Anda di halaman 1dari 6

Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom


Koroner Akut di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember

The Correlation of Uric Acid Level with Acute Coronary


Syndrome Incidence at RSD dr. Soebandi
Jember

Rediana Murti N, Suryono, Jauhar Firdaus


Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Jl Kalimantan 37, Jember 68121
e-mail: redianamurvia28@gmail.com

Abstract
Acute Coronary Syndrome is one of the clinical manifestations of coronary heart disease with
spectrum of NSTEMI, STEMI, and Unstable Angina. Endothelial dysfunction, atherosclerosis
and tissue hypoxia are process that occurs in the course of acute coronary syndrome. Uric
acid is the end product of endogenous and exogenous purine metabolism in the human body.
Uric acid is converted from a precursor hipoxanthine and xanthine by the enzyme xanthine
oxidoreductase (XOR). Uric acid is suggest to play a role in the process of endothelial dys-
function as a pro-oxidant by XOR activity. Uric acid is also suggest to act as anti-oxidants in
protecting tissues from oxidative stress sustained due to hypoxia. This study aims to deter-
mine the relationship of uric acid levels on the incidence of acute coronary syndrome in RSD
dr. Soebandi Jember. Data were taken from the medical records of patients with diagnosis of
ACS and stable angina. The number of samples obtained within 60 months from August to
November 2015 by 15 samples of stable angina, 17 samples of unstable angina, 13 samples
of NSTEMI and 15 samples of STEMI. Data analysis using non-parametric test Kolmogorov-
Smirnov test Alternative Chi-Square Table 2xK and the obtained results are not significant (p>
0.05). So it was concluded that there was no significant relationship between uric acid levels
with the incidence of acute coronary syndrome in RSD dr. Soebandi Jember.

Keywords: Uric Acid, Coronary Heart Disease, Atherosclerosis, Acute Coronary Syndrome
Abstrak
Sindrom Koroner Akut merupakan salah satu manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner
dengan spektrum NSTEMI, STEMI, dan Unstable Angina. Disfungsi endotel, proses
aterosklerosis dan hipoksia jaringan adalah proses yang terjadi dalam perjalanan sindrom
koroner akut. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin endogen dan eksogen yang
pada tubuh manusia. Asam urat diubah dari prekursor hipoxanthine dan xanthine oleh enzim
xanthine oxidoreductase (XOR). Asam urat diduga berperan dalam proses disfungsi endotel
melalui sebagai pro-oksidan oleh enzim XOR. Asam urat juga diduga berperan sebagai anti-
oksidan dalam melindungi jaringan dari stres oksidatif berkelanjutan akibat hipoksia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar asam urat terhadap kejadian
sindrom koroner akut di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Data diambil dari rekam medis
pasien diagnosis SKA dan stable angina. Didapatkan 60 jumlah sampel dalam waktu bulan
Agustus-November 2015 dengan 15 sampel stable angina, 17 sampel unstable angina, 13
sampel NSTEMI dan 15 sampel STEMI. Analisis data menggunakan uji non-parametrik
Kolmogorov-SmirnovAlternatif Uji Chi-Square Tabel 2xK dan didapatkan hasil yang tidak
signifikan (p>0,05). Sehingga disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antar
kadar asam urat dengan kejadian sindrom koroner akut di RSD dr. Soebandi Kabupaten
Jember.

Kata Kunci: Asam urat, Jantung Koroner, Aterosklerosis, Sindrom Koroner Akur
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015

Kata kunci: Osteoporosis, Kitosan, Ovariektomi, Ketebalan Trabekular.


Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

Pendahuluan Penelitian ini menggunakan jenis


Sindrom koroner akut (SKA) adalah penelitian analitik obsevasional dengan design
istilah yang mengacu pada setiap kelompok studi cross sectional. Variabel dependen (varia-
gejala klinis yang kompatibel dengan iskemia bel terikat) dalam penelitian ini adalah sindrom
miokard akut yang terdiri dari unstable angina koroner akut sedangkan variabel independen
(UA), infark miokard tanpa elevasi ST (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah ka-
(NSTEMI), dan infark miokard dengan elevasi dar asam urat dalam darah.
ST [1]. SKA terjadi akibat adanya sumbatan
pada pembuluh darah koroner sehingga aliran Terdapat empat kelompok sampel yaitu
darah menuju jantung dapat terhambat atau kelompok pasien Unstable Angina (UA),
bahkan terhenti. Berkurangnya aliran darah me- NSTEMI, STEMI yang dirawat di ICCU RSD dr.
nyebabkan iskemia miokardium. Pasokan oksi- Soebandi Jember dan pasien Stable Angina
gen yang berhenti selama kurang lebih 20 menit (SA) yang melakukan rawat jalan di pada bulan
menyebabkan miokardium mengalami nekrosis Poli Jantung RSD dr. Soebandi Jember Agustus
(infark miokard) [2]. hingga November 2015. Jumlah sampel pada
Pada kondisi iskemia pada otot jantung penelitian ini sebanyak 60 orang dan
dan visceral menyebabkan peningkatan pem- pengambilan sampel dilakukan dengan
bentukan adenosin sebagai respon untuk menggunakan teknik purposive sampling. Data
memulihkan aliran darah pada daerah yang laboratorium kadar asam urat didapat melalui
mengalami iskemia. Adenosin disintesis secara rekam medis pasien. Data yang didapat
lokal oleh otot polos pembuluh darah dalam diklasifikasikan sesuai dengan nilai referensi
jaringan jantung dan terdegradasi secara cepat laboratorium RSD dr. Soebandi Jember kemudi-
oleh endothelium menjadi asam urat, yang an di analisis menggunakan uji Kolmogorov
mengalami aliran keluar secara cepat ke lumen Smirnov Alternatif Uji Chi-Square Tabel 2xK
pembuluh darah oleh karena pH intra seluler dengan menggunakan perangkat lunak SPSS
yang rendah dan potensial membran yang for windows.
negatif [3]. Penelitian secara in vivo menunjuk-
kan terjadinya peningkatan aktivitas xanthine
oxidase dan sintesis asam urat pada kondisi
iskemik. Dalam sirkulasi koroner manusia, Hasil Penelitian
hipoksia yang disebabkan oleh oklusi arteri
Dari penelitian yang telah dilakukan,
koroner yang sementara, menyebabkan pening-
didapatkan hasil rata-rata kadar asam urat pada
katan konsentrasi asam urat lokal. Sehingga
masing-masing kelompok sebagai berikut.
asam urat memberikan kontribusi yang signif-
ikan terhadap kapasitas antioksidan serum, na-
mun bisa juga mengarah secara langsung atau
tidak langsung terhadap cedera pembuluh darah Tabel 1. Hasil Rata-Rata Kadar Kolesterol LDL
[4,5].
adanya hubungan asam urat dengan re- Klasifikasi Rata-Rata Kadar
active oxygen species (ROS) yang menyebab- N
SKA Asam Urat
kan disfungsi endotel, meningkatkan proses kal- STABLE 15 6,8 mg/dL
sifikasi plak intrakoroner, meningkatkan ter- UA 17 6,4 mg/dL
jadinya proses aterosklerosis melalui oksidasi NSTEMI 13 6,3 mg/dL
sel adiposit, dan menyebabkan gagal jantung STEMI 15 6,1 mg/dL
melalui hipertrofi otot ventrikel (Engberding,
2004; Timoteo T Ana, 2012). Sebaliknya pen-
ingkatan asam urat bisa diharapkan untuk
memberikan efek protektif antioksidan, tetapi Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa rata-
manfaat potensial mungkin dikaburkan oleh efek rata kadar kolesterol LDL pada setiap kelompok
yang merugikan di tempat lain [6,7]. SKA berada pada batas normal untuk rentang
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk normal kadar asam urat pada pria (3,5-7,0
mengetahui hubungan kadar asam urat mg/dL) dan sudah berada pada angka yang
terhadap kejadian sindrom koroner akut di RSD tinggi pada rentang normal kadar asam urat pa-
dr. Soebandi kabupaten jember. da wanita (2,6-6,0 mg/dL).

Metode Penelitian

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015


Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

sedangkan pada kelompok NSTEMI sebanyak 9


15 orang (15%) dan STEMI sebanyak 9 orang
(15%).
10

Pria Analisis Data


5 Data penelitian ini dianalisis dengan uji
Wanita nonparametrik. Uji nonparametrik yang
0 digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov Al-
ternatif Uji Chi Square Tabel 2 x K dengan
menggunakan program SPSS ver 23.

Tabel 3. Uji Kolmogorov Smirnov Alternatif Uji


Chi Square Tabel 2xK

Klasifikasi
SKA
Most Extreme Differences Absolute ,208
Positive ,000
Negative -,208
Kolmogorov-Smirnov Z ,791
Asymp.Sig.(2-tailed) ,560
a.Grouping Variable : Kadar Asam Urat
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
Sampel
Berdasarkan Tabel 3 Hasil uji Kolmogorov
Smirnov Alternatif Uji Chi Square Tabel 2xK Ka-
Berdasarkan gambar 1 didapatkan bahwa dar Asam Urat dengan Kejadian SKA dan stable
jumlah sampel pria lebih banyak dari wanita, angina di RSD dr. Soebandi diperoleh nilai sig-
yaitu 41 sampel pria dan 19 sampel wanita. nificancy 0,560. Oleh karena p>0,05, sehingga
disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna
antara peningkatan kadar asam urat dengan
kejadian SKA di RSD dr. Soebandi Kabupaten
Tabel 2. Distribusi frekuensi kadar asam urat Jember
berdasarakan nilai referensi Laborato-
rium RSD dr. Soebandi Jember

Klasifikasi Nilai Ref- Pembahasan


N Presentase
SKA erensi
Tinggi 9 15% Dari hasil analisis data dengan uji Kol-
STABLE mogorov Smirnov Alternatif Uji Chi Square Tabel
Normal 6 10%
Tinggi 5 8% 2xK dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang
UA bermakna antara kadar asam urat dengan ke-
Normal 12 20 %
Tinggi 4 7% jadian SKA dan stable angina di RSD dr.
NSTEMI Soebandi Kabupaten Jember pada tahun 2015.
Normal 9 15 %
Tinggi 6 10 % Sejak satu dekade terakhir, peran asam urat
STEMI sebagai faktor risiko terjadinya sindrom koroner
Normal 9 15 %
akut sebagai manifestasi klinis jantung koroner
masih menjadi perdebatan. Hal ini berkaitan
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa dengan peran asam urat dalam tubuh manusia
distribusi frekuensi sampel yang memiliki kadar sebagai anti-oksidan yang mampu mengikat ion
asam urat yang masih berada di rentangan nilai logam transisional maupun berperan sebagai
normal pada kelompok stable angina sebanyak pro-oksidan yang menginduksi terjadinya stres
6 orang (15%), UA sebanyak 12 orang (20%), oksidatif pada sel [8].

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015


Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

Peningkatan kadar asam urat masih be- nosin, keduanya melalui proses deaminase dan
lum dapat dijadikan faktor risiko utama penyakit defosforilasi. Adenosin, guanosin, dan nukleo-
sistem kardiovaskular termasuk pada kasus sin- sida akan diubah menjadi hipoxantin yang
kemudian akan teroksidasi oleh xanthine oxi-
drom koroner akut. Proses metabolisme asam
doreductase (XOR) menjadi produk akhir asam
urat tergantung dari microenvironment dan urat. Xanthine oxidoreductase terdapat dalam
molekul yang sesuai untuk meregulasikan dua bentuk yang dapat berubah menjadi satu
apakah menjadi pro-oksidan atau anti-oksidan. sama lain yakni xanthine dehidrogenase (XDH)
Mekanisme molekular pada membran sel en- dan xanthine oxidase (XO). XOR paling banyak
dotel juga berperan menentukan apakah hiperu- dalam bentuk XDH dalam tubuh manusia. XDH
risemia berpengaruh terhadap mayoritas proses dapat berubah menjadi XO melalui proses pem-
belahan proteolitik yang ireversibel atau oksidasi
stress oksidatif yang terjadi.
yang bersifat reversibel di lingkungan tertentu
Nilai profil lipid, riwayat hipertensi, ri- terutama saat terjadi hipoksia [12].
wayat merokok bahkan nilai gula darah dibutuh- Xanthine oxidase menggunakan mole-
kan untuk mendukung asam urat sebagai faktor kul-molekul oksigen sebagai aseptor elektron.
risiko penyakit kardiovaskular [9]. Pada popu- Karena oksigen berperan dalam aseptor el-
lasi umum yang sehat dengan risiko kardiovas- ektron, akan terjadi ikatan yang tidak seimbang
kular yang rendah, asam urat merupakan pred- sehingga membentuk anion superoksida (O2- )
iktor morbiditas dan mortalitas yang lemah, ka- dan H2O2. Sedangkan XDH menggunakan
rena peningkatan kadar asam urat akut NAD+ sebagai molekul aseptor dan membentuk
menurunkan induksi hiperoksia pada jaringan NADH [13]. Superoksida radikal hasil dari XDH
dan menurunkan tingkat kekakuan dinding arteri maupun XO akan berikatan dengan nitrit oksida
serta mengembalikan fungsi endotelial normal. (NO) membentuk peroksinitrit (ONOO-). Hal ini
[10]. Kadar asam urat tidak dapat dijadikan mengakibatkan, saat terjadi peningkatan aktivi-
faktor risiko utama terjadinya proses ateroskle- tas XOR, akan terjadi peningkatan ROS (Reac-
rosis pada individu sehat di Jepang. Namun, tive Oxygen Species) yang dapat memicu stress
peningkatan kadar asam urat akan menjadi oksidatif. Namun, peningkatan aktifitas XOR
faktor risiko penguat terjadinya aterosklerosis yang kemudian meningkatkan pembentukan
saat seorang individu memiliki riwayat sindrom asam urat hingga menimbulkan stress oksidatif
metabolik sebelumnya [11]. membutuhkan waktu hingga 48 jam [12]. Enzim
XOR juga bukan merupakan enzim yang spe-
Tabel 4. Faktor Risiko Sampel sifik terdapat dalam otot jantung. Enzim XOR
Faktor Risiko terutama ditemukan dalam saluran pencernaan
Klasifikasi dan sel-sel hepar dibandingkan pada sel-sel otot
DM Rokok HT
SKA
+ - + - + - jantung. Aktivitas enzim XOR pada jaringan en-
STABLE 4 11 6 9 8 7 dotel juga 10-100 kali lebih kecil daripada aktivi-
UA 7 10 7 10 7 10 tas di kedua jaringan tersebut [12].
NSTEMI 4 9 6 7 8 5
STEMI 4 11 9 6 6 9 Asam urat juga dianggap sebagai anti-
32 68 47 53 48 52
oksidan dan melindungi sistem kardiovaskular
% % % % % %
dari stress oksidatif. Asam urat mencegah pero-
ksinitrit menginduksi nitrosilasi protein, lipid,
Kadar asam urat tidak dapat dijadikan
peroksidasi protein dan menginaktivasi tetra-
faktor risiko utama penyebab penyakit kardio-
hirobioprotein yang semua fungsi ini berperan
vaskular pada individu dengan risiko rendah.
sebagai pengikat terbesar terhadap radikal
Didukung oleh data yang didapat dari faktor risi-
bebas dan sebagai molekul yang mengikat ion
ko sampel, bahwa sampel yang memiliki faktor
logam transisional [14,15]. Kondisi sitotoksik
risiko diabetes melitus, riwayat merokok dan
yang merupakan efek dari aktivitas ROS di-
riwayat hipertensi sebesar kurang dari 50% dari
manfaatkan secara selektif untuk membunuh
total sampel.
sel-sel kanker melalui konjugasi XOR dengan
Asam urat merupakan produk akhir me-
antibodi spesifik. Produk XOR juga mengaktivasi
tabolisme purin eksogen dan purin endogen pa-
kerja dari protein proapoptosis p53 dan faktor
da tubuh manusia. Metabolisme asam nukleat
transkripsi yang tegabung dalam reseptor
purin yang terdiri atas adenin dan guanin mem-
nuklear hormon dengan aktivitas antitumorigenik
butuhkan banyak peran enzim. Adenin diubah
menjadi inosin dan guanin diubah menjadi gua-

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015


Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

dan antiproliferatif, yang merangsang diferensi- Coronary Syndromes?. European Heart


asi sel dan menghambat angiogenesis [16]. Journal, The European Society of Cardiolo-
gy : 44-52.
[8] D-H Kang and S-K Ha. 2014. Uric Acid
Simpulan Dan Saran Puzzle: Dual Role as Anti-oxidantand Pro-
oxidant. Electrolytes & Blood Pressure: E &
Dari hasil penelitian yang telah dil- BP. 12(1):1-6.
akukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada [9] Weir CJ, Muir SW, Walters MR, Lees KR.
hubungan antara kadar asam urat terhadap ke- 2003. Serum urate as an independent
jadian Sindrom Koroner Akut di RSD dr. predictor of poor outcome and future vas-
Soebandi Jember. cular events after acute stroke. Stroke.
Dalam penelitian ini masih perlu dilakukan 34:19511956.
penelitian lebih lanjut mengenai stratifikasi [10] Vukovic J., Modun D., Budimir D., et al.
resiko sindrom koroner akut dan penelitian 2009. Acute, food-induced moderate ele-
eksperimental lebih lanjut yang diaplikasikan vation of plasma uric acid protects against
pada induksi hiperurisemia pada tikus wistar. hyperoxia-induced oxidative stress and
increase in arterial stiffness in healthy
humans, Atherosclerosis 207: 255260.
Daftar Pustaka [11] Ishizaka, N., et al. 2005. Association Be-
tween Serum Uric Acid, Metabolic Syn-
[1] Kumar, Amit dan Cannon, Cristopher P.
drome, and Carotid Atherosclerosis in
2009. Acute Coronary Syndromes: Diagno-
Japanese Individuals. AHA Journals. Ar-
sis and Management, Part I. V. 84 (10).
teriosclerosis, Thrombosis, and Vascular
Mayo Clinic Proceeding.
Biology. 25: 1038-1044
[2] Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovas- [12] C.E. Berry, J.M. Hare. 2004. Xanthine
kular Indonesia. 2015. Pedoman oxidoreductase and cardiovascular dis-
Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Jakarta ease: molecular mechanisms and patho-
: Perki. physiological implications, J. Physiol. 555:
[3] Fredholm B.B, dan Sollevi, A. 1986. Car- 589606.
diovascular effects of adenosine , Metabo- [13] N. Cantu-Medellin, E.E. Kelley. 2013.
lism, Vol. 30,616-634. Xanthine oxidoreductase-catalyzed reac-
[4] Kroll K, Bukowski, T.R., Schwartz, L.M., tive species generation: a process in criti-
Knoepfler, D and Bassingthwaighte, JB. cal need of reevalutation, Redox Biol.
1992. Capillary endothelial transport of uric 1:353358.
acid in guinea pig heart, American Journal
[14] Hooper, D.C., Spitsin, S., Kean, R.B.,
of physiology, Vol. 262,420-431
Champion, J.M., Dickson, G.M.,
[5] Castelli, P; Condemi, AM; Brambillasca, C; Chaudhry, I. and Koprowski, H., 1998.
Fundaro,P; Botta, M; Lemma, M; Vanelli, P; Uric acid, a natural scavenger of peroxyni-
Santoli,C; Gatti, S and Riva, E. 1995. Im- trite, in experimental allergic encephalo-
provement of cardiac function by allupurinol myelitis and multiple sclerosis. Proceed-
in patients undergoing cardiac surgery, ings of the National Academy of Sciences,
Journal of Cardiovascular Pharmacology, 95(2), pp.675-6
Vol. 25, 119-125. [15] Ames BN, Cathcart R, Schwiers E,
[6] Engberding N, Spiekermann S, Schaefer A, Hochstein P. 1981. Uric acid provides an
Heineke A, Wiencke A, Mller M, Fuchs M antioxidant defense in humans against ox-
et all. 2004. Allopurinol Attenuates Left idant- and radical-caused aging and can-
Ventricular Remodeling and Dysfunction Af- cer: a hypo-thesis. Proc. Natl. Acad. Sci.
terExperimental Myocardial Infarction: A USA 78:6858-6862.
New Action for an Old Drug? Circulation.
[16] Battelli, M.G., Polito, L., Bortolotti, M.
110;2175-2179.
and Bolognes,i A. 2015. Xanthine
[7] Timoteo T Ana, Losinha A, Labandeiro J,
Oxidoreductase-Derived Reactive Species:
Miranda F, Papoila L, Oliveira AJ, Ferreira
Physiological and Pathological Effects. Oxidative
LM, Ferreira Rui C. 2012. Serum Uric Acid :
Medicine and Cellular Longevity.
A Forgotten Prognostic Marker in Acute

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015


Murti et al, Hubungan Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Sindrom Koroner Akut...

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, 2015

Anda mungkin juga menyukai