Pada hari ini tanggal 3 Maret 2017 telah dipresentasikan portofolio oleh :
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5
6. 6
7. 7
8. 8
9. 9
10. 10
11. 11
12. 12
13. 13
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping,
2. Riwayat pengobatan : -
3. Riwayat kesehatan / penyakit :
- Pasien tidak pernah menderita sakit berat
4. Riwayat keluarga :
- Ayah pasien menderita PJK
5. Riwayat Antenatal:
- Kontrol kehamilan rutin
- Gizi tercukupi dan mendapat suplemen Fe
- Tidak ada penyakit pada ibu selama kehamilan
6. Riwayat Natal :
- Usia kehamilan 9 bulan
- BBL 4kg
- PB 51 cm
- Lahir dengan SC
7. Riwayat Neonatal:
- Bayi menangis spontan
- Warna kulit kemerahan
- Gerak aktif
8. Riwayat Tumbuh Kembang:
- Tidak ada keterlambatan dalam tumbuh kembang
9. Riwayat Imunisasi:
- Imunisasi dasar sampai usia 9 bulan lengkap
- Imunisasi yang terakhir diberikan pada pasien adalah campak pada usai 9 bulan
- Pasien belum mendapatkan DPT4
Subjective
Nyeri telan sejak 4 hari SMRS
Sesak nafas dan ngorok pada saat tidur
Nafas berbau
Leher bengkak dan nyeri
Nyeri telinga kiri
Ditemukan lapisan putih di amandel
Demam hilang timbul
Riwayat imunisasi :
- Pasien mendapatkan imunisasi dasar lengkap, terakhir pasien mendapat
imunisasi campak pada usia 9 bulan
- Pasien tidak mendapatkan DPT4
Riwayat Sosial: tidak ada kontak dengan penderita penyakit yang sama dengan
pasien.
Objective
A. Tanda-tanda Vital :
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit, regular, kuat angkat
Frekuensi napas : 24 x/menit
Suhu ( axilla ) : 36,5 OC
Berat badan : 20 kg
B. Status Generalis :
Kepala : Normosefal, tidak ada deformitas, rambut hitam merata, tidak
mudah dicabut
C. Pemeriksaan Penunjang :
Hematologi :
o Hb : 12,3 g/dL (11-13 g/dL)
o Ht : 36,9 %
o Leukosit : 8050 /uL (4.000-10.000 uL)
o Trombosit : 273.000 /uL
Swab Tenggorok :
o Pengecatan Neisser: bakteri bentuk halter: positif (+)
o Pengecatan Gram : batang gram negative : positif (+)
Assessment
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penujang.
Dari anamnesa, pasien mengeluhkan nyeri telan sejak 4 hari SMRS yang tidak membaik
serta semakin memberat dan menjalar ke telinga kiri. Pasien juga mengeluhkan pilek
dengan ingus kental tanpa ada darah. Tiga hari SMRS pasien mengeluh sesak yang
memberat saat tidur dan terdengar mengorok. Pasien mengeluhkan leher kiri bengkak dan
nyeri di bawah telinga. Satu hari SMRS, ditemukan ada lapisan putih di tonsil pasien.
Dari pemeriksaan fisik, didapatkan pembesaran tonsil yang disertai hiperemi dan
adanya pseudomembran pada tonsil kanan dan kiri. Pada pemeriksaan leher, didapatkan
pembesaran KGB jugularis kiri disertai nyeri tekan.
Dari pemeriksaan swab tenggorokan, dengan pewarnaan Neisser didapatkan
gambaran berbentuk halter
Berdasarkan referensi yang didapat, gejala dari difteri tonsil adalah nyeri telan
sebagai gejala awal yang muncul. Dalam 1-2 hari kemudian timbul membrane yang
melekat berwarna putih kelabu, injeksi faring ringan disertai dengan pembentukan
membrane tonsil unilateral atau bilateral disertai edema jaringan sekitarnya. Dapat juga
terjadi pembesaran limfonodi di leher yang menghasilkan gambaran bull neck. Hal ini
sesuai dengan hasil anamnesa yang mana didapatkan nyeri telan, adanya membrane putih
di tonsil, dan suara ngorok akibat edema jaringan sekitar tonsil. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tonsil membesar, hiperemi, dengan pseudomembran.
Pada pemeriksaan laboratorium swab tenggorok dengan pewarnaaan Neisser
didapatkan bentukan halter. Bentukan halter khas untuk C. diphtheria.
Dari hasil anamnesa, permeriksaan fisik, dan laboratorium dengan acuan buku
pedoman Penaggulangan KLB Difteri Propinsi Jawa Timur, didapat diagnose probable
difteri. Diagnose ini sesuai criteria kasus probable difteri yaitu tonsillitis dengan
pseudomembran serta ditemukannya bullneck.
Planning
A. Diagnosis : Probable Difteri Tonsil
B. Pengobatan :
Rawat inap
IVFD D5-1/2 NS 12 tpm
ADS 40.000 IU
Penicillin procaine 2.000.000 U 1x1 IV
Santagesik 3x1/2 amp. IV
C. Edukasi :
- Pasien memerlukan perawatan di ruang isolasi sampai hasil 2x biakan swab
dintayakan negatif. Hal ini akan berlangsung cukup lama
- Keluarga yang tinggal serumah harus dilakukan pemeriksaan biakan swab dan
meminum antibiotic profilaksis eritromisin selama 7 hari.
- Selama pasien belum dinyatakan sembuh, setiap orang yang kontak dengan
pasien harus menggunakan alat pelindung diri.