BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bakal adanya sekolah umum tingkat atas di Kabupaten dan Kota Madya
Mojokerto yang berdiri tahun 1960 yang dulunya disebut dengan SMA
Negeri Mojokerto.
Mojokerto memiliki tingkatan kelas dari kelas X sampai kelas XII dengan
jumlah siswa keseluruhan 800 siswa-siswi yang terdiri dari 275 siswa dan
Kelas X.
Kelas XI
Kelas XII.
(62,5%).
4.2 Pembahasan
(51,3%).
Responden penelitian berpersepsi negatif terhadap pernikahan dini,
yang dimaksud negatif dalam hal ini adalah mereka bahwa tidak mendukung
pengalaman mereka, remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku,
sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan.
hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar
para remaja mulai melihat adanya kenyataan lain di luar dari yang selama ini
36
diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam
dalam menentukan jalan hidupnya. Mereka dipaksa oleh orang tua karena
orang tua ingin segera terbebas dari beban ekonomi, khawatir anaknya tidak
dapat jodoh, segera ingin mendapat cucu dan lain sebagainya. Sementara
orang tua cenderung tidak memaksakan hal ini kepada anak laki-lakinya.
Akibat dari pernikahan dini tersebut membawa resiko tinggi bagi perempuan
yang melahirkan seperti resiko kematian ibu dan bayinya. Faktor sosial
dan peran dalam sektor publik. Hal ini mendorong terjadinya perkawinan usia
besar responden (56 anak 70%) sangat tidak setuju bila remaja yang sudah
karena, psikologi anak usia 14 tahun yang cenderung pada masa remaja awal
masih sangat labil dalam berfikir dan bertindak dan akan membahayakan
nomor 14 didapatkan sebagian besar responden (46 anak 57,5%) tidak setuju
anak perempuan yang telah putus sekolah sebaiknya segera menikah untuk
Pernyataan responden tersebut tepat, jika ditinjau dari segi kesehatan, karena
dari kesehatan jiwa anak tersebut masih labil dan belum siap untuk menjadi
seperti syndrom down pada anak. Namun jika ditinjau dari segi ekonomi
orang tua, hal tersebut bisa jadi menguntungkan orang tua wanita, karena
sudah tidak terbebani dengan biaya pengasuhan anak, namun kenyataan tidak
selalu demikian, bahkan yang banyak terjadi adalah kekerasan dalam rumah
tangga karena kurang dewasanya suami istri dalam membina rumah tangga.
Berdasarkan indikator resiko pernikahan dini pada kuesioner nomor
16 didapatkan sebagian besar responden (49 anak 61,3%) sangat setuju usia
pernikahan yang ideal 21-25 tahun untuk perempuan, 25-28 tahun untuk laki-
diizinkan bila pria berusia 19 tahun dan wanita berusia 16 tahun, tetapi ada
usia kawin pertama (UKP) wanita secara ideal, perempuan usia 20 tahun dan
laki-laki usia 25 tahun. Jika terjadi penyimpangan terhadap pasal 7 ayat (1)
ini, dapat meminta dispensasi kepada pengadilan atau pejabat lain yang
ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak wanita (pasal 7 ayat
38
2). Banyaknya angka perawinan usia muda itu sangat berpengaruh pada
ekonomi keluarga.
Berdasarkan indikator pencegahan resiko pernikahan dini pada
ilmu kesehatan modern dengan ilmu agama islam karena dalam agama islam
yang baik dan ilmu dari sumber agama untuk membentuk sikap dan perilaku
yang baik.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
remaja tentang pernikahan dini di SMA Negeri 1 Puri Mojokerto tahun 2016
dimaksud negatif dalam hal ini adalah mereka bahwa tidak mendukung
5.2 Saran
39
40
reproduksi remaja.