Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan Panduan Pemberian Informasi Kesehatan ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dilaksanakannya Observasi ini
adalah sebagai acuan petugas kesehatan dalam memberikan informasi kesehatan kepada pasien
mauupun keluarga.

Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, dan kami mengharapkan
adanya masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari. Tersusunnya panduan ini
merupakan kerjasama antara semua pihak dengan Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Umum Permata Bunda
Untuk itu tim penyusun mengucapkan terima kasih dan harapan kami agar buku ini
dapat dipergunakan sebagai acuan dengan sebaik-baiknya.

Malang, Oktober 2017

Tim Penyusun
KATA SAMBUTAN

Saat ini, peningkatan mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia perlu terus ditingkatkan
sehingga dapat sejajar dengan mutu layanan rumah sakit di Negara-negara maju lainnya. Dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan tersebut, setiap 3 tahun sekali rumah sakit wajib mengikuti
akreditasi rumah sakit sesuai ketentuan Undang- Undang RS Nomor 44 Tahun 2009 pasal 40.
Di sisi lain perkembangan akreditasi di dunia berjalan sangat cepat, yang dulunya standar lebih
berfokus kepada pemberi pelayanan telah berubah menjadi berfokus pada pasien. Untuk
mengikuti perubahan tersebut, Rumah Sakit merasa perlu untuk menyusun buku panduan
sebagai acuan bagi pihak rumah sakit yang terkait dengan pemberian informasi kesehatan
pasien. Dengan demikian diharapkan dapat membantu staf dalam peningkatan mutu pelayanan
di rumah sakit khususnya dalam pemberian informasi kesehatan pasien di rumah sakit untuk
mencegah terjadinya ketidakpahaman pasien dan keluarga dalam menanggapi masalah
kesehatan yang dialaminya.
Harapan saya agar buku ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya dan dilakukan
peninjauan kembali secara berkala sejalan dengan aplikasi yang kita lakukan di rumah
sakit. Saya juga sangat menghargai masukan dan perbaikan dari semua pihak yang
berkepentingan dengan pelayanan rumah sakit yang lebih bermutu dan lebih aman. Kepada tim
penyusun, saya selaku Direktur mengucapkan terimakasih semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Malang, Oktober 2017


Direktur
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... i

Kata sambutan ............................................................................................... ii

Daftar isi.......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.Tujuan .............................................................................................. 1
1.3.Ruang Lingkup................................................................................. 2
1.4.Landasan Hukum.............................................................................. 3
BAB II. STANDAR PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN.......... 4
2.1.Defenisi............................................................................................. 4
2.2.Tempat pelaksanaan.......................................................................... 4
2.3.Materi5
BAB. III. MONITORING DAN EVALUASI............................................. 13
3.1.Monitoring pemberian informasi kesehatan...................................... 13
3.2.Indikator Evaluasi............................................................................. 14
BAB. IV. HARAPAN.................................................................................... 14
BAB.V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 17
LAMPIRAN......................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pemberian informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga adalah kegiatan pemberian
informasi kesehatan kepada pasien dan keluarga dan merupakan hak pasien dalam memperoleh
informasi mengenai proses pelayanan informasi medis dan diagnosis pasien, rencana
pengobatan penyakit, serta pelayanan lainnya selama pasien dirawat dirumah sakit.
Tujuan pemberian informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga adalah untuk melibatkan
pasien dan keluarga dalam menggambil keputusan terhadap tindakan atau proses pelayanan.

Pemberian informasi kesehatan bagi pasien dan keluarga dilakukan oleh petugas kesehatan
yang berperan dalam pemberian asuhan dan pelayanan di Rumah Sakit.
Tenaga keeshatan yang berperan dalam pemberian informasi kesehatan adlah dokter
penanggung jawab pasien (DPJP). Perawat sebagai bagian dari tim medis berkewajiban
membantu dokter dalam memberikan penguatan pendidikan kesehatan.

1.2. TUJUAN
Tujuan Umum
Pasien dan keluarga dapat belajar tentang haknya dalam pengambilan keputusan dalam
pelayanan serta mampu menggambil keputusan dalam pelayanan kesehatan yang diberikan di
rumah sakit.

Tujuan Khusus
1. Untuk medorong keterlibatan dan untuk melibatkan pasien dan keluarga pasien dan proses
pelayanan dan kegiatan apapun yang dilakukan selama di Rumah Sakit.
2. Memberikan pengetahuan dan informasi yang cukup kepada pasien dan kelurga untuk
mengambil keputusan pada tindakan yang diberikan pada pelayanan .
3. Memberikan pengetahuan dan informasi yang cukup untuk melakukan hal-hal penting untuk
mencegah penyakit yang dialami pasien semakin meburuk dan mencegah penularan penyakit
kepada orang lain.

1.3. RUANG LINGKUP


Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat jalan, dan pasien yang
akan menjalani suatu prosedur. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan medis,
perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya, dan non medik, staf di ruang rawat inap,
staf administrasi dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit. Ruang lingkup pemberian
informasi kesehatan di Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia adalah;
1. Pemberian informasi kesehatan tentang Mendukung dan mendorong keterlibatan pasien dan
keluarga dalam proses pelayanan
2. Pemberian informasi kesehatan tentang Informasi medis dan diagnosis penyakit pasien
3. Pemberian informasi kesehatan tentang Rencana pengobatan penyakit
4. Pemberian informasi kesehatan tentang KIE
5. Pemberian informasi kesehatan tentang Informed consent
6. Pemberian informasi kesehatan Tentang kapan akan diminta persetujuan untuk tindakan yang
diberikan
7. Pemberian informasi kesehatan tentang Hasil pelayanan dan pengobatan pasien
8. Pemberian informasi kesehatan tentang Pelayanan kerohanian
9. Pemberian informasi kesehatan tentang hak dan kewajiban pasien.

1.4. LANDASAN HUKUM


Adapun yang menjadi landasan hukum dalam penyusunan panduan ini adalah :
1. Pasal 32 undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit yakni tentang hak pasien
dalam memperoleh infomasi tentang diagnosis kesehatan, persetujuan dan penolakan tindakan
medis.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang
standart minimal pelayanan Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
4. Standart managemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan,
Depkes2001.
BAB II
STANDAR PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN PASIEN

2.1. DEFINISI
Pemberian informasi kesehatan adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memberikan informasi kesehatan terhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui
oleh pasien dan keluarganya ,sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu dan
mendukung penatalaksanaan medis serta melibatkan pasien dan keluarga dalam penalaksanaan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

2.2. TEMPAT PELAKSANAAN PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN DIRUMAH


SAKIT
1. Di Ruang pendaftaran pasien
Pada saat pendaftaran di rumah sakit pasien dan keluarga haruslah menerima komunikasi
informasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien serta berhak memilih dan
menanyakan hak dan kewajibannya selama di rumah sakit.
2. Di kamar periksa
Di kamar periksa dokter, ruangan gawat darurat, ruangan pemeriksaan rawat jalan, petugas
kesehatan haruslah mampu menjelaskan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pasien dan
keluarga
3. Diruang rawatan
Di ruang perawatan peran perawat sangat penting karena memiliki waktu yang paling banyak
berjumpa dengan pasien dan keluarga.

2.3. MATERI PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


Materi atau isi informasi kesehatan adalah mencakup informasi-informasi kesehatan yang
perlu disampaikan kepada pasien dan keluarga pasien.
Materi komunikasi informasi kesehatan antara lain :

1. Pemberian informasi kesehatan tentang Mendukung dan mendorong keterlibatan pasien


dan keluarga dalam proses pelayanan
- Pengertian :kegiatan pemberian dukungan dan dorongan agar pasien dan keluarga terlibat
dalam kegiatan pelayanan di Rumah Sakit
- Tujuan : Pasien keluarga mau dan ikut serta dalam proses pelayanan di rumah sakit
- Prosedur:
a. Pelaksanannya adalah dokter spesialis,perawat sebagai edukator.
b. Ucapkan salam
c. Jelaskan pada keluarga bahwa ada yang harus dijelaskan dalam proses pelayanan untuk
kesembuhan pasien di Rumah Sakit
d. Dorong kemauan pasien ataupun keluarga untuk tertarik terlibat dalam proses pelayanan.
e. Jika sudah bersedia beri kesempatan bagi pasien atau keluarga bertanya tentang untuk apa
mereka terlibat dalam pemberian pelayanan.
2. Pemberian informasi kesehatan tentang Informasi medis dan diagnosis penyakit pasien
a. Pengertian : usaha yang dilakukan oleh tenaga medis dalam penyampaian informasi medis
tentang diagnosis pasien yang belum diketahui.
b. Tujuan :
a. Agar pasien mengerti tentang diagnosis penyakitnya.
b. Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakinya
c. Membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kesehatan yang optimal.
c. Prosedur:
a. Pelaksanannya adalah dokter spesialis,perawat sebagai edukator.
b. Ucapkan salam
c. Jelaskan pada keluarga tentang informasi medis dan diagnosa yang dialami pasien,meliputi;
diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan , lamanya rawatan dengan diagnosa yang
diderita,pemeriksaan lanjutan, keadaan pasien sekarang.
d. Lakukan pemberian informasi kesehatan tentang diagnosa pasien dengan metode yang mudah
untuk dipahami pasien dan keluarga
e. Beri kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya adakah materi yang kurang jelas.
f. Dokumentasikan tindakan pendidikan kesehatan yang sudah dilakukan dalam lembar
informasi edukasi
3. Pemberian informasi kesehatan tentang Rencana pengobatan penyakit
- Pengertian: Tindakan pemberian informasi tentang pengobatan medis kepada pasien dan
keluarga.
- Tujuan : memberitahukan kepada pasin dan kelurga tentang rancana pengobatan pasien, pasien
dan keluarga mengetahui rencan pengobatanya.
- Prosedur:
a. Setelah diindikasi tentang tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat dilimpahi
wewenang pasien dan kelurga dijelaskan mengenai diagnosis medis, tujuan pengobatan medis,
alternatif pengobatan dan resikonya, dan biaya pengobatan.
b. Setelah pasien dan keluargamemahami tentang pengobatan yang akan dilakukan kemudian
menandatangani berkas yang disediakan.
c. Beri kesempatan bagi pasien dan keluarga tentang pengobatan yang hendak dilakukan .
d. Dokumentasikan dalam rekam medic.

4. Pemberian informasi kesehatan tentang KIE


- Pengertian : adalah usaha atau kegiatan yang diberikan untuk pemberian informasi terhadap
masalah keshatan pasien yang belum diketahui oleh pasien dan keluarganya.
- Tujuan : Agar pasien mengerti dan memahami masalah kesehatan yang ada, meningkatkan
kemampuan atau keterampilan pasein dan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami,
membantu pasien dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai kesehatan
yang optimal.
- Prosedur:
a. Pelaksana adalah dokter,perawat,bidan,terapis.
b. Ucapkan salam,perkenalkan diri petugas
c. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang rancana pendidikan kesehatan yang akan diberikan
sesuai dengan hasil assesment/identifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan
d. Lakukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan sesuai dengan materi yan disiapkan dengan
menggunakan bahsa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga.
e. Lakukan pendidikan kesehatan/penyuluhan dengan metode yangsesuai dengan topik pendidikan
keshatan yang akan diberikan.
f. Beri kesempatan pasien dan keluarga bertanya tentang materi yang kurang jelas.
g. Dokumentasikan tindakan pemberian informasi yang sudah dilakukan dalam lembar KIE

5. Pemberian informasi kesehatan tentang Pemerian informasi tentang Informed consent


- Pengertian : persetujuan yang diberikan oleh pasien dan keluarga setelah mendapat penjelasan
mengenai tidakan medis yang diberikan terhadap pasien.
- Tujuan :sebagai acuan untuk memberikan informed consent
- Prosedur :
a. Setelah diindikasi tentang tindakan yang akan dilakukan oleh dokter atau perawat dilimpahi
wewenang pasien dan kelurga dijelaskan mengenai diagnosis medis, tujuan tindakan medis,
alternatif tindakan dan resikonya, dan biaya
b. Setelah pasien dan keluargamemahami tentang tindakan yang akan dilakukan kemudian
menandatangani berkas yang disediakan.
c. Dokumentasikan dalam rekam medik

6. Pemberian informasi kesehatan Tentang kapan akan diminta persetujuan untuk


tindakan yang diberikan
- Pengertian : Suatu tindakan mengahargai hak pasien dengan memberikan wewenang kepada
pasien tentang kapan akan diminta persetujuan untuk tindakan yang diberikan.
- Tujuan :
a. Menghargai hak pasien dalam memutuskan kapan akan diminta persetujuan untuk tindakan
yang diberikan
b. Merupakan kewajiban rumah sakit untuk mengahargai hak pasien dan meningkatkan kepuasan
pasien di rumah sakit.
- Prosedur :
a. Yang melakukan pemberian informasi ini adalah petugas kesehatan
b. Sebelum berbicara langsung ke pasien, petugas kesehatan hendaklah sudah tahu tentang apa
yang akan diinformasikan kepada pasien dan keluarga.
c. Petugas kesehatan harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menemui pasien dan
keluarganya.
d. Tanyakan pada pasien apakah bisa menyediakan waktu dan ingin menerima dan mengetahui
persetujuan tindakan medis.
e. Hargai jika pasien dan keluarga tidak mau menerima informasi kesehatan yang hendak diberi
oleh petugas kesehatan
f. Dokumentasikan keinginan pasien untuk tidak menerima penjelasan dari petugas kesehatan di
rekam medis pasien.

7. Pemberian informasi kesehatan tentang Hasil pelayanan dan pengobatan pasien


- Pengertian : Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam pemberian
informasi kesehatan tentang hasil pelayanan dan pengobatan pasien dirumah sakit.
- Tujuan :
a. Pasien mengerti tentang hasil pelayanan dan pengobatan yang sudah dilakukan dirumah sakit.
b. Merupakan kewajiban Rumah Sakit untuk memberikan informasi dan jujur kepada pasien
bersangkutan dengan hasil pelayanan dan pengobatan pasien di Rumah Sakit.
- Prosedur:
a. Yang memberikan informasi tentanh hasil pelayanan dan pengobatan pasien adlah orang yang
turut serta dalam pengobatan pasien.
b. Siapkan materi yang berhubungan dengan hasil pelayanan dan pengobatan pasien.
c. Informasi yang diberikan haruslah dengan bahasa yang mudah dimengerti pasien dan
jujur,kecuali jika pasien menolak untuk mengetahuinya.
d. Jelaskan informasi tentang hasil pengobatan ,meliputi: tindaan yang sudah diberikan, respon
pasien terhadap pengobatan, dan evaluasi hasil pelayanan dan pengobatan pasien di rumah
sakitt.
e. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya tentang informasi kesehatan yang
diberikan.
f. Dokumentasikan pemberian informasi kesehatan yang diberikan dalam rekam medik pasien.

8. Pemberian informasi kesehatan tentang Pelayanan kerohanian


- Pengertian : serangkaian aktivitas yang dirancang dalam memberikan pelayanan bimbingan
kerohanian terhadap pasien
- Tujuan : memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap, menggali kekuatan batin
(spritual dan jiwa) pasien untuk membantu kesembuhan pasien.
- Prosedur :
a. Adanya permintaan keluarga/pasien untuk mengikuti pelayanan kerohanian sesuai dengan
agam yang dipercayai.
b. Keluarga/ pasien mengisi formulir permintaan untuk menerima pelayanan kerohanian.
c. Perawat menghubungi bagian rohaniawan sesuai dengan permintaan pasien
d. Pelayan kerohanian dilaksanakan diruangan pasien.
e. Rohaniawan mengisi buku kunjugan pelayanan kerohanian.
f. Pelayanan selesai

9. Pemberian informasi kesehatan tentang Hak dan kewajiban pasien


Tujuan : memperoleh tentang layanan kesehatan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
deskriminasi .
Prosedur :
10. pastikan bahwa pasien mampu mendengar dan memahami penjelasan yang diberi petugas
kesehatan. Bila tidak memungkinkan minta walinya untuk mewakili pasien membuat
persetujuan tertulis.
11. Jelaskan secara rinci , objektif dan dalam bahasa yang dimengerti oleh pasien tentang prosedur
yang akan dilaksanakan termasuk keuntungannya, adanya resiko, tingkat keberhasilan dan
upaya mengatsi serta mengantisipasi penyakit yang mingkin terjadi.
12. Sediakan cukup waktu dan kesempatan bertanya untuk mendiakusikan apakah pasien atau
keluarga sudah paham tentang hak dan kewajibannya.
13. Mintalah pasien atau walinya untuk membuat pernyataan tertulis bahwa kepada pasien dan
keluarga sudah dijelaskan tentang hak dan kewajibannya.
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

3.1. MONITORING PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN

A. PEMBERI INFORMASI KESEHATAN


Pemberian informasi kesehatan pasien dan keluarga dilakukan oleh :
1. Dokter sebagai penanggung jawab pasien adalah memberikan infomasi kesehatan tentang
informasi medis dan rencana pengobatan pasien , pemeriksaan yang akan dilakukan,
pengobatan yang akan diberikan dan yang telah diberikan juga memberikan informasi tentang
hasil pelayanan selama di rumah sakit.
2. Perawat adalah sebagai petugas medis yang paling banyak berhadapan dengan pasien dan
keluarga haruslah juga memahami informasi kesehatan yang diberikan dokter kepada pasien
dan keluarga dan berperan serta menguatkan informasi yang telah disampaikan oleh dokter
penanggung jawab pasien. Dan petugas kesehatan juga harus menanyakan kepada pasien dan
keluarga apakah informasi yang diberikan sudah dimengerti atau belum,dan petugas harus
memberikan waktu bagi pasien dan keluarga untuk bertanya apakah ada informasi kesehatan
yang kurang dipahami.
3. Rekam medic juga berperan sangat penting dalam pemberian informasi kesehatan bagi pasien
dan keluarga karena petugas rekam medic haruslah mendokumentasikan segala informasi yang
telah disampaikan kepada pasien dan keluarga.

B. INDIKATOR EVALUASI PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN


1. Melalui observasi dan survey yang dilakukan, maka diharapkan :
- Pasien dan keluarga merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dirumah sakit
- Pasien dan keluarga mampu bekerjasama dengan petugas kesehatan dalam pemberian dan
pelayanan di rumah sakit
- Pasien dan keluaraga patuh terhadap perecanaan asuhan dan pelayanan dirumah sakit.

2. Melalui wawancara yang dilakukan, maka diharapkan pasien dan keluarga dapat :
- Pasien dan kelurga tidak mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan dirumah sakit
- Pasien dan keluarga memahami pelayanan yang diberikan dalam perencanaan asuhan terhadap
penyakitnya.

3. Melalui kuisoner kepuasan pasien melalui kotak saran dan SMS pengaduan pasien dan
keluarga puas terhadap pelayanan yang diberikan dirumah sakit.
C. PENANGGUNG JAWAB MONITORING PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN.
Penanggung jawab monitoring pemberian informasi kesehatan adalah petugas kesehatan yang
diangkat khusus oleh direktur untuk mengevaluasi pemberian informasi kesehatan di rumah
sakit, dibantu oleh perawat ruangan yang berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan,
juga dibawah pengawasan dokter penanggung jawa (DPJP)

D. JANGKA WAKTU MONITORING PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN.


Jangka waktu monitoring evaluasi adalah :
1. Melalui observasi dan survey yang dilakukan selama pelayanan rumah sakit juga saat pasien
akan pulang/ rawat jalan.
2. Melalui wawancara yang dilakukan saat pasien mulai masuk di IGD petugas kesehatan
melakukan wawancara mulai dari pengkajian. Wawancara juga harus dilakukan pada saat
hendak meminta persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan.
3. Melalui kuisoner kepuasan pasien biasa dilakukan saat pasien pulang dan jika melalui kotak
saran dan SMS pengaduan , pasien dan keluarga dapat melakukan nya kapan saja melalui
layanan seluler rumah sakit.
BAB IV
HARAPAN

.
Dan dengan adanya panduan pemberian informasi pasien ini maka diharapkan
pelayanan dan keterlibatan pasien dan keluarga dalam pelayanan pasien di RS Imelda Pekerja
Indonesia dapat lebih ditingkatkan.
Selain itu, dengan memberikan informasi kesehatan yang tepat dan bagi pasien
diharapkan dapat menjadi mengerti dan memahami masalah kesehatan yang ada,
Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan yang
dialami, Pasien dan keluarga juga memahami keputusan apa yang akan diambil untuk
perawatan berikutnya yang lebih baik, pasien dan keluarga juga lebih meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan pasien yang dirawat di RS Imelda Pekerja Indonesia.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.KESIMPULAN
Pemberian informasi kesehatan adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka
memberikan informasi kesehatan terhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui
oleh pasien dan keluarganya ,sedangkan hal tersebut perlu diketahui untuk membantu dan
mendukung penatalaksanaan medis serta melibatkan pasien dan keluarga dalam penalaksanaan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.

5.2.SARAN

a. Kepada Petugas Kesehatan


Hendaknya pemberian informasi kesehatan dilakukan atau diberitahukan dengan bahas yang
jelas dan mudah dimengerti pasien sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinnya

b. Kepada pasien dan keluarga


Hendaknya jika sudah mendapat informasi tentang kesehatan haruslah pasien dan keluarga
memahami informasi yang diberikan jika ada ketidak jelasan sebaiknya dibicarakan kembali
dengan petugas kesehatan yang mengetahui kondisi pasien.
LAMPIRAN
PROSEDUR
PEMBERIAN INFORMASI KESEHATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

1/2

RS. PERMATA BUNDA


Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan informasi kesehatan


terhadap masalah kesehatan pasien yang belum diketahui oleh pasien dan
Pengertian keluarganya.

1. Untuk mendorong keterlibatan dan untuk melibatkan


Tujuan keluarga pasien dalam peroses pelayanan dan kegiatan apapun yang
dilakukan selama dirumah sakit.
2. Pencegahan penyakit (preventif)
Pemberian informasi komuikasi tentang pencegahan penyakit
adalah upaya komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan
berbagai cara tertentu yang bertujuan meningkatkan pengetahuan
keluarga pasien untuk kemudian melakukan tindakan pencegahan.
3. Untuk mengembangkan pengetahuan tentang penyakit yang diderita
pasien.

Kebijakan 1.
U UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
PROSEDUR
IDENTIFIKASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

2/2

Kebijakan 3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


129/Menkes/SK/II/2008 tentang standart minimal pelayanan Rumah
Sakit
4. Standart managemen Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana
Kesehatan, Depkes2001.

Prosedur kerja a. Yang melakukan pemberian informasi ini adalah petugas kesehatan
b. Sebelum berbicara langsung ke pasien, petugas kesehatan hendaklah
sudah tahu tentang apa yang akan diinformasikan kepada pasien dan
keluarga.
c. Petugas kesehatan harus mengetahui kapan waktu yang tepat untuk
menemui pasien dan keluarganya.
d. Tanyakan pada pasien apakah bisa menyediakan waktu dan ingin
menerima dan mengetahui informasi kesehatan yang akan diberi.
e. Hargai jika pasien dan keluarga tidak mau menerima informasi kesehatan
yang hendak diberi oleh petugas kesehatan.
f. Beri kesempatan pada pasien dan keluarga untuk bertanya apakah ada
informasi kesehatan yang belum jelas.
g. Dokumentasikan pemberian informasi kesehatan di rekam medis pasien.

Unit Terkait petugas medis, rekam medis, ahli gizi,fisiotherapy.

Anda mungkin juga menyukai