Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ahmad Fadillah Syaban

Kelas : XI TEI A
NIS : 10552
Mapel : Rangkaian Elektronika
Guru Mapel : Eka Lindayani

OSCILLOSCOPE DAN FUNCTION GENERATOR

A. Tujuan
1. Siswa dapat mengoperasikan dan menggunakan Oscilloscope dengan baik dan benar
2. Mengetahui penggunaan saklar Time/Div
3. Siswa dapat mengetahui bagian bagian utama dari Oscilloscope dan Function Generator
4. Mengtahui dengan baik fungsi masing masing alat kontrol dan indikator dari Fungction
Generator

B. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Occiloscope (1 unit) 1. Kabel probe (1 unit)
2. Function Generator (1 unit)

C. Keselamatan kerja
1. Hindari melakukan sesuatu yang dapat menumbulkan luka pada diri sendiri atau pada
orang lain misalnya bermain main saat praktek
2. Sebelum menggunakan alat alat praktek pahami petunjuk alat alat itu
3. Jauhkan benda benda yang tidak digunakan dari atas meja praktek
4. Selalu waspada pada terhadap bahaya listrik pada saat praktek

D. Teori Singkat
1. Oscilloscope adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.
2. Function generator adalah alat ukur elektronika yang menghasilkan atau membangkitkan
gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segiempat, dan berbentuk gelombang pulsa.
E. Gambar kerja
1. 50 Hz

2. 100 Hz

3. 200 Hz
4. 300 Hz

5. 400 Hz
6. 500 Hz

7. 1000 Hz

8. 1500 Hz
9. 2000 Hz

10. 3000 Hz
F. Langkah kerja
1. Lihat tombol ON/OFF dan pastikan pada posisi OFF
2. Untuk pemilihan channel pilih mode
3. Posisikan tombol intensiti ditengah-tengah
4. Posisikan tombol position atas bawah ditengah-tengah
5. Posisikan tombol position kiri kanan ditengah-tengah
6. Dorong tombol x5 Mag (produk baru lepas tombol x10 Mag)
7. Trigger level mode ke auto
8. Volt/Div, 1 volt (untuk produk lama kunci yang berwarna merah sampai berbunyi klik)
9. Time/Div, 0,5 ms (untuk produk lama kunci yang berwarna merah sampai berbunyi
klik)
10. Source ke line
11. Slope ke positif
12. AC, GND, DC arahkan ke AC
13. Tombol fokus ditengah-tengah
14. SYNC (produk lama ke AC)
15. Kemudian, kalibrasikan oscilloscoope
16. BNC connector masukkan ke terminal yang dipilih
17. Aligator ke GND
18. Tip hook didorong ke dalam lalu kaitkan ke CAL 2vp.p
19. Atur frekuensi pada AFG
20. Lepas kalibrasi pada oscilloscoope
21. Atur AFG di 50Hz
22. Aligator oscilloscoope dan AFG dihubungkan keduanya ke GND oscilloscoope
23. Tekan power AFG
24. Hubungkan tip hook keduanya
25. Putar amplitudo sampai sinyal keluar
26. Atur Time/Div dan Volt/Div sehingga sinyalnya muncul jelas
27. Atur sesuai (Time/Div 5ms) (Volt/Div 0,2 volt)

Hasil kerja
1. 50Hz
T = panjang gelombang x Time/Div = 3,6 x 2ms

= 3,6 = 2 x 103 = 2000 = 555,5s

2 x 10-3 3,6 3,6

F=1= 1 = 0,0018Hz

T 555,5

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

2. 100Hz
T = 1,6 x 2ms = 1,6 = 2 x 103 = 2000 = 1250s
2 x 10-3 1,6 1,6

F=1= 1 = 0,0008Hz

T 1250

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

3. 200Hz
T = 1 x 2ms = 1 = 2 x 103 = 2000 = 2000s

2 x 10-3 1 1
F=1= 1 = 0,0005Hz
T 2000
Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

4. 300Hz

T = 0,8 x 2ms = 0,8 = 2 x 103 = 2000 = 2500s

2 x 10-3 0,8 0,8

F=1= 1 = 0,0004Hz

T 2500

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

5. 400Hz
T = 0,4 x 2ms = 0,4 = 2 x 103 = 2000 = 800s

2 x 10-3 0,4 0,4

F=1= 1 = 0,00125Hz

T 800

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

6. 500Hz
T = 0,4 x 2ms = 0,4 = 2 x 103 = 2000 = 800s

2 x 10-3 0,4 0,4

F=1= 1 = 0,00125Hz

T 800

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

7. 1KHz
T = 0,6 x 0,5ms = 0,6 = 0,5 x 103 = 500 = 833,3s

0,5 x 10-3 0,6 0,6

F=1= 1 = 0,0012Hz

T 833,3

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

8. 1,5KHz

T = 0,4 x 0,5ms = 0,4 = 0,5 x 103 = 500 = 1250s

0,5 x 10-3 0,4 0,4

F=1 = 1 = 0,0008Hz

T 1250

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

9. 2KHz

T = 0,4 x 0,5ms = 0,4 = 0,5 x 103 = 500 = 1250s

0,5 x 10-3 0,4 0,4

F=1 = 1 = 0,0008Hz

T 1250

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.10. 3KHz

T = 0,4 x 0,5ms = 0,4 = 0,5 x 103 = 500 = 1250s

0,5 x 10-3 0,4 0,4

F=1 = 1 = 0,0008Hz

T 1250

Amplitudo = 2 x 1 = 2vp.p

G. Kesimpulan
Oscilloscope digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang di amati dengan
oscilloscope maka kita dapat mengtahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari
sinyal. Dengan sedikit penyetalan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal
masukan dan sinyal keluaran

Anda mungkin juga menyukai