Oleh:
13 21 018
Fakultas Hukum
Makassar
2014
ANALISIS PUTUSAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM
Oleh :
Konsultan I Konsultan II
Tanggal : Tanggal
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
F. Sistematika Penulisan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
yang berintikan kebenaran dan keadilan. Dalam hal ini kepastian, ketertiban dan
perlindungan hukum menuntut, antara lain bahwa lalu lintas hukum dalam
jelas hak dan kewajiban seseorang sebagai subjek hukum dalam masyarakat.
yang berwujud suatu ketetapan. Namun dalam kenyataannya sering terjadi bahwa
hukum atau merugikan kepentingan warga negara atau badan hukum perdata,
[1] Salah satu usaha pemerintah untuk menjamin perlindungan keadilan bagi
anggota masyarakat ialah dengan cara diwujudkan Peradilan Tata Usaha Negara
Negara ini dimaksudkan bukan hanya untuk perlindungan serta kepastian hukum
bagi anggota masyarakat, tetapi untuk kepentingan administrasi negara agar
[2]Kemudian salah satu bidang yang mengatur tata kehidupan warga negara yang
juga tunduk pada hukum adalah bidang Pertanahan/Agraria. Pasal 33 ayat (3)
satu peraturan yang harus dipatuhi. Salan satu tujuan pembentukan UUPA adalah
atas tanah bagi seluruh rakyat, yakni melalui kegiatan pendaftaran tanah untuk
1. Pemilikan atau penguasaan tanah yang tidak seimbang dan tidak merata;
(hak ulayat);
pembebasan tanah.[4]
masa lalu dapat diselesaikan melalui suatu komisi atau badan peradilan khusus
atau dengan kata lain dilakukan penegakan hukum (law enforcement) secara
(gerechtigheid).[5]
kepada objek sengketa tanah, hal ini berkaitan dengan kewenangan untuk
sengketa yang berada dalam hukum publik, yaitu sengketa yang timbul akibat
perbuatan pemerintah dalam hukum publik yang bersifat ekstern yang bersegi satu
dan bersifat konkrit, individual dan final yang tertuang dalam suatu keputusan
Pejabat Tata Usaha Negara.[6] Pada dasarnya kewenangan Peradilan Tata Usaha
sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha
negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
usaha negara, baik dipusat maupun di daerah sebagai akibat dikeluarkannya suatu
keputusan tata usaha negara. Untuk menilai dan menentukan apakah suatu
ketetapan yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat administrasi itu bertentangan
surat keputusan pemberian hak atas tanah atau sertifikat hak atas tanah atau
dilihat secara normatif maka sengketa pertanahan yang memiliki aspek hukum
tata usaha negara dan aspek hukum perdata dapat diselesaikan secara dualistis
oleh dua peradilan, hal ini disebabkan karena sengketa pertanahan dipandang
titik singgung kewenangan mengadili antara Peradilan Tata Usaha Negara dan
gugatan penggugat tidak dapat diterima atau ditolak dimana dalam pertimbangan
yang berselisih khususnya bagi pihak yang menggugat sengketa tanah tersebut,
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
bahwa sengketa tanah yang masuk tahun 2006 berjumlah 24 (dua puluh empat)
perkara, tahun 2007 berjumlah 42 (empat puluh dua) perkara, tahun 2008
berjumlah 40 (empat puluh) perkara, dan sampai pada bulan maret berjumlah 14
Dari sejumlah keputusan yang dikeluarkan oleh Pejabat Tata Usaha Negara ada
pemerintah merasa mempunyai kedudukan yang lebih kuat terhadap rakyat yang
suatu ketetapan yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat administrasi itu
bertentangan dengan hukum atau tidak diperlukan suatu badan yang dapat
administrasi itu batal atau tidak sah dan bagi gugatan yang terbukti tidak berdasar
masyarakat pencari keadilan. Masih adanya putusan Peradilan Tata Usaha Negara
yang tidak dipatuhi Pejabat TUN merupakan salah satu hal yang menyebabkan
Negara dan sebagai alasan utama penyebab dari timbulnya kerugian dimasyarakat.
pihak masyarakat, merupakan dasar sengketa antara pejabat dengan rakyat. Untuk
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah di ubah menjadi
Agama, Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara. Oleh karena itu
Hal inilah yang menjadi latar belakang bagi Penulis untuk melakukan penelitian
88/G/2012/PTUN-JKT).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka
permasalahan yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Peradilan Tata Usaha Negara menurut asas peradilan yang dianut di Indonesia ?
Nomor: 88/G/2012/PTUN-JKT?
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Sebagai kajian hukum dan pedoman bagi pemerintah, lembaga peradilan dan
BAB II
Metode Penelitian
A. Spesifikasi Penelitian
Usaha Negara, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya. Penelitian yang
suatu pemerian, suatu analisis atau klasifikasi tanpa secara langsung bertujuan
B. Sumber Data
Adapun sumber data yang dipergunakan untuk mendukung penelitian ini adalah
Soerjono Soekanto meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tertier. Sehingga Penulisan ini menitik beratkan pada penelitian
bahan pustaka atau yang dalam metode penelitian dikenal sebagai data sekunder,
Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dan Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara.
Bahan-bahan yang ada kaitannya dengan bahan hukum primer, berupa literatur
bahan bacaan berupa buku, artikel, dan kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum
Bahan diambil dari majalah, surat kabar untuk penunjang informasi dalam
penelitian.
undangan yang terkait dan relevan dengan dengan penulisan tesis ini.
bacaan lainnya seperti majalah, surat kabar, bulletin yang menunjang dan
dan hal-hal yang relevan dan menunjang terhadap kualitas dan kesempurnaan tesis
E. Analisis Data
Analisis data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian dalam
rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti, sebelum analisis data
secara kualitatif dan ditafsirkan secara logis dan sistematis, terhadap asas-asas
metode berpikir deduktif dan induktif. Maksudnya kaidah-kaidah yang benar dan
tepat diterapkan menyelesaikan suatu permasalahan dari kasus ke kasus yang akan
membantu.
F. Sistematika Penulisan
Sebagaimana halnya setiap karya tulis dimana antara satu bab dengan yang
Bab I PENDAHULUAN
penulisannya.
Bab ini berisi teori dan kerangka berpikir yang berkaitan dengan masalah pokok
BERBAGAI ASPEK
pendapat, peran organisasi masyarakat dalam aspek sosial budaya, peran ormas
masyarakat, Peran Ormas ditinjau dari Aspek Yuridis (Konstitusi dan Peraturan
1985
88/G/2012/PTUN-JKT
Dalam bab ini penulis membahas kasus Posisi, dasar pertimbangan hakim dalam
Bab ini merupakan bab terakhir dalam pembahasan penulis yang berisikan
Bab III
TINJAUAN PUSTAKA
ketatanegaraan
Daftar Pustaka
[1] Supandi, Karakteristik dan Asas-asas Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
Negara serta perbedaannya dengan Hukum Acara Perdata, Makalah, (Jakarta :
LPP-HAN, 2004), hal. 2.