Anda di halaman 1dari 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, ialah anak sejak lahir sampai usia enam tahun.
Sementara itu, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini menyatakan bahwa
rentangan usia anak usia dini. Pendidikan anak usia dini mengacu pada
pendidikan yang diberikan kepada anak usia 0 - 6 tahun atau sampai dengan 8
tahun. Sebenarnya sejak anak masih ada dalam kandungan, pendidikan secara
tidak langsung sudah diberikan kepada ibunya antara lain berwujud
pembiasaan, kedisiplinan, kebersihan, keteraturan, kesehatan dan gizi,
ketenangan serta kesabaran. Kecerdasan intelektual anak sudah 80%
berkembang sampai anak usia 8 tahun.
Terdapat enam tahap perkembangan anak usia dini menurut Bronson,
yaitu: Pada usia 6 bulan kehidupan pertama, fokus perhatian dan pengendalian
motorik mereka amat terbatas. Pada usia 7 hingga 12 bulan, berkembang
kemampuan anak melakukan duduk dengan bantuan orang lain. Pada usia 1
tahun, anak-anak menunjukkan perkembangan mobilitas yang amat tinggi.
Pada usia 2 tahun, perkembangan otot kasar anak telah memadai untuk
melakukan eksplorasi terhadap beraneka ragam objek dan aktifitas yang lebih
luas serta gabungan sejumlah aktifitas motorik kasar. Pada usia prasekolah dan
kindergarden (3 hingga 5 tahun), anak sering diperlakukan secara utuh, secara
keseluruhan atau a whole. Anak sekolah dasar kelas rendah (6 hingga 8
tahun) mengalami perubahan besar pada sekitar usia 6 hingga 7 tahun, ketika
anak dideskripsikan telah melintasi budaya seperti tumbuhnya perasaan,
yaitu tanggung jawab dan menyadari pengaturan diri.
Anak secara alamiah perkembangannya berbeda-beda, baik dalam
bidang inteligensi, bakat, minat, kreativitas, kematangan emosi, maupun
keadaan jasmani dan keadaan sosial. Anak secara ilmiah mencoba
mengartikan semua pengalaman. Sebagai hasilnya, apa yang berarti selalu
lebih mudah dipelajari, dimengerti, dan diingat. Sebagai contoh, anak-anak

1
belajar angka dan konsep angka dengan menghitung benda nyata, bukan
dengan mengisi halaman buku latihan. Anak-anak belajar huruf dan bunyinya
dengan menggunakannya dalam nama mereka, tanda atau cerita yang berarti
bagi mereka daripada melacaknya di halaman atau menyebutkan huruf
berulang-ulang. Anak-anak memberi arti kepada pengalaman belajar
berdasarkan pengalaman masa lalu dan perkembangan individual. Anak yang
berbeda mencapai hasil belajar yang berbeda dari pengalaman yang sama.
Anak-anak belajar paling baik ketika kebutuhan fisik mereka terpenuhi dan
mereka merasa aman secara psikologi.
Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, kita mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada
peserta didik agar mereka mampu menyerap, menilai, dan mengembangkan
secara mandiri ilmu yang dipelajarinya. Pendidikan pada umumnya adalah
bimbingan atau arahan yang berwujud pengaruh yang diberikan oleh orang
dewasa kepada anak didik agar menjadi dewasa. Maksud dewasa adalah
dewasa secara integral, yaitu dewasa pikiran, perasaan, kemauan, umur,
tingkah laku, sikap, dan kepribadian atau dengan kata lain dewasa dalam cipta,
rasa, dan karsa.
Pendidikan merupakan proses penyesuaian diri secara timbal balik
(memberi dan menerima pengetahuan). Sasaran tugas dan fungsi pendidikan
adalah manusia yang senantiasa tumbuh dan berkembang mulai dari periode
kandungan ibu sampai meninggal dunia. Oleh karena itu, fungsi pendidikan
adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas berjalan lancar
dan mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup dikelak kemudian hari
dan sebagai sumber peraturan yang akan dipergunakan sebagai pegangan
hidup dan pegangan langkah pelaksanaan oleh tenaga pendidik. Pendidikan
anak usia dini merupakan proses interaksi antara pendidik (orang tua,
pengasuh, guru) dengan anak secara terencana untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah membantu
meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan
dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan

2
selanjutnya (Depdikbud, 1998 : 2). Untuk mencapai tujuan semua itu, perlu
perhatian khusus terutama pendidikan sejak dini yaitu sebuah pendidikan yang
dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum
yang berlaku agar anak dapat mengembangkan seluruh kemampuan yang
dimilikinya sesuai dengan tahap perkembangannya.
Anak usia dini adalah sosok individu sebagai makhluk sosiokultural
yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat fundamental bagi
kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu. Anak usia
dini adalah suatu organisme yang merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani
yang utuh dengan segala struktur dan perangkat bioligis dan psikologisnya
sehingga menjadi sosok yang unik. Anak usia dini mengalami suatu proses
perkembangan yang fundamental dalam arti bahwa pengalaman
perkembangan pada usia dini dapat memberikan pengaruh yang membekas
dan berjangka waktu lama sehingga melandasi proses perkembangan anak
selanjutnya.
Undang-Undang Sisdiknas 2003 pada pasal 1 ayat 14 menyatakan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak melalui pendidikan
anak usia dini, program pendidikan harus disesuaikan dengan karakteristik
anak yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Program
pendidikan harus memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan dan
dukungan kepada anak. Program untuk anak harus memperhatikan seluruh
aspek perkembangan anak serta disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan
kemampuan anak. Di samping itu, program pengembangan harus dapat
menanamkan dan menumbuhkan pembiasaan perilaku dan sikap yang
dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Hal ini menjadi dasar dalam
pembentukan pribadi anak sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh
masyarakat, pemberian bantuan kepada anakm agar tumbuh menjadi pribadi

3
yang matang dan mandiri melatih anak untuk hidup bersih dan sehat, serta
penanaman kebiasaan disiplin hidup sehari-hari (Siskandar, 2003).
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan
tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,
pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan
lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan
kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar
yang diperolehnya dari lingkungan melalui cara mengamati, meniru dan
bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan
seluruh potensi dan kecerdasan anak.
Masa kanak-kanak merupakan masa golden age ( usia emas ). Pada
masa ini pertumbuhan dan perkembangan anak akan berkembang secara pesat
dan optimal. Oleh karena itu peran orang tua dan guru sangat penting dalam
membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak. Menurut
J.Piaget dalam Yuliani Nurani Sujiono ( 2004:3.4) menyatakan bahwa
perkembangan kognitif anak usia dini berada pada tahapan praoperasional
yaitu anak menggunakan simbol dan penyusunan tanggapan internal. Pada
masa ini anak masih berada pada tahap belajar sambil bermain (learning by
doing) sesuai dengan prinsip belajar di Paud yaitu belajar seraya bermain.
Proses pembelajaran yang efektif bagi anak Paud akan dapat diwujudkan jika
dilaksanakan pada lingkungan yang mampu memberikan kesempatan kepada
anak untuk berinteraksi dengan lingkungan secara produktif. Apabila anak
telah memiliki persepsi diri bahwa ia tidak mau dan tidak mampu belajar
maka ia tidak akan berbuat.
Pembelajaran merupakan proses menggali suatu ilmu dari sumber
belajar melalui proses komunikatif-interaktif guru dan siswa yaitu saling
bertukar informasi. Istilah keterampilan dalam pembelajaran keterampilan
diambil dari kata terampil yang mngandung arti kecakapan melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dengan cekat, cepat dan tepat. Kata cekat mengandung
makna tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi dan sudut pandang
karakter, bentuk, sistem dan perilaku obyek yang diwaspadai. Di dalamnya

4
terdapat unsur kreativitas, keuletan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan
serta kecakapan menanggulangi permasalahan dengan tuntas.
Guru dalam proses belajar mengajar harus memiliki kompetensi
tersendiri guna mencapai harapan yang dicita-citakan dalam melaksanakan
pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar pada khususnya.
Untuk memiliki kompetensi tersebut guru perlu membina diri secara baik
karena fungsi guru itu adalah membina dan mengembangkan kemampuan
peserta didik secara profesional didalam proses belajar mengajar. Guru harus
senantiasa berfikir kreatif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Bermain bagi anak adalah mutlak diperlukan untuk mengembangkan
daya cipta, imajinasi, perasaan, kemauan, motivasi dalam suasana riang
gembira. Kalau ada anak yang berdiam diri dan termenung, tidak senang, tidak
bergerak perlu ditelusuri, diteliti bahkan dicurigai, sebab kemungkinan ia sakit
(fisik maupun psikis), misalnya kecewa, tersinggung sehingga ia mogok
bermain. Kalau sampai terjadi demikian, anak perlu didekati serta dibujuk
anak tidak perlu disalahkan, dimarahi apalagi dicaci-maki sebab dapat
berakibat anak justru melawan atau bertambah diam. Perhatian anak perlu
dialihkan pada kesenangan, hobinya sehingga sedikit demi sedikit ia mau
berbuat sesuatu akhirnya mau bermain.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah iklim belajar
yang baik, peningkatan sistem pembelajaran dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat diciptakan dengan penerapan
sistem pembelajaran yang sesuai. Penyebab kurang baiknya hasil belajar siswa
disebabkan oleh kurang tepatnya guru dalam memilih metode belajar. Metode
inilah yang sangat menentukan kegiatan siswa dalam belajar untuk
memperoleh maksud yang diharapkan (Sudjana 1988:50). Guru harus selalu
berfikir kreatif agar dapat melaksanakan pembelajaran yang menuntut siswa
aktif, membangun suasana kelas semakin hidup sehingga siswa memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Hal ini
dimaksudkan supaya siswa dapat mengembangkan potensi dan prestasinya.

5
Perkembangan bahasa anak usia dini memang masih jauh dari
sempurna. Namun demikian potensinya dapat dirangsang lewat komunikasi
yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kualitas bahasa
yang digunakan orang-orang yang dekat dengan anak-anak akan
mempengaruhi keterampilan anak dalam berbicara atau berbahasa.
Penguasaan bahasa sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognisi anak.
Sistematika berbicara anak menggambarkan sistematikanya dalam berfikir.
Yang termasuk dalam pengembangan bahasa selain dari berbicara adalah
kemampuan menyimak, membaca, dan menulis.
Salah satu aspek kemampuan dasar yang perlu dikembangkan di KB
adalah pengembangan kemampuan dasar berbahasa dalam hal menulis.
Dengan adanya anak memiliki kemampuan dalam menulis maka secara
otomatis anak akan mampu mengekspresikan atau mengungkapkan dari
bahasa lisan ke dalam suatu bentuk coretan / goresan, dan anak-anak
menganggap goresan itu sebagai tulisannya yang mengandung arti. Karena
itulah maka penting sekali memberikan pembelajaran menulis pada anak usia
dini.
Di dalam kurikulum PAUD pembelajaran menulis yang dimaksud
bukanlah anak fokus dalam menulis seperti di sekolah dasar, tetapi
pembelajaran menulis di PAUD hanya persiapan menulis yang menyangkut
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh motorik halus anak terutama pada
bagian 3 jari yaitu, ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Persiapan menulis perlu
dilakukan anak untuk menghindari rasa frustasi dari guru / orang tua dan juga
anak itu sendiri. Anak yang tidak dipersiapkan untuk belajar menulis juga
akan merasa lebih cepat capek sehingga menyebabkan anak jadi malas untuk
berlatih menulis dengan baik. Persiapan menulis anak dapat dilakukan dengan
melatih anak melakukan hands on learning (menyentuh benda-benda yang
sedang dipelajari anak), misalnya menyentuh langsung pasir, menghitung
koin, meronce dan sebagainya.

6
1. Identifikasi masalah
Kenyataan di lapangan menunjukkan adanya permasalahan pada
anak kelompok A yang ada di KB Mutiara Hati Lasem. Guru-guru banyak
yang mengeluh karena anak-anak yang ada dikelompok A kemampuan
menulisnya kurang dan lambat. Dari 10 anak tersebut sebanyak 8 anak
yang mengalami kesulitan pembelajaran menulis. Hal tersebut ditunjukkan
oleh anak belum mampu mengenal huruf vokal dan huruf konsonan. Anak
belum mampu memegang alat tulis dengan benar, anak belum mampu
meniru membuat huruf vokal dan konsonan, anak belum mampu membuat
garis tegak, lurus dan datar.
2. Analisis masalah
Berdasarkan pengamatan peneliti, permasalahan itu disebabkan
karena beberapa hal antara lain kurang menariknya media yang digunakan
pada saat pembelajaran berlangsung, seperti sebagian media telah ada
gambarnya hanya berupa tulisan, media ada gambarnya tetapi warnanya
kurang menarik mencolok dengan aneka warna, akibatnya anak menjadi
tidak tertarik untuk berkegiatan menulis yang diajarkan oleh guru. Kurang
maksimalnya guru dalam menggunakan alat peraga / media pembelajaran,
menyebabkan anak sering merasa bosan apabila melaksanakan tugas, anak
sering lupa dengan apa yang sudah diajarkan karena hanya ingatan sesaat.
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Mengingat pentingnya media atau alat peraga bagi pembelajaran di
PAUD, guru dituntut kreativitasnya agar dapat membuat atau menciptakan
sendiri media atau alat peraga yang diperlukan. Media pembelajaran berupa
alat peraga sangat bermacam-macam antara lain gambar, kartu, balok
angka atau huruf, buku cerita, media, televisi dan sebagainya. Tetapi di KB
Mutiara Hati Lasem, menggunakan media atau alat peraga dalam proses
pembelajaran masih kurang maksimal. Untuk itulah peneliti ingin mencoba
memberikan solusi dengan memberikan alternatif pembelajaran yaitu
menggunakan media gambar dan kata untuk meningkatkan kemampuan
menulis pada anak kelompok A. adapun alasan digunakan media gambar

7
dan kata adalah dapat meningkatkan daya ingat anak, menarik perhatian
anak, dan cara pembuatannya mudah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah aktivitas guru dalam penggunaan media gambar dan kata
untuk meningkatkan kemampuan menulis anak kelompok A KB Mutiara
Hati Lasem ?
2. Bagaimanakah aktivitas anak kelompok A KB Mutiara Hati Lasem dalam
penggunaan media gambar dan kata untuk meningkatkan kemampuan
menulis ?
3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis anak kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem setelah pembelajaran dengan menggunakan media
gambar dan kata ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan antara lain :
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam pembelajaran menulis pada
anak kelompok A KB Mutiara Hati Lasem.
2. Untuk mendeskripsikan aktivitas anak dalam pembelajaran menulis pada
anak kelompok A KB Mutiara Hati Lasem.
3. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis anak kelompok
A KB Mutiara Hati Lasem, setelah pembelajaran menggunakan media
gambar dan kata.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mengkaji secara teoritis sejauh mana media gambar dan kata dapat
meningkatkan kemampuan menulis anak kelompok A KB Mutiara Hati
Lasem.

8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Menambah wawasan tentang berbagai metode atau pendekatan
sehingga mampu memberi simulasi yang tepat bagi anak-anak untuk
meningkatkan kemampuan menulis anak
2) Memperbaiki kinerja dalam proses kegiatan belajar mengajar
3) Pengoptimalan hasil dalam proses pembelajaran dengan media yang
bervariasi
4) Menemukan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran
b. Bagi anak
1) Meningkatkan motivasi kemampuan menulis anak melalui media
gambar dan kata
2) Mengoptimalkan proses kegiatan belajar mengajar
3) Menambah ketertarikan anak dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
c. Bagi orang tua
Bagi orang tua dapat membantu memotivasi anak dalam
peningkatan perkembangan menulis melalui media gambar dan kata
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan mampu membantu sekolah dalam
rangka memperbaiki proses belajar mengajar

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang
untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka
untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan
perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu
bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa.
Peran media dalam komunikasi pembelajaran di PAUD sangat
penting artinya mengingat perkembangan anak saat itu berada pada masa
konkrit. Dengan demikian pembelajaran di PAUD harus menggunakan
sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar secara konkret. Prinsip
kekonkretan tersebut mengisyaratkan perlunya digunakan media sebagai
saluran penyampai pesan dari guru kepada anak agar pesan tersebut dapat
diserap anak dengan baik. Dengan demikian diharapkan terjadi perubahan-
perubahan perilaku berupa kemampuan dalam pengetahuan, sikap dan
keterampilan.

10
B. Pengertian Media Gambar dan Kata
Peran media dalam kegiatan pendidikan untuk anak usia dini semakin
penting mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa
berpikir yang kongkret. Pada saat menyajikan informasi kepada anak usia dini
harus menggunakan media agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap
anak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan
perilaku berupa kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan
keterampilannya.
Jadi media gambar dan kata adalah alat yang bisa dilihat dan
mengandung unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang fungsinya
untuk menyampaikan pesan dari sumber yaitu guru ke penerima pesan yaitu
anak didik. Pemanfaatan media gambar ada dalam komponen pembelajaran
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dan anak
dengan lingkungan belajarnya. Dari segi edukatif harus dapat mendidik dan
memberikan pengaruh positif pada pendidikan. Dari segi sosial harus dapat
memberikan informasi dan konsep yang sama kepada setiap orang. Media
gambar dan kata yang digunakan dalam pembelajaran juga harus mempunyai
karakteristik.
1. Manfaat media gambar dan kata
Manfaat media gambar dan kata dalam pembelajaran antara lain :
a. Anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya
b. Adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar anak
c. Membangkitkan motivasi dan minat belajar anak
d. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan efektif
e. Menyajikan pesan atau informasi belajar bagi seluruh anak
f. Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang
g. Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak
Adapun syarat membuat media gambar dan kata adalah sebagai berikut :
a. Bahan yang dibuat hendaknya yang tahan lama
b. Warnanya tidak terlalu mencolok
c. Ukuran gambar tidak terlalu kecil
d. Memakai huruf kecil

11
2. Pembuatan media gambar dan kata
a. Alat / bahan :
Karton, gunting, lem, krayon, gambar, huruf menggunakan huruf
kecil
b. Cara pembuatan :
1) Potong karton sebagai alas
2) Potong pola gambar
3) Warnai gambar dengan krayon
4) Kemudian tempelkan pola gambar di alas yang sudah dipotong dan
buat tulisan di bawah gambar dengan huruf kecil memakai krayon,
huruf dibuat warna-warni

C. Pengertian Menulis
Menulis adalah sebuah proses kreativitas dalam menuangkan ide dan
gagasan. Menulis merupakan suatu hal yang penting di sekolah kemampuan
menulis yang baik, memegang peranan yang penting dalam kesuksesan,
kemampuan menulis bertujuan untuk melatih fisik motorik halus, membantu
memecahkan masalah, alat untuk menyimpan memori, melatih berfikir dan
dapat mengasah otak.
Persiapan menulis dapat dilakukan dengan kegiatan menggunakan
syaraf taktis yaitu suatu jenis kegiatan yang lebih banyak menghidupkan
syaraf-syaraf taktis di tangan. Misalnya dengan merasakan kasar, halus, licin,
lengket dan lain-lain. Melatih syaraf taktis dapat membantu perkembangan
motorik halus anak yang sangat diperlukan untuk dapat mencapai kemampuan
menulis anak dengan hasil optimal. Untuk persiapan menulis pada anak tidak
harus dengan kertas dan pensil melainkan alat permainan edukatif yang dapat
melatih kelenturan koordinasi jari untuk persiapan menulis dasar.
1. Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis anak dapat ditentukan oleh perkembangan
motorik halus anak. Karena itu didalam upaya pengembangan kemampuan
menulis sebagai latihan di awal kegiatan diberikan dengan melalui
berbagai bentuk permainan motorik halus yang mana tujuannya adalah
melatih kelenturan motorik halus anak dalam rangka mempersiapkan anak

12
untuk siap dan mampu menulis. Bentuk kegiatan itu seperti latihan
menggunakan alat tulis dengan benar, membuat aneka bentuk garis,
mengenal huruf dan meniru membuat huruf.
Jadi kemampuan menulis anak adalah kemampuan dalam
menyebutkan huruf, memegang alat tulis dengan benar, membuat aneka
bentuk garis, meniru membuat huruf. Kemampuan menulis anak usia dini
mempunyai karakteristik yang berbeda. Adapun kemampuan menulis anak
usia dini antara lain :
a. Anak dapat menjiplak huruf dan menebali huruf
b. Anak dapat membuat gambar dan coretan yang bermakna, yang
menurut anak itu adalah tulisannya.
c. Anak dapat menghubungkan tulisan sederhana dengan simbol yang
melambangkannya
d. Anak dapat meniru huruf dan menulis huruf
e. Anak dapat meniru dan membuat aneka bentuk garis tegak, datar,
miring (Depdiknas, Pedoman Pembelajaran PAUD, buku 7, 2007 : 16)
2. Perkembangan Kemampuan Menulis Anak Usia Dini
Menurut Martini Jumaris (2006 : 60) ada 4 tahapan perkembangan
kemampuan menulis anak usia dini yaitu :
a. Tahap mencoret
Pada tahap ini, anak mulai membuat tanda-tanda dengan menggunakan
alat tulisan. Mereka mulai belajar tentang bahasa tulisan dan
bagaimana mengajarkan tulisan ini.
b. Tahap pengurangan secara linier
Pada tahap ini, anak sudah menelusuri atau menjiplak bentuk tulisan
yang horisontal. Anak berpikir bahwa suatu kata merujuk pada sesuatu
yang besar dan panjang.
c. Tahap menulis secara acak
Pada tahap ini, anak sudah dapat mempelajari berbagai bentuk yang
dapat diterima sebagai suatu tulisan dan menggunakannya sebagai kata
atau kalimat. Anak sudah dapat mengubah tulisan menjadi kata yang
mengandung pesan.

13
d. Tahap menulis tulisan nama
Pada tahap ini, anak sudah mulai menyusun hubungan antara tulisan
dan bunyi. Tahap ini digambarkan sebagai menulis tulisan nama.
3. Indikator Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis masuk dalam kemampuan keaksaraan.
Adapun indikator yang masuk dalam keaksaran adalah :
a. Menghubungkan gambar / benda dengan kata
b. Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol
yang melambangkannya
c. Menyebutkan bunyi / suara tertentu
d. Menirukan berbagai bunyi / suara tertentu
e. Membuat berbagai macam coretan
f. Menceritakan isi gambar dan coretan tentang cerita mengenai gambar
yang dibuatnya
g. Membuat gambar dan coretan tentang cerita mengenai gambar yang
dibuatnya
h. Menjiplak huruf
i. Menebalkan huruf
j. Meniru huruf
k. Membuat huruf (Depdiknas, 2010)
Dengan beberapa indikator yang tercantum dalam kurikulum diatas
maka yang sesuai dengan penggunaan media gambar dan kata untuk
meningkatkan kemampuan menulis anak adalah :
a. Mengenal huruf
b. Memegang alat tulis dengan benar
c. Meniru membuat huruf
d. Membuat aneka bentuk garis.
Adapun alasan memilih indikator tersebut adalah agar anak mampu
mengenal dan memahami huruf satu persatu, anak belajar memegang alat
tulis dengan cara yang benar sebagai kebiasaan dan bisa menulis huruf
vokal dan konsonan, agar jari dan tangan anak terampil dalam beraktivitas

14
untuk membuat aneka bentuk garis seperti bentuk garis datar, miring dan
lengkung.

D. Keterkaitan Antara Media Gambar dan Kata Dengan Kemampuan


Menulis Anak
Dalam pembelajaran kemampuan dasar menulis dimana indikator
didalammnya adalah meniru mengenal huruf, memegang alat tulis dengan
benar, meniru membuat huruf dan membuat aneka bentuk garis, maka anak
dapat melakukan percobaan sederhana dengan penggunaan media gambar
yaitu dengan cara menggambar apel dan ayam dari huruf a, menggambar
anggur dari huruf b, menggambar baling-baling dari huruf v dan
seterusnya.
Keterkaitannya dari semua yang diuraikan diatas adalah dengan
menggunakan media gambar dan kata tersebut kita dapat menarik perhatian
anak sehingga kemampuan anak dalam mengenal huruf, memegang alat tulis
dengan benar, meniru membuat huruf dan membuat aneka bentuk garis, dapat
tercapai secara maksimal dan memuaskan.

15
BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dengan judul Penggunaan Media Gambar dan
Kata Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem, yang dilaksanakan di :
Nama lembaga : KB Mutiara Hati
Alamat : Ds. Dorokandang Rt 12 / 05 Lasem
Status : Swasta
Nama Kepala Sekolah : Halimah
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, kepala sekolah
serta model dengan tujuan agar tidak mengganggu proses kegiatan
pembelajaran maupun program-program sekolah yang akan dilaksanakan.
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini
adalah KB Mutiara Hati Lasem. Penelitian dilaksanakan pada semester II
dengan 2 siklus.
a. Prasiklus : 7 Maret 2016
b. Siklus 1 : 14 Maret s/d 16 Maret 2016
c. Siklus 2 : 21 Maret s/d 23 Maret 2016
3. Tema
Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan kemampuan menulis
anak melalui media gambar dan kata, sedangkan tema yang dipakai adalah
air, api dan udara.
4. Kelompok
Kelompok anak yang menjadi subyek penelitian yaitu kelompok A
KB Mutiara Hati Lasem dengan jumlah 10 anak. Karakteristik anak
kelompok A KB Mutiara Hati yaitu anak sering ribut dan suka kegiatan
bermain, dalam kegiatan belajar anak lebih suka diberikan media atau alat
peraga.

16
5. Karakteristik Anak
a. Anak mempunyai keadaan fisik yang sehat
b. Kemampuan interaksi sosial anak baik
c. Anak waktu belajar lebih suka diberikan media atau alat peraga

B. Deskripsi Rencana Tiap Siklus


1. Siklus 1
a. Rencana Perbaikan
Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan teman sejawat untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan seperti :
Menetapkan kegiatan pembelajaran menulis dengan media gambar
dan kata
Menetapkan urutan kegiatan pembelajaran
Menyediakan alat peraga
Membuat lembar observasi
Membuat contoh kegiatan sesuai tujuan pembelajaran
1) RKH 1
Menebali huruf a pada gambar gelas
Membentuk kendi dari plastisin
Menhubungkan gambar dengan angka
2) RKH 2
Menebali huruf i pada gambar lilin
Mewarnai gambar kompor
Menghubungkan gambar dengan tulisan
3) RKH 3
Menebali huruf u pada gambar balon
Menyusun puzzle huruf
Menggambar bebas
b. Pelaksanaan Perbaikan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu
penelitian yang berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran pada siswa kelompok A KB Mutiara Hati Lasem

17
Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun langkah-langkah dalam
melakukan Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut :
Merencanakan

Refleksi Melakukan tindakan

Mengamati

Gambar 1
Tahapan-tahapan dalam PTK menurut Wardhani dan Wihardit
dalam buku panduan PKP (2014) yaitu sebagai berikut:
1) Refleksi pertama yang bertujuan untuk:
Identifikasi masalah
Analisis masalah
Perumusan masalah
2) Merencanakan perbaikan kegiatan
Setelah dapat dirumuskan, langkah berikutnya yang dapat
dilakukan guru/ pendidik adalah membuat rencana perbaikan
kegiatan.
3) Melakukan tindakan perbaikan kegiatan
Rencana perbaikan kegiatan ini kemudian dilaksanakan oleh guru/
pendidik di kelas.
4) Mengamati
Menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar
tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.
5) Refleksi
Setelah guru/ pendidik selesai melaksanakan tindakan perbaikan,
siklus kembali kepada kegiatan refleksi dengan tujuan melihat
kelemahan dan kelebihan tindakan perbaikan yang telah
dilakukannya untuk merencanakan perbaikan kegiatan selanjutnya.

18
Pada tahap pelaksanaan perbaikan peneliti bekerja sama dengan
supervisor 1 untuk melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran.
Berikut ini diuraikan tentang tugas supervisor 1:
Supervisor adalah seseorang yang ditugaskan oleh UPBJJ-UT
setempat untuk membimbing mahasiswa dalam tutorial/ bimbingan mata
kuliah PKP. Terdapat dalam supervisor dalam pelaksanaan bimbingan
PKP. Supervisor 1 adalah supervisor/ pembimbing dalam pertemuan
bimbingan PKP di tempat tutorial. Supervisor 2 adalah supervisor/
pembimbing mahasiswa di lapangan (sekolah tempat mahasiswa
mengajar) saat melakukan perbaikan kegiatan pengembangan.
Adapun tugas-tugas supervisor 1 yaitu:
Menjelaskan dan membimbing cara melakukan perbaikan RKH
Memberi saran dalam merancang RKH
Mereview dan menilai rancangan satu siklus
Membahas persiapan pelaksanaan skenario perbaikan serta refleksi
Menilai simulasi mahasiswa
Memeriksa kesesuaian antara jurnalis pembimbingan PKP dengan
laporan PKP.
Dalam penelitian ini melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan perbaikan menggunakan metode pemberian tugas. Pelaksanaan
tindakan perbaikan dilakukan sebagai berikut:
Guru menyiapkan alat peraga
Guru mengatur posisi anak sehingga merasa nyaman
Guru mengajak anak bercakap-cakap
Guru membagikan alat peraga
Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara melipat
Guru memberikan tugas kepada anak untuk melipat kertas sesuai
dengan contoh yang diberikan
Guru memberikan bimbingan pada anak yang membutuhkan
Guru memberikan penilaian hasil karya anak

19
c. Observasi/ pengamatan
Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Peneliti juga menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui kesulitan yang dialami anak dengan menggunakan
chek list panduan wawancara.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil
kegiatan siswa yang diobservasi, meliputi:
Observasi ini menggunakan lembar observasi siswa dalam
kemampuan motorik halus (menulis).
Objek pengamatan aktifitas siswa: cara memegang pensil, menarik
garis, menebali huruf dan meniru tulisan.
Peneliti melakukan analisis seluruh kegiatan yang dilakukan
pada setiap siklus. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan maupun kelemahan-kelemahan selama proses kegiatan
selama pembelajaran berlangsung.
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan/ observasi adalah:
Lembar penilaian anak
Lembar refleksi
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data tersebut guru melakukan refleksi
diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada
tahap ini peneliti berusaha untuk dapat mengetahui tingkat keterlibatan
guru dalam kemampuan motorik halus siswa sehingga dapat diketahui
kesulitan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil
tersebut digunakan untuk menemukan tindakan pada siklus berikutnya.
Langkah-langkah dalam refleksi adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan terhadap
aktifitas siswa, peran guru serta kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa dalam kegiatan melipat
2) Mengidentifikasikan permasalahan yang muncul dan belum
terpecahkan selama kegiatan berlangsung

20
3) Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi yang
direncanakan
2. Siklus 2
a. Rencana Perbaikan
Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan teman sejawat untuk
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan seperti :
Menetapkan kegiatan pembelajaran menulis dengan media gambar
dan kata
Menetapkan urutan kegiatan pembelajaran
Menyediakan alat peraga
Membuat lembar observasi
Membuat contoh kegiatan sesuai tujuan pembelajaran
1) RKH 1
Menebali tulisan air
Bermain musik dengan botol bekas
Menghubungkan gambar dengan tulisan
2) RKH 2
Menebali tulisan api
Menggambar bebas dengan arang
Menghubungkan gambar dengan tulisan
3) RKH 3
Menebali tulisan udara
Mewarnai gambar layang-layang
Mengerjakan maze mencari layangan yang putus
b. Pelaksanaan Perbaikan
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yaitu
penelitian yang berdasarkan pada permasalahan yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran pada siswa kelompok A KB Mutiara Hati Lasem
Tahun Pelajaran 2015/2016.

21
Adapun langkah-langkah dalam melakukan Penelitian Tindakan
Kelas sebagai berikut :
Merencanakan

Refleksi Melakukan tindakan

Mengamati

Gambar 2
Tahapan-tahapan dalam PTK menurut Wardhani dan Wihardit
dalam buku panduan PKP (2014) yaitu sebagai berikut:
a. Refleksi pertama yang bertujuan untuk:
Identifikasi masalah
Analisis masalah
Perumusan masalah
b. Merencanakan perbaikan kegiatan
Setelah dapat dirumuskan, langkah berikutnya yang dapat dilakukan
guru/ pendidik adalah membuat rencana perbaikan kegiatan.
c. Melakukan tindakan perbaikan kegiatan
Rencana perbaikan kegiatan ini kemudian dilaksanakan oleh guru/
pendidik di kelas.
d. Mengamati
Menentukan apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar
tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.
e. Refleksi
Setelah guru/ pendidik selesai melaksanakan tindakan perbaikan, siklus
kembali kepada kegiatan refleksi dengan tujuan melihat kelemahan dan
kelebihan tindakan perbaikan yang telah dilakukannya untuk
merencanakan perbaikan kegiatan selanjutnya.

22
Pada tahap pelaksanaan perbaikan peneliti bekerja sama dengan
supervisor 1 untuk melakukan perencanaan kegiatan pembelajaran.
Berikut ini diuraikan tentang tugas supervisor 1:
Supervisor adalah seseorang yang ditugaskan oleh UPBJJ-UT
setempat untuk membimbing mahasiswa dalam tutorial/ bimbingan mata
kuliah PKP. Terdapat dalam supervisor dalam pelaksanaan bimbingan
PKP. Supervisor 1 adalah supervisor/ pembimbing dalam pertemuan
bimbingan PKP di tempat tutorial. Supervisor 2 adalah supervisor/
pembimbing mahasiswa di lapangan (sekolah tempat mahasiswa
mengajar) saat melakukan perbaikan kegiatan pengembangan.
Adapun tugas-tugas supervisor 1 yaitu:
Menjelaskan dan membimbing cara melakukan perbaikan RKH
Memberi saran dalam merancang RKH
Mereview dan menilai rancangan satu siklus
Membahas persiapan pelaksanaan skenario perbaikan serta refleksi
Menilai simulasi mahasiswa
Memeriksa kesesuaian antara jurnalis pembimbingan PKP dengan
laporan PKP.
Dalam penelitian ini melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan perbaikan menggunakan metode pemberian tugas. Pelaksanaan
tindakan perbaikan dilakukan sebagai berikut:
Guru menyiapkan alat peraga
Guru mengatur posisi anak sehingga merasa nyaman
Guru mengajak anak bercakap-cakap
Guru membagikan alat peraga
Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara melipat
Guru memberikan tugas kepada anak untuk melipat kertas sesuai
dengan contoh yang diberikan
Guru memberikan bimbingan pada anak yang membutuhkan
Guru memberikan penilaian hasil karya anak

23
c. Observasi/ pengamatan
Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Peneliti
juga menanyakan kepada anak tentang kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui kesulitan yang dialami anak dengan menggunakan chek list
panduan wawancara.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil
kegiatan siswa yang diobservasi, meliputi:
Observasi ini menggunakan lembar observasi siswa dalam
kemampuan motorik halus (menulis).
Objek pengamatan aktifitas siswa: cara memegang pensil, menarik
garis, menebali huruf dan meniru tulisan.
Peneliti melakukan analisis seluruh kegiatan yang dilakukan pada
setiap siklus. Analisis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan maupun kelemahan-kelemahan selama proses kegiatan
selama pembelajaran berlangsung.
Instrumen yang digunakan dalam pengamatan/ observasi adalah:
Lembar penilaian anak
Lembar refleksi
d. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data tersebut guru melakukan refleksi
diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap
ini peneliti berusaha untuk dapat mengetahui tingkat keterlibatan guru
dalam kemampuan motorik halus siswa sehingga dapat diketahui
kesulitan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil
tersebut digunakan untuk menemukan tindakan pada siklus berikutnya.
Langkah-langkah dalam refleksi adalah sebagai berikut:
1) Menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan terhadap
aktifitas siswa, peran guru serta kesulitan-kesulitan yang dialami
siswa dalam kegiatan melipat
2) Mengidentifikasikan permasalahan yang muncul dan belum
terpecahkan selama kegiatan berlangsung

24
3) Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil refleksi yang
direncanakan.

C. Tehnik Analisis Data


1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa cara yaitu :
a. Dokumen yaitu berupa laporan dan hasil tertulis yang berhubungan
dengan variabel
b. Observasi yaitu mengamati kegiatan siswa pada saat melaksanakan
tugas dari guru kemudian memeriksa dan menilai hasil kegiatan
c. Tanya jawab yaitu melakukan tanya jawab pada siswa mengenai
kesulitan-kesulitan siswa dalam melaksanakan kegiatan menulis.
2. Tehnik Analisis Data
Data yang terkumpul kemudian dianalisis. Hal ini sesuai dengan
permasalahan yang akan dikaji dari tujuan penelitian :
a. Tahap pertama menggunakan tehnik analisis deskriptif prosentase
b. Tahap kedua dengan membandingkan antara hasil rekapitulasi nilai
siklus 1 dengan rekapitulasi siklus 2.
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis data kualitatif yang
berkesinambungan yang mencakup kegiatan, yaitu :
a. Analisis temuan yang terus menerus. Khususnya dengan masalah yang
diteliti yang berkaitan dengan pertanyaan peneliti dengan tujuan untuk
mendapatkan tema-tema untuk mengembangkan konsep-konsep
b. Pengelompokan dan pengorganisasian data segera mungkin setelah
data diperoleh sehingga dapat membantu peneliti dalam memahami
pola permasalahan dan tema yang diteliti
c. Evaluasi kualitatif tentang validitas/kepercayaan data yang terus
menerus
Data yang dikumpulkan oleh guru yang juga berperan sebagai
peneliti merupakan data kualitatif yang seyogyanya juga dianalisis
secara kualitatif deskriptif. Langkah-langkah yang biasa diikuti dalam
menganalisis data kualitatif yaitu :

25
Menyeleksi, memfokuskan dan mengorganisasikan data sesuai
dengan pertanyaan peneliti
Mendeskripsikan/menyajikan data dalam bentuk narasi/uraian,
tabel,gambar atau grafik.

D. Indikator Kriteria Keberhasilan


Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dalam
menulis dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah
anak yang mampu menulis di atas 80%. Dan proses perbaikan pembelajaran
dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang paham
menulis ditambah jumlah anak dapat menulis di atas 80%.

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Prasiklus
Hasil belajar anak pada tahap prasiklus hari Senin tanggal 7 Maret
2016 dalam kegiatan menulis dengan media gambar dan kata adalah
sebagai berikut :
Tabel 1 Penilaian Anak dalam RKH Prasiklus
No. Nama Nilai Keterangan
1. Aqil o : Baik
2. Daffa : Cukup
3. Dimas o o : Kurang
4. Eza o
5. Sabian
6. Fadhl
7. Nindi
8. Intan o
9. Zaky o
10. Zidan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil kegiatan


dalam menulis kurang berhasil. Dari sepuluh anak yang diobservasi, siswa
yang mendapat nilai kurang ada 5 anak, yang mendapat nilai cukup 3
anak, dan yang mendapat nilai baik 2 anak. Dalam tahap prasiklus
kemampuan anak masih belum maksimal, sehingga peneliti melakukan
kegiatan perbaikan dalam siklus berikutnya. Selain itu peneliti merefleksi
diri apa yang harus dilakukan agar dalam meningkatkan kemampuan
menulis dengan media gambar dan kata lebih baik.

27
Tabel 2 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH Prasiklus
No Nilai Jumlah Prosentase
1. 2 20%
2. 3 30%
3. o 5 50%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas persentase keberhasilan anak yang dapat


menulis dengan baik ada 20%, yang cukup baik ada 30%, dan yang masih
kurang ada 50%. Hasil tersebut masih belum sesuai dengan harapan.

Grafik PRASIKLUS
6

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 3 Grafik Analisis Penelitian Anak dalam RKH Prasiklus

Dari hasil gambar grafik di atas masih banyak anak yang masih
kurang kemampuannya dalam menulis dikarenakan anak tidak
memperhatikan penjelasan guru dan sibuk main sendiri.
Setelah melaksanakan kegiatan prasiklus, hasil kegiatan menulis
dengan media gambar dan kata yang diperoleh adalah yang mendapat nilai
baik ada 2 anak, yang cukup ada 3 anak, dan yang masih kurang ada 5
anak. Hasil tersebut kikarenakan guru dalam menjelaskan terlalu cepat

28
sehingga anak anak bingung, dan anak masih terbawa permasalahan
pribadi sehingga anak tidak konsentrasi.
2. Siklus I
a. Perencanaan siklus I
Pada tahap siklus I ini dilakukan persiapan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
1) RKH 1
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A
Tanggal : 14 Maret s/d 16 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak dengan
media gambar dan kata pada kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem.

Identifikasi Masalah :
a) Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b) Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c) Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai
harapan

Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

29
Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem?

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke :I
Hari/Tanggal : Senin, 14 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang guna air
Pengelolaan kelas :
a. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
b. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata guna air
4. Guru meminta anak membaca gambar
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali huruf dengan gambar
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja

30
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali huruf pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Tepuk minum
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja


Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak duduk di samping meja
2. Guru memberi contoh cara tepuk minum
3. Guru meminta anak bertepuk bersama
4. Guru memberi reward dan umpan balik

2) RKH 2
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A
Tanggal : 14 Maret s/d 16 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata pada
kelompok A KB Mutiara Hati Lasem

31
Identifikasi Masalah :
a. Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b. Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c. Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan

Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke :I
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang guna api
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran

32
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata guna api
4. Guru meminta anak membaca huruf
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali huruf dengan gambar
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali huruf pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Menyanyi bersama api
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja


Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak duduk di samping meja
2. Guru memberi contoh menyanyikan lagu api
3. Guru meminta anak bernyanyi bersama
4. Guru memberi reward dan umpan balik

33
3) RKH 3
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A
Tanggal : 14 Maret s/d 16 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak dengan
media gambar dan kata pada kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem.

Identifikasi Masalah :
a. Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b. Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c. Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan

Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem

34
Rencana Kegiatan :
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Tanya jawab Menebali huruf a Tepuk minum
tentang guna pada gambar
air gelas
2 Tanya jawab Menebali huruf I Menyanyi
tentangguna pada gambar brsama api
api lilin
3 Tanya jawab Menebali huruf Mengucap syair
tentang udara u pada gambar udara
balon

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke :I
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang guna udara
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata guna udara
4. Guru meminta anak menunjuk huruf a , i , u
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak

35
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali huruf dengan gambar
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali huruf pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Mengucap syair udara
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja


Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak berdiri di samping meja
2. Guru memberi contoh cara mengucap syair
3. Guru meminta anak mengucap syair bersama-sama
4. Guru memberi reward dan umpan balik
b. Pelaksanaan perbaikan siklus I
Pada tahap pelaksanaan guru mengkoordinasikan kelas dan
memberikan pengertian serta penjelasan yang berkaitan dengan
kemampuan menulis dengan media gambar dan kata. Pelaksanaan
siklus 1 ini terdiri dari tiga RKH. Kegiatan RKH tersebut diuraikan
sebagai berikut :

36
1) RKH 1
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut :
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali huruf a pada gambar gelas
Membentuk kendi dari plastisin
Menghubungkan gambar dengan angka
Penutup
Tepuk minum
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang

Tabel 3 Penilaian Anak dalam RKH 1


No. Nama Nilai Keterangan
11. Aqil o : Baik
12. Daffa : Cukup
13. Dimas o : Kurang
14. Eza o
15. Sabian
16. Fadhl
17. Nindi
18. Intan o
19. Zaky o
20. Zidan

Setelah melaksanakan observasi pada RKH 1, hasil kegiatan


menulis masih kurang namun sudah mulai ada peningkatan. Dari 10 anak
yang diobservasi, anak yang mendapat nilai kurang 4 anak, yang mendapat

37
nilai cukup 3, dan yang mendapat nilai baik 3 anak. Hasil tersebut masih
belum maksimal karena guru dalam menjelaskan kurang jelas.

Tabel 4 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 1


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 3 30%
2. 3 30%
3. o 4 40%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan walaupun


baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis dengan baik
20%, yang cukup 40% dan yang masih kurang 40%. Hasil tersebut masih
belum sesuai dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH I
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 4 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 1

38
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah
ada peningkatan yang semula yang mendapat nilai baik 2 anak
sekarang menjadi 3 anak, yang cukup 3anak, dan yang masih
kurang 5 anak menjadi 4 anak.
2) RKH 2
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut :
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali huruf i pada gambar lilin
Mewarnai gambar kompor
Menghubungkan gambar dengan tulisan
Penutup
Menyanyi bersama api
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang

Tabel 5 Penilaian Anak dalam RKH 2


No. Nama Nilai Keterangan
1. Aqil o : Baik
2. Daffa : Cukup
3. Dimas o : Kurang
4. Eza o
5. Sabian
6. Fadhl
7. Nindi
8. Intan
9. Zaky o
10. Zidan

39
Setelah melaksanakan observasi pada RKH 2, hasil kegiatan
menulis masih kurang namun sudah mulai ada peningkatan. Dari 10 anak
yang diobservasi, anak yang mendapat nilai kurang 3 anak, yang mendapat
nilai cukup 4, dan yang mendapat nilai baik 3 anak. Hasil tersebut masih
belum maksimal karena guru dalam menjelaskan kurang jelas.

Tabel 6 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 2


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 3 30%
2. 4 40%
3. o 3 30%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan walaupun


baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis dengan baik
30%, yang cukup 40% yang masih kurang 30%. Hasil tersebut masih
belum sesuai dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH 2
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 5 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 2

40
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah ada
peningkatan yang yang mendapat nilai baik 3 anak, yang cukup 3 anak
menjadi 4anak, dan yang masih kurang 4 anak menjadi 3 anak.
3) RKH 3
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali huruf u pada gambar udara
Menggambar bebas dengan krayon
Menyusun puzzle huruf
Penutup
Mengucap syair udara
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang

Tabel 7 Penilaian Anak dalam RKH 3


No. Nama Nilai Keterangan
1. Aqil o : Baik
2. Daffa : Cukup
3. Dimas o : Kurang
4. Eza o
5. Sabian
6. Fadhl
7. Nindi
8. Intan o
9. Zaky o
10. Zidan

41
Setelah melaksanakan observasi pada RKH 2, hasil
kegiatan menulis masih kurang namun sudah mulai ada
peningkatan. Dari 10 anak yang diobservasi, anak yang mendapat
nilai kurang 3 anak, yang mendapat nilai cukup 3 anak, dan yang
mendapat nilai baik 4 anak. Hasil tersebut masih belum maksimal
karena media yang digunakan guru kurang menarik.

Tabel 8 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 3


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 4 40%
2. 3 30%
3. o 3 30%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan


walaupun baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis
dengan baik 40%, yang cukup 30% yang masih kurang 30%. Hasil
tersebut masih belum sesuai dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH 3
4.5

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 6 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 3

42
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah
ada peningkatan yang yang mendapat nilai baik 3 anak menjadi 4
anak, yang cukup 3 anak, dan yang masih kurang 4 anak menjadi 3
anak. Hasil tersebut masih belum sesuai harapan, maka peneliti
masih menggunakan siklus 2 untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui tentang hasil kegiatan
pembelajaran, hambatan dan kendala anak maupaun guru dalam tiap
RKH. Peneliti melaksanakan observasi selama 3 hari pertemuan.
Kendala yang didapat oleh guru adalah anak masih kesuliatan dalam
menulis karena ketika di jelaskan mereka main sendiri. Observasi ini
dilaksanakan dua siklus yaitu pada siklus I dan siklus II. Data hasil
observasi yang diperoleh pada siklus I adalah sebagai berikut :
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah dengan tanda centang ( ) pada masing masing
aspek/indicator yang diamati sesuai dengan kemunculannya.
2. Jika ada hal hal lain yang muncul di indicator, berikan komentar
anda pada tempat yang tersedia.
Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak
A. Guru

1. Menyiapkan alat peraga/media


yang akan digunakan
2. Mengucapkan salam
3. Mengabsen anak
4. Memimpin doa
5. Melaksanakan percakapan awal
6. Mengatur tempat duduk anak
7. Menjelaskan materi
8. Mengaktifkan anak dalam
mengucap syair
9. Membimbing anak dalam
mengerjakan tugas
10. Memberi nilai pada proses

43
kegiatan dan hasil karya
11. Menutup kegiatan dengan
motivasi

B. Anak

1. Berdoa dan menjawab salam


2. Menyanyi bersama
3. Memperhatikan penjelasan Ada anak
yang
berbicara
dengan
temannya.
4. Mengerjakan tugas Di area
bahasa, anak
banyak yang
belum
5. Mengulas kegiatan mampu
menceritakan
kembali
C. Kondisi Kelas

1. Pemanfaatan waktu efisien


2. Komunikasi guru dengan siswa
kondusif
3. Suasana kelas kondusif

d. Refleksi
Pada kegiatan siklus I yang telah dilakukan oleh guru, masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus II.Terutama pada
saat guru mengajar, suara guru masih pelan, bahasa yang digunakan
masih terbilit-bilit sehingga anak kebingungan dalam menulis.Dalam
membimbing kegiatan, masih kualahan karena banyak anak yang
bertanya dan tidak mau mengerjakan menunggu dibantu guru.
Ketika kegiatan menulis berlangsung, ada anak yang diam saja saat
guru menyuruh menulis, karena anak tersebut tidak menyukai kegiatan
tersebut dan meminta kegiatan lain. Selain itu, pada waktu dijelaskan

44
anak tersebut bermain dan cerita sendiri. Namun anak-anak yang lain
sudah mulai berusaha walaupun hasilnya belum maksimal.
Hasil dari kegiatan siklus I mulai RKH 1 sampai dengan RKH 3
dapat dilihat sebagai berikut: yang menulisnya baik empat anak, yang
cukup tiga anak, dan yang masih kurang ada tiga anak. Hasil tersebut
masih ditindaklanjuti pada siklus II agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

3. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap siklus II ini dilakukan persiapan kegiatan
pembelajaran sebagai berikut :
1) RKH 1
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A
Tanggal : 21 Maret s/d 23 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak dengan
media gambar dan kata pada kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem.

Identifikasi Masalah :
a) Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b) Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c) Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai
harapan

45
Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem?

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke : II
Hari/Tanggal : Senin, 21 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang penyebab banjir
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata
4. Guru meminta anak membaca gambar
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak

46
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali huruf dengan gambar
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali huruf pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Tepuk banjir
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja


Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak duduk di samping meja
2. Guru memberi contoh cara tepuk minum
3. Guru meminta anak bertepuk bersama
4. Guru memberi reward dan umpan balik

2) RKH 2
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A

47
Tanggal : 21 Maret s/d 23 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak dengan
media gambar dan kata pada kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem

Identifikasi Masalah :
a. Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b. Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c. Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan

Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke :I
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

48
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang bahaya api
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata i
4. Guru meminta anak membaca huruf
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali tulisan
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali tulisan pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Menyanyi bersama api
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

49
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja
Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak duduk di samping meja
2. Guru memberi contoh menyanyikan lagu api
3. Guru meminta anak bernyanyi bersama
4. Guru memberi reward dan umpan balik
3) RKH 3
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Kedua
Tema : Air, Api, dan Udara
Kelompok :A
Tanggal : 21 Maret s/d 23 Maret 2016
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis anak dengan
media gambar dan kata pada kelompok A KB
Mutiara Hati Lasem.

Identifikasi Masalah :
a. Pada kegiatan menyanyi, hampir semua anak ribut dan cenderung
malas
b. Sebagian besar anak tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
c. Saat kegiatan menulis menunjukkan hasil yang tidak sesuai harapan

Analisis Masalah :
Dari ketiga masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan
dipecahkan adalah kurangnya kemampuan menulis anak karena
merupakan masalah yang paling berat dan dapat menimbulkan
masalah baru. Penyebab masalah tersebut adalah karena bahasa dan
media yang digunakan guru kurang menarik dan tidak sesuai dengan
tingkat perkembangan anak.

50
Perumusan Masalah :
Bagaimana cara mengembangkan kemampuan menulis anak
dengan media gambar dan kata di KB Mutiara Hati Lasem?

Rencana Kegiatan :
RKH
Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Tanya jawab Menebali tulisan Tepuk banjir
tentang air
penyebab banjir
2 Tanya jawab Menebali tulisan Menyanyi
tentang bahaya api bersama api
api
3 Tanya jawab Menebali tulisan Menirukan
tentang bahaya udara gerakan pohon
angin ditiup angin

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan menulis dengan


menggunakan media gambar dan kata
Siklus ke : II
Hari/Tanggal : Rabu, 23 Maret 2016
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I ( Pembukaan )
Judul kegiatan : Tanya jawab tentang bahaya angin
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : diubah sehingga terdapat area kosong untuk
membentuk lingkaran
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk
lingkaran

51
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
2. Guru mengajak anak bermain sambil belajar
3. Guru menunjukkan gambar dan kata guna udara
4. Guru meminta anak menunjuk huruf a , i , u, e, o
5. Guru mengajukan tanya jawab pada anak
B. Kegiatan Pengembangan II ( Inti )
Judul kegiatan : Menebali huruf dengan gambar
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area dengan meja untuk menulis
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk di samping
meja
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan media dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-atuaran dalam kegiatan menulis
3. Guru meminta pada anak untuk menebali huruf pada gambar
C. Kegiatan Pengembangan III ( Penutup )
Judul kegiatan : Menirukan gerakan pohon ditiup angin
Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi meja tetap seperti biasa

2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di samping meja


Langkah-langkah perbaikan
1. Guru meminta anak berdiri di samping meja
2. Guru memberi contoh gerakan pohon ditiup angin
3. Guru meminta anak melakukan gerakan bersama-sama
4. Guru memberi reward dan umpan balik

52
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan guru mengkoordinasikan kelas dan
memberikan pengertian serta penjelasan yang berkaitan dengan
kemampuan menulis dengan media gambar dan kata. Pelaksanaan
siklus II ini terdiri dari tiga RKH. Kegiatan RKH tersebut diuraikan
sebagai berikut :
1) RKH 1
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut :
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali tulisan air
Bermain musik dengan botol plastik
Menghubungkan gambar dengan angka
Penutup
Tepuk banjir
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang
Tabel 9 Penilaian Anak dalam RKH 1
No. Nama Nilai Keterangan
1. Aqil : Baik
2. Daffa : Cukup
3. Dimas o : Kurang
4. Eza o
5. Sabian
6. Fadhl
7. Nindi
8. Intan o
9. Zaky
10. Zidan

53
Setelah melaksanakan observasi pada RKH 1, hasil kegiatan
menulis masih kurang namun sudah mulai ada peningkatan. Dari 10 anak
yang diobservasi, anak yang mendapat nilai kurang 2 anak, yang mendapat
nilai cukup 3, dan yang mendapat nilai baik 5 anak. Hasil tersebut masih
belum maksimal karena guru dalam menjelaskan kurang jelas.

Tabel 10 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 1


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 5 50%
2. 3 30%
3. o 2 20%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan walaupun


baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis dengan baik
50%, yang cukup 30% dan yang masih kurang 20%. Hasil tersebut masih
belum sesuai dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH 1
6

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 7 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 1

54
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah ada
peningkatan yang semula yang mendapat nilai baik 4 anak sekarang
menjadi 5 anak, yang cukup 3 anak, dan yang masih kurang 3 anak
menjadi 2 anak.
2) RKH 2
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut :
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali tulisan api
Menggambar dengan arang
Menghubungkan gambar dengan tulisan
Penutup
Menyanyi bersama api
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang

Tabel 11 Penilaian Anak dalam RKH 2


No. Nama Nilai Keterangan
11. Aqil : Baik
12. Daffa : Cukup
13. Dimas o : Kurang
14. Eza o
15. Sabian
16. Fadhl
17. Nindi
18. Intan o
19. Zaky
20. Zidan

55
Setelah melaksanakan observasi pada RKH 2, hasil kegiatan
menulis masih kurang namun sudah mulai ada peningkatan. Dari 10 anak
yang diobservasi, anak yang mendapat nilai kurang 2 anak, yang mendapat
nilai cukup 2anak, dan yang mendapat nilai baik 6 anak. Hasil tersebut
masih belum maksimal karena guru dalam menjelaskan kurang jelas.

Tabel 12 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 2


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 6 60%
2. 2 20%
3. o 2 20%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan walaupun


baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis dengan baik
20%, yang cukup 20% yang masih kurang 60%. Hasil tersebut masih
belum sesuai dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH 2
7

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 8 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 2

56
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah ada
peningkatan yang yang mendapat nilai baik 6 anak, yang cukup 3 anak
menjadi 2 anak, dan yang masih kurang 2 anak.
3) RKH 3
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagai berikut :
Pembukaan
Berbaris
Mengucap salam, berdoa, absen
Tanya jawab
Inti
Menebali tulisan udara
Mewarnai gambar layang-layang
Mengerjakan maze
Penutup
Menirukan gerakan pohon ditiup angin
Ulasan kegiatan
Berdoa, salam, pulang

Tabel 13 Penilaian Anak dalam RKH 3


No. Nama Nilai Keterangan
1. Aqil : Baik
2. Daffa : Cukup
3. Dimas o : Kurang
4. Eza
5. Sabian
6. Fadhl
7. Nindi
8. Intan
9. Zaky
10. Zidan

57
Setelah melaksanakan observasi pada RKH 2, hasil kegiatan
menulis masih kurang namun sudah mulai ada peningkatan. Dari 10 anak
yang diobservasi, anak yang mendapat nilai kurang 0, yang mendapat nilai
cukup 2 anak, dan yang mendapat nilai baik 8 anak. Hasil tersebut masih
belum maksimal karena media yang digunakan guru kurang menarik.

Tabel 14 Analisis Hasil Penilaian Anak dalam RKH 3


No Nilai Jumlah Prosentase
1. 8 80%
2. 2 20%
3. o 0 0%
Jumlah 10 100%

Dilihat dari tabel di atas, sudah mulai ada peningkatan walaupun


baru sedikit. Prosentasi keberhasilan anak dalam menulis dengan baik
80%, yang cukup 20% yang masih kurang 0%. Hasil tersebut sudah sesuai
dengan harapan.
Hasil tersebut jika dibuat diagram grafik sebagai berikut :

Grafik RKH 3
9

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 9 Grafik Analisis Penilaian Anak dalam RKH 3

58
Dari hasil gambar diagram grafik di atas diketahui sudah ada
peningkatan yang baik sekali.Anak yang mampu menulis dengan baik 8
anak, yang cukup 2 anak, dan yang masih kurang 0.
c. Pengamatan pada Siklus II
Dalam pengumpulan data hasil proses belajar mengajar peneliti
menggunakan lembar observasi. Observasi bertujuan untuk mengetahui
kemampuan anak dalam melaksanakan kegiatan. Pada siklus ini peneliti
mendapatkan hasil yang memuaskan karena 80% anak telah mampu
menulis dengan baik.
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah dengan tanda centang ( ) pada masing masing
aspek/indicator yang diamati sesuai dengan kemunculannya.
2 Jika ada hal hal lain yang muncul di indicator, berikan komentar
anda pada tempat yang tersedia.

Kemunculan
No Aspek yang diobservasi Komentar
Ya Tidak
A. Guru

1. Menyiapkan alat peraga/media


yang akan digunakan
2. Mengucapkan salam
3. Mengabsen anak
Memimpin doa
4.

5. Melaksanakan percakapan awal

6. Mengatur tempat duduk anak
7. Menjelaskan materi
8. Mengaktifkan anak dalam
mengucap syair
9. Membimbing anak dalam
mengerjakan tugas

10. Memberi nilai pada proses
kegiatan dan hasil karya
11. Menutup kegiatan dengan
motivasi

59
D. Anak

1. Berdoa dan menjawab salam


2. Menyanyi bersama
3. Memperhatikan penjelasan Sebagian
besar anak
memperhatik
an saat guru
memberi
4. Mengerjakan tugas penjelasan
Sebagian
besar anak
sudah mulai
5. Mengulas kegiatan menyukai
kegiatan
menulis
E. Kondisi Kelas

1. Pemanfaatan waktu efisien


2. Komunikasi guru dengan siswa

kondusif
3. Suasana kelas kondusif

d. Refleksi
Perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan
kata yang dilaksanakan dua siklus ternyata mampu meningkatkan
kemampuan menulis anak dengan baik.

B. Pembahasan dari setiap siklus


Dalam siklus I peneliti mempersiapkan alat peraga dan penunjang lainnya
untuk mempermudahkan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I pada pertemuan 1, 2, 3 dengan
pemberian tugas menebali huruf pada gambar mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kemampuan menulis anak. Sebelum kegiatan dimulai guru
menyiapkan media yaitu berupa gambar dengan warna-warna yang
menarik.

60
Bagi yang berhasil karena tingkat kecerdasan bagus, selalu memperhatikan
apa yang disampaikan guru dan betul-betul mengerjakan apa yang
diberikan guru.Hasil kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I pada
pertemuan 1, 2, 3 ada 5 anak (50%) yang dapat menulis dengan baik.
Disamping itu juga ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan apa
yang disampaikan guru saat kegiatan berlangsung.
Pada pertemuan siklus I hasil kegiatan belum maksimal, maka dilanjutkan
pada siklus II.
Dalam siklus II siswa melaksanakan kegiatan menebali tulisan pada
gambar. Kegiatan ini kelanjutan dari siklus I sebagai pembelajaran siswa
dalam meningkatkan kemampuan menulis. Perbaikan pembelajaran ini
menggunakan media gambar yang lebih besar. Menurut peneliti dan
pengamat telah berhasil walaupun belum mencapai seratus persen.
Dengan penjelasan serta contoh secara jelas dan berulang hasil kegiatan
pada siklus II lebih meningkat dikarenakan siswa sudah melaksanakan
kegiatan menulis pada siklus I. Hasil kegiatan menulis dengan media
gambar pada siklus II adalah 8 anak (80%) yang dapat menulis dengan
baik.

Gambar 10 Kegiatan Prasiklus


Ketika guru menjelaskan banyak anak yang tidak memperhatikan atau
tidak fokus. Mereka mainan sendiri dan bercerita sendiri, sehingga hasil
dari kegiatan menulis pada prasiklus yang kemampuan menulisnya masih
kurang ada 5 anak (50%).

61
Gambar 11 Kegiatan Siklus I
Pada siklus 1, media yang digunakan guru lebih menarik sehingga
sebagian besar anak sudah bisa memperhatikan ketika guru memberi
penjelasan. Pada kegiatan menulis anak bisa lebih fokus sehingga hasil
yang diperoleh dalam siklus 1 ini cukup memuaskan namun belum
mencapai target maksimal. Hasil yang didapat yaitu yang menulisnya baik
40%, yang cukup 30% dan yang kurang 30%.

Gambar 12 Kegiatan Siklus 2


Pada siklus 2, media dan kegiatan yang diberikan guru lebih bervariasi
sehingga dalam kegiatan menulis anak merasa sangat senang dan antusias
dalam menyelesaikan tugasnya. Hasil yang didapat dalam siklus 2 ini
sudah memenuhi target yaitu 80% anak sudah mampu menulis dengan
baik dan 20% anak cukup baik.

62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan pada anak
kelompok A KB Mutiara Hati Lasem yang dilakukan dalam dua siklus, yaitu
siklus I dan siklus II, maka kesimpulan yang dapat diuraikan adalah sebagai
berikut :
1. Aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis dengan
penggunaan media gambar dan kata untuk meningkatkan kemampuan
menulis anak kelompok A KB Mutiara Hati Lasem mencapai peningkatan
yang signifikan yaitu dengan perolehan hasil prosentase aktifitas kegiatan
belajar mengajar telah mencapai 80%. Kenyataan di atas menggambarkan
bahwa selama dalam proses pembelajaran menulis, guru sudah
melaksanakan semua aspek pengamatan dengan upaya yang maksimal dan
berhasil dengan sangat memuaskan.
2. Aktifitas anak selama dalam proses pembelajaran menulis berlangsung
mencapai peningkatan yang sangat signifikan pula yaitu dengan
diperolehnya hasil prosentase aktifitas anak yang telah mampu mencapai
target ketuntasan belajar 80%. Hal itu menandakan peningkatan
kemampuan menulis anak telah tercapai dengan sangat memuaskan.
3. Kemampuan menulis anak KB Mutiara Hati Lasem meningkat dengan
sangat baik setelah diperlakukannya pembelajaran dengan penggunaan
media gambar dan kata, yaitu dari 20% menjadi 80%. Hal itu ditandai
anak dengan telah mampu mengenal dan memahami nama-nama huruf,
anak bisa menggunakan alat tulis dengan benar, anak mampu
menyebutkan huruf, dan anak juga sudah mampu membuat aneka macam
bentuk garis dengan baik dan benar. Kesimpulannya
bahawa melalui penggunaan media gambar dan kata terbukti dapat
meningkatkan kemampuan menulis pada anak kelompok A KB Mutiara
Hati Lasem.

63
B. Saran
1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang
mmemberikan pelayanan dibidang Pendidikan Anak Usia Dini, bahwa
melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis anak.
2. Penelitian ini memberikan gambaran pada guru jika ingin menggunakan
media gambar sebagai alat bantu pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan menulis anak Kelompok Bermain.
3. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi lembaga terkait yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini, untuk dapat memberikan variasi pembelajarn
dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis anak Kelompok
Bermain.
4. Pembelajaran melalui media gambar dapat menghilangkan rasa bosan pada
anak, meningkatkan kemampuan menulis dan menambah motivasi anak
dalam melakukan kegiatan pembelajaran

64
ABSTRAK

Dewi Kartika Santi. Nim 822326771, Penggunaan Media Gambar dan Kata
Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Kelompok A KB Mutiara
Hati Lassem Universitas Terbuka 2016.

Dalam penelitian ini mengangkat sebuah permasalahan pada anak terutama


kemampuan menulis. Penelitian ini berfungsi : 1) meningkatkan kemampuan
menulis anak, 2) mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru
guna meningkatkan kemampuan menulis anak.Jenis penelitian ini yang dilakukan
adalah PTK yang diawali dengan Prasiklus untuk mengidentifikasi masalah dan
dilaksanakan perbaikan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 RKH. Subyek pada
penelitian ini adalah siswa kelompok A KB Mutiara Hati Lasem berjumlah 10
anak. Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui metode pemberian tugas dengan
instrumen penilaian menggunakan lembar penilaian anak dan lembar refleksi.Pada
Prasiklus dari 10 anak kelompok A dalam kegiatan menulis hanya 20% anak
yang mampu menulis dengan baik. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus I
terjadi peningkatan walaupun belum sesuai harapan yaitu 40% anak sudah mulai
bisa menulis dengan baik. Selanjutnya perbaikan dilakukan pada siklus II dan
hasil yang diperoleh sudah sesuai harapan yaitu 80% anak sudah bisa menulis
dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa media gambar dapat meningkatkan
kemampuan menulis pada anak kelompok A KB Mutiara Hati Lasem.

Kata Kunci : Media gambar dan kata, meningkatkan kemampuan menulis,


Penelitian Tindakan Kelas

65
DAFTAR PUSTAKA

Aqil, Zainal, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Yrama Widya


Arikunto, Suharsimi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Depdiknas, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi TK. Jakarta : Direktorat
Jendral, Pendidikan Dasar dan Menengah
Eliyawati, Cucu, 2005. Pemilihan dan Pengembangan Sumber Belajar Anak Usia
Dini. Jakarta : Depdiknas
Seefeldt, Carol, 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks
Supardi, Suhardjono dan Arikunto,2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :
Sinar Grafika Offset
Susanto, Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana
Tarigan, H.G,1984. Pengajaran Kosa Kata . Bandung : Angkasa
Sudiman, Arif S, 2008. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Santosa, Soegeng ddk, 2012. Dasar-dasar Pendidikan TK. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka
Wardhani dan Wihardit, 2014. Buku Panduan PKP. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

66

Anda mungkin juga menyukai