Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rimpang kunyit adalah rimpang Curcumae domestica Val. Suku
Zingiberaceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 3.02 % v/b dan
kurkuminoid tidak kurang dari 6.60% dihitung sebagai kurkumin.(Longa et al.
2013)

Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis.Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun.Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari
India.Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada
tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai
jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan,
Indonesia (Jawa), dan Filipina.(Curcuma 2012)

1.2 Rumusan Masalah


1 Bagaimana cara menentukan kadar dalam rimpang kunyit ?
2. Berapa banyak senyawa yang terkandung di dalam rimpang kunyit?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui senyawa yag ada didalam simplisia dijadikan sediaan
2. Dapat menciptakan formula yang sesuai dengan sumber seperti jurnal
3. Untuk mengetahui manfaat dari sediaan tersebut.

1.4 Manfaat

1. Senyawa kurkumin banyak digunakan sebagai pewarna makana dan obat-


obatan tradisional.
2. Senyawa kurkumin dapat mencegah kerusakan hati dan sebagi antioksidan
dan antibakteri
.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

Obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman sudah digunakan oleh


penduduk di belahan dunia sebagai obat alternatif untuk penyakit-penyakit tertentu.
WHO (World Health Organization) menyebutkan 80% penduduk dunia pernah
menggunakan obat herbal.1 Daya tarik obat tradisional terutama berasal dari sifatnya
yang alamiah sehingga dinilai lebih aman dan ditoleransi lebih baik dibandingkan
obat modern.2 Para ahli dari berbagai Negara tidak henti-hentinya mengadakan

2
penelitian dan pengujian berbagai tumbuhan yang secara tradisional dipakai untuk
penyembuhan penyakit tertentu.3 Beberapa penelitian dengan teknik modern telah
dikonfirmasi bahwa beberapa tanaman dapat digunakan sebagai anti-inflamasi,
antimikroba, anti-kanker, dan lain-lain. Indonesia mempunyai banyak tanaman yang
berkhasiat obat. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat
adalah kunyit (Curcuma longa) terutama bagian rimpangnya. Manfaat rimpang kunyit
sebagai obat tradisional antara lain untuk obat gatal, kesemutan, gusi bengkak, luka,
sesak napas, sakit perut, bisul, kudis, encok, antidiare, penawar racun, dan
sebagainya.

2.1 Rimpang Kunyit

Kunyit adalah salah satu jenis rempah-rempah yang banyak digunakansebagai


bumbu dalam berbagai jenis masakan. Kunyit memiliki nama latinCurcuma
domestica Val. Kunyit termasuk salah satu suku tanaman temu-temuan
(Zingiberaceae). Dalam taksonomi tanaman kunyitdikelompokkan sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species :Curcuma domestica Val
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm.
Batangmerupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan
warnakekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal,

3
bentukbulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan
pertulanganmenyirip dengan warna hijau pucat.(OPTIMASI EKSTRAKSI
KURKUMIN PADA KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK
DWI ISWAHYUNI RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)

Gambar 1. Tanaman Kunyit (Longa et al. 2013)


Khasiat kunyit diantaranya sebagai antioksidan, anti karsinogen, anti alzeimer
dan juga anti kanker.Kunyit dikenal sebagi penyedap, penetral bau anyir pada
masakan, seperti gulai opor dan soto, serta pewarna pada nasi kuning.Kunyit
dimanfaatkan secara luas oleh industri makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik
dan tekstil. Tanaman temu-temuan yang berkerabat dekat dengan kunyit dan
dikenal masyarakat antara lain temulawak (Curcuma xanthorrhiza), jahe
(Zingiberofficinale), dan kencur (Kaempferia galanga). Berikut ini disajikan
struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin pada
Gambar 2. .(Curcuma 2012)

4
Gambar 2. Struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin
(Longa et al. 2013)

Kurkumin mempunyai rumus molekul C21H20O6 (BM = 368).Sifat kimia


kurkumin yang menarik adalah sifat perubahan warna akibat perubahan Ph
lingkungan.Kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga pada suasana asam,
sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Kurkumin dalam suasana basa
atau pada lingkungan pH 8,5-10,0 dalam waktu yang relatif lama dapat
mengalami proses disosiasi, kurkumin mengalami degradasi membentuk
asamferulat dan feruloilmetan. Warna kuning coklat feruloilmetan akan
mempengaruhi warna merah dari kurkumin yang seharusnya terjadi. Sifat
kurkumin lain yang penting adalah kestabilannya terhadap cahaya. Adanya
cahaya dapat menyebabkan terjadinya degradasi fotokimia senyawa tersebut. Hal
ini karena adanya gugus metilen aktif5(-CH2-) diantara dua gugus keton pada
senyawa tersebut. Kurkumin mempunyaiaroma yang khas dan tidak bersifat
toksik bila dikonsumsi oleh manusia.Jumlah kurkumin yang aman dikonsumsi
oleh manusia adalah 10 mg/hari sedangkan untuk tikus 5 g/hari.(OPTIMASI
EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .)
SKRIPSI HERTIK DWI ISWAHYUNI RAHAYU K 100060052 FAKULTAS
FARMASI 2010)

5
Gambar 3. Reaksi Hidrolisis Kurkumin.(Curcuma 2012)

2.2 Simplisia Rimpang Kunyit


Rimpang kunyit adalah rimpang Curcumae domestica Val. Suku
Zingiberaceae, mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 3.02 % v/b dan
kurkuminoid tidak kurang dari 6.60% dihitung sebagai kurkumin.(Curcuma 2012)
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis.Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun.Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari
India.Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada
tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai

6
jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini
banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan,
Indonesia (Jawa), dan Filipina.(OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA
KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK DWI ISWAHYUNI
RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
Kunyit memiliki kandungan bioaktif dengan manfaat kesehatan yang yang
sangat baik.Akhir-akhir ini, sains mulai mengumpulkan fakta mengenai informasi
yang dimiliki oleh orang India selama bertahun-tahun bahwa kunyit memang
memiliki kandungan yang bermanfaat untuk pengobatan. Kandungan ini dikenal
dengan nama kurkuminoid, dan kandungan paling penting dari kurkuminoid
adalah kurkumin. Kurkumin adalah bahan aktif utama dalam kunyit.Kurkumin
memiliki kandungan anti-inflamasi yang sangat kuat dan antioksidan yang sangat
tinggi. Namun, kandungan kurkumin dalam kunyit tidaklah tinggi hanya sekitar
3% dari beratnya.(OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT
( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK DWI ISWAHYUNI RAHAYU
K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)
Kurkumin adalah senyawa yang berasal dari tanaman kunyit dan
sejenisnya.Kurkumin dapat dimanfaatkan sebagai senyawa antioksidan.Tubuh
memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan
radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.Kunyit
meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh secara drastis.Kerusakan oksidatif
diyakini menjadi salah satu mekanisme dibalik penuaan dan sejumlah
penyakit.Kerusakan oksidatif melibatkan radikal bebas, molekul yang sangat
reaktif disertai dengan electron yang tidak memiliki pasangan.Radikal bebas
cenderung bereaksi dengan zat organik yang penting, seperti protein asam lemak
atau DNA.Alasan utama mengapa antioksidan sangat penting adalah karena
mereka melindungi tubuh kita dari radikal bebas.Kurkumin ternyata memiliki
kandungan antioksidan yang diperoleh dari struktur kimiawi yang dapat
menetralisir radikal bebas.Namun kurkumin juga meningkatkan aktivitas enzim
antioksidan tubuh.Dengan cara tersebut, kurkumin mampu melawan radikal
bebas.Kurkumin memblokir radikal bebas secara langsung, kemudian

7
menstimulasi mekanisme antioksidan tubuh.(OPTIMASI EKSTRAKSI
KURKUMIN PADA KUNYIT ( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIPSI HERTIK
DWI ISWAHYUNI RAHAYU K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010)

Pertelaan

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang


merupakanbatang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau
kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk
bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan
menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan
bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm
dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing,
tepi daun yang rata.Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan.(Longa et al. 2013)

Terna dengan batang berwarna semu hijau atau agak keunguan, rimpang
terbentuk dengan sempurna, bercabang-cabang, berwarna jingga. Setiap tanaman
berdaun 3 sampai 8 helai, panjang tangkai daun beserta pelepah daun sampai 70
cm tanpa lidah-lidah, berambut halus jarang-jarang, helaian daun berbentuk lanset
lebar, ujung daun lancip berekor, keseluruhannya berwarna hijau atau hanya
bagian atas dekat tulang utama berwarna agak keunguan, panjang 28 cm hanya 85
cm, lebar 10 cm sampai 25 cm .(Longa et al. 2013)

Perbungaan terminal, gagang berambut, bersisik, panjang gagang 16-40 cm,


tenda bunga, panjang 10-19 cm, lebar 5-0 cm, daun kelopak berambut, berbentuk
lanset, panjang 4-8 cm, lebar 2-3.5 cm. daun kelopak yang paling bawah
berwarna hijau, bentuk bundar telur, makin keatas makin menyempit serta
memanjang, warna semu putih atau keunguan. Kelopak berbentuk tabung panjang
9-13 mm, bergigi 3 dan tipis seperti selaput. Tajuk bagian bawah berbentuk
tabung, panjang lebih kurang 20 mm berwarna krem, bagian dalam tabung
berambut, tajuk bagian ujung berbelah-belah, warna putih atau merah jambu,

8
panjang 10-5 mm, lebar 11-14 mm. bibir berbentuk bundar telur, panjang 16-20
mm, lebar 15-18 mm, warna jingga atau kuning keemasan dengan pinggir
berwarna coklat dan ditengahnya berwarna kemerahan.(Curcuma 2012)

Manfaat

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena


berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal,
dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai
bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu
masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga
bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker,
anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai
pembersih darah (OPTIMASI EKSTRAKSI KURKUMIN PADA KUNYIT
( Curcuma Domestica Vahl .) SKRIP SI HERTIK DWI ISWAHYUNI RAHAYU
K 100060052 FAKULTAS FARMASI 2010).

Ciri dan umur panen

Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik
adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua.
Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan
dengan masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan.Ciri-ciri tanaman kunyit yang
siap panen ditandai dengan berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi
kelayuan/perubahan warna daun dan batang yang semula hijau berubah menjadi
kuning (tanaman kelihatan mati).(Curcuma 2012)

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan atau bagian-bagiannya digunakan untuk


pencegahan penyakit ataupun penggunaan secara empiric ataupun dasarpengujian
ilmiah.obat tradisional akan memasuki jalur pelayanan kesehatan formal di tuntut
untuk memilki kualitas yang standar yang telah di tetapkan. Khasiat dan aktivitas
farmakologi menjadi tumpuan dalam suatu tumbuhan sebagai tumbuhan obat

9
ditentukan oleh senyawa metabolit sekunder yamg terkandung dalam tumbuhan
maupun bagian bagiannya (Longa et al. 2013).

Penyortiran Basah dan Pencucian

Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran
berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan
hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian
dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi.
Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau
dua kali lagi.Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif
yang terkandung didalam tidak larut dalam air.Pemakaian air sungai harus
dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung
bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang
belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu
tempatkan dalam wadah plastik/ember (Longa et al. 2013).

Perajangan

Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi
bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan
melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm 7 mm. Setelah perajangan, timbang
hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara
manual atau dengan mesin pemotong (Longa et al. 2013)

2.3 Senyawa Pada Rimpang Kunyit


Kandungan utama dalam rimpang kunyit diantaranya adalah minyak
atsiri,kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin,
lemak,protein, kalsium, fosfor dan besi.Kebutuhan kunyit setiaptahunnya
meningkat sampai 2% sehingga diperlukan bahan tanaman yang cukuptinggi. Di
tingkat industri obat tradisional di Jawa Tengah, kebutuhan kunyit mencapai

10
1,355 ton/tahun berat segar dan menempati urutan ke empat terbesar setelah
bahan baku obat lainnya. Kunyit tumbuh baik di bawah naungan/tegakan hutan
dengan kisaran intensitas cahaya matahari mencapai 70%.Naungan sekitar 30 %
cukup untuk pertumbuhan tanaman.Banyak lahan di tingkat petani yang dapat
dimanfaatkan untuk tujuan tersebut (Rahardjo et al. 2005).
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid
yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan
zat-zat manfaat lainnya. Rimpang kunyit mengandung 28% glukosa, 12%
fruktosa, 8% protein, dan kandungan kaliumdalam rimpang kunyit cukup tinggi,
1,3-5,5% minyak atsiri yang terdiri 60%keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan
25% kurkumin berserta turunannya. Keton Seskuiterpen yang terdapat dalam
rimpangkunyit adalah tumeron dan antumeron, sedangkan kurkumin dalam
rimpangkunyit meliputi kurkumin (diferuloilmetana),
dimetoksikurkumin(hidroksisinamoil feruloilmetan), dan bisdemetoksi-kurkumin
(hidroksisinamoilmetana) (Rahardjo et al. 2005).

Kandungan kimia
a. Kadar minyak atsiri : Tidak kurang dari 3.02 % v/b
b. Kadar kurkuminoid : Tidak kurang dari 6.60 %
dihitung sebagai kurkumin
c. Kadar abu : Tidak lebih dari 9%
d. Kadar abu yang tidak larut dalam asam : Tidak lebih dari 1.6 %
e. Kadar sari yang larut dalam air : Tidak kurang dari 15 %
f. Kadar sari yang larut dalam etanol : Tidak kurang dari 10%
g. Bahan organik asing : Tidak lebih dari 2%
h. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
i. Kandungan lain : Pati, damar, tanin

Pelarut dapat meningkatkanefisiensi dari proses ekstraksi karena panas dapat


meningkatkan permeabilitasdinding sel, meningkatnya kelarutan dan difusi dari
senyawa yang diesktrak danmengurangi viskositas pelarut, namun suhu tinggi
juga dapat mendegradasisenyawa polifenol, Nurrochmad dan Murwanti

11
(2000).Jika rasio pelarut bahan baku besar maka akan memperbesar pula jumlah
senyawa yang terlarut. Akibatnya laju ekstraksi akan semakin meningkat.
Akantetapi semakin banyak pelarut, proses ekstraksi juga semakin mahal (Rezki,
Anggoro, and Mz 2015).

2.4 Salep

Salep adalah sediaan semipaat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat
luar. Salep (unguents) adalah preparat setengah padat untuk pemakaian luar yang
dimaksudkan untuk pemakaian luar. Salep dapat mengandung obat atau tidak
mengandung obat, yang disebut dasar salep an digunakan sebagai pembawa dalam
penyiapan salep yang mengandung obat.

Dasar salep digolongkan ke dalam 4 kelompok besar: (1) dasar salep hidrokarbon,
(2) dasar salep absorpsi, (3) dasar salep yang dapat dicuci dengan air, (4) dasar salep
yang larut dalam air.

Dasar salep hidrokarbon ( dasar bersifat lemak) bebas air, preparat yang berair
mungkin dapat dicampurkan hanya dalam jumlah sedikit saja, bila lebih minyak sukar
bercampur. Dasar hidrokarbon dipakai terutama untuk efek emolien. Dasar salep
tersebut bertahan pada kulit untuk waktu yang lama dan tidak memungkinkan larinya
lembap keudara dan sukar dicci. Kerjanya sebagai bahan penutup saja. Tidak
mongering atau tidak ada perubahan dengan berjalannya waktu.

2.5 Antibakteri

Beberapa penelitian sebelumnya, telah diteliti aktivitas senyawa aktif dalam


rimpang kunyit mampu menghambat pertumbuhan jamur, virus, dan bakteri baik
gram positif dan negatif seperti Escherichia coli, Klebsiela pneumonia,Listeria

12
monocytogenes, dan Salmonella.Tujuan ini ialah untuk mengukur daya hambat
ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica rhizoma) terhadap pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp yang dikultur pada media agar.

Pembuatan Kultur dan Uji Antibakteri

Biakan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp disuspensikan


dengan NaCl kemudian diatur kekeruhannya sama dengan larutan McFarland.
Larutan kontrol positif dibuat dari tablet ciprofloxacin yang dihaluskan dalam mortar
sedangkan kontrol negatif menggunakan aquades steril. Media dasar nutrient agar
dituangkan ke dalam 3 cawan petri sebanyak 15 ml dan dibiarkan memadat,
kemudian diletakkan 6 pencadang. Selanjutnya media nutrient agar yang
mengandung suspensi bakteri uji dituang ke dalam 3 cawan petri dan dibiarkan
memadat. Pencadang dikeluarkan sehingga terbentuk sumur untuk larutan uji.
Larutan uji ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa) dengan berbagai konsentrasi
(40%, 20%, 10%, 5%), kontrol positif dan kontrol negatif diteteskan sebanyak 50 l
pada sumur yang berbeda, kemudian cawan petri dimasukkan dalam inkubator pada
suhu 370C selama 24 jam. Diamati dan diukur diameter zona hambat yang terbentuk
dengan menggunakan mistar.

2.6 Formula Sediaan

Formula standar salep menurut Formularium Nasional :

Dasar Salep Hidrokarbon


R/ Cera alba 50
Vaselin album 950
m.f. unguentum 1000

Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam penelitian ini memiliki
konsentrasi 4% dengan bobot yang dilebihkan 20%., dengan menggunakan basis
hidrokarbon.

Formula salep:
R/ Ekstrak rimpang kunyit 0,4 g
Cera alba 0,5 g
Vaselin album 9,5 g

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang pembuatan sediaan salep dari ekstrak rimpang kunyit


dilakukan di Laboratorium Teknologi Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Harapan Ibu Jambi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober
2017.

3.2 Alat dan Bahan

Alat :

Timbangan Analitik
Lumpang dan alu
Cawan penguap
Pinset
Penjepit kayu
Kertas perkamen
Sudip
Spatel
Penangas air
Tube salep 10 gram 3 buah

Bahan :
Ekstrak etanol rimpang kunyit
Cera alba
Vaselin album
Kain kassa

14
Paraffin liquid

3.3 Formulasi Salep

Formula standar salep menurut Formularium Nasional :


Dasar Salep Hidrokarbon
R/ Cera alba 50
Vaselin album 950
m.f. unguentum 1000

Salep ekstrak rimpang kunyit yang dibuat dalam penelitian ini memiliki
konsentrasi 4% dengan bobot yang dilebihkan 20%., dengan menggunakan basis
hidrokarbon.

Formula salep:
R/ Ekstrak rimpang kunyit 0,4 g
Cera alba 0,5 g
Vaselin album 9,5 g

3.4 Penimbangan Bahan

Penyiapan bahan-bahan yang digunakan pada pembuatan salep ekstrak


rimpang kunyit.

Bahan Berat (gram) Berat dilebihkan Kegunaan


20%

Ekstrak rimpang 0,4 0,48 Zat aktif


kunyit

Cera alba 0,5 0,6 Dasar salep

Vaselin album 9,5 11,4 Dasar salep

Perhitungan penimbangan dilebihkan 20%

a. Ekstrak rimpang kunyit

x 0,4 g = 0,08 gram

Ekstrak yang ditimbang = 0,4 + 0,08 = 0,48 gram

15
0,48 x 3 = 1,44 g

b. Cera alba

x0 ,5 g = 0,1 gram

Cera alba yang ditimbang = 0,5 + 0,1 = 0,6 gram

0,6 x 3 = 1,8 gram

c. Vaselin album

x 9,5 g = 1,9 gram

Vaselin album yang ditimbang = 9,5 + 1,9 = 11,4 gram


11,4 x 3 = 34,2 gram

3.5 Pembuatan Salep

Proses pembuatan diawali dengan menyiapkan alat dan menimbang semua


bahan yag diperlukan sesuai dengan perhitungan.

1. Timbang esktrak rimpang kunyit diatas perkamen


2. Timbang cera alba dan masukkn ke cawan porselin
3. Timbang vaselin dikertas perkamen yang dilapisi parafin liquid dan
dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah dilapisi kain kassa, lalu
lebur diatas penangas air.
4. Setelah meleleh, hasil leburan diserkai dan dimasukkan dalam lumping
panas digerus hingga homogeny dn dingin.
5. Ditambahkan ekstrak rimpang kunyit sedikit demi sedikitsambil digerus
hingga homogen dan menjadi masa setengah padat.
6. Keluarkan masa salep dari lumping dan ditimbag sebanyak 10 gram
kemudian dimasukkan dalam tube dengan bantuan kertas perkamen dan
dijepit dengan pinset.

16
17

Anda mungkin juga menyukai