Lap Kimia Sifat Sifat Unsur Acc+
Lap Kimia Sifat Sifat Unsur Acc+
SIFAT-SIFAT UNSUR
MASYKUR
H041 17 1318
SIFAT-SIFAT UNSUR
Disusun oleh
MASYKUR
H041 17 1318
Asisten
SALMIYAH
H311 14 032
BAB I
PENDAHULUAN
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga unsur-unsur
golongan, yaitu golongan A (utama) dan golongan B (transisi). Selain itu, unsur-
unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan
gas mulia.Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam.
Namun, karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam
unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa
dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas
nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan
emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
Unsur-unsur yang terdapat pada golongan periodik terletak pada lajur paling
kiri. Unsur-unsur alkali merupakan unsur-unsur logam dengan satu elektron pada
Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Reaktivitas unsur-unsur tersebut bertambah dari
atas ke bawah, hal ini dapat pada reaksinya dengan air (H2O). Litium (Li) dalam
golongan IA terletak paling atas bereaksi lambat dengan air (H2O), sedangkan logam
Dalam sistem periodik panjang unsur-unsur alkali tanah terletak pada golongan
Stronsium (Sr), Barium (Ba) dan Radium. Unsur ini bersifat logam karena cenderung
melepaskan elektron. Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya
bersifat basa (alkalis) dan senyawa banyak terdapat pada kerak bumi. Seperti halnya
dengan unsur alkali, unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tidak sereaktif unsur
menandakan bahwa unsur alkali tanah sangat bersifat elektropositif. Maka unsur
alkali tanah merupakan pereduksi yang baik, walaupun tidak sebaik sifat pereduksi
unsur alkali yang seperiode. Sesuai dengan sifat keperiodikan unsur-unsur dalam
golongannya maka unsur-unsur alkali tanah makin ke bawah letaknya dalam susuan
berkala makin elektropositif. Karena makin ke bawah letaknya makin banyak pula
jumlah lintasannya sehingga jari-jarinya makin besar pula. Sifat pereduksi logam
alkali tanah lebih kecil dari logam alkali dan jari-jari ion logam tanah lebih kecil dari
Terdapat perbedaan antara logam alkali dan logam alkali tanah jika bareaksi
dengan air. Logam yang spesifik mudah kehilangan elektron dan mudah dioksidasi.
Untuk mengenal lebih jelas sifat oksidasi dan reduksi bahan kimia dan kereaktifan
Maksud dari percobaan sifat-sifat unsur kimia adalah untuk mengetahui dan
mempelajari beberapa sifat unsur golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA).
1. Mempelajari reaktifitas unsur golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah
2. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)
3. Mempelajari kelarutan golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)
Prinsip pada percobaan ini adalah mereaksikan logam alkali dan alkali tanah
indikator warna. Mereaksikan larutan alkali tanah dengan asam sulfat(H2SO4) dan
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Golongan logam alkali merupakan golongan dari logam yang aktif (paling
elektrodenya besar dan negatif.. Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang
besar dan energy ionisasi yang kecil. Berarti unsure-unsur logam alkali tanah mudah
sehingga unsure ini bersifat pereduksi kuat akan tetapi karena electron valensinya
terdiri dari dua electron, sifat pereduksinya tidak sekuat golongan alkali yang
memiliki satu electron valensi. Hal ini dapat dilihat dari gejala reaksinya dengan air
terluarnya. Oleh karena itu, dengan melepaskan satu elektron tersebut mereka dapat
disebut dengan Energi Ionisasi dengan satuan kilokalori per mol (kcal/mol). Logam
elektropositif. Atom-atom pada bagian tengah dan kanan dalam tabel periodik
Unsur-unsur yang terdapat pada golongan IA disebut juga unsur alkali karena
sifat logam ini membentuk basa-basa yang kuat. Dalam sistem periodik terletak pada
lajur paling kiri. Unsur-unsur alkali merupakan unsur-unsur logam dengan satu
Rubidium (Rb), Cesium (Cs), dan Fransium (Fr). Reaktivitas unsur-unsur tersebut
bertambah dari atas ke bawah, hal ini dapat pada reaksinya dengan air (H2O). Litium
(Li) dalam golongan IA terletak paling atas bereaksi lambat dengan air (H2O),
sedangkan logam alkali lainnya bereaksi sangat cepat dan eksoterm (Brady, 1998).
Energi hidrasi ion alkali tanah lebih besar dari alkali. Karena energi itu
bergantung pada jari-jari ion dan besarnya muatan. Muatan ion alkali tanah lebih
besar dari ion alkali, maka daya tarik tersebut lebih kuat pada logam alkali tanah
Pada saat unsur-unsur alkali di panaskan (diberi energy), electron dalam atom
alkali dan alkali tanah akan mengalami eksitasi, dan pada saat kembali ke keadaan
stabil, setiap electron akan melepas energy radiasi elektromagnetik berupa pancaran
cahaya. Nyala setiap atom berbeda-beda dan sangat khas pada setiap unsur
(Wilcox, 1995).
golongan II A, yaitu satu lajur disebelah kanan golongan logam alkali. Unsur
golongan II A berisi Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calsium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba) dan Radium. Unsur ini bersifat logam karena cenderung melepaskan
elektron. Unsur ini disebut logam alkali tanah karena oksidasinya bersifat biasa
(alkalis) dan senyawa banyak terdapat pada kerak bumi. Seperti halnya dengan unsur
alkali, unsur alkali tanah sangat reaktif walaupun tidak sereaktif unsur alkali. Unsur
alkali tanah dengan dua elektron valensinya yang sangat mudah dilepaskan
menandakan bahwa unsur alkali tanah sangat bersifat elektropositif, karena unsur
golongan ini mudah melepaskan elektron valensinya. Maka unsur alkali tanah
merupakan pereduksi yang baik, walaupun tidak sebaik sifat pereduksi unsur alkali
maka unsur-unsur alkali tanah makin ke bawah letaknya dalam susuan berkala makin
lintasannya sehingga jari-jarinya makin besar pula. Sifat pereduksi logam alkali
tanah lebih kecil dari logam alkali dan jari-jari ion logam tanah lebih kecil dari alkali
(Surakkiti,1989).
basa.Namun, basa yang dihasilkan oleh logam alkali tanah lebih lemah dibandingkan
dengan basa dari logam alkali. Anggota unsur alkali tanah yang terdiri dari berelium
(Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan unsur
radioaktif radium (Ra). Di antara unsur-unsur ini Mg dan Ca yang terbanyak terdapat
di kerak bumi. Atom-atom golongan ini memiliki konfigurasi elektron np6(n + 1)s2
kecuali Be. Kerapatan unsur-unsur golongan ini lebih besar dari unsur alkali dalam
satu periode.Unsur-unsur ini mempunyai dua elektron valensi yang terlibat dalam
ikatan logam. Oleh karena itu dibandingkan dengan unsur golongan IA, unsurunsur
ini lebih keras, energi kohesinya lebih besar, dan titik lelehnya lebih tinggi.Titik leleh
unsur-unsur alkali tanah tidak berubah secara teratur karena mempunyai struktur
kristal yang berbeda. Misal unsur Be dan Mg memiliki struktur kristal heksagonal
terjejal, sedangkan struktur kristal unsur Sr berbentuk kubus berpusat muka dan
(Sutresna, 2006).
Kecenderungan tiap unsur dalam menarik electron berbeda-beda.Besarnya
Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan
alkali tanah. Bahkan hingga kini elektrolisis digunakan untuk menghasilkan berbagai
dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika
Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Hroult
(1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini karena penggunaan
(Takeuchi, 2006)
sifat kimia yang berbeda. Contoh yang baik adalah campuran fenol C6H5OH, anilin
C6H5NH2 dan toluen C6H5CH3, yang semuanya larut dalam dietil eter. Pertama anilin
diekstraksi dengan asam encer. Kemudian fenol diekstraksi dengan basa encer.
untuk mengekstrak anilin ditambahi basa untuk mendapatkan kembali anilinnya, dan
dari logam alkali dan alkali tanah (terutama Ca, dan Na), dengan rumus umum
LmAlxSiyOz _ nH2O dimana L adalah logam. Zeolit sintetis adalah suatu senyawa
kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan zeolit yang ada di
alam, zeolit sintetis ini dibuat dari bahan lain dengan proses sintetis, yang dibuat
sedemikian rupa sehingga menyerupai zeolit yang ada di alam. Karena secara umum,
zeolit mempunyai kemampuan untuk menyerap, menukar ion, dan menjadi katalis,
membuat zeolit sintetis ini dapat dikembangkan untuk keperluan industri, seperti
yang akan dibahas dalam tulisan ini yaitu zeolit sintetis sebagai bahan alternatif
METODOLOGI PERCOBAAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain logam Mg, Li,
Na dan Ca, larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 masing-masing 0,5 M, 1 mL H2SO4, 1
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, antara lain tabung reaksi,
gelas piala, cawan, pipet tetes, pinset, gegep, rak tabung, sikat tabung, korek api dan
bunsen.
Ca pada tabung pertama dengan menggunakan sendok tandu, dan diberi label pada
tabung, dimasukkan logam Mg pada tabung kedua, amati reaksi yang terjadi diantara
menggunakan kaki tiga dan bunsen. Dimasukkannya tabung reaksi yang berisi Ca
dan Mg ke dalam gelas reaksi yang berisi air panas, secara bersamaan, diamati reaksi
yang terjadi (Hal ini ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas). Setelah itu
diangkatnya tabung reaksi yang sudah menunjukkan reaksi terhadap air panas, lalu
dimasukkan pada masing-masing kedua tabung reaksi tersebut 2 mL
diapungkan secarik kertas saring di atas permukaan air dalam cawan petridish
hingga terjadi ledakan kecil-kecil (jangan terlalu dekat). Diteteskan indikator PP dan
Prosedur kerja dalam percobaan kelarutan garam sulfat yatu disiapkan tabung
reaksi sebanyak 4 buah, dimasukkan ke dalam tabung reaksi pertama dengan MgCl2,
tabung reaksi kedua dengan CaCl2, tabung reaksi ketiga dengan SrCl2, tabung reaksi
pertama dengan MgCl2, tabung reaksi kedua dengan CaCl2, tabung reaksi ketiga
dengan SrCl2, pada tabung reaksi keempat dengan BaCl2, masing-masing sebanyak 1
masing-masing tabung reaksi. Diamati endapan yang terbentuk pada keempat tabung
tersebut.
BAB IV
lambat
gelembung H2
Lebih cepat
gelembung H2
dan Ca ke masing-masing tabung reaksi yang kering dan bersih. Kemudian kedalam
Ca lebih reaktif daripada Mg. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan tersebut
dapat dilihat bahwa logam Ca lebih reaktif daripada logam Mg. Pada percobaan
kereaktifan alkali akan digunakan logam Na. Percobaan dimulai dengan mengisi
cawan petri dengan air secukupnya kemudian diapungkan potongan kertas saring
diatas permukaan air pada cawan petri, penggunaan kertas saring bertujuan agar
setelah penambahan indikator warna larutan dapat dilihat dengan jelas. Selanjutnya
diambil potongan kecil Natrium yang disimpan didalam minyak tanah kemudian
diletakkan diatas permukaan kertas saring dalam cawan petri. Dari percobaan yang
dilakukan dapat dilihat bahwa logam Natrium yang bereaksi dengan air akan
menimbulkan nyala api yang kemudian akan meletup. Karena sifat logam Natrium
yang sangat reaktif terhadap air inilah maka logam Natrium harus disimpan didalam
minyak tanah dan dalam percobaan ini hanya menggunakan potongan kecil Natrium
karena semakin besar potongannya maka semakin besar pula nyala api dan letupan
apakah reaksi Natrium dengan air akan menghasilkan basa atau tidak. Dari
perubahan warna larutan yang berubah menjadi ungu dapat diketahui bahwa reaksi
garam sulfat, apabila BaCl2 ditambahkan H2SO4 didapatkan endapan yang banyak
berwarna putih susu pekat, dan apabila CaCl 2 ditambahkan H2SO4 didapatkan
endapat yang sedikit berwarna putih susu. Apabila MgCl2 ditambahkan H2SO4maka
tidak ada terjadi endapan karena H2SO4larut sempurna dalam MgCl2 . Apabila SrCl2
dikarenakan semakin kecil endapan, maka semakin besar kelarutan garam tersebut,
sehingga dapat disimpulkan bahwa garam sulfat dalam satu golongan semakin
kebawah kelarutannya semakin kecil. Garam sulfat adalah hasil reaksi dari asam
sulfat dengan larutan basa. Jadi, endapan larutan SrCl2 >CaCl2> MgCl2=BaCl2.
dihasilkan endapan yang banyak dan berwarna putih yang membentuk larutan koloid,
dan apabila CaCl2 ditambahkan NaOH didapatkan endapan yang banyak berwarna
putih susu yang membentuk larutan koloid. Apabila MgCl2 ditambah NaOh
dihasilkan endapan cukup banyak. Apabila SrCl2 ditambah NaOH dihasilkan sedikit
endapan.
Jadi hasil kelarutannya, semakin besar dari atas kebawah dalam satu
golongan, garam hidroksida adalah hasil reaksi dari natrium hidroksida dengan suatu
asam lemah. Dengan kata lain, endapan larutan BaCl2 > MgCl2 > CaCl2 > SrCl2.
5.1 Reaksi
1. Na + H2O Na(OH)2 + H2
2. Mg + H2O Mg(OH)2 + H2
3. Ca + H2O Ca(OH)2 + H2
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kereaktifan untuk unsur logam alkali dan alkali tanah semua sama, yaitu
unsur yang telah diuji pada percobaan yang terdiri atas unsur Na yang
yang menghasilkan warna ungu pekat ketika ditambah dengan phenolptalin. Pada
dasarnya kereaktifan lagam alkali dan alkali tanah berkaitan dengan energi
2. Kelarutan garam sulfat dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil
secara berturut-turut terdiri atas MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2 yang
golongan dari atas kebawah semakin besar secara berturut-turut terdiri atas
3. Sifat unsur golongan alkali yaitu konfigurasi elektron valensi adalah ns1.
valensinya ns2.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan harus lebih berhati-hati dalam
menggunakan alat dan bahan laboratorium agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E. J., 1998, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta Barat, Binarupa Ak.
Prasojo, S. L., 2012, Kimia Organik I: Buku Pegangan Kuliah Untuk Mahasiswa
Farmasi Jilid 1, Yogyakarta.
Saputra, R., 2006, Pemanfaatan Zeolit Sintetis Sebagai Alternatif Pengolahan
Limbah Industri, Jurnal Sains, 1(1): 1-8.
Surakkiti, 1989, Kimia 3, Jakarta: Intan.
Syukri, S., 1999, Kimia Dasar 3, Bandung : Penerbit ITB.
Takeuchi, Y., 2004, Buku Teks Kimia Organik Online (terjemahan oleh Ismunandar),
Tokyo: Kanagawa University.
Wilcox, Charles F.,1995, Experimental Chemistry A Small- Scale Approach,
Chemistry Jurnal, 1(5): 5-10.
LAMPIRAN
BAGAN KERJA
A. Reaktifitas Unsur
Logam alkali(Mg)
Hasil
Logam Alkali(Ca)
Logam alkali(Na)
- Diteteskan indicator PP
Hasil
MgCl2
Hasil
BaCl2
Hasil
SrCl2
Hasil
CaCl2
Hasil
MgCl2
Hasil
BaCl2
Hasil
SrCl2
- Ditambahkan 1 mL NaOH0,5 M.
Hasil
CaCl2
Hasil
DOKUMENTASI HASIL PERCOBAAN
1,3,5,11,12,13,14,15,16,17,18,24