Titik tumbuh (meristematik) pada tumbuhan terletak pada ujung akar, ujung batang dan
jaringan kambium.
Berdasarkan aktivitasnya dibedakan menjadi 3 daerah pertumbuhan, yaitu :
a. Daerah pembelahan sel
perbanyakan sel atau pembentukan sel baru
b. Daerah perpanjangan sel
perubahan ukuran sel menjadi memanjang
c. Daerah diferensiasi
pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi dalam suatu sel, jaringan, atau organ
Titik tumbuh : ujung batang dan Titik tumbuh : jaringan kambium pada
ujung akar bagian kortex (ditunjukkan dengan no. 2
pada gambar penampang batang di
bawah)
2. Faktor internal
a. Genetis
b. Fitohormon (hormon tumbuhan)
1. Auksin
Mendorong pemanjangan sel
Merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang/stek batang
Memacu dominansi tunas apikal (tunas diujung batang)
2. Giberelin
Memacu pertumbuhan batang (bolting/tumbuhan raksasa)
Merangsang perkecambahan biji dan tunas
Merangsang pembentukan bunga
Merangsang perkembangan buah tanpa biji (partenokarpi)
3. Sitokinin
Memacu pembelahan sel dan pembentukan organ
Menunda penuaan
Memacu perkembangan kuncup samping
4. Asam Absisat (ABA)
Menghambat pertumbuhan tunas
Menginduksi dormansi biji
Memacu pengguguran daun, bunga, dan buah
5. Etilene
Mempercepat pematangan buah
Merangsang pembungaan
Merangsang penuaan dan pengguguran daun
6. Asam traumalin, fungsi :
Memacu pembentukan jaringan baru pada bagian yang luka
7. Kalin
Rhizokalin = merangsang pertumbuhan akar
Filokalin = merangsang pertumbuhan daun
Kaulokalin = merangsang pertumbuhan batang
Anthokalin/florigen = merangsang pertumbuhan bunga
a. Fase embrionik
1. Pembelahan (cleavage)
Pembelahan zigot secara mitosis menjadi 2, 4, 8 hingga 16 sel, selanjutnya akan mengalami
perkembangan sebagai berikut :
Morula : hasil pembelahan zigot berulang-ulang, berbentuk bola padat (anggur)
Blastula : perkembangan morula, memiliki rongga berisi cairan (blastosol) dan memiliki kutub
berbeda
2. Gastrula
Penyusunan sel-sel kedalam lapisan yang berbeda (ektoderm, mesoderm, dan endoderm)
Triploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 3 lapis sel
Contoh : mulai dari Platyhelmintes sampai Mamalia
Pada perkembangan selanjutnya, hewan triploblastik akan memiliki rongga tubuh (selom).
Selom dibedakan menjadi 2, yaitu :
a). aselomata
tidak memiliki selom karena lapisan mesodermnya memenuhi seluruh tempat diantara endoderm
dan ektoderm.
Contoh : Platyhelminthes (cacing pipih)
b). selomata
memiliki selom karena mesodermnya aktif membelah dan belahan ini memisahkan satu bagian
mesoderm yang tetap berhubungan dengan bagian dari ektoderm dan endoderm. Selom berisi
cairan.
Jika mesoderm tidak berhubungan dengan bagian endoderm dan ektoderm maka selom yang terbentuk
tidak jelas atau disebut pseudoselomata, dimiliki oleh hewan Nemathelminthes (cacing gilig).
Sedangkan selom yang sebenarnya dimiliki oleh hewan Annelida (cacing beruas-ruas), Moluska,
Arthropoda, Echinodermata sampai Mamalia
Diploblastik : Makhluk hidup yang perkembangan tubuhnya berasal dari 2 lapis sel
Hewan diploblastik hanya memiliki ektoderm dan endoderm saja.
Contoh : Coelenterata (hewan lunak) seperti ubur-ubur
3. Diferensiasi dan Spesialisasi
Perkembangan gastrula, terspesialisasinya bentuk, struktur, dan fungsi dari 3 lapisan tubuh:
Ektoderm : epidermis, saraf, indera, kuku, rambut
mesoderm : dermis, tulang, otot, organ ekskresi, organ reproduksi, organ sirkulasi
endoderm : organ dan kelenjar pencernaan, organ pernapasan
4. Morfogenesis
Proses pertumbuhan dan perkembangan jaringan menjadi organ
5. Induksi embrionik
Pengaruh sel tetangga dalam pertumbuhan embrio, satu bagian menyebabkan diferensiasi bagian lain
yang berdekatan
6. Organogenesis
Proses pembentukan organ dan sistem organ
METAMORFOSIS
proses perubahan bentuk tubuh dari zigot sampai masa dewasa melalui fase-fase tertentu.
Menencakup pertumbuhan dan perkembangan.
Biasanya terjadi pada hewan Amphibia dan Insecta.
B. Metabolisme Organisme
1. merupakan protein.
2. biokatalisator (katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah
setelah selesai reaksi.
3. mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi.
4. tidak mengubah keseimbangan reaksi.
5. bekerja sangat spesifik, yaitu satu substrat, satu enzim.
6. memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat
berkombionasi.
7. substrat asing berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi
mempercepat reaksi disebut aktivator.
1. konsentrasi substrat,
2. konsentrasi enzim,
3. temperatur,
4. prubahan pH.
berlangsung di sitoplasma,
berlangsung secara anaerob,
mengubah satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat,
dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.
3. Siklus Krebs
1. glikolisis
2. pembentukkan alhokol (fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat
(fermentasi asam laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol
adalah ragi. Reaksi fermentasi adalah:
C. Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukkan bahan organik dari bahan organik dengan bantuan
cahaya dan kloroplas. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua tahap reaksi,
yaitu:
1. Reaksi Terang
2. Reaksi Gelap
D. Kemosintesis
Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia dan
tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri.
Organismenya disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-
senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
2. Engelmann
3. Sachs
C. Metabolisme Organisme
D. Substansi Genetik
E. Reproduksi Sel
F. Pola-Pola Pewarisan Sifat
G. Mutasi