Anda di halaman 1dari 2

Lampiran

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN


DEFIBRILASI DAN KARDIOVERSI MENGGUNAKAN DC SHOCK
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR OPERASIONAL 29 Juni 2015
Pengertian DC Shock adalah suatu alat elektrik untuk memberikan arus listrik searah otot
jantung baik secara langsung maupun melalui dinding dada. Penggunaan
kardioversi arus listrik digunakan secara sinkronise, sedangkan penggunaan
defribilasi secara asinkronise.
Tujuan Menghilangkan spesifik aritmia atau ventrikel fibrilasi.
Indikasi 1. Ventrikel Fibrilasi.
2. Atrial Fibrilasi yang Rapid Respon.
3. Sinus Takhikardi tanpa nadi
Prosedur Tindakan 1. Tahap Pra Interaksi
a. Pasien
a. Pasien diberitahu penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan.
b. Posisi pasien diatur terlentang datar dengan kepala lebih rendah
dari badan.
b. Alat (dalam keadaan lengkap dan siap pakai)
1) Defribilator Lengkap dan Monitor.
2) EKG Monitor.
3) Jelly EKG.
4) Terapi Oksigen.
5) Set Resusitasi Jantung Paru dan atau Trolly Emergency.
2. Tahap kerja
a. Tindakan kardioversi dan defribilasi dilakukan oleh dokter.
b. Mengecek bahwa monitor terpasang dengan baik.
c. Memeriksa ulang gambaran irama denyut jantung pada monitor EKG.
d. Memberi bantuan pernapasan menggunakan ambubag dengan O2
konsentrasi tinggi, selama dilakukan tindakan.
e. Melakukan prekordial thumb jika perlu.
f. Menentukan kapasitas watt second joule sesuai kebutuhan
(algirotma klinik) yang dimulai dari 50 360 Joule yang diberikan
secara sinkronise atau ansinkronise.
g. Clear area
h. Memasang kembali ventilator bila tindakan telah selesai dan berhasil
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan.
b. Rencana tindak lanjut.
a. Dokumentasi.
Perhatian 1. Petugas tidak boleh menyentuh tempat tidur dan pasien.
2. Jelly harus cukup untuk mencegah terbakarnya kulit dada
Referensi Direktorat Keperawatan dan Keteknisian Medik (2006)

Anda mungkin juga menyukai