Anda di halaman 1dari 3

PERILAKU ORGANISASI

A. MOTIVASI DAN PROSESNYA

Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak atau komitmen bagi seseorang untuk
melaksanakan sesuatu, untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan dari dalam diri seseorang
dalam mencapai suatu sasaran atau tujuan tertentu.
Motivasi sangat berkaitan dengan perilaku orang. Motivasi ada karena ada keinginan untuk
memenuhi kebutuhan, maka perlu upaya-upaya tertentu untuk mencapai kebutuhan tersebut,
sehingga motivasi dapat menjadi faktor pendorong seseorang dalam berperilaku. Sebagai contoh
apabila orang yang mempunyai motivasi tinggi, maka kinerja yang akan dilakukannya atau yang
dihasilkannya juga tinggi begitu pula sebaliknya.

Gambar 1 proses motivasi (Jack Halloran,1978)

Tahap 1 : Tahap 2 : Tahap 3 :

Internal Kegiatan yang dapat Kepuasan Eksternal


diamati

Pencapaian
Motivasi Tujuan
Dorongan
kebutuhan,
minat

motif

Hambatan
pencapaian
Mengurangi
tujuan
tekanan
Menimbulkan
tekanan

Pada gambar diatas menjelaskan bahwa kebutuhan dan tujuan merupakan dasar motivasi.
Individu berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhan, apabila kebutuhan yang belum
terpenuhi menimbulkan seseorang mengurangi tekanana yang muncul dari perasaan gagal.
Kemudian orang tersebut akan memilih sikap dan mengambil tindakan untuk berperilaku yang
diarahkan untuk mencapai tujuan.
Dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannya seseorang secara sadar atau tidak selalu
berkaitan dengan kekurangan yang dialaminya pada suatu waktu, sehingga terbentuk siklus
proses motivasi yang berkelanjutan seperti pada gambar berikut ;

Gambar 2. Siklus proses motivasi (Gibson,dkk, 1989)

Kebutuhan
yang tidak
dipenuhi

Mencari
Kebutuhan jalan untuk
yang tidak memenuhi
dipenuhi kebutuhan
(dinilai
kembali)

Perilaku
Imbalan yang
atau berorientasi
hukuman pada tujuan

Hasil karya
(evaluasi
tujuan yang
tercapai)

Pada gambar diatas menunjukan bahwa seseorang akan memenuhi kebutuhannya


terlebih dahulu misalnya makan, minum, baju, rumah dan sex. Apabila kebutuhan tersebut
terpenuhi meskipun belum semuanya, maka ia akan mencari kebutuhan berikutnya yang
dirasakan perlu untuk memenui keinginannya yang kemudian dievaluasi sampai sejauh mana
hasil yang diperolehnya begitu seterusnya. Paling tidak ada faktor-faktor tertentu untuk
memahami motivasi seperti faktor kebutuhan, faktor harapan dan faktor persepsi, dimana ketiga
faktor tersebut memberikan sumbangan terhadap cara manusia mengetahui motivasi.
B. PROSES KOMUNIKASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima


dengan harapan dapat dimengerti dan diperoleh umpan balik sehingga terjadi pemahaman
bersama. Komunikasi mengandung unsur-unsur yang mendasar dan saling berkaitan yakni ;
komunikator ( pengirim pesan), pesan (gagasan yang diterjemahkan kedalam simbol-simbol),
jalur (medium), penerima, umpan balik dan gangguan.
Proses komunikasi memerlukan umpan balik berguna untuk mengetahui apakah perintah dan
petunjuk telah dimengerti dan dilaksanakan, ada saran atau keluhan terhadap perintah dan
pelaksanaan kerja. Komunikasi bagi organisasi sangat penting dalam hal melaksanakan fungsi-
fungsi manajer, pemberian dan pelaksanaan tugas, menghindari konflik dan lain-lain.
Arus komunikasi kesegala arah dapat mengalirkan semua informasi kesetiap unit organisasi,
namun demikian hambatan pasti akan ditemui umumnya berkaitan dengan unsur-unsur
komunikasi, lingkungan juga menjadi hambatan terhadap proses komunikasi. Dalam komunikasi
antarbudaya banyak yang harus dipahami oleh setiap anggota masyarakat. Hal ini disebabkan
bahwa para pengirim dan penerima pesan adalah pihak yang berbeda asal budayanya, bila tidak
memahami maka akan dapat merusak hubungan antarpribadi setiap anggota organisasi.
Setiap hari kita selalu dihadapkan kepada pilihan-pilihan dan membuat kita harus
membuat keputusan. Pengambilan keputusan adalah pendekatan yang sistematis terhadap suatu
masalah yang menyangkut pengetahuan tentang hakikat manusia, pengumpulan fakta dan data
yang relevan, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah dan mengambil tindakan untuk
mengatasi masalah. Jadi pengambilan keputusan dikatakan sebagai inti perencanaan.
Pengambilan keputusan merupakan penetapan alternatif-alternatif yang telah diadakan dievaluasi
dampak baik dan buruknya. Ada yang telah diprogramkan, karena sifatnya rutin dan ada yang
belum diprogramkan karena kemunculannya belum dapat diduga.
Keputusan yang telah diambil harus dilaksanakan untuk mengetahui hasil yang diharapkan dan
diadakan penilaian kembali agar dalam perencanaan mendatang dapat diperbaiki. Agar
pengambilan keputusan dapat efektif perlu dipertimbangkan terhadap lingkungan dan
kemampuan manusianya.

Anda mungkin juga menyukai