Anda di halaman 1dari 6

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI KORAN

MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS


PADA PT. AKCAYA PARIWARA KABUPATEN KUBU RAYA

Muhammad Ivanto
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
mivanto@yahoo.com

Abstract PT. Akcaya Pariwara is a company untuk koran yang lainnya dicetak sesuai pesanan
which is engaged in mass media printing with its main konsumen.
product Pontianak Post is the first print media in West Meningkatnya permintaan konsumen akan
Kalimantan. Rise of consumer demand for newspapers koran menyebabkan perusahaan berusaha untuk
causes the company efforts to fullfil the memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini menjadi
consumers`needs. It becomes an opportunity for sebuah peluang bagi pelaku usaha untuk memulai
entrepreneurs to start a similar business, so it requires usaha yang sejenis. Semakin berkembangnya usaha
the company to improve paper production yang sejenis mengakibatkan persaingan semakin
quality. Quality of Newspaper produced by PT. Akcaya ketat, sehingga menuntut PT. Akcaya Pariwara
Pariwara is good enough, but in the production process berusaha untuk meningkatkan kualitas koran
is products defective still available. This is because produksinya.
quality control of process not maximum. Berdasarkan survey pendahuluan yang telah
This study aims to identify the types and factors dilakukan, kualitas produk koran yang dihasilkan
cause defective products and to get the solution in PT. Akcaya Pariwara sudah cukup baik, akan tetapi
maintaining and improving the quality of the newspaper dalam proses produksinya masih banyak terdapat
by using seven tools. Seven tools include: flow charts, jumlah produk cacat. Hal ini dikarenakan proses
check sheets , histogram, control chart, Pareto charts, pengendalian kualitas yang kurang maksimal. Proses
scatter diagrams, and cause and effect diagrams. pengendalian kualitas hanya dilakukan oleh
The results of the check sheet, obtained by the operator, dengan cara memeriksa sampel hasil
newspaper defect types is hurred color, the paper is produksi pada setiap koin yang berjumlah 250
damaged, cut and dirty. Based on the analysis of control eksemplar. Jumlah sampel yang diambil oleh
chart p and c shows that the process is not properly operator dalam tiap koin adalah sebanyak 3 sampai
controlled. This could be seen in the chart control where dengan 5 eksemplar. Berdasarkan sampel yang
there is still a lot of outliers data. Based on Pareto diperiksa apabila terdapat cacat, maka satu koin
diagram, priority repairs that need to be done is for the tersebut akan direject oleh operator. Berdasarkan
dominant defect type is blurry color (30.94%), dirty observasi yang telah penulis lakukan, ternyata
(26.45%) and cut (23.28%). Based on the scatter banyak produk yang direject oleh operator, hal ini
diagram shows the positive correlation between the tentu akan berakibat pada besarnya biaya produksi
percentage of disability and the amount of yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
production. Based on the analysis of cause and effect Permasalahan cacat pada produk koran ini perlu
diagram causes defects derived from human, machine diatasi oleh perusahaan agar kualitas produk koran
production, work processes, and material / raw material dapat ditingkatkan.
itself. So the company can take preventive and Berdasarkan permasalahan yang telah
improvement to minimize defects and improve product diuraikan diatas, peneliti bermaksud melakukan
quality penelitian untuk mengidentifikasi jenis cacat produk
koran serta penyebab cacat produk koran tersebut,
Keywords: Quality Control, Seven Tools, defective dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk.
products, newspaper Tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
kerusakan produk adalah dengan menggunakan alat
1. Pendahuluan bantu statistik, salah satunya dengan menggunakan
PT. Akcaya Pariwara dalam kegiatan Seven Tools.
produksinya menghasilkan empat jenis koran yaitu
Harian Pontianak Post (koran utama, Pro-Kalbar, 2. Teori Dasar
Metro, Soccer), Kapuas Post, Kun Dian Ri Bao dan Menurut Goetsch Davis, 1994 dalam buku
Metro Pontianak. Wilayah pemasaran produk koran Manajemen Kualitas Produk dan Jasa
Harian Pontianak Post meliputi seluruh mengemukakan definisi kualitas yaitu :
Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat, sedangkan
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan (Yamit, Z. 2010 :8).
Pengendalian kualitas adalah alat yang sangat
berguna dalam membuat produk sesuai dengan
spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir
proses. Setiap proses produksi akan selalu ada
gangguan yang dapat timbul secara tidak terduga.
Gangguan tidak terduga dari proses ini relatif kecil, Gambar 2.1 Contoh Flowchart
biasanya dipandang sebagai gangguan yang masih Sumber : Zamit, Y. (2010:45)
dapat diterima atau masih dalam batas toleransi.
Check sheet
Gangguan proses yang relatif besar atau secara
kumulatif cukup besar dikatakan tingkat gangguan Lembar pengamatan merupakan bentuk yang
yang tidak diterima (Yamit, Z. 2010:202). sederhana yang dirancang untuk memungkinkan
Kecacatan pada industri manufacture terkadang penggunanya mencatat data khusus dan dapat
disebabkan oleh 6 (enam) kategori penyebab yaitu diobservasi mengenai satu atau beberapa variabel
Machine (mesin atau teknologi), Method (metode (Yamit, Z. 2010:49).
atau proses), Material (termasuk raw material), Man
Power (tenaga kerja), Measurement (pengukuran), Tabel 2.1 Contoh Check Sheet
Check Sheet Data Permasalahan Karyawan
Mother Nature (lingkungan). Apabila terdapat
Problem Januari Februari Maret Total
ketidaksesuaian dari salah satu kategori di atas,
A / / - 2
maka akan mengakibatkan proses produksi tidak
B / / - 2
dalam keadaan terkendali dan produk yang
C / // // 5
dihasilkan tidak dapat diterima (Kusnadi, E. 2011).
D - /// // 5
Total 3 7 4 14
Uji Kecukupan Data
Sumber : Purnomo, H. 2004
Uji kecukupan data dilakukan untuk
menetapkan berapa jumlah observasi yang Histogram
seharusnya dibuat (N). Maka harus diputuskan Histogram merupakan salah satu metode untuk
teerlebih dahulu berapa tingkat kepercayaan membuat rangkuman tentang data sehingga data
(convidence level) dan derajat ketelitian (degree of tersebut mudah dianalisis, yang menyajikan data
accuracy) untuk pegukuran ini (Wignjosoebroto, S. secara grafik tentang seberapa sering elemen-
2008:184). elemen dalam proses muncul (Yamit, Z.
Rumus yang digunakan dalam uji kecukupan 2010:55).
data ini adalah :
k / s N X 2 ( X ) 2
2

N' i i

i
X
Keterangan :
N : Jumlah pengamatan yang dibutuhkan
N : Jumlah pengamatan
k : Tingkat kepercayaan
s : Tingkat ketelitian

Seven Tools
Menurut, Paliska, G., Pavletic, D dan Sokovic,
M. 2007. Dengan judul Quality tools systematic
use in process industry. Journal of Achievments in
Materials and Manufacturing Engineering. Volume Gambar 2.2 Contoh Histogram
25, Issue 1, November. Quality tools can be used in Sumber: Yamit, Z. (2010:55)
all phases of production process, from the beginning
of product development up to product marketing and Control chart
customer support. For problem identification can be Peta kendali adalah sebuah grafik atau peta dengan
used most of the 7QC tools: garis batas dan garis-garis itu disebut garis kendali.
Terdapat tiga macam garis kendali, yaitu : batas
Flow chart kendali atas, garis pusat dan batas kendali bawah.
Flow chart merupakan sebuah gambar sederhana Garis-garis kendali itu ditulis sebagai UCL, x bar,
dari sebuah proses (Zamit, Y. 2010:45). dan LCL dengan urutan yang sama (Nasution, A.H,
2006:306).
A 3. Hasil Pengolahan dan Analisa Data
Upper Control Limit UCL
(UCL) Berikut disajikan data hasil perhitungan dan
analisa dengan seven tools.
Process Average

Uji Kecukupan Data


Lower Control Limit LCL
(LCL) Perhitungan uji kecukupan data dilakukan
B
dengan menggunakan tingkat kepercayaan dipilih
Gambar 2.3 Contoh Control Chart 95 % dan tingkat ketelitian 5 %, maka:
Sumber: Yamit, Z. (2010:58) Harga Z = 1- /2
Dimana = 0,05
Pareto diagram Maka Z = 1- 0,05/2 = 0,975
Pareto chart untuk mengidentifikasi beberapa isu Dari tabel distribusi normal untuk nilai 0,975 0,5
vital dengan menerapkan aturan perbandingan = 0,475 didapat nilai Z (harga k) = 1,96 = 2
80:20, artinya 80% peningkatan dapat dicapai Jadi nilai k/s = 2/0,05 = 40
dengan memecahakan 20% masalah terpenting yang
k / s N X 2 ( X ) 2
2
dihadapi (Yamit, Z. 2010:54).
N' i i

Number
Percentage
Xi
Of Errors 2
Order Errors Scate
100%
40 40 x13.782.937.500 (549.451.562.500) =
200
741250
150 75%
2
1.727.860 = 5,43
100 50%
741250
50 25%
Berdasarkan perhitungan tersebut,
Missing Incorrect Incorrect Incorrect didapatkan bahwa nilai N lebih kecil dari nilai N
Customer Date Authorization Shipping yaitu 5,43 < 40, artinya bahwa data yang diambil
Name Code Information
Categories
telah mencukupi.

Gambar 2.4 Contoh Diagram Pareto Flowchart


Sumber : Yamit, Z. (2010:54) Diagram alir proses, pada tahap ini flow chart
digunakan untuk mendefinisikan proses produksi
Cause and effect diagram
Koran.
Fungsi dasarnya adalah untuk mengidentifikasi dan Mulai

mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin Pengeprinan


file

timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian


Proses Monting
memisahkan akar penyebabnya (Yamit, Z. 2010:47).
Proses
Ekspose

Lingkungan Metode Manusia Pembersihan


plat

Proses bending

Masalah
Pemasangan
plat

Material Mesin Proses


pecetakan

no

Gambar 2.5 Diagram Sebab Akibat Reject Pemeriksaan

yes

Sumber: Yamit, Z. (2010:47) Selesai

Gambar 3.1 Flowchart proses pencetakan


Scatter diagram
Diagram sebar merupakan alat yang bermanfaat Gambar 3.1 di atas menunjukan diagram alir
untuk menjelaskan apakah terdapat hubungan proses pencetakan surat kabar. Selain proses
antara dua variabel tersebut, dan apakah pencetakan yang dilakukan setiap hari,
hubungannya positif atau negatif (Yamit, Z. perusahaan juga menetapkan jadwal untuk
2010:60). melakukan maintenance (perawatan).

Hasil Data dari Check Sheet


Hasil pengolahan data dengan
menggunakan lembar check sheeet, untuk
menghitung persentase cacat adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.6 Contoh Diagram Sebar
Sumber: Yamit, Z. (2010:60)
Tabel 3.1 Hasil Pengolahan Persentase Cacat 0,0127 (1 0,0127)
0,0127 3 0,0154
0,0127
c) Hasil perhitungan lower control limit (LCL)
p(1 p)
LCL p 3
n
0,0127(1 0,0127)
0,0127 3 0,0099
0,0127

Gambar 3.3 Peta Kendali p


Peta Kendali c
Berdasarkan perhitungan dengan peta c didapat
hasil perhitungan sebagai berikut:
Hasil perhitungan Cental Line (garis pusat)
c
c
n
9507 = 237,675

40
Histogram Hasil perhitungan uppercontrol limit (UCL)
UCL c 3 c
237,675 3 237,675 = 283,925
2.941 Hasil perhitungan lower control limit (LCL)
2.515
2.213 UCL c 3 c
1.838
237,675 3 237,675 = 191,424

Gambar 3.2 Histogram Jenis Kecacatan Koran

Histogram yang telah ditunjukkan pada gambar


diatas, dapat dilihat jumlah produksi selama
pengamatan sebesar 741.250 eksemplar dan jenis
kecacatan yang terjadi antara lain kertas rusak
sebesar 1.838 eksemplar, terpotong sebesar Gambar 3.4 Peta Kendali c
2.213, kotor sebanyak 2.515 dan cacat akibat Banyaknya data yang outlier pada peta
warna kabur sebanyak 2.941 eksemplar. kendali p dan peta kendali c disebabkan
Peta Kendali p oleh beberapa penyebab, diantaranya adalah
Berdasarkan peta kendali p dapat dihitung proses maintenance yang tidak
sebagai berikut: dilaksanakan operator sesuai jadwal,
a) Hasil perhitungan persentase kerusakan kelalaian operator dalam setting mesin
p
np sebelum proses produksi berlangsung, tidak
n
0,50857 = 0,0127 adanya standarisasi khusus yang ditetapkan
oleh perusahaan mengenai spesifikasi bahan
40
b) Hasil perhitungan uppercontrol limit (UCL) baku dan ketidaksesuaian metode atau
p(1 p)
prosedur kerja dalam pengoperasian mesin
UCL p 3 yang tidak sesuai dengan kondisi
n
dilapangan/perusahaan.
Diagram Sebar (scatter diagram) Diagram Sebab Akibat (Cause and Effect
diagram)

Manusia Metode
Teknik pencampuran tinta
Tidak menggunakan APD
Kurang pengetahuan
mencampur tinta Warna kabur
Kotor

Warna Kabur Cara Penyimpanan Bahan


Baku
Kelalaian operator dalam
Penyetelan plat bergeser pengoperasian kertas Kotor
Cara Penyimpanan Bahan
Baku
Kertas Rusak
Tidak tepat dalam
penyetelan kecepatan mata
Kertas Rusak
potong

Terpotong

Produk Cacat
Kurangnya
Pembersihan pada
Gambar 3.5 Korelasi Kecacatan Bahan baku yang tidak
bersih
Posisi plat kurang tepat mesin

Kualitas kertas kurang Kotor


baik Kotor Warna Kabur

Berdasarkan diagram terlihat jelas bahwa bentuk Kertas Rusak


Pengumpalan
tinta
Penyumbatan pada suply
tinta
Setting Roll plat
kurang tepat
sebaran memiliki korelasi/hubungan Positif. Pola Kualitas kertas kurang Warna Kabur Mata potong otomatis kurang
Kertas Rusak
sesuai dengan ukuran kertas
diagram tersebut menunjukan hubungan terhadap Terpotong
baik

Terpotong Register halaman bergeser

jumlah produksi yang semakin tinggi maka Konveyor

tingkat persentase cacat produk juga meningkat. Bahan Baku/ mesin mati

Material
Mesin

Diagram Pareto
Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah Gambar 3.7 Cause and effect diagram
kecacatan dan nilai persentase kumulatif yang Produk Cacat Pontianak Post
akan digunakan untuk membuat diagram pareto
Hubungan sebab dan akibat yang
Tabel 3.2 Perhitungan Persentase dan mempengaruhinya dikelompokan dalam lima
Persentase Kumulatif faktor penyebab. Kelima faktor yang
menyebabkan produk cacat antara lain faktor
manusia, faktor mesin, faktor metode atau cara,
dan faktor material/bahan baku

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan pada PT. Akcaya Pariwara, maka dapat
dibuat kesimpulan berdasarkan tujuan yang telah
Berdasarkan data diatas maka dapat ditetapkan dan saran-saran baik bagi perusahaan
disusun sebuah diagram pareto berikut ini: maupun bagi peneliti lanjutan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh jenis-
jenis kerusakan yang terjadi pada koran Pro-
Kalbar adalah warna kabur, kotor, kertas rusak
dan terpotong.
2. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat,
diketahui bahwa faktor-faktor penyebab
kerusakan atau cacat dalam kegiatan produksi di
PT. Akcaya Pariwara berasal dari faktor
manusia/operator, mesin produksi, metode kerja,
dan material/bahan baku itu sendiri.
3. Usaha-usaha untuk mengatasi terjadinya cacat
yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Gambar 3.6 Jenis Kecacatan Dominan a. Manusia, diantaranya:
1) Melakukan pengawasan kepada para
Berdasarkan diagram diatas, maka dapat pekerja dengan lebih rutin.
diketahui jenis cacat produk yang paling sering 2) Memberikan pelatihan kepada para
terjadi pada percetakan koran ini adalah cacat pekerja secara berkala.
warna kabur, kotor dan terpotong. 3) Membuat sistem penilaian kerja yang
baru dengan tujuan untuk memotivasi
kinerja para pekerja agar lebih baik.
b. Mesin, diantaranya: Manufacturing Engineering, Volume 25, Issue 1,
1) Melakukan pengecekan kesiapan mesin November.
sebelum dan sesudah digunakan agar [9] Purnomo, Hari, 2004, Pengantar Teknik Industri,
sesuai standar operasional. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
2) Melakukan perawatan mesin secara [10] Sukendar, Irwan, 2008. Analisis Pengendalian
benar dan berkala, tidak hanya ketika Kualitas Produk Cetak Buku Dengan Menggunakan
mesin mengalami kerusakan. Seven Tools Pada PT. XYZ.
3) Segera mengganti komponen mesin [11] Wicaksana, Nanang, 2011. Analisa Kendali Defect
yang rusak sehingga tidak menghambat Pada Produk Kemasan Semen Jenis Pasted Dengan
proses produksi. Menggunakan Seven Tools Di PT Industri Kemasna
4) Mencari teknisi khusus mesin Semen Gresik Tuban, Proceeding Seminar Nasional
percetakan dari daerah Kalimantan Teknik Industri & Kongres BKSTI VI hal IIA-165.
Barat, sehingga dapat menghemat biaya Tuban.
dan proses percetakan pun tidak [12] Wignjosoebroto, Sritomo, 2008. Ergonomi Studi
terhambat. Gerak dan Waktu, Guna Widya, Surabaya
c. Material, diantaranya: [13] Yamit, Zulian, 2010. Manajemen Kualitas Produk
1) Memberikan standar yang baik untuk dan Jasa, Ekonisia, Yogyakarta
setiap bahan baku yang diorder.
2) Melakukan pengontrolan bahan baku
sebelum dilakukannya proses Biografi
percetakan.
d. Metode Muhammad Ivanto lahir di Pontianak pada tanggal 21
Perlunya membuat manual prosedure agar Oktober 1990. Anak kedua dari Bpk. H.Hasmy Hamdan
dapat dipahami dan diikuti operator sebagai dan Ibu Hj.Misnawati. Penulis memulai pendidikan dasar
petunjuk kerja sebelum pelaksanaan proses di SD Negeri 07 Ketapang dan lulus pada tahun 2002,
produksi. kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SLTP
Negeri 1 Ketapang, lulus pada tahun 2005. Penulis
Referensi kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di
SMA Negeri 1 Ketapang dan lulus pada tahun 2008.
[1] Al-Fakhri, Faiz. 2010. Analisis Pengendalian Penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi pada
Kualitas Produksi di PT Masscom Grahpy dalam tahun 2008 dan diterima menjadi mahasiswa Universitas
Upaya Mengendalikan Tingkat Kerusakan Produk Tanjungpura, pada program studi Teknik Industri, jurusan
Menggunakan Alat Bantu Statistik, Skripsi, Teknik Elektro, Fakultas Teknik.
Program Sarjana, Fakultas Ekonomi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
[2] Hadary, F., dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi.
Edisi ke-1. Fakultas Teknik Untan. Pontianak.
[3] Arifin, Muhammad. 2009. Penerapan Seven Tools
Sebagai Alat Pengendalian Kualitas Pembuatan
Produk Pedal Rem Suzuki Smash Serta Usulan
Perbaikan Menggunakan Metode FMEA di PT
Sinar Terang Logamjaya (Stallion). Skripsi Jurusan
Teknik Industri Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
[4] Ilham, M.N. 2012. Analisis Pengendalian Kualitas
Produk Dengan Menggunakn Statistical Processing
Control (SPC) Pada PT. Bosowa Media Grafika
(Tribun Timur), Skripsi, Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Hasanuddin Makasar, Makasar.
[5] Kusnadi, E. (2011, Desember 24). Fishbone
Diagram dan Langkah-langkah Pembuatannya.
http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/12/24/fishbo
ne-diagram-dan-langkah-langkah-pembuatannya/
[6] Nasution, Arman. H., 2006. Manajemen Industri,
Andi Offset, Yogyakarta.
[7] Nawawi, H., 2007. Metode Penelitian Bidang
Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
[8] Paliska, G., D. Pavletic., and M. Sokovic, 2007.
Quality tools systematic use in process
industry. Journal of Achievments in Materials and

Anda mungkin juga menyukai