Anda di halaman 1dari 3

Diskusi

A. Reaksi Warna

1. Dari beberapa asam amino yang diperiksa, asam amino mana yang memberikan
reaksi positif pada uji Xanthoprotein, mengapa demikian ?
Jawab : Pada prinsipnya asam amino yang memberikan reaksi positif pada uji
Xanthoprotein adalah asam amino yang mengandung gugus aromatik
yaitu tirosin dan triptofan, karena gugus aromatik akan membentuk
derivate/turunan nitro yang berwarna kuning bila dipanaskan dengan
asam nitrat pekat dan garam dari derivate tersebut akan berwarna oranye
sehingga reaksi yang diberikan adalah reaksi positif.

Reaksi antara tirosin dengan asam nitrat pekat

Tirosin Triptofan

2. Apa fungsi fenol pada uji Millon?


Jawab : Untuk memberikan reaksi positif pada bahan-bahan yang tidak
mengandung tirosin seperti minyak cengkeh dan cairan pembasmi
rumput melalui uji millon. Karena pereaksi millon mengandung merkuri
dan ion merkuro dalam asam nitrit dan asam nitrat, sehingga gugus fenol
pada tirosin ini akan ternitrasi membentuk garam merkuri dengan
pereaksi millon yang akan membentuk kompleks berwarna merah atau
pereaksi Millon yaitu larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam
nitrat, bila direaksikan dengan senyawa yang mengandung gugus fenol
akan membentuk endapan merah dengan pemanasan (Poedjadi, 1994).
B. Reaksi Pengendapan

1. Pada uji pengendapan dengan reagen alkohol pekat, amati perubahan apa yang
terjadi. Hitung berapa tetes reagen menyebabkan terjadinya endapan. Teruskan
penetesan dan pada tetes berapa terjadi kelarutan kembali dari masing-masing
reagens. Buat kesimpulan zat apa saja yang dapat mengendapkan protein dan
bagaimana bila zat tersebut diberikan berlebihan ?
Jawab : Pada uji pengendapan dengan reagen alkohol pekat perubahan yang
terjadi adalah adanya reaksi yang terlihat dengan adanya pengendapan
yang terjadi pada beberapa bahan yang diujikan. Hal ini disebabkan
karena penyebab pengendapan terjadi yaitu kemampuan setiap larutan
untuk mencapai titik isoelektrik dan pH reagen yang digunakan berbeda-
beda, sehingga jumlah tetes yang berbeda-beda sampai terjadi
pengendapan. Bahan yang digunakan dalam uji ini diantaranya yaitu
albumin asam sulfosalisilat adalah larutan yang paling cepat mengalami
pengendapan, pada tetes 18 dan mencair pada tetes ke 17 dengan warna
putih, lalu diikuti dengan albumin yang ditetesi alkohol mengendap
setelah tetesan ke 20 dengan warma putih keruh dan
mencair pada tetes ke 5, kemudian albumin yang ditetesi asam trikloraset
at mengendap setelah tetesan ke 20 dengan warna putih & menncair pada
teteske 10. Albumin yang ditetesi asam sulfosalisilat mengalami
pengendapan pada tetes ke 20 dengan warna putih & mencair pada tetes
ke 15. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa
pengendapan dengan menggunakan alkohol pekat
akan terjadi jika mencapai titik isolektriknya. Dan apabila zat tersebut
diberikan secara berlebihan akan menyebabkan larutan yang mengendap
tersebut menjadi larutan kembali. Jika pH nya terlampau jauh dari titik
isoelektriknya maka protein tidak akan mengendap dan pada pengamatan
yang kami lakukan zat yang dapat mengendapkan protein adalah reagens
asam sulfosalisilat, asam triklorasetat, dan alkohol.

2. Pada uji pengendapan protein oleh garam-garam atau ion logam berat, amati
perubahan yang terjadi. Hitung pada berapa tetes reagens menunjukkan adanya
endapan. Teruskan penetesan reagens hingga berlebih dan amati apakah endapan
tersebut akan larut kembali. Buat kesimpulan pengamatan anda ?
Jawab : Pada uji pengendapan protein oleh garam-garam atau ion logam berat,
perubahan yang terjadi adalah terjadinya endapan dan perubahan warna
yang menunjukkan reaksi positif. Perak nitrit mengalami pengendapan
pada tetes ke 6 dan berwarna bening keruh, tembaga sulfat mengalami
pengendapan pada tetes ke 7 dan berwarna biru muda, merkuriklorida
mengalami pengendapan pada tetes ke 7 dan berwarna putih susu. Dan
apabila zat tersebut diberikan secara berlebihan akan menyebabkan
larutan yang mengendap tersebut menjadi larutan kembali. Jadi, dapat
diambil kesimpulan bahwa reaksi pengendapan protein oleh garam-
garam atau ion logam berat, laju pembentukan dan jumlah endapannya
ditentukan oleh tetapan oleh disosiasi logam pengendapnya.

3. Pada pengendapan protein oleh asam yaitu pada Heller test, amati perubahan apa
yang terjadi pada larutan protein. Dapatkah Heller test ini dipergunakan untuk
menentukan adanya protein pada urine, jelaskan ?
Jawab : Perubahan yang terjadi pada larutan protein adalah adanya pengendapan
dalam larutan protein. Akan tetapi pengendapan yang terjadi tersebut
apabila ditambah asam secara berlebihan endapan akan larut kembali.
Heller test ini juga dapat dipergunakan untuk menentukan adanya protein
pada urine karena pada Heller test ini terjadi denaturasi yang kemudian
diikuti koagulasi dan lama kelamaan akan terjadi nitrasi yang
menyebabkan warna kuning.

4. Pada uji pembengkakan dan kelarutan penjedalan pada gelatin, adakah terjadi
pembengkakan ? Selanjutnya panaskan dengan diaduk. Adakah kelarutan ?
Larutan gelatin yang terjadi dipergunakan untuk percobaan selanjutnya ?
Jawab : Pada uji pembengkakan dan kelarutan penjedalan pada gelatin terjadi
pembekakan, setelah dipanaskan kemudian diaduk terjadin kelarutan,
larutan gelatin yang terjadi dipergunakan untuk uji penjendalan dimana
dipindahkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml kemudian
memasukkan tabung reaksi ke dalam es batu, positif karena larutan
memadat seperti jelly.

Anda mungkin juga menyukai