuhan yang sangat cepat disebut : Etiolasi. Batang yang tumbuh memiliki struktur
memanjang namun tidak kokoh.
c. Air
untuk fotosisntesis dan membantu perkecambahan biji.
d. Suhu
Suhu optimum umumnya 22o C 37o C, erat kaitannya dengan kerja enzim.
e. Oksigen
Untuk respirasi
f. Kelembaban
Kelembaban udara yang tinggi akan dapat mendukung proses perkecambahan dan pertumbuhan.
Perkecambahan dimulai dengan proses masuknya air ke dalam biji disebut imbibisi, air akan
mengaktifkan enzim-enzim metabolisme. Sehingga biji dapat berkecambah. Dalam keadaan
lingkungan yang tidak mendukung biji akan mengalami dormansi yaitu keadaan tidak dapat
berkecambahnya biji. Biji dorman dapat terjadi jika kelembaban tidak cukup

2. Faktor internal
a. Genetis
b. Fitohormon (hormon tumbuhan)
1. Auksin
Mendorong pemanjangan sel
Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
Memacu dominansi tunas apikal (tunas diujung batang)
2. Giberelin
Memacu pertumbuhan batang (bolting/tumbuhan raksasa)
Merangsang perkecambahan biji dan tunas
Merangsang pembentukan bunga
Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
3. Sitokinin
Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
Menunda penuaan
Memacu perkembangan kuncup samping
4. Asam Absisat (ABA)
Menghambat pertumbuhan tunas
Menginduksi dormansi biji
Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
5. Etilene
Mempercepat pematangan buah
Merangsang pembungaan
Merangsang penuaan dan pengguguran daun
6. Asam traumalin, fungsi :
Memacu pembentukan jaringan baru pada bagian yang luka
7. Kalin
Rhizokalin = merangsang pertumbuhan akar
Filokalin = merangsang pertumbuhan daun
Kaulokalin = merangsang pertumbuhan batang
Anthokalin/florigen = merangsang pertumbuhan bunga

lI. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN

Tahap Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

a. Fase embrionik

Gambar 1. Tahap pembelahan pada fase embrionik

1. Pembelahan (cleavage)
Pembelahan zigot secara mitosis menjadi 2, 4, 8 hingga 16 sel, selanjutnya akan mengalami
perkembangan sebagai berikut :
Morula : hasil pembelahan zigot berulang-ulang, berbentuk bola padat (anggur)
Blastula : perkembangan morula, memiliki rongga berisi cairan (blastosol) dan memiliki kutub
berbeda
2. Gastrula
Penyusunan sel-sel kedalam lapisan yang berbeda (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)

Triploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 3 lapis sel
Contoh : mulai dari Platyhelmintes sampai Mamalia
Pada perkembangan selanjutnya, hewan triploblastik akan memiliki rongga tubuh (selom).
Selom dibedakan menjadi 2, yaitu :
a). aselomata
tidak memiliki selom karena lapisan mesodermnya memenuhi seluruh tempat diantara endoderm
dan ektoderm.
Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)
b). selomata
memiliki selom karena mesodermnya aktif membelah dan belahan ini memisahkan satu bagian
mesoderm yang tetap berhubungan dengan bagian dari ektoderm dan endoderm. Selom berisi
cairan.
Jika mesoderm tidak berhubungan dengan bagian endoderm dan ektoderm maka selom yang terbentuk
tidak jelas atau disebut pseudoselomata, dimiliki oleh hewan Nemathelminthes (cacing gilig).
Sedangkan selom yang sebenarnya dimiliki oleh hewan Annelida (cacing beruas-ruas), Moluska,
Arthropoda, Echinodermata sampai Mamalia

Diploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 2 lapis sel
Hewan diploblastik hanya memiliki ektoderm dan endoderm saja.
Contoh : Coelenterata (hewan lunak) seperti ubur-ubur
3. Diferensiasi dan Spesialisasi
Perkembangan gastrula, terspesialisasinya bentuk, struktur, dan fungsi dari 3 lapisan tubuh:
Ektoderm : epidermis, saraf, indera, kuku, rambut
mesoderm : dermis, tulang, otot, organ ekskresi, organ reproduksi, organ sirkulasi
endoderm : organ dan kelenjar pencernaan, organ pernapasan
4. Morfogenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan menjadi organ
5. Induksi embrionik
Pengaruh sel tetangga dalam pertumbuhan embrio, satu bagian menyebabkan diferensiasi bagian lain
yang berdekatan
6. Organogenesis
Proses pembentukan organ dan sistem organ

b. Fase pasca embrionik


1. Metamorfosis
2. Regenerasi
Kemampuan memperbaiki bagian tubuh yang rusak

METAMORFOSIS
proses perubahan bentuk tubuh dari zigot sampai masa dewasa melalui fase-fase tertentu.
Menencakup pertumbuhan dan perkembangan.
Biasanya terjadi pada hewan Amphibia dan Insecta.

Dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :


1. Metamorfosis sempurna (holometabola)
Setiap tahapan memiliki bentuk yang berbeda
Tahap : telur larva pupa (kepompong) imago (dewasa)
Contoh : kupu-kupu, lalat, tawon, kepik, katak

Metamorfosis pada katak :


Pada awal perkembangan, telur katak akan berkembang menjadi
berudu
Berudu memiliki ekor dan bernapas dengan insang dalam.
Kaki belakang terbentuk kemudian dikuti kaki depan
Ekor mulai memendek dan paru-paru terbentuk
Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit,
ekornya sudah hilang karena direabsorbsi oleh sel didepanya

2. Metamorfosis tak sempurna (hemimetabola)


Setiap tahapan belum tentu memiliki bentuk yang berbeda.
Bentuk dewasa memililki bentuk yang sama dengan saat masih muda, hanya berbeda ukuran.
Tahap : telur nimfa imago
Contoh : jangkrik, lipas, capung, belalang
3. Tak mengalami metamorfosis (ametabola)
Tahap : telur muda dewasa
Contoh : lepisma (kutu buku)

Pertumbuhan dan perkembangan diepengaruhi faktor :


1. Faktor eksternal : Makanan, Lingkungan, Aktivitas fisik
2. Faktor internal : Genetis, Hormon

B. Metabolisme Organisme

Metabolisme adalah proses penyusunan (anabolisme) dan pembongkaran (katabolisme) zat-


zat dalam tubuh organisme.
A. Enzim
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim. Sifat-sifatnya sbb:

1. merupakan protein.
2. biokatalisator (katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah
setelah selesai reaksi.
3. mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi.
4. tidak mengubah keseimbangan reaksi.
5. bekerja sangat spesifik, yaitu satu substrat, satu enzim.
6. memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat
berkombionasi.
7. substrat asing berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi
mempercepat reaksi disebut aktivator.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:

1. konsentrasi substrat,
2. konsentrasi enzim,
3. temperatur,
4. prubahan pH.

B. Respirasi Aerob dan Anaerob


Respirasi merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi
bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
1. Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
2. Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
Respirasi sel secara aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu:
1. Glikolisis

berlangsung di sitoplasma,
berlangsung secara anaerob,
mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,
dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.

2. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat

berlangsung pada matriks mitokondria,


mengubah asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A,
dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi
Asetil Koenzim A.

3. Siklus Krebs

berlangsung pada matriks mitokondria,


mengubah Asetil Koenzim A menjadi CO2,
untuk tiap molekul senyawa Asetil Koenzim A dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 3
NADH.

4. Rantai Transpor Elektron


NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen,
melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses
glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus krebs dilepaskan ke
oksigen (sebagai senyawa penerima hidrogen terakhir), untuk membentuk H20
dengan melepaskan energi secara bertahap,
satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan
menghasilkan 2 ATP.

Pada respirasi anaerob jalur yang ditempuh meliputi:

1. glikolisis
2. pembentukkan alhokol (fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat
(fermentasi asam laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol
adalah ragi. Reaksi fermentasi adalah:

C6H12O6 (glukosa) 2 CH3-CH2-OH (etanol) + 2 CO2 + E


contoh organisme yang melakukan fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu
yang menyebabkan asamnya susu.

C. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukkan bahan organik dari bahan organik dengan bantuan
cahaya dan kloroplas. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi,
yaitu:
1. Reaksi Terang

terjadi pada tilakoid (grana) kloroplas,


terjadi proses fotolisis air sehingga dihasilkan oksigen. Jadi, oksigen dihasilkan dari
H2O,
reaksi tergantung pada cahaya untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia
berupa ATP dan NADPH.

2. Reaksi Gelap

terjadi pada stroma kloroplas,


reaksi yang dapat (bukan harus) berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk
fiksasi CO2 pada stroma kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP
dan NADPH yang dihasilkan dari reaksi terang,
menggunakan daur Calvin (daur reduksi karbon, daur C-3) yang terdiri atas tiga
bagian utama, yaitu:

1. karboksilasi adalah penambahan CO2 ke RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua


molekul APG (Asam Pospo Gliserat) dengan bantuan enzim karboksilase,
2. reduksi adalah perubahan gugus karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam
PGAL (Pospo Gliserat Aldehid),
3. regenerasi adalah pembentukkan kembali RuBp yang diperlukan untuk bereaksi
dengan CO2 yang berdifusi ke dalam daun melalui stomata.

D. Kemosintesis
Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia dan
tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri.
Organismenya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-
senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.

contoh bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus


contoh bakteri nitrat: Nitrobacter
contoh bakteri belerang: Thiobacillus, Begiatoa

E. Percobaan Tentang Fotosintesa dan Respirasi


1. Ingenhouz

tujuan: membuktikan pada fotosintesis dilepaskan oksigen,


obyek: tanaman air Hydrilla verticillata,
hasil: tanaman air yang ditutup dengan corong terbalik dan ditempatkan di bawah
sinar matahari maka timbullah gelembung-gelembung gas (oksigen).

2. Engelmann

tujuan: membuktikan pada fotosintesis mutlak diperlukan klorofil,


obyek: ganggang Spyrogira dan bakteri oksigen,
hasil: hanya kloroplas yang terkena sinar yang melepaskan oksigen, hal ini terbukti
dengan berkerumunnya bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena sinar.

3. Sachs

tujuan: membuktikan bahwa pada fotosintesis dihasilkan amilum,


obyek: daun yang sebagian ditutup dan reagent Yodium,
hasil: daun yang menjadi obyek dimasukkan ke air panas kemudian ke alkohol dan
kemudian ke reagent Yodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup berwarna
hitam dan yang ditutup tidak berwarna.

4. Percobaan Respirasi pada Hewan


tujuan: mempelajari respirasi pada hewan, melihatfaktor-faktor yang mempengaruhi
jumlah kebutuhan oksigen pada hewan saat bernafas.

C. Metabolisme Organisme
D. Substansi Genetik
E. Reproduksi Sel
F. Pola-Pola Pewarisan Sifat
G. Mutasi

2. Materi Biologi SMA Kelas XII Semester 2


A. Teori Evolusi
B. Bioteknologi

Diposkan oleh Zulia Haryati di 17.26


http://zuliaharyati.blogspot.co.id/2013/11/biologi_3045.html minggu tgl 11 oktober 2015 jm 7:47

Anda mungkin juga menyukai