Anda di halaman 1dari 25

KONSEP TEORI CANCER COLON

1. Definisi
Menurut National Cancer Institute(2009), kanker adalah suatu istilah untuk
penyakit di mana sel-sel membelah secara abnormal tanpa kontrol dan dapat
menyerang jaringan di sekitarnya. Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari
masa abnormal/ neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari kolon.
2. Etiologi
Penyebab kanker kolon dan rectal tidak diketahui secara pasti, tetapi factor
resiko tinggi telah teridentifikasi, termasuk usia lebih dari 40 tahun, darah dalam
feses, riwayat polip rectal atau polip colon, adanya polip adematosa atau adenoma
villus, riwayat kanker kolon atau polip dalam keluarga (100%), riwayat penyakit usus
inflamasi kronis/colitis ulceratif selama 20 th (50%), diet tinggi lemak, protein,
daging dan rendah serat (Smeltzer & Bare, 2002). Kanker ini mungkin juga
berhubungan dengan residu rendah, diet tinggi lemak dan makanan yang asupan buah
dan sayurnya tidak adekuat (Black & Hawks, 2014). Dua jenis kanker kolorektal
herediter disebabkan oleh mutasi genetik. Orang dengan HNPCC (hereditary
nonpolyposis colorectal cancer) menunjukan predisposisi kanker kanker kolon 90%
dengan onset tipikal pada usia 40n (Black & Hawks, 2014).
3. Patofisiologi
Umumnya tumor kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari
polip adenoma. Insidensi tumor dari kolon kanan meningkat, meskipun umumnya
masih terjadi di rektum dan kolon sigmoid. Polip tumbuh dengan lambat, sebagian
besar tumbuh dalam waktu 5-10 tahun atau lebih untuk menjadi ganas. Ketika polip
membesar, polip membesar di dalam lumen dan mulai menginvasi dinding usus.
Tumor di usus kanan cenderung menjadi tebal dan besar, serta menyebabkan nekrosis
dan ulkus. Sedangkat tumor pada usus kiri bermula sebagai massa kecil yang
menyebabkan ulkus pada suplai darah (Black & Hawks, 2014).
Pada saat timbul gejala, penyakit mungkin sudah menyebar kedalam lapisan
lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang berdekatan. Kanker kolorektal
menyebar dengan perluasan langsung ke sekeliling permukaan usus, submukosa, dan
dinding luar usus. Struktur yang berdekatan, seperti hepar, kurvatura mayor lambung,
duodenum, usus halus, pankreas, limpa, saluran genitourinary, dan dinding abdominal
juga dapat dikenai oleh perluasan. Metastasis ke kelenjar getah bening regional sering
berasal dari penyebaran tumor. Tanda ini tidak selalu terjadi, bisa saja kelenjar yang
jauh sudah dikenai namun kelenjar regional masih normal. Sel-sel kanker dari tumor
primer dapat juga menyebar melalui sistem limpatik atau sistem sirkulasi ke area
sekunder seperti hepar, paru-paru, otak, tulang, dan ginjal. Penyemaian dari tumor
ke area lain dari rongga peritoneal dapat terjadi bila tumor meluas melalui serosa atau
selama pemotongan pembedahan (Black & Hawks, 2014).
Polip adenoma

Polip maligna

Menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas kedalam struktur sekitarnya

Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain
Penyebaran kanker kolon dapat melalui 3 cara, yaitu penyebaran secara langsung ke
organ terdekat, melalui sistem limpatikus dan hematogen, serta melalui implantasi sel
ke daerah peritoneal. Karsinoma kolon dan rektum mulai berkembang pada mukosa
dan bertumbuh sambil menembus dinding dan meluas secara sirkuler ke arah oral dan
aboral. Penyebaran perkontinuitatum menembus jaringan sekitar atau organ
sekitarnya misalnya ureter, buli-buli, uterus, vagina atau prostat. Penyebaran limfogen
terjadi ke kelenjar parailiaka, mesenterium dan paraaorta. Penyebaran hematogen
terutama ke hati. Penyebaran peritoneal mengakibatkan peritonitis karsinomatosa
dengan atau tanpa asites.
Sebagian besar tumor maligna (minimal 50%) terjadi pada area rektal dan 2030 %
terjadi di sigmoid dan kolon desending (Black dan Jacob, 1997). Kanker kolorektal
terutama adenocarcinoma (muncul dari lapisan epitel usus) sebanyak 95%. Tumor
pada kolon asenden lebih banyak ditemukan daripada pada transversum (dua kali
lebih banyak). Tumor bowel maligna menyebar dengan cara (Black & Hawks, 2014):
a. Menyebar secara langsung pada daerah disekitar tumor secara langsung misalnya
ke abdomen dari kolon transversum. Penyebaran secara langsung juga dapat
mengenai bladder, ureter dan organ reproduksi.
b. Melalui saluran limfa dan hematogen biasanya ke hati, juga bisa mengenai paru-
paru, ginjal dan tulang.
c. Tertanam ke rongga abdomen
4. Komplikasi
Komplikasi pada pasien dengan kanker kolon yaitu:
a. Pertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial atau lengkap.
b. Metastase ke organ sekitar, melalui hematogen, limfogen dan penyebaran
langsung.
c. Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon
yang menyebabkan hemorragi.
d. Perforasi usus dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.
e. Peritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok.
f. Pembentukan abses
Pembentukan fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor menyerang
pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan. Tumor tumbuh
kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus besar dan pada
akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi perut dan mungkin
menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus, urinary bladder,dan ureter
) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh kanker.
5. Penatalaksanaan
A. Medis
a. tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak
menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter bedah biasanya
juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang mengelilingi sekitar
kanker
b. Penyinaran (Radioterapi)Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel
berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak
daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara alin sel
kanker, sel kulit, sel dinding lambung & usus, sel darah.Kerusakan sel tubuh
menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu makan.
c. kemotherapy Chemotherapy memakai obat antikanker yang kuat , dapat masuk
ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah
menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di injeksi atau
dimakan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena digabungkan akan
memberikan efek yang lebih bagus (FKUI, 2001 : 211).
B. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Dukungan adaptasi dan kemandirian.
b. Meningkatkan kenyamanan.
c. Mempertahankan fungsi fisiologis optimal.
d. Mencegah komplikasi.
e. Memberikan informasi tentang proses/ kondisi penyakit, prognosis, dan kebutuhan
pengobatan
6. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Tahap pengkajian keperawatan pada klien dengan Ca Colorektal sama seperti
kasus keperawatan lainnya :
a. Identitas klien:
Terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat,
diagnose medis, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian.
b. Riwayat kesehatan klien :
Alasan masuk perawatan : Menggambarkan tentang hal-hal yang menjadikan
pasien dibawa ke rumah sakit dan dirawat.
Keluhan utama: Keluhan utama ini diambil dari data subjektif atau objektif
yang paling menonjol yang dialami oleh klien.
c. Riwayat kesehatan sekarang:
Pengembangan dari keluhan utama dan data yang menyertai menggunakan
pendekatan PQRST, yaitu paliatif, qualitas, region, severity, dan time.
d. Riwayat kesehatan masa lalu
Pada kesehatan masa lalu ini dikaji tentang factor resiko penyebab masalah
kesehatan sekarang serta jenis penyakit dan kesehatan masalah lalu. Pada klien
post operasi Ca Colorektal perlu dikaji mengenai riwayat penyakit saluran
pencernaan seperti : ( ) dan riwayat pembedahan sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga ini dikaji tentang penyakit yang menular atau
penyakit menurun yang ada dalam keluarga.
f. Pola fungsional Gordon:
1) Persepsi dan penanganan kesehatan
Gambaran umum kesehatan saat ini
Alasan kunjungan dan harapan
Gambaran terhadap sakit, penyebabnya dan penanganan yang
dilakukan
Kepatuhan terhadap pengobatan
Pencegahan/ tindakan dalam menjaga kesehatan
Penggunaan obat resep dan warung
Penggunaan produk/ zat dalam kehidupan sehari-hari
Penggunaan alat keamanan di rumah dan factor resiko timbulnya
penyakit
Gambaran kesehatan keluarga
2) Nutrisi dan metabolic:
Gambaran komposisi makanan
Tipe dan intake cairan
Kondisi nafsu makan, kesulitan dan keluhan yang mempengaruhi nafsu
makan
Penggunaan obat diet
Makanan kesukaan, pantangan, dan alergi
Penggunaan suplemen makanan
Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bulan
Perubahan pada kulit
Proses penyembuhan luka
Factor resiko terkait ulcer kulit
3) Eliminasi
Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin
Apakah ada masalah dalam proses miksi, penggunaan alat bantu untuk
miksi
Gambaran pola defekasi, karakteristik
Penggunaan alat bantu
Bau badan, keringat berlebihan, lesi, dan pruitus
4) Aktivitas dan latihan
Gambaran tingkat aktivitas, kegiatan sehari-hari, dan olahraga
Aktivitas saat senggang/ waktu luang
Apakah ada kesulitan dalam bernafas, lemah,batuk, nyeri dada,
palpasi, nyeri pada tungkai
Gambaran dalam pemenuhan ADL
-level fungsional (0-IV)
-kekuatan otot (1-5)
5) Tidur dan istirahat
Berapa lama tidur dimalam hari
Jam berapa tidur-bangun
Apakah ada kebiasaan sebelum tidur
Apakah mengalami kesulitan dalam tidur
6) Kognitif-persepsi
Kemampuan menulis dan membaca
Kemampuan berbahasa
Kesulitan dalam mendengar
Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
Bagaimana visus
Apakah ada keluhan pusing, bagaimana gambaran
Apakah mengalani sensitivitas terhadap dingin, panas, nyeri
Apakah merasa nyeri
7) Persepsi diri-konsep diri
Bagaiman gambaran diri klien
Apakah ada kejadian yang mengubah gambaran diri klien
Apa yang membebani pikiran
Apakah sering merasa marah, cemas, depresi,takut
8) Peran- hubungan
Gambaran pengaturan kehidupan
Apakah mempunyai orang dekat? bagaimana kualitas hubungannya?
Perbedaan peran dalam keluarga, apakah ada saling keterkaitan?
Bagaimana dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian konflik
Keadaan keuangan
Apakah mempunyai kegiatan social?
9) Seksualitas dan reproduksi
Apakah kehidupan seksual aktif?
Apakah menggunakan alat bantu?
Apakah mengalami kesulitan / perubahan dalam memenuhi kebutuhan
seks
Khusus wanita: gambaran pola haid, usia menarche/ menopause,
riwayat kehamilan, masalah terkait dengan haid
10) Koping toleransi stress
Apakah selalu mendapatkan apa yang diinginkan
Apakah ada tujuan, cita-cita, rencana dimasa yang akan dating
11) Nilai dan kepercayaan
Apakah nilai atau kepercayaan pribadi yang ikut berpengaruh
Apakah agama merupakan hal penting dalam hidup
g. Pemeriksaan fisik
Abdomen
Auskultasi bising usus
Palpasi abdomen untuk area nyeri tekan, distensi, dan masa padat
Inspeksi specimen terhadap karakter dan adanya darah.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Pre-Opratif
1) Nyeri kronik b.d proses penyakit
2) Ansietas bd strees,perubahan status kesehatan,ancaman kematian
3) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual,muntah dan
anorexia
Diagnosa Post-Opratif
1) Resiko infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, dan prosedur invasive
2) kerusakan integritas kulit bd insisi bedah,pemasangan stoma dan kontaminasi
fekal terhadap kulit periostoma
3) Gangguan citra tubuh b.d pemasangan stoma
C. Intervensi
Intervensi Pre - Operatif
NANDA NOC NIC
1. Nyeri kronika. Kontrol Nyeri a. Manajemen nyeri
berhubungandengan Definisi : Tindakan pribadi Definisi : Penanggulangan nyeri
proses penyakit untuk mengontrol nyeri. atau penurunan nyeri sampai
Definisi: Pengalaman Indikator: tingkat kenyamanan yang dapat
emosional dan sensori -Mengenali faktor penyebab diterima oleh pasien.
yang tidak -Mengenali onset (lamanya Aktivitas :
menyenangkan yang sakit) - Lakukan pengkajian nyeri secara
muncul dari kerusakan -Menggunakan metode komprehensif termasuk lokasi
jaringan secara aktual pencegahan karakteristik, durasi, frekuensi,
dan potensial atau -Menggunakan metode kualitas, dan factor presipitas
menunjukkan adanya nonanalgetik untuk
- Observasi reaksi non verbal dari
kerusakan mengurangi nyeri ketidaknyamanan
-Menggunakan analgetik
- Gunakan teknik komunikasi
Do : pasien tampak sesuai kebutuhan terapeutik untuk mengetahui
meringis karena nyeri -Mencari bantuan tenaga pengalaman nyeri pasien
perutnya. kesehatan - Kaji budaya yang mempengaruhi
Nadi :110 x/mnt -Melaporkan gejala pada respion nyeri
anorexia tenaga kesehatan - Determinasi akibat nyeri terhadap
-Menggunakan sumber- kualitas hidup
sumber yang tersedia - Bantu pasien dan keluarga untuk
Ds: pasien mengatakan -Mengenali gejala-gejala mencari dan menemukan dukungan
nyeri hebat di perut nyeri - Control ruangan yang dapat
bahkan ke punggungnya. -Mencatat pengalaman nyeri mempengaruhi nyeri
Pasien mengatakan tidak sebelumnya - Kurangi factor presipitasi nyeri
bisa tidur karena nyeri -Melaporkan nyeri sudah
- Pilih dan lakukan penanganan
yang dirasakannya terkontrol nyeri
- Ajarkan pasien untuk memonitor
nyeri
b. Tingkat nyeri - Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Defenisi : Seberapa besar menentukan intervensi
seseorang melaporan dan
- Berikan analgetik untuk
mendemontrasian nyeri mengurangi nyeri
indikator: - Evaluasi keefektifan control nyeri
-melaporkan adanya nyeri - Tingkatkan istirahat
-luas bagian tubuh yang
- Kolaborasikan dengan dokter jika
terpengaruh ada keluhan dan tindakan nyeri
-frekuensi nyeri tidak berhasil
-panjangnya episode nyeri b.Pemberian analgetic
-pernyataan nyeri Defenisi: menggunakan agen
-ekspresi nyeri pada wajah farmakologi untuk mengurangi
-posisi tubuh protektif nyeri.
Aktifitas:
- Menentukan lokasi, karakteristik,
mutu, dan intensitas nyeri sebelum
mengobati pasien
- Periksa order/pesanan medis untuk
obat, dosis, dan frekuensi yang
ditentukan analgesic
- Cek riwayat alergi obat
- Tentukan analgesic yang cocok,
rute pemberian dan dosis optimal.
- Utamakan pemberian secara IV
dibanding IM sebagai lokasi
penyuntikan, jika mungkin
- Monitor TTV sebelum dan sesudah
pemberian obat narkotik dengan
dosis pertama atau jika ada catatan
luar biasa.
- Cek pemberian analgesic selama
24 jam untuk mencegah terjadinya
puncak nyeri tanpa rasa sakit,
terutama dengan nyeri yang
menjengkelkan
- Mengevaluasi efektivitas analgesic
pada interval tertentu, terutama
setelah dosis awal, pengamatan
juga diakukan melihat adanya tanda
dan gejala buruk atau tidak
menguntungkan ( berhubungan
dengan pernapasan, depresi, mual
muntah, mulut kering dan
konstipasi)
- Dokumentasikan respon pasien
tentang analgesic, catat efek yang
merugikan

Pengurangan Kecemasan
Definisi:Meminimalkan
kekhawatiran,ketakutan,firasat, atau
kegelisahanyang berkaitan
Ansietas bd Tingkat cemas dengansumberyang tidak
strees,perubahan status Definisi: keparahan teridentifikasibahayayang
kesehatan,ancaman diwujudkan ketegangan diantisipasi.
kematian ketakutan atau kegelisahan
Definisi: perasaan tidak yang timbul dari sumber yang Aktivitas:
enak atau ketakutan tidak dapat diidentifikasikan -menggunakanpendekatan
disertai dengan respon yangtenangmeyakinkan
otonom (sumber sering Indikator: -menyatakanharapanuntuk
tidak spesifik atau tidak - tidak ada kegelisahan perilakupasien
diketahui individu), - tidak ada penderitaan -menjelaskan
perasaan ketakutan yang - serangan panik semuaprosedur,termasuksensasidip
disebabkan oleh -Masalah kebiasaan erkirakan akan dialamiselama
antisipasi bahaya. Ini prosedur
adalah sinyal peringatan b. Coping -Tinggal denganpasienuntuk -
yang memperingatkan Definisi:Tindakan mempromosikankeselamatan
bahaya yang akan datang pribadiuntuk danmengurangi rasa taku
dan memungkinkan mengelolastessor pada -menyediakanobjek
individu untuk individu yangmelambangkanperasaan aman
mengambil langkah -mendengarkan dgn perhatian
untuk menangani dengan Indikator: -mendorongkeluargauntuk tinggal
mengobati. - denganpasien
- DO : pasien tampak Mengidentifikasipolakopinge
gelisah, ini terlihat dari fektif b.Terapirelaksasi
raut wajah pasien -Mengindentifikasi pola Definisi: menggunakanteknik
- Klien terlihat sangat koping tidak efektif untukmendorong
kuatir dapat dilihat -laporanpenurunanstres danmendapatkanrelaksasiuntuk
dengan sering nya klien -menyesuaikan tujuanpenurunantanda-tandayang
bertanya tentang operasi denganperubahan hidup tidak diinginkandan gejalaseperti
yang akan dilakukannya nyeri,ketegangan otot ataucemas.
DS : Pasien mengatakan
kalau ia sangat cemas Aktivitas:
sekali, karena takut - menjelaskanalasan untukrelaksasi
operasinya akan gagal danmanfaat,batas,dan
jenisrelaksasiyang tersedia
(misalnya musik, meditasi,
pernapasan berirama, relaksasi
rahang,dan relaksasiotot progresif.
- menentukan
apakahintervensirelaksasidi masa
lalutelah berguna.
- mempertimbangkankesediaan
individuuntuk
berpartisipasi,kemampuan untuk
berpartisipasi,
preferensi,pengalaman masa lalu,
kontraindikasi,
sebelummemilihstrategirelaksasikh
usus.
- memberikanpenjelasan
tentangpilihanintervensirelaksasi.
- mengajakpasien untukbersantai dan
membiarkansensasiterjadi.
- menggunakan nada suara dengan
kecepatan yang lambat, ritmis kata.
- menunjukkan dan mempraktekkan
teknik relaksasi dengan pasien
h.mengantisipasi kebutuhan untuk
penggunaan relaksasi
- menganjurkanseringmengulang
ataumempraktekkanlatihan yang
dipiliih
-
mengembangkanrekamanteknikrela
ksasibagiindividu untuk digunakan,
yang sesuai
- mengevaluasi
danmendokumentasikanrespon
terhadap terapirelaksasi

3 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari a. Gangguan Managemen Makan
kebutuhan tubuh b.d - Menetapkan jumlah berat badan
mual,muntah dan harian yang diinginkan
anorexia - Berdiskusi dengan ahli gizi untuk
DO : menentukan asupan kalori harian
- Klien tampak lesu dan yang diperlukan untuk mencapai
lemah dan / atau mempertahankan target
- Muntah (+) berat
- Mual (+) a. Status nutrisi - Ajarkan dan memperkuat konsep
- Porsi makan tidak habis, Indikator : gizi yang baik dengan pasien (dan
hanya porsi , 2 x Intake nutrisi terpenuhi lain-lain yang signifikan, yang
makan Intake makanan dan cairan sesuai)
- Konjunctiva anemis terpenuhi sesuai keb. tubuh - Dorong pasien untuk
Energi dalam batas normal mendiskusikan dengan ahli diet
DS : Massa Tubuh dalam batas preferensi makanan
- Klien mengeluh lemah normal - Kembangkan hubungan yang
- Klien mengeluh tidak Berat Tubuh kembali normal mendukung dengan pasien
nafsu makan - Memonitor intake dan output
- Klien mengeluh mualb. Pemasukan nutrisi cairan, yang sesuai
dan muntah Indikator : - memantau asupan kalori makanan
sehari-hari
Pemasukan kalori
- mendorong pasien asupan makanan
Pemasukan protein
pemantauan diri atau harian dan
Pemasukan lemak
berat badan / pemeliharaan, jika
Pemasukan karbohidrat
diperlukan
Pemasukan vitamin
- membangun harapan untuk
Pemasukan mineral
perilaku makan yang tepat, asupan
Pemasukan ion
makanan / cairan, dan jumlah
Pemasukan kalsium aktivitas fisik
b. Management Cairan
c. Kontrol berat badan - Timbang tren harian dan pantau
Indikator : - Menjaga asupan akurat dan
Menyeimbangkan latihan merekam output
dengan intake kalori - Masukkan kateter urin, jika sesuai
Memilih nutrisi makanan dan - Status hidrasi memantau (misalnya,
snack membran mukosa lembab,
Menggunakan seplemen kecukupan pulsa, dan tekanan
nutrisi jika perlu darah ortostatik), yang sesuai
Mempertahankan pola - Memantau hasil laboratorium yang
makan yang dianjurkan relevan dengan retensi cairan
Mempertahankan (misalnya, peningkatan berat jenis,
keseimbangan cairan peningkatan BUN, penurunan
hematokrit, dan tingkat osmolalitas
d. Status nutrisi urin meningkat)
Indikator : a. Management Nutrisi
- Intake nutrisi terpenuhi - menanyakan apakah memiliki
- Intake makanan dan cairan alergi makanan
terpenuhi sesuai keb. tubuh - memastikan pasien preferensi
- Energi dalam batas normal pangan
- Massa Tubuh dalam batas - menentukan-bekerja sama dengan
normal ahli gizi, sesuai-jumlah kalori dan
- Berat Tubuh kembali normal jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
e. Pemasukan nutrisi - mendorong asupan kalori yang
Indikator : sesuai untuk tipe tubuh dan gaya
- Pemasukan kalori hidup
- Pemasukan protein
- Pemasukan lemak
- Pemasukan karbohidrat
- Pemasukan vitamin
- Pemasukan mineral
- Pemasukan ion
- Pemasukan kalsium

f. Kontrol berat badan


Indikator :
- Menyeimbangkan latihan
dengan intake kalori
- Memilih nutrisi makanan dan
snack
- Menggunakan seplemen
nutrisi jika perlu
- Mempertahankan pola makan
yang dianjurkan
- Mempertahankan
keseimbangan cairan
Intervensi Post - Operatif
NANDA NOC NIC
1. Resiko a.
infeksi b.d Pengetahuan :Kontrol
a. Pengontrolan infeksi
jaringan trauma, infeksi Definisi: meminimalkan
kulit rusak, dan Definisi : meminimalisir/ mendapatkan infeksi dan
prosedur invasif mengurangi perpindahan transmisi agen infeksi.
Definisi : peningkatan agen-agen penyebab infeksi
resiko masuknya (bakteri, mikroba dan lain- Aktivitas :
orgaanisme patogen. lain) - Ciptakan lingkungan ( alat-alat,
DO : Indikator: berbeden dan lainnya) yang
- Klien memperoleh
- Mendeskripsikan tanda- nyaman dan bersih terutama
tindakan Infasif. tanda dan gejala setelah digunakan oleh pasien
- Kerusakan jaringan
- Mendeskripsikan tampilan - Gunakan alat-alat yang baru dan
karena luka operasi prosedur-prosedur berbeda setiap akan melakukan
- Mendeskripsikan tindakan keperawatan ke pasien
DS: pengontrolan prosedur- - Tempatkan pasien yang harus
- Klien mengeluh nyeri prosedur diisolasi yang sesuai dengan
pada daerah sekitar
- Mendeskripsikan aktivitas- kondisi pasien
operasi. aktivitas meningkatkan - Batasi jumlah pengunjung sesuai
- Klien mengatakan daya tahan terhadap infeksi kondisi pasien
lukanya sulit
- Mendeskripsikan cara - Instruksikan kepada pengunjung
mengering pengobatan untuk diagnosa untuk selalu mencuci tanagn
- Mendeskripsikan tingkat sebelum dan sesudah memasuki
keberhasilan diagnose ruangan pasien
infeksi - Gunakan sabun antimikroba
b. Kontrol resiko untuk proses cuci tangan
Indikator: - Cuci tangan sebelum dan
- Mengetahui resiko sesudah melakukan tindakan
- Memperhatikan factor kepada pasien
resiko lingkungan - Gunakan selalu handscoon
- Perhatikan factor resiko sebagai salah satu ketentuan
perilaku individu kewaspadaan universal
- Kembangkan strategi - Gunakan baju yang bersih atau
pengawasan factor resiko gown ketika menangani pasien
yang efektif infeksi
- Tentukan strategi kontrol - Gunakan sarung tangan yan g
resiko yang dibutuhkan steril, jika memungkinkan
- Menjalankan strategi - Jaga dan lindungai area atau
- Mengikuti strategi yang ruangan yang diindikasikan dan
dipilih digunakan untuk tindakan
- Mengubah gaya hidup invasive, operasi dan gawat
untuk mengurangi resiko darurat
b. Proteksi infeksi
Defenisi : menghindari dan
mendeteksi secara dini adanya
resiko infeksi pada pasien.
Aktivitas :
- Monitor tanda-tanda dan gejala
sistemik dan local dari infeksi.
- Monitor daerah yang mudah
terinfeksi.
- Monitor jumlah granulosit,
WBC, dan perbedaan nilai.
- Ikuti kewaspadaan neutropenic.
- Batasi pengunjung.
- Pertahankan teknik asepsis
untuk pasien yang berisiko.
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa yang memerah, panas,
atau kering.
- Inspeksi kondisi dari luka
operasi
- Tingkatkan intake nutrisi yang
cukup.
- Anjurkan intake cairan.
- Anjurkan istirahat.
- Monitor perubahan tingkat
energi / malaise.
- Anjurkan peningkatan mobilitas
dan latihan.
- Beri agen imun.
- Instruksi pasien untuk
mendapatkan antibiotik sesuai
resep.
- Ajari pasien dan keluarga
tentang tanda dan gejala dari
infeksi dan kapan mereka dapat
melaporkan untuk mendapatkan
perawatan kesehatan.
- Ajari pasien dan anggota
keluarga bagaimana
menghindari infeksi.
- Berikan ruangan privasi jika
dibutuhkan.
- Laporkan kemungkinan adanya
infeksi dalam upaya
pengendalian infeksi.
- Laporka kebiasaan positif dalam
mengendalikan infeksi.

c. Perawatan luka
Definisi : Pencegahan
komplikasi pada luka dan
mengajarkan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian yang
longgar
- Jaga kulit agar tetap bersih dan
kering
- Mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali
- Monitor kulit akan adanya
kemerahan
- Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
- Monitor status nutrisi pasien
- Memandikan pasien dengan
sabun dan air hangat
- Kaji lingkungan dan peralatan
yang menyebabkan tekanan
- Observasi luka : lokasi, dimensi,
kedalaman luka,
karakteristik,warna cairan,
granulasi, jaringan nekrotik,
tanda-tanda infeksi lokal,
formasi traktus
- Ajarkan pada keluarga tentang
luka dan perawatan luka
- Kolaborasi ahli gizi pemberian
diet TKTP, vitamin
- Lakukan tehnik perawatan luka
dengan steril
- Berikan posisi yang mengurangi
tekanan pada luka
2.kerusakan a. Penyembuhan luka a. Perawatan luka
integritas kulit bd Indikator: - Bersihkan luka dan pasang
insisi - Pengamatan luka perban
bedah,pemasangan - Pengeluaran nanah - Pantau karakteristik luka
stoma dan - Pengeluaran racun pada - Bersihkan luka dengan cairan
kontaminasi fekal luka Nacl atau antibiotik
terhadap kulit - Mengatasi eritema disekitar - Berikan perawatan didaerah
periostoma kulit insisi
Defenisi :kerusakan - Mengatasi peningkatan - Jaga kesterilan ketika
membran suhu kulit melakukan perawatan luka
mukosa,corneal,jaring - Mengatasi bau busuk pada - Ganti balutan sesuai jumlah
an pembungkus atau luka dainase
jaringan subkutan. - M Engatasi kulit yang - Bandingkan dengan teratur dan
mengelupas catat banyaknya perubahan pada
DO: adanya bekas
b. Perawatan ostomy luka.
jahitan pada kulit - Menjelaskan fungsi ostomy - Ajarkan pasien dan keluarga
Adanya kemerahan - Menjelaskan tujuan ostomy tentang bagaimana tanda dan
didekitar luka - Tindakan yang tepat pada gejala infeksi pada luka
DS:klien mengatakan alat stoma - Catat lokasi,ukuran dan bentuk
daerah disekitar luka - Memelihara perawatan luka
masih berair dan nyeri kulit di sekitar ostomy b. Perawatan ostomy
Klien mengeluh - Menggunakan teknik irigasi - Ajarkan pasien dan keluarga
daerah di sekitar luka yang benar dala penggunaan peralatan dan
terasa hangat dan - Memantau untuk perawatan ostomy
kemerahan komplikasi yang - Ajarkan pasien dan keluarga
berhubungan dengan stoma dalam melakukan demonstrasi
- Memantau jumlah penggunaan ostomy
konsistensi untuk stoma - Bantu pasien melengkapi
peralatan yang dibutuhkan
- Berikan posisi yang tepat pada
peralatan ostomi sesuai
kebutuhan klien
- Monitor penyembuhan luka
- Monitor komplikasi post
operatif
- Monitor penyembuhan stoma
- Tukar atau kosongkan kantiung
ostomy dengan tepat
- Periksa perawatan pasien
terhadap ostomi
- Monitor pola eliminasi
- Ajarkan pasien dalam
mengidentifikasi faktor yang
mempengaruhi eliminasi.
b. pengawasan kulit
- Inspeksi kulit dari kemerahan
sensasi hangat atau pengeringan
- Observasi keparahan
warna,sensasi,panas,pembengka
kandan berdenyut,tekstur
- Inspeksi kondisi insisi bedah
dengan tepat
- Gunakan peralatan dalam
pengkajian untuk
mengidentifikasi kerusakan pada
kulit
- Monitor warna dan tempeatur
kulit
- Monitor kulit dan membran
mukus pada area perubahan
warna,memar dan kerusakan
- Monitor klit terhadap ruam dan
luka
- Monitor kulit terhadap
kekeringan dan kelembaban
- Monitor infeksi
a. Citra Tubuh - Melatih dan mengajarkan
Defenisi: Persepsi positif anggota keluarga tentang gejala
terhadap penampilan dan dan tanda kerusakan kulit
2. Gangguan citra fungsi pribadi tubuh a. Perbaikan Citra Tubuh
tubuh b.dIndicator: Defenisi : Peningkatan persepsi
pemasangan stoma - Mengenal diri secara sadar dan ketidaksadaran dan
Defenisi : mendalam sikap ke depan terhadap
Kebingungan tentang - Kesesuaian antara keadaan tubuhnya
gambaran mental fisik tubuh yang sebenarnya dan Aktivitas:
pribadi tubuh yang ideal - Menentukan dugaan citra tubuh
DS : - Menggambarkan bagian pasien, sesuai dengan
-Klien mengatakan tubuh yang dipengaruhi perkembangannya
merasa kurang - Kepuasan terhadap - Membantu pasien untuk
percaya penampilan tubuh mendiskusikan perubahan yang
diri dengan keadaanya - Kepuasan terhadap fungsi terjadi akibat penyakit dan
yang sekarang apalagi tubuh pembedahan
dengan terpasang nya - Penyesuaian terhadap - Membantu pasien memelihara
stoma perubahan penampilan fisik perubahan tubuh
- Kilen - Penyesuaian terhadap - Membantu pasien untuk
mengatakan malu dan perubahan fungsi tubuh membedakan penampilan fisik
tidak nyaman dengan - Penyesuaian terhadap dari perasaan yang beharga
keadaannya perubahan status kesehatan - Membantu pasien untuk
b. Harga diri menentukan akibat dari persepsi
DO: Defenisi : kemampuan yang sama penampilan tubuh.
-Klien telah menjalani untuk membedakan pribadi - Monitoring pandangan diri
operasi dan dibentuk awal dan akhir dan secara berkala
adanya stoma dan mengkarakteristikkannya - Montoring pernyataan tentang
telihat risih dengan Indikator: persepsi identitas diri
stoma yang terpasang - mengatakan penerimaan sehubungan denagn bagian
tersebut. diri tubuh dan berat badan
- Raut wajah klien - menerima keterbatasan diri - Menentukan apakah perubahan
tampak sedih - menjaga postur yang citra tubuh berkontribusi dalam
terbuka isolasi social
- menjaga kontak mata - Membantu pasien dalam
- mampu mendeskripsikan mengidentifikasi penampilan
keadaan dirinya yang akan meningkat
- komunikasi terbuka
- menghormati orang lain b. Peningkatan Koping
- secara seimbang dapat Defenisi : membantu pasien
berpartisipasi dan untuk beradapatasi terhadap
mendengarkan dalam stressor tertentu, perubahan,
kelompok atau, ancaman yang
- menerima kritik yang mengganggu.
konstruktif Aktivitas :
- menggambarkan - Menghargai/menilai
keberhasilan dalam bekerja penyesuaian diri pasien terhadap
- menggambarkan perubahan citra tubuh,sesuai
keberhasilan dalam dengan kebutuhan.
kelompok sosial - Menghargai/menilai pengaruh
- menggambarkan situasi kehidupan pasien
kebanggaan terhadap diri terhadap peran dan hubungan
- Menilai pemahaman pasien
terhadap proses penyakit
- Menggunankan pendekatan yang
menenangkan dan
menentramkaan hati
- Memberikan sebuah suasana
penerimaan
- Membantu pasien membangun
sebuah penilaian yang objektiv
terhadap penyakit
- Membantu pasien untuk
mengidentifikasi informasi yang
menarik dan dibutuhkan
- Memberikan fakta informasi
mengenai diagnosis,
penyembuhan, dan prognosis
- Mendorong pasien untuk
berinteraksi dengan orang lain
- Memperkenalkan pasien dengan
seseorang yang telah berhasil
mengatasi masalah dengan
pengalaman yang sama
- Mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaan,
pendapat, dan ketakutan
- Mendorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan dan
kemampuan
- Menilai kebutuhan/keinginan
pasien terhadap dukungan sosial
- Mendorong keikutsertaan
keluarga
- Membantu pasien untuk
memperbaiki gambaran/konsep
yang salah
c. Dukungan Emosional
Aktivitas :
- Diskusikan dengan pasien
pengalaman emotional
- Membuat pernyataan dukungan
atau empati
- Rangkul atau sentuh pasien
dengan penuh dukungan
- Mendorong pasien untuk
mengekspresikan perasaan
takut,marah atau sedih
- Mendiskusikan akibat dari rasa
bersalah dan malu
- Memberikan dukungan
sepanjang fase
menolak,marah,menawar,dan
penerimaan dari duka cita
- Mendorong klien berbicara atau
menangis dengan maksud
mengurangi respon emosi
- Memberikan bantuan dalam
pembuatan keputusan

D. Implementasi
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan implementasi adalah intervensi
dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi, penguasaan
keterampilan inter personal, intelektual dan teknikal, intervensi harus dilakukan
dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologi
dilindungi dan dokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.
E. Evaluasi
Menurut Asmadi (2008. Hal: 178) Evaluasi adalah tahap akhir dari proses
keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara
hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Evaluasi dilakukan secara bersinambungan dengan melibatkan klien
dan tenaga kesehatan lainnya. Jika hasil evaluasi menunjukkan tercapainya tujuan
dan criteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika sebalinya,
kajian ulang (reassessment). Secara umum, evaluasi ditunjukkan untuk :
a) Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
b) Menetukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum.
c) Mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan belum tercapai
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. ( 2008 ), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta : EGC


Black, J.C & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medikal bedah edisi 8 buku 3. Singapore:
Elsheiver
NANDA. (2012). Diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014. (Made
Sumarwati & Nike Budhi Subekti, Penerjemah). Jakarta: EGC.
National Cancer Institute. 2009. What are BRCA1 and BRCA2.
http://www.cancer.gov/cancertopics/factsheet/Risk/BRCA [23 Juli 2017].

Anda mungkin juga menyukai