Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan

rahmat serta karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah

dengan judul SIKAP ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan

untuk menunjang perkuliahan yang disusun secara sistematis agar nantinya dapat

mempermudah dalam pemahaman materi yang disajikan di dalamnya

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, maka

dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami mengucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang

telah memberikan semangat dan dorongan kepada penulis, semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kehidupan serta perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga

Allah S.W.T senantiasa meridhai usaha kita, AMIN.

Langsa, oktober 2017

i
Daftar isi

Contents
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................................. ii
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 3
1.3. Tujuan Sikap/Attitude .............................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4
2.1.Pengertian Sikap/Attitude ......................................................................................... 4
2.2.Komponen Sikap/Attitude ........................................................................................ 5
2.3. Ciri-ciri sikap ....................................................................................................... 6
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap .................................................. 7
2.5. Fungsi Sikap............................................................................................................ 9
2.6. Hubungan Sikap Dengan perilaku ........................................................................ 11
BAB III ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan

individu lainnya.Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam

psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun

kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses

terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan

terhadap sikap kaitannya denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter

dan sistem hubungan antarkelompok.

Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan

kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap

stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu

kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, posotitif atau negative terhadap

berbagai keadaan sosial, apakahnitu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan

sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000). Oleh karena itu kami

akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap. Untuk itu Dalam makalah ini

penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses dan komponen.

Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali

digunakan oleh Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini untuk

menunjuk suatu status mental seseorang.Kemudian pada tahun 1888 Lange

menggunakan konsep ini dalam suatu eksperimen laboratorium.Kemudian konsep

sikap secara populer digunakan oleh para ahli sosiologi dan psikologi.Bagi para

1
ahli psikologi, perhatian terhadap sikap berakar pada alasan perbedaan

individual.Mengapa individu yang berbeda memperlihatkan tingkah laku yang

berbeda di dalam situasi yang sebagian besar gejala mi diterangkan oleh adanya

perbedaan sikap.Sedang bagi para ahli sosiologi sikap memiliki arti yang lebih

besar untuk menerangkan perubahan sosial dan kebudayaan.

Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang lain

tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan

dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu.

Kesadaran mi tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga

tingkah laku yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang menentukan

perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi inilah yang

dinamika SIKAP. Jadi sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik

perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan datang.

Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap

sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang

nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.

2
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Sikap/Attitude

2. Komponen Sikap/Attitude

3. Ciri-Ciri Sikap/Attitude

4. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap

5. Teori Tentang Sikap

6. Fungsi Sikap

7. Hubungan Sikap Dan Perilaku

1.3. Tujuan Sikap/Attitude


Tujuan Sikap membantu individu untuk memahami dunia, yang membawa

keteraturan terhadap bermacam-macam informasi yang perlu diasimilasikan

dalam kehidupan sehari-hari.Setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu,

ingin mengerti, dan ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan.

Tujuan sikap untuk :

1. Mengetahui Pengertian Sikap

2. Mengetahui Proses dan Komponen Sikap

3. Mengetahui Ciri-Ciri Sikap

4. Mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap

5. Mengetahui dan mengakaji teori tentang sikap

6. Mengetahui korelasi sikap dengan perilaku

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Sikap/Attitude
Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli :

1. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap

sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara

positif (ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek

obyek tertentu.

2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa

sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional ,

emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.

3. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola

perilaku , tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk

menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah

respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.

4. Soetarno (1994), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai

kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa

diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap

diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga,

norma dan lain-lain.

5. Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap

adalah kesiapan seseorang untuk bertindak.

4
6. Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah keadaan

mental dan syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang

memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada

semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya.

2.2.Komponen Sikap/Attitude
Sikap seseorang ditentukan oleh kepuasan yang dirasakan sesuai

harapannya.Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan dan perilaku.

Kemudian menurut Azwar (2005), komponen-komponen sikap adalah :

1. Kognitif

Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang

selanjutnya diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.

2. Afektif

Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap suatu obyek,

secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

terhadap suatu obyek.

3. Konatif

Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang

ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.

5
2.3. Ciri-ciri sikap

Sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Sikap tidak dibawa sejak lahir

Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu

objek. Oleh karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan

individu yang bersangkutan. Karena terbentuk selama perkembangan maka

sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan dipelajari. Namun

kecenderungannya sikap bersifat tetap.

b. Sikap selalu berhubungan dengan objek

Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu, melalui

persepsi terhadap objek tersebut.

c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek

Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan

menunjukkan sikap yang negatif pada kelompok orang tersebut.

d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan

berlangsung lama bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri

seseorang maka sikap relaatif dapat berubah.

e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi

Sikap terhaadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif

maupun negatif. Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk

berperilaku.

6
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
Proses belajar sosial terbentuk dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial,

individu membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang

dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah:

1. Pengalaman pribadi.

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus

meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan

emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2. Kebudayaan.

B.F. Skinner (dalam, Azwar 2005) menekankan pengaruh lingkungan (termasuk

kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian tidak lain daripada

pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan,

ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari masyarakat untuk sikap dan perilaku

tersebut, bukan untuk sikap dan perilaku yang lain.

3. Orang lain yang dianggap penting.

Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang

orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh

keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang

dianggap penting tersebut.

4. Media massa.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio,

mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi

7
tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan

menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Institusi Pendidikan dan Agama.

Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat

dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara

sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya.

6. Faktor emosi dalam diri.

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman

pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu

begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten

dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah

prasangka

8
2.5. Fungsi Sikap
Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempat fungsi sikap itu

adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai, dan

fungsi pengetahuan.

1. Fungsi penyesuaian diri berarti bahwa orang cenderung mengembangkan

sikap yang akan membantu untuk mencapai tujuan secara maksimal. Sebagai

contoh, seseorang cenderung menyukai partai politik yang mampu memenuhi dan

mewakili aspirasi-aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang

pengangguran akan cenderung memilih partai buruh yang kemungkinan besar

dapat membuka lapangan pekerjaan baru atau member tunjangan lebih besar.

2. Fungsi pertahanan diri mengacu pada pengertian bahwa sikap dapat

melindungi seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang dirinya.

Sebagai contoh fungsi ini adalah perilaku proyeksi. Proyeksi adalah atribusi cirri-

ciri yang tidak diakui oleh diri seorang dalam dirinya kepada orang lain. Melalui

proyeksi, ia seakan-akan tidak akan memiliki cirri-ciri itu.

3. Fungsi ekspresi nilai berarti bahwa sikap membantu ekspresi positive

nilai-nilai dasar seseorang , memamerkan citra dirinya , dan aktualisasi diri. Si

Fithra mungkin memiliki citra diri sebagai seorang Konsevative yang hal itu

akan mempengaruhi sikapnya tentang demikrasi atau sikapnya tentang perubahan

social.

4. Fungsi pengetahuan berarti bahwa sikap membantu seseoarang

menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatu hal. Standar itu menggambarkan

keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseoarang dalam

menghadapi objek atau peristiwa disekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan

9
sikap misalnya adalah pemilik sepeda motor akan mengubah sikap positif

terhadap sepeda motor seiring dengan peningkatan status sosialnya. Ia sekarang

emutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil lebih sesuai

dengan status sosialnya yang baru, yaitu sebagai manager tingkat menengah

sebuah perusahaan level menengah.

10
2.6. Hubungan Sikap Dengan perilaku
Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap

perilaku individu.Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon

yang ditangkap, kecenderungan individu untuk melakukan tindakan

dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga

menimbulkan tingkah laku.

Konsistensi sikap dan perilaku:

Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga

memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku.Salah satu

teori yang biasa menjelaskan hubungan antara dan perilaku dikemukakan oleh

Fishbein dan Ajzen.Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat satu

factor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat (intention).

Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten

apabila ada kondisi sebagai berikut :

1. Spesifikasi sikap dan perilaku

2. Relevansi sikap terhadap perilaku

3. Tekanan normative

4. Pengalaman

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sikap merupakan sebuah pandangan positive ataupun negative

terhadap suatu objek yang sedang dihadapinya saat itu atau yang telah

lalu. Pandangan ini diperoleh dari hasil belajar atau karena pengaruh

interaksisocial sehari-hari yang diikuti dengan perasaan seorang individu. Sikap

memiliki tiga (3) komponen yaitu : komponen afektif, komponen kognitif, dan

komponen prilaku dalam menentukan terjadinya keselarasan sikap untuk

menanggapi suatu objek yang terjadi padanya. Dapat disimpulkan bahwa,

pentingnya peranan sikap yang dimunculkan oleh seorang individu untuk dapat

mengaplikasikan sikapnya kedalam bentuk tindakan terhadap suatu objek maupun

sebuah peristiwa yang sedang dihadapinya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/136036628/MAKALAH-Sikap-Dan-Kepuasan-

Kerja#

13

Anda mungkin juga menyukai