Laporan Fito Kel 4
Laporan Fito Kel 4
PENDAHULUAN
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis.Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun.Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari
India.Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada
tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai
jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan,
Indonesia (Jawa), dan Filipina.(Curcuma 2012)
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui senyawa yag ada didalam simplisia dijadikan sediaan
2. Dapat menciptakan formula yang sesuai dengan sumber seperti jurnal
3. Untuk mengetahui manfaat dari sediaan tersebut.
1.4 Manfaat
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2
penelitian dan pengujian berbagai tumbuhan yang secara tradisional dipakai untuk
penyembuhan penyakit tertentu.3 Beberapa penelitian dengan teknik modern telah
dikonfirmasi bahwa beberapa tanaman dapat digunakan sebagai anti-inflamasi,
antimikroba, anti-kanker, dan lain-lain. Indonesia mempunyai banyak tanaman yang
berkhasiat obat. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat
adalah kunyit (Curcuma longa) terutama bagian rimpangnya. Manfaat rimpang kunyit
sebagai obat tradisional antara lain untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka,
sesak napas, sakit perut, bisul, kudis, encok, antidiare, penawar racun, dan
sebagainya.
3
bentukbulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan
pertulanganmenyirip dengan warna hijau pucat.(OPTIMASI EKSTRAKSI
KURKUMIN PADA KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK
DWI ISWAHYUNI RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
4
Gambar 2. Struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin
(Longa et al. 2013)
5
Gambar 3. Reaksi Hidrolisis Kurkumin.(Curcuma 2012)
6
jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan,
Indonesia (Jawa), dan Filipina.(OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA
KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK DWI ISWAHYUNI
RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
Kunyit memiliki kandungan bioaktif dengan manfaat kesehatan yang yang
sangat baik.Akhir-akhir ini, sains mulai mengumpulkan fakta mengenai informasi
yang dimiliki oleh orang India selama bertahun-tahun bahwa kunyit memang
memiliki kandungan yang bermanfaat untuk pengobatan. Kandungan ini dikenal
dengan nama kurkuminoid, dan kandungan paling penting dari kurkuminoid
adalah kurkumin. Kurkumin adalah bahan aktif utama dalam kunyit.Kurkumin
memiliki kandungan anti-inflamasi yang sangat kuat dan antioksidan yang sangat
tinggi. Namun, kandungan kurkumin dalam kunyit tidaklah tinggi hanya sekitar
3% dari beratnya.(OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT
( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK DWI ISWAHYUNI RAHAYU
K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
Kurkumin adalah senyawa yang berasal dari tanaman kunyit dan
sejenisnya.Kurkumin dapat dimanfaatkan sebagai senyawa antioksidan.Tubuh
memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan
radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.Kunyit
meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh secara drastis.Kerusakan oksidatif
diyakini menjadi salah satu mekanisme dibalik penuaan dan sejumlah
penyakit.Kerusakan oksidatif melibatkan radikal bebas, molekul yang sangat
reaktif disertai dengan electron yang tidak memiliki pasangan.Radikal bebas
cenderung bereaksi dengan zat organik yang penting, seperti protein asam lemak
atau DNA.Alasan utama mengapa antioksidan sangat penting adalah karena
mereka melindungi tubuh kita dari radikal bebas.Kurkumin ternyata memiliki
kandungan antioksidan yang diperoleh dari struktur kimiawi yang dapat
menetralisir radikal bebas.Namun kurkumin juga meningkatkan aktivitas enzim
antioksidan tubuh.Dengan cara tersebut, kurkumin mampu melawan radikal
bebas.Kurkumin memblokir radikal bebas secara langsung, kemudian
7
menstimulasi mekanisme antioksidan tubuh.(OPTIMASI EKSTRAKSI
KURKUMIN PADA KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK
DWI ISWAHYUNI RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
Pertelaan
Terna dengan batang berwarna semu hijau atau agak keunguan, rimpang
terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman
berdaun 3 sampai 8 helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sampai 70
cm tanpa lidah-lidah, berambut halus jarang-jarang, helaian daun berbentuk lanset
lebar, ujung daun lancip berekor, keseluruhannya berwarna hijau atau hanya
bagian atas dekat tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 28 cm hanya 85
cm, lebar 10 cm sampai 25 cm .(Longa et al. 2013)
8
panjang 10-5 mm, lebar 11-14 mm. bibir berbentuk bundar telur, panjang 16-20
mm, lebar 15-18 mm, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir
berwarna coklat dan ditengahnya berwarna kemerahan.(Curcuma 2012)
Manfaat
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik
adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua.
Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan
dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan.Ciri-ciri tanaman kunyit yang
siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi
kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi
kuning (tanaman kelihatan mati).(Curcuma 2012)
9
ditentukan oleh senyawa metabolit sekunder yamg terkandung dalam tumbuhan
maupun bagian bagiannya (Longa et al. 2013).
Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran
berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan
hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian
dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi.
Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau
dua kali lagi.Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif
yang terkandung didalam tidak larut dalam air.Pemakaian air sungai harus
dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung
bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang
belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu
tempatkan dalam wadah plastik/ember (Longa et al. 2013).
Perajangan
Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan
melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm 7 mm. Setelah perajangan, timbang
hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara
manual atau dengan mesin pemotong (Longa et al. 2013)
10
1,355 ton/tahun berat segar dan menempati urutan ke empat terbesar setelah
bahan baku obat lainnya. Kunyit tumbuh baik di bawah naungan/tegakan hutan
dengan kisaran intensitas cahaya matahari mencapai 70%.Naungan sekitar 30 %
cukup untuk pertumbuhan tanaman.Banyak lahan di tingkat petani yang dapat
dimanfaatkan untuk tujuan tersebut (Rahardjo et al. 2005).
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid
yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan
zat-zat manfaat lainnya. Rimpang kunyit mengandung 28% glukosa, 12%
fruktosa, 8% protein, dan kandungan kaliumdalam rimpang kunyit cukup tinggi,
1,3-5,5% minyak atsiri yang terdiri 60%keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan
25% kurkumin berserta turunannya. Keton Seskuiterpen yang terdapat dalam
rimpangkunyit adalah tumeron dan antumeron, sedangkan kurkumin dalam
rimpangkunyit meliputi kurkumin (diferuloilmetana),
dimetoksikurkumin(hidroksisinamoil feruloilmetan), dan bisdemetoksi-kurkumin
(hidroksisinamoilmetana) (Rahardjo et al. 2005).
Kandungan kimia
a. Kadar minyak atsiri : Tidak kurang dari 3.02 % v/b
b. Kadar kurkuminoid : Tidak kurang dari 6.60 %
dihitung sebagai kurkumin
c. Kadar abu : Tidak lebih dari 9%
d. Kadar abu yang tidak larut dalam asam : Tidak lebih dari 1.6 %
e. Kadar sari yang larut dalam air : Tidak kurang dari 15 %
f. Kadar sari yang larut dalam etanol : Tidak kurang dari 10%
g. Bahan organik asing : Tidak lebih dari 2%
h. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
i. Kandungan lain : Pati, damar, tanin
11
(2000).Jika rasio pelarut bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah
senyawa yang terlarut. Akibatnya laju ekstraksi akan semakin meningkat.
Akantetapi semakin banyak pelarut, proses ekstraksi juga semakin mahal (Rezki,
Anggoro, and Mz 2015).
2.4 Salep
Salep adalah sediaan semipaat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Salep (unguents) adalah preparat setengah padat untuk pemakaian luar yang
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Salep dapat mengandung obat atau tidak
mengandung obat, yang disebut dasar salep an digunakan sebagai pembawa dalam
penyiapan salep yang mengandung obat.
Dasar salep digolongkan ke dalam 4 kelompok besar: (1) dasar salep hidrokarbon,
(2) dasar salep absorpsi, (3) dasar salep yang dapat dicuci dengan air, (4) dasar salep
yang larut dalam air.
Dasar salep hidrokarbon ( dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair
mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar
bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep
tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya
lembap keudara dan sukar dicci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak
mongering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu.
2.5 Antibakteri
12
monocytogenes, dan Salmonella.Tujuan ini ialah untuk mengukur daya hambat
ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica rhizoma) terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp yang dikultur pada media agar.
Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam penelitian ini memiliki
konsentrasi 4% dengan bobot yang dilebihkan 20%., dengan menggunakan basis
hidrokarbon.
Formula salep:
R/ Ekstrak rimpang kunyit 0,4 g
Cera alba 0,5 g
Vaselin album 9,5 g
13
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat :
Timbangan Analitik
Lumpang dan alu
Cawan penguap
Pinset
Penjepit kayu
Kertas perkamen
Sudip
Spatel
Penangas air
Tube salep 10 gram 3 buah
Bahan :
Ekstrak etanol rimpang kunyit
Cera alba
Vaselin album
Kain kassa
14
Paraffin liquid
Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam penelitian ini memiliki
konsentrasi 4% dengan bobot yang dilebihkan 20%., dengan menggunakan basis
hidrokarbon.
Formula salep:
R/ Ekstrak rimpang kunyit 0,4 g
Cera alba 0,5 g
Vaselin album 9,5 g
15
0,48 x 3 = 1,44 g
b. Cera alba
x0 ,5 g = 0,1 gram
c. Vaselin album
16
17