Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat pendaftaran
Informasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga & dokumen
1 eksternal UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, UU No. 44/2009 tentang
Rumah Sakit
SOP penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada pasien dan petugas,
3 bukti-bukti pelaksanaan penyampaian informasi
Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien baik kepada pasien (misal
8 brosur, leaflet, poster) maupun karyawan (misal melalui rapat)
Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan
1 SOP alur pelayanan pasien
2 SOP alur pelayanan pasien
Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam memberikan pelayanan diusahakan dikurangi
Hasil identifikasi hambatan bahasa, budaya, bahasa, kebiasaan dan
1 penghalang lain
7.1.5
Bukti adanya upaya tindak lanjut untuk mengatasi hambatan dalam
2 pelayanan
7.2 Pengkajian
Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga.
SK Tentang Kajian Kebutuhan Pasien
1 SOP pengkajian awal klinis
Persyaratan kompetensi, pola ketenagaan, dan kondisi ketenagaan yang
2 memberikan pelayanan klinis
7.2.1
SOP pelayanan medis & SOP asuhan keperawatan & dokumen ekternal
3 Standar profesi pelayanan medis, Standar asuhan keperawatan
Hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan mudah diakses oleh petugas yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien
SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus diperoleh
selama proses pengkajian (tim pelayanan klinis perlu menetapkan
1 informasi apa saja yang perlu dicantumkan dalam rekam medis pasien) &
7.2.2 dokumen ekternal Peraturan tentang Rekam Medis
SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus diperoleh
2 selama proses pengkajian
Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas untuk asesmen dan pengobatan
1 SOP Triase & dokumen eksternal Pedoman Triase
Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pasien
Persyaratan peralatan klinis di Puskesmas, Daftar inventaris peralatan
1 klinis di Puskesmas & dokumen eksternal Standar peralatan klinis di
Puskesmas
7.3.2 SOP pemeliharaan peralatan, SOP sterilisasi peralatan yang perlu
2 disterilisasi & jadwal pemeliharaan alat
SOP pemeliharaan sarana (gedung), jadwal pelaksanaan & SOP sterilisasi
3 peralatan yang perlu disterilkan
Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata
nilai budaya pasien
Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan antar profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari
masing-masing anggotanya.
1 SOP layanan terpadu
2 SOP layanan terpadu
3 SOP layanan terpadu
4 SOP layanan terpadu
7.4.3
5 SOP pemberian informasi tentang efek samping dan risiko pengobatan
6 Rekam medis.
7 SOP pendidikan/penyuluhan pasien
Persetujuan tindakan medik diminta sebelum pelaksanaan tindakan bagi yang membutuhkan persetujuan tindakan medik.
Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pasien
1 SOP rujukan
7.5.2 2 SOP rujukan
3 MOU Tempat Rujukan
Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan oleh
Puskesmas pada saat mengirim pasien
1 SOP rujukan & Resume klinis pasien yang dirujuk
2 Resume klinis pasien yang dirujuk
7.5.3 3 Resume klinis pasien yang dirujuk
4 Resume klinis pasien yang dirujuk
IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB VII
Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang berlaku
Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk obat dan/atau cairan intravena dipandu dengan kebijakan dan
prosedur yang jelas
Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama pelaksanaan layanan
Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari pengulangan yang tidak perlu
Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan
atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Pelayanan bedah di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi standar di Puskesmas, standar nasional, undang-
undang, dan peraturan serta standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
Catatan pada rekam medis yang membuktikan pelaksanaan kajian
1 sebelum dilaukan pembedahan
2 SOP tindakan pembedahan
7.7.2 3 SOP tindakan pembedahan
4 SOP informed consent
5 SOP tindakan pembedahan
7 SOP tindakan pembedahan
Pasien/keluarga memperoleh penyuluhan kesehatan dengan pendekatan yang komunikatif dan bahasa yang mudah dipahami
Penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanan dilakukan dengan aman dan memenuhi peraturan perundangan
yang berlaku.
SOP penyiapan makanan dan distribusi makanan mencerminkan upaya
1 mengurangi risiko terhadap kontaminsasi dan pembusukan
SOP penyiapan makanan dan distribusi makanan mencerminkan upaya
7.9.2 2 mengurangi risiko terhadap kontaminsasi dan pembusukan
Jadwal pelaksanaan distribusi makanan, catatan pelaksanaan kegiatan
3 distribusi makanan
Ket:
**) kriteria ini juga berlaku untuk Puskesmas yang menjalankan home-care pada pasien yang memerlukan terapi gizi.
Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat
pendaftaran
Pemahaman & informasi terhadap hak-hak dan
1 Pasien kewajiban pasien
Proses pendaftaran pasien, apakah memerhatikan hak-
2 Petugas pendaftaran hak pasien
Pasien Pelaksanaan penyampaian informasi tentang hak dan
3 petugas pendaftaran kewajiban pasien sesuai prosedur
Pasien Proses pendaftaran pasien (dengan efisien, ramah, dan
7.1.3 6 petugas pendaftaran responsif) sesuai prosedur
Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk menjamin kesinambungan pelayanan
Kendala fisik, bahasa, budaya dan penghalang lain dalam memberikan pelayanan diusahakan dikurangi
Pimpinan Puskesmas Proses & pelaksanaan identifikasi hambatan (bahasa,
1
Petugas budaya, kebiasaan, & penghalang yang paling sering)
7.2 Pengkajian
Proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga.
Petugas pemberi Proses kajian awal medis dan kajian awal keperawatan
2 pelayanan klinis:
sesuai kompetensi
dokter & perawat
Petugas pelayanan klinis, Proses kajian awal yang memuat informasi dan yang
7.2.2 2 rekam medis harus di peroleh sesuai prosedur
Petugas pelayanan klinis, Pelaksanaan koordinasi dan komunikasi tentang
3 rekam medis informasi kajian kepada petugas/unit terkait
Pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diberikan prioritas untuk asesmen dan
pengobatan
Pasien dan Petugas gawat Proses pelaksanaan triase di unit gawat darurat sesuai
1 darurat. prosedur.
Petugas unit gawat
2 Pelaksanaan pelatihan petugas unit gawat darurat.
darurat.
Pasien dan Petugas gawat Proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk. Proses
4 komunikasi ke fasilitas rujukan yang menjadi tujuan
darurat. rujukan sesuai prosedur.
Terdapat peralatan dan tempat yang memadai untuk melakukan kajian awal pasien
Petugas pemeliharaan,
2 Pelaksanaan jadwal pemeliharaan sesuai prosedur
Petugas sterilisasi.
7.3.2
Petugas pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan sarana.
3 sarana, Petugas sterilisasi. Pelaksanaan sterilisasi sesuai prosedur
Terdapat prosedur yang efektif untuk menyusun rencana layanan baik layanan medis maupun layanan
terpadu jika pasien membutuhkan penanganan oleh tim kesehatan yang terkoordinasi
Petugas pemberi
7.4.1 3 pelayanan klinis: dokter Pelaksanaan Kesesuaian (evaluasi) layanan klinis.
dan perawat.
Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien
7.4.2 Rekam medis, Pasien, Proses rencana layanan, penyusunan rencana layanan
3 petugas pemberi (mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,
pelayanan. sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien).
Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan antar profesi dengan
kejelasan tanggung jawab dari masing-masing anggotanya.
7.4.3
Pasien, petugas pemberi Proses layanan terpadu (mempertimbangkan efisiensi
3 layanan klinis, rekam pemanfaatan sumber daya manusia) sesuai prosedur.
medis.
7.4.3 Pasien, petugas pemberi Proses identifikasi risiko ( Pertimbangan Risiko yang
4 layanan klinis, rekam
mungkin terjadi pada pasien) sesuai prosedur.
medis.
Rencana rujukan dan kewajiban masing-masing dipahami oleh tenaga kesehatan dan pasien/keluarga pa
Pasien, petugas pemberi Proses pemberian informasi tentang rujukan pada pasien
1 (disampaikan dengan cara yang mudah dipahami)
layanan. sesuai prosedur
7.5.2
Isi informasi rujukan (alasan rujukan, sarana tujuan
2 Pasien, petugas pemberi rujukan, dan kapan rujukan harus dilakukan) sesuai
layanan. prosedur.
Fasilitas rujukan penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan tindakan yang
telah dilakukan oleh Puskesmas pada saat mengirim pasien
Pasien, petugas
1 Resume klinis pasien yang dirujuk sesuai prosedur.
kesehatan.
Pasien, petugas
2 kesehatan. Isi resume klinis (memuat kondisi pasien).
7.5.3
Pasien, petugas Isi resume klinis (Memuat prosedur dan tindakan-
3 kesehatan. tindakan lain yang telah dilakukan).
Pasien, petugas Isi resume klinis (memuat kebutuhan pasien akan
4 kesehatan. pelayanan lebih lanjut).
Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus memonitor kondisi pasien.
Pasien, petugas pemberi Proses monitoring pasien selama proses rujukan sesuai
7.5.4 1 pelayanan. prosedur.
Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi dipandu oleh kebijakan dan
prosedur yang berlaku
Pasien, petugas pemberi Proses penanganan pasien gawat darurat (emergensi)
2 layanan. sesuai SK & prosedur.
3 Pasien, petugas pemberi Proses penanganan pasien berisiko tinggi sesuai SK &
layanan. prosedur
7.6.2
4 Pasien, petugas pemberi Proses rujukan (MOU, apabila tidak tersedia pelayanan
layanan. gawat darurat 24 jam).
Petugas pemberi layanan. Proses & Pelaksanaan pemantauan dan penilaian dengan
2 menggunakan indikator yang ditetapkan.
7.6.4
4 Petugas pemberi layanan. Pelaksanaan analisis pencapaian indikator.
Petugas pemberi layanan. pelaksanaan Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
5 pencapaian indikator.
Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan hak pasien selama
pelaksanaan layanan
Pasien, petugas pemberi
7.6.5 3 Pelaksanaan tindak lanjut keluhan pasein/keluarga.
layanan.
Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan menghindari pengulangan yang
tidak perlu
Pasien, Petugas pemberi Proses layanan yang menjamin kesinambungan
7.6.6 3 layanan. (dipadukan dengan baik).
Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan tanggung jawab mereka
berhubungan dengan penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan, termasuk penolakan untuk
dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih memadai.
Petugas pemberi layanan. Proses Pemberian anestesi lokal dan sedasi sesuai SK &
3 prosedur
Dokter, perawat, ahli gizi. Pelaksanaan monitoring respons pasien terhadap terapi
3 gizi.
Ket:
**) kriteria ini juga berlaku untuk Puskesmas yang menjalankan home-care pada pasien yang
memerlukan terapi gizi.
Pasien/ keluarga pasien memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak lanjut layanan saat
pemulangan atau saat dirujuk ke sarana kesehatan yang lain.
Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
Kebijakan dan SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
1 pengambilan dan penyimpanan spesimen.
2 SOP pemeriksaan laboratorium.
SOP pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium, hasil
3 pemantauan, tindak lanjut pemantauan.
SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil, hasil evaluasi dan
4 tindak lanjut hasil evaluasi.
5 SK dan SOP pelayanan di luar jam kerja.
Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan
presisi hasil.
1 SK tentang jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia.
Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium
Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai
1 SOP penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat.
2 SOP penyediaan dan penggunaan obat.
3 SK Penanggung jawab pelayanan obat.
Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat dipandu kebijakan dan prosedur yang efektif
1 SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi resep.
2 SK tentang persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat.
SK tentang pelatihan bagi petugas yang diberi kewenangan menyediakan
3 obat tetapi belum sesuai persyaratan.
4 SK dan SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat.
SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat kedaluwarsa, pelaksanaan
5 FIFO dan FEFO, Kartu stok/kendali.
8.2.2 6 Bukti pelaksanaan pengawasan.
7 SK dan SOP peresepan psikotropika dan narkotika.
Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepada pasien serta
penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak
1 SOP penyimpanan obat.
3 SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan.
8.2.3
4 SOP pemberian informasi penggunaan obat.
IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB VIII
Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
1 SOP pelaporan efek samping obat.
3 SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, KTD.
8.2.4
4 SOP tindak lanjut efek samping obat dan KTD.
Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas
Obat-obatan emergensi tersedia, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar farmasi.
SK dan SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit kerja. Daftar obat
1 emergensi di unit pelayanan.
2 SOP penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan.
8.2.6
SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja. Hasil
3 monitoring dan tindak lanjut.
Staf yang kompeten dengan pengalaman memadai, melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik menginterpretasi hasil, dan
melaporkan hasil pemeriksaan.
Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan dikalibrasi secara
teratur, dan disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
3 Panduan program, jadwal inspeksi dan testing, bukti inspeksi dan testing.
Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
1 SK tentang persyaratan penanggung jawab pelayanan radiodiagnostik.
2 SK tentang persyaratan pelaksana pelayanan.
Bukti pengembangan kebijakan dan prosedur, pelaksanaan monitoring,
3 hasil monitoring dan tindak lanjut.
Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaan
1 SK dan SOP tentang akses terhadap rekam medis.
8.4.2
IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB VIII
Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien, dokumentasi prosedur kajian,
masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
1 SK tentang isi rekam medis.
SOP penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis, bukti
2
8.4.4 pelaksanaan penilaian, hasil dan tindak lanjut penilaian.
3 SOP kerahasiaan rekam medis.
Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin,
dipelihara, dan diperbaiki bila perlu
SOP pemantauan lingkungan fisik Puskesmas, jadwal pelaksanaan, bukti
1 pelaksanaan.
SOP pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan
2 sistem lain, bukti pemantauan dan tindak lanjut.
SOP jika terjadi kebakaran, ketersediaan APAR, pelatihan penggunaan
3
8.5.1 APAR, pelatihan jika terjadi kebakaran.
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai
SK dan SOP inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan
1 bahan berbahaya.
2 SK dan SOP pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya.
SOP pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan
8.5.2 3 bahan berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut.
SOP pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan
4 limbah berbahaya, bukti pemantauan, dan tindak lanjut.
Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang
kompeten
1 Rencana program keamanan lingkungan fisik Puskesmas.
SK penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik
2 Puskesmas.
SK dan SOP memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang
memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
1 (tidak siap pakai), serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus
untuk peletakannya.
2 SOP sterilisasi.
8.6.1
SOP pemantauan berkala pelaksanaan prosedur pemeliharaan dan
3 sterilisasi instrumen, SK petugas pemantau, bukti pelaksanaan
pemantauan, hasil pemantauan, tindak lanjut pemantauan.
Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien
Setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan bagi pasien
8.7
1 Bukti penyediaan informasi tentang peluang pendidikan dan pelatihan.
Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan
Terdapat kebijakan dan prosedur spesifik untuk setiap jenis pemeriksaan laboratorium
Kepala Puskesmas,
penanggung Pelaksanaan pemantauan secara berkala terhadap
3 jawab/koordinator pelaksanaan prosedur tersebut.
layanan klinis.
Kepala Puskesmas,
penanggung Pelaksanaan evaluasi terhadap ketepatan waktu
4 jawab/koordinator penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium.
layanan klinis.
Hasil pemeriksaan laboratorium selesai dan tersedia dalam waktu sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan
Pasien, dokter, perawat, Proses Ketepatan waktu penyampaian hasil pemeriksaan,
1 petugas laboratorium. baik untuk pasien urgen laboratorium sesuai SK.
Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk
memastikan akurasi dan presisi hasil.
Proses Ketersediaan reagensia, buffer stock reagen di
2 Petugas laboratorium. laboratorium sesuai SK.
Proses penyimpanan dan distribusi reagensia sesuai
3 Petugas laboratorium. prosedur.
8.1.5
4 Petugas laboratorium. Pelaksanaan panduan regensia esensial.
8.1.5
Ditetapkan nilai normal dan rentang nilai yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan hasil
laboratorium
Dokter, perawat, petugas Laporan hasil pemeriksaan laboratorium rentang nilai
2 laboratorium. rujukan ini harus disertakan dalam catatan klinis.
Dokter, perawat, petugas Laporan hasil pemeriksaan laboratorium luar yang
3
8.1.6 laboratorium. mencantumkan rentang nilai.
Dokter, petugas Pelaksanaan evaluasi terhadap rentang nilai yang direvisi
4 laboratorium. berkala seperlunya sesuai prosedur.
Kepala Puskesmas,
Proses Bagaimana menjamin ketersediaan obat di
4 penanggung jawab
8.2 Puskesmas sesuai SK & prosedur.
farmasi, pelaksana.
8.2.1
5 Petugas farmasi. Proses pelayanan obat 24 jam sesuai SK.
Pelaksanaan evaluasi ketersediaan obat yang ada dalam
7 Petugas farmasi. formularium sesuai prosedur.
Pelaksanaan evaluasi kesesuaian peresepan dengan
8 Petugas farmasi. formularium.
IDENTIFIKASI PROSES IMPLEMENTASI BAB VIII
Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat
kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsa/rusak.
Proses penyimpanan dilakukan sesuai dengan
2 Petugas farmasi. persyaratan dan prosedur.
Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap
obat-obatan tertentu harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien
1 Pasien, petugas farmasi. Proses pelaporan efek samping obat sesuai prosedur.
2 Rekam medis Pelaksanaan pelaporan efek samping obat
Proses untuk mencatat, memantau, dan melaporkan bila
8.2.4 3 Petugas farmasi. terjadi efek samping penggunaan obat dan KTD,
termasuk kesalahan pemberian obat sesuai prosedur.
Petugas farmasi, rekam Proses tindak lanjut & pencatatan Kejadian efek samping
4 medis. obat dan KTD sesuai prosedur.
Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui proses dan dalam kerangka waktu yang
ditetapkan oleh Puskesmas
Petugas radiodiagnostik,
8.3.1 2 (lakukan observasi Proses pelayanan radiodiagnostik sesuai prosedur.
pelaksanaan pelayanan).
Kepala Puskesmas,
Proses mengatur dan memenuhi standar terkait, undang-
penanggung jawab
3 undang dan peraturan yang berlaku sesuai perundangan,
pelayanan SK dan prosedur.
radiodiagnostik.
Kepala Puskesmas,
penanggung jawab Proses penanganan dan pembuangan bahan infeksius
4 pelayanan dan berbahaya sesuai SK & prosedur.
radiodiagnostik.
8.3.2
Proses manajemen Risiko keamanan radiasi yang
Petugas radiodiagnostik. diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau peralatan
5 khusus untuk mengurangi risiko (seperti apron timah,
badge radiasi dan yang sejenis) sesuai prosedur.
Penanggung jawab
5 Proses Pemenuhan pola ketenagaan dan tindak lanjut.
radiodiagnostik.
Hasil pemeriksaan radiologi tersedia tepat waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Penanggung jawab Proses Ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan
2 radiodiagnostik. diukur, dimonitor, dan ditindaklanjuti sesuai prosedur.
Pelayanan radiologi dikelola, dipimpin, dan dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
Kepala Puskesmas, Proses Kesesuaian Persyaratan penanggung jawab
1 penanggung jawab. pelayanan radiodiagnostik sesuai SK
Penanggung jawab, Proses Kesesuaian Persyaratan kompetensi petugas
2 petugas radiodiagnostik. pelayanan radiodiagnostik sesuai SK
Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaan
Petugas memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaan
Rekam berisi informasi yang memadai dan dijaga kerahasiaannya tentang identifikasi pasien,
dokumentasi prosedur kajian, masalah, kemajuan pasien dan hasil asuhan
Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan
pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai
Penanggung jawab
farmasi, penanggung Pelaksaaan SK, pemantauan penanganan bahan
3 jawab radiodiagnostik, berbahaya sesuai prosedur.
penanggung jawab
pemeliharaan lingkungan.
8.5.2
Penanggung jawab
farmasi, penanggung
jawab radiodiagnostik, Pelaksanaan SK, evaluasi pemantauan penanganan
4 penanggung jawab limbah berbahaya sesuai prosedur
pelayanan klinis
penganggung jawab
pemeliharaan lingkungan.
IDENTIFIKASI PROSES IMPLEMENTASI BAB VIII
Kepala Puskesmas,
bendahara barang,
4 Proses penanganan bantuan peralatan sesuai prosedur.
petugas pengelola
instumen.
Penanggung jawab
8.6.2 4 Pelaksanaan pemantauan secara rutin
pengelolaan peralatan.
Penanggung jawab Proses penggantian dan perbaikan alat yang rusak sesuai
5 pengelolaan peralatan. prosedur.
Penilaian dan evaluasi kompetensi tenaga klinis dilakukan melalui proses kredensial tenaga yang efektif
Adanya proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan
kebutuhan pasien
Kepala Puskesmas,
1 penanggung jawab Pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga kesehatan yang
pelayanan klinis. memberikan pelayanan klinis secara berkala sesuai
prosedur.
Kepala Puskesmas, Pelaksanaan analisis dan tindak lanjut terhadap hasil
2 penanggung jawab
8.7.2 evaluasi.
pelayanan klinis.
Wewenang tenaga diuraikan dengan jelas dan dilaksanakan secara profesional dan legal dalam
pelaksanaan asuhan
8.7.4 Kepala Puskesmas, Pelaksanaan Evaluasi dan tindak lanjut terhadap uraian
4 Penanggung jawab
tugas dan kewenangan sesuai prosedur.
pelayanan klinis.
IDENTIFIKASI DOKUMEN BAB IX
5 Bukti identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC, KPC, KNC.
9.1.1
6 SK dan SOP/SPO penanganan KTD, KTC, KPC, KNC.
7 Bukti analisis, dan tindak lanjut KTD, KTC, KPC, KNC.
Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan
Sumber daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien dengan kejelasan
1 alokasi dan kepastian ketersediaan sumber daya.
Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan
menjamin keselamatan.
Bukti penetapan pelayanan prioritas untuk diperbaiki dengan kriteria
1 pemilihan yang jelas.
Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas.
SK tentang standar dan SOP layanan klinis, bukti monitoring pelaksanaan
1 standar dan SOP/SPO, hasil monitoring dan tindak lanjut.
Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan
pasien
9.3.1 1 SK tentang indikator mutu layanan klinis.
2 SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien.
Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
Penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu klinis dan
9.3.2 1 keselamatan pasien.
Adanya target pencapaian mutu klinis yang rasional di Puskesmas
2 berdasarkan berbagai pertimbangan.
Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien dikumpulkan dan dikelola secara efektif
Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
1 secara periodik.
2 Bukti dokumentasi pengumpulan data layanan klinis.
9.3.3
Bukti analisis, penyusunan strategi dan rencana peningkatan mutu
3 layanan klinis dan keselamatan pasien.
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik
Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan
Bukti pencatatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis
9.4.3 1 dan keselamatan pasien.
Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan indikator mutu layanan
2 klinis dan keselamatan pasien.
Bukti tindak lanjut, bukti perubahan prosedur jika diperlukan untuk
9.4 3 perbaikan layanan klinis.
Dokumentasi keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan
4 keselamatan pasien.
Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan
SK dan SOP/SPO penyampaian informasi hasil peningkatan mutu layanan
1 klinis dan keselamatan pasien.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Dilakukan pengumpulan data, analisis, dan pelaporan
3 Penanggung jawab mutu klinis dilakukan secara berkala.
manajemen mutu klinis
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Pimpinan Puskesmas bersama tenaga klinis melakukan
pelayanan klinis,
4 evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan
Penanggung jawab penilaian mutu klinis.
manajemen mutu klinis
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Dilakukan identifikasi dan dokumentasi terhadap
pelayanan klinis, Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak Cedera
5 Penanggung jawab (KTC), Kondisi Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
manajemen mutu Nyaris Cedera (KNC).
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC dilakukan analisis dan
7 Penanggung jawab tindak lanjut.
manajemen mutu
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis
8 Penanggung jawab diidentifikasi, dianalisis dan ditindaklanjuti.
manajemen mutu
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya untuk
9 Penanggung jawab meminimalkan risiko pelayanan klinis.
manajemen mutu
Puskesmas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya kejadian KTD,
pelayanan klinis, KTC, KPC, dan KNC, upaya peningkatan keselamatan
10 Penanggung jawab pasien direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan
manajemen mutu ditindaklanjuti.
Puskesmas.
Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian pelayanan
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Budaya mutu dan keselamatan pasien diterapkan dalam
2 Penanggung jawab pelayanan klinis.
manajemen mutu klinis
9.1.2 Puskesmas pemberi
pelayanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Ada keterlibatan tenaga klinis dalam kegiatan
pelayanan klinis, peningkatan mutu yang ditunjukkan dalam penyusunan
3 Penanggung jawab indikator untuk menilai perilaku dalam pemberian
peningkatan mutu klinis, pelayanan klinis dan ide-ide perbaikan.
dokter, perawat.
IDENTIFIKASI PROSES IMPLEMENTASI BAB VII
9.1 Sumber daya untuk peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien disediakan, upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien tersebut dilaksanakan
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Dialokasikan sumber daya yang cukup untuk kegiatan
pelayanan klinis,
1 perbaikan mutu layanan klinis dan upaya keselamatan
penangung jawab pasien.
peningkatan mutu
pelayanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
Ada program/kegiatan peningkatan mutu layanan klinis
pelayanan klinis,
2 dan keselamatan pasien yang disusun dan direncanakan
9.1.3 Penanggung jawab oleh tenaga klinis.
peningkatan mutu
pelayanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Program/kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai rencana,
3 Penanggung jawab dievaluasi, dan ditindaklanjuti.
peningkatan mutu
pelayanan klinis.
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Terdapat dokumentasi tentang komitmen dan
Penanggung jawab pemahaman terhadap peningkatan mutu dan
2 peningkatan mutu klinis keselamatan secara berkesinambungan ditingkatkan
dan keselamatan pasien, dalam organisasi.
petugas pemberi
pelayanan.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis
4 pelayanan klinis, petugas menetapkan pelayanan prioritas yang akan diperbaiki.
pemberi layanan klinis.
9.2.1
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis
6 layanan klinis, dan melaksanakan kegiatan perbaikan pelayanan klinis sesuai
petugas pemberi layanan dengan rencana.
klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
pelayanan klinis, Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan
7 Penanggung jawab perbaikan pelayanan klinis.
peningkatan mutu
pelayanan klinis.
Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan acuan yang jelas.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Pelaksanaan penyusunan Standar/ SOP pelayanan klinis
1 layanan klinis, pemberi berdasarkan prioritas fungsi dan proses pelayanan.
layanan klinis.
Pengukuran menggunakan instrumen-instrumen yang efektif untuk mengukur mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Proses menyepakati penetapan indikator mutu layanan
1 layanan klinis, pemberi klinis sehinggga menhasilkan SK.
layanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Proses menyepakati penetapan sasaran keselamatan
2 layanan klinis, pemberi pasien sehingga menghasilkan SK.
layanan klinis
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Pelaksanaan pengukuran sasaran keselamatan pasien,
4 layanan klinis, pemberi monitoring, dan tindak lanjut.
layanan klinis.
Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien ditetapkan dengan tepat
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis, Ada Proses penetapan target mutu layanan klinis dan
9.3.2 1 Penanggung jawab keselamatan pasien yang akan dicapai.
peningkatan mutu
layanan klinis, pemberi
layanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Ada Proses penetapan Target yang ditetapkan dengan
layanan klinis, mempertimbangkan pencapaian mutu klinis sebelumnya,
2 Penanggung jawab pencapaian optimal pada sarana kesehatan yang serupa,
peningkatan mutu
dan sumber daya yang dimiliki.
layanan klinis, pemberi
layanan klinis.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis,
Proses penetapan target tersebut melibatkan tenaga
3 Penanggung jawab profesi kesehatan yang terkait.
peningkatan mutu
layanan klinis, pemberi
layanan klinis.
IDENTIFIKASI PROSES IMPLEMENTASI BAB VII
Kepala Puskesmas, Ada Kejelasan siapa yang bertanggung jawab dan uraian
Penanggung jawab
9.4.1 1 peningkatan mutu klinis tugas, pihak-pihak terlibat dalam peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien bedasarkan SK.
dan keselamatan pasien.
Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun dan dilaksanakan berdasarkan hasil
evaluasi
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis, Proses Analisis dan pembahsan berkala hasil monitoring
2 Penanggung jawab mutu dan evaluasi program peningkatan mutu pelayanan klinis,
kesimpulan dan rekomendasi.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis, Pelaksanaan analisis penyebab masalah dan hambatan
3 Penanggung jawab mutu peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
9.4.2
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis, Penyusunan program perbaikan mutu layanan klinis dan
4 Penanggung jawab mutu keselamatan pasien.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis, Pertimbangan dalam menyusun rencana berdasarkan
5 Penanggung jawab mutu peluang keberhasilan, ketersediaan SDM. .
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
IDENTIFIKASI PROSES IMPLEMENTASI BAB VII
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
8 pelaksanaan kegiatan, Pelaksanaan program, monitoring program, analisis dan
9.4.2 tindak lanjut monitoring.
Penanggung jawab
pemantau kegiatan.
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dievaluasi dan didokumentasikan
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan indikator
layanan klinis,
2 Penanggung jawab mutu mutu layanan klinis dan keselamatan pasien untuk
menilai adanya perbaikan.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
9.4.3
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab
layanan klinis,
3 Penanggung jawab mutu proses & Tindak lanjut perbaikan dan perubahan SOP.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dikomunikasikan
Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab adanya proses Sosialisasi dan komunikasi hasil-hasil
layanan klinis,
2 Penanggung jawab mutu peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
kepada semua petugas pelayanan klinis.
layanan klinis dan
keselamatan pasien.
9.4.4
Penanggung jawab
Pelaksanaan evaluasi dari proses sosialisasi dan
3 peningkatan mutu komunikasi.
layanan klinis.