Fonologi
Fonologi
Fonologi terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Fonetik dan Fonemik. Fonologi berbeda
dengan fonetik. Fonetik mempelajari bagaimana bunyi-bunyi fonem sebuah bahasa
direalisasikan atau dilafalkan. Fonetik juga mempelajari cara kerja organ tubuh manusia,
terutama yang berhubungan dengan penggunaan dan pengucapan bahasa. Dengan kata
lain, fonetik adalah bagian fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa
atau bagaimana suatu bunyi bahasa diproduksi oleh alat ucap manusia. Sementara
itu, Fonemik adalah bagian fonologi yang mempelajari bunyi ujaran menurut fungsinya
sebagai pembeda arti.
Contoh Fonetik :
kali kita perhatikan dengan seksama bunyi (i) pada kata (intan), (kain), dan (batik)
tidaklah sama. Demikian juga bunyi (p) pada kata inggris (pace), (space), dan (map) juga
tidak sama. Ketidaksamaan bunyi (i) dan (p) pada deretan kata tersebut adalah contoh
obyek sasaran fonologi.
Contoh Fonemik : perbedaan bunyi (p) dan (b) yang terdapat pada kata (paru) dan
(baru) merupakan sasaran dari studi fonemik sebab penyebab perbedaan bunyi (p) dan
(b) tersebut menyebabkan perbedaan makna kata.
- Morfologi
Morfologi atau yang biasa disebut juga tata bentuk adalah bidang linguistic yang
mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal. Dengan perkataan lain, morfologi
mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata. Dalam linguistik
bahasa Arab, morfologi ini disebut tasrif, yaitu perubahan suatu bentuk (asal) kata menjadi
bermacam-macam bentuk untuk mendapatkan makna yang berbeda (baru). Tanpa perubahan
bentuk ini, maka yang berbeda tidak akan terbentuk.
Untuk memperjelas pengertian Morfologi di atas, perhatikanlah contoh-contoh berikut
dari segi struktur atau unsur-unsur yang membentuknya,
makan main
makanan mainan
dimakan bermain
termakan main-main
makan-makan bermain-main
dimakankan permainan
rumah makan memainkan
- Sintaks stilah sintaksis berasal dari bahasa Belanda yaitu syntaxis. Dalam bahasa Inggris
terdapat istilah Syntax. Ada banyak pendapat para ahli tentang sintaksis.
1. Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan sebagai sarana untuk
menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat.
2. Sintaksis merupakan analisis mengenai konstruksi-konstruksi yang hanya mengikutsertakan
bentuk-bentuk bebas.
3. Sintaksis merupakan bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur frasa dan kalimat.
Makna Leksikal adalah makna yang sebenarnya (tanpa konteks). Biasanya, makna leksikal
disebut juga dengan arti secara harfiah, jadi merupakan pengertian mendasar dari sebuah kata.
Misal, makna leksikal dari nasi yakni beras yang sudah dimasak.
Makna Gramatikal adalah makna yang didapat akibat adanya proses gramatikal seperti afiksasi
dan sebagainya. Misal, makna leksikal gigit yang artinya menjepit dengan gigi. Jika kata gigit
tersebut melalui proses afiksasi dan mendapatkan imbuhan, maka makna leksikal tersebut
berubah menjadi makna gramatikal. Gigit dengan imbuhan me-i , ter-, -an, akan mengandung
makna gramatikal yang berbeda-beda. Menggigiti yang artinya melakukan berkali-kali, tergigit
yang artinya tidak sengaja, dan gigitan yang artinya hasil menggigit.
- Kewacanaan
Pengertian Wacana dan Contoh Wacana |Wacana adalah rentetan kalimat yang saling
berkaitan dan menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi lainnya di dalam kesatuan
makna (semantis) antarbagian di dalam suatu bangun bahasa. Wacana merupakan satuan
bahasa terlengkap dan utuh karena setiap bagian di dalam wacana itu berhubungan secara
padu. Wacana di dalam kebahasaan menempati hierarki teratas karena merupakan satuan
gramatikal tertinggi dan terbesar. Wacana dapat berupa kata, kalimat, paragraf, atau karangan
utuh yang lebih besar, seperti buku atau artikel yang berisi amanat lengkap. Kata yang
digunakan dalam wacana haruslah berpotensi sebagai kalimat, bukan kata yang lepas konteks.
Wacana amat bergantung pada keutuhan unsur makna dan konteks yang melingkupinya.
1. Dijual. Butuh uang tunai segera. Sebuah rumah tua, luas tanah 1.500 meter persegi dan
luas bangunan 200 meter persegi. Peminat yang serius harap hubungi kami. Kami tidak
punya waktu untuk melayani perantara.
2. Jakarta kebanjiran. Banyak orang bingung tidak punya minyak tanah. Wakil presiden
tersenyum-senyum ketika menjawab pertanyaan wartawan. Pagi ini kendaraan di jalan
tol sangat padat.
- Kosa Kata
- Pengertian Kosakata Dan Macam-Macam Kosakata| Pengertian kosakata atau yang
biasa disebut dengan perbendaharaan kata, dapat diartikan sebagai:
1. Seluruh kata yang terdapat dalam satu bahasa;
2. Keberagaman kata yang dimiliki oleh seseorang (pembicara atau penulis);
3. Kata yang digunakan dalam suatu bidang ilmu pengetahuan,
4. Daftar kata yang tersusun seperti kamus yang disertai penjelasan secara singkat dan praktis.
Menurut frekwensi penggunaannya, kosakata dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
- 1. Kosakata Aktif
- 2. Kosakata Pasif
Untuk mengetahui pengertian kosakata aktif, pengertian kosakata pasif, contoh kosakata aktif,
dan contoh kosakata pasif silahkan dibaca di bawah ini.
Kosakata Aktif
- Pengertian Kosakata aktif adalah kosakata yang frekwensi penggunaannya sangat sering
dipakai dalam berbicara atau menulis.
Contoh Kosakata Aktif:
- Bunga, kembang - Berkata
- Matahari - Muka
- Angin - Wajah
- Seperti, sebagai - Tidur
- Hati - Mandi
- Jiwa - Sakit
- Yang - Ketika itu, lalu
- Zaman (dahulu) - Cerita
- Makan - Sesudah itu
- Duduk - Kabarnya, katanya
- Barangkali, agaknya - Sambil
- Benar - Sekali
- Kosakata Pasif
Pengertian kosakata pasif adalah kosakata yang frekwensi penggunaannya sangat jarang
terpakai, bahkan sudah tidak pernah dipakai samasekali.
Contoh Kosakata Pasif:
- Puspa, kusuma - Surya, mentari
- Bayu, pawana - bak, laksamana
- Kalbu - Sukma
- Nan - Bahari
- Santap - Bersemayam
- Bertitah - Durja
- Paras - Beradu
- Bersiram - Gering
- Kalakian - Alkisah
- Arkian - Konon
- Gerangan - Seraya
- Nian