Anda di halaman 1dari 2

Tugas 02

ME-4201 Kapita Selekta

Oleh

Abiba Nurjanah

15513031

Dosen

Armi Susandi

PROGRAM STUDI METEOROLOGI

FAKULTAS ILMU KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2017
Early Warning System Tanah Longsor

Pendahuluan

Bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang paling sering terjadi di
Indonesia. Intensitas bencana longsor pun semakin meningkat dari tahun ke tahun, dengan
sebaran luas wilayah yang juga semakin meningkat. Bencana longsor tersebut memberikan
dampak bagi masyarakat, baik berupa kerugian material maupun korban jiwa.

Early Warning System

Sistem peringatan dini yang dibuat terbagi menjadi 2 metode yaitu metode lapangan dan
bengkel. Metode lapangan meliputi pengamatan karakteristik kondisi geologi, geomorfologi,
kelerengan dan tata guna, sedangkan tahap bengkel berupa pembuatan alat dan simulasi.

Konsep peringatan dini ini adalah menggunakan sensor mekanik berupa Ekstensometer dan
sensor kemiringan berupa Ssimple Tilt Sensor di lokasi yang rawan longsor pada kedalaman
tertentu sebagai sensor deteksi tanah longsor, sedangkan sensor kemiringan akan bekerja
apabila terjadi amblesan pada lokasi pemasangan alat. Apabila terjadi tanah longsor, kawat
penarik tuas akan tertarik dan akan ditransformasikan menjadi tegangan oleh sensor
potensiometer.

Pengolahan data dilakukan di Minimum System ATMEGA 32 sebagai penentu apakah


aktivitas tanah dianggap sebagai tanah longsor atau tidak. Setiap data pergeseran tanah
disimpan pada media MMC (Micro Memory Card) Storage. Jika aktivitas tanah dianggap
sebagai tanah longsor, maka sirine akan diaktifkan dan modul GSM (Global System for
Mobile) SIM300C akan diperintahkan untuk mengirim SMS (Short Message Service) kepada
petugas atau masyarakat.

Referensi :

http://www.iagi.or.id/paper/early-warning-system-bencana-tanah-longsor-detektor
pergeseran-tanah-otomatis-berbasis-ekstensometer-mikrokontroler-dan-sistem-peringatan-
sms

Anda mungkin juga menyukai