Anda di halaman 1dari 24

BAB I

A. LATAR BELAKANG
Studi prilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika

kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali

orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi

organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-

faktor ini.

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha

untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah

kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku

pekerja. Karena itu, perilaku organisasi kadang-kadang dituduh telah menjadi alat

percobaan bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku

Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasidan

keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian dan Emosi,

kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan prilaku organisasi.

Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah

organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti

apa itu kepribadian dan emosi baik dari segi pengertian, ciri ciri, dll. Dengan

penguasaan materi tentang Kepribadian dan Emosi ini diharapkan setiap individu

akan bisa menempatkan dirinya didalam sebuah organisasi setelah menguasai

materi tersebut. Keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh setiap

individu di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari kepribadian?
2. Apa saja faktor penentu kepribadian?
3. Bagaimana ciri-ciri kepribaadian?
4. Bagaimana pengaruh kepribadian terhadap prilaku dalam organisasi?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi dari Kepribadian
2. Untuk mengetahui kepribadian secara psikologis maupun definisi sehari
harinya
3. Untuk mengetahui ciri ciri dari kepribadian
4. Untuk mengetahui kepribadian utama yang mempengaruhi prilaku
oraganisasi

D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk panduan atau tunjangan siswa dalam Prilaku organisasi di SMA
Negeri 1 Palembang.
2. Untuk tambahan karya tulis untuk memperkaya materi mengenai Prilaku
Organisasi.
3. Untuk lebih mengenal kepribadian seseorang
4. Untuk dikalangan masyarakat, jika seseorang telah mengerti apa itu
kepribadian dan
1. emosi dan tau cara mengendalikannya dalam dunia organisasi maka akan
sangat berguna untuk kemajuan sebuah perusahaan dan masyarakat.
BAB II

A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI


Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
Menurut Duncan dalam Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam suatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut:
a. Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang
relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan
b. Tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.
c. Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa
individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.

B. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku yang relatif stabi dan dapat diperkirakan (Dorland,
2002).
Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter
dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang membentuk
kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan
(Weller, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kepribadian meliputi segala perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan
pada diri seseorang, yang digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
rangsangan, sehingga tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang
khas bagi individu itu.
BAB III
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

1.Kepribadian menurut pengertian sehari-hari


Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada
diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut berkepribadian
pemalu dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut tidak punya kepribadian.

2. Kepribadian menurut psikologi


Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah.
Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri
individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.Kata kunci dari pengertian
kepribadian adalah penyesuaian diri.

B. FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN

1. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Dipengaruhi oleh
siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan
psikologis bawaan dari
individu.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah faktor
keturunan yang memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian
seseorang,yaitu ;

1. Dasar pertama berfokus dari perilaku dan temperamen anak-anak.


2. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir.
3. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan
dalam
berbagai situasi.

Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap


pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti
perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik
genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian
mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor
seperti tinggi badan dan warna rambut.

2. Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap
pembentukan karakter adalah lingkungan dimana seseorang tumbuh dan
dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh-
pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki
peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, sikap,
dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara
intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh
pada kultur yang lain. Misalnya, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga
orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan
individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu
lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.

C. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN
Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam
berbagai situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan
individu.

a.Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai
sumber perilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam ramah, kurang cerdas
lebih cerdas, dipengaruhi oleh perasaan stabil secara emosional, penurut
dominan, serius tak kenal susah, bijaksana berhati-hati, malu-malu suka
bertualang, keras sensitif, percaya curiga, praktis imaginatif, jujur lihai,
yakin ragu-ragu, konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok
mandiri, tak terkendali terkendali, santai tegang.

b.The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja
kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana
mereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada
akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S)
atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J).
Hasilnya nanti akan dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ
adalah pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.

c.Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi
semua ciri dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian
manusia, yaitu :
a. Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan.
Orang yang ekstravert akan cenderung suka berkelompok, tegas, dan
mampu bersosialisasi. Kaum introvert cenderung pendiam, malu-malu,
dan tenang.
b. Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecennderungan untuk
tunduk pada orang lain. Orang yang skornya tinggi akan kooperatif,
hangat, dan percaya. Sedangkan yang rendah akan dingin, tidak mampu
bersepakat, dan antagonistik.
c. Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang
yang peka terhadap suara hati akan bertanggung jawab, terorganisir, dapat
dipercaya, dan gigih. Sedangkan yang sebaliknya akan mudah bingung,
tidak terorganisir, dan tidak handal.
d. Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap
stress. Orang yang skornya tinggi akan cenderung tenang, percaya diri,
dan aman. Yang sebalinya akan cenderung gelisah, cemas, gugup,
tertekan, dan tidak aman.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada kisaran minat
individual dan kekaguman terhadap hal baru. Orang yang terbuka akan
kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya
akan konvensional dan menemukan kenyamanan dalam keakraban.

Penelitian atas kredibilitas Lima Besar ini menghasilkan sejumlah besar bukti
bahwa individu yang dapat dipercaya, andal, hati-hati, teliti, mampu membuat
rencana, terorganisasi, kerja keras, gigih, dan berorientasi pada prestasi cenderung
memilki jabatan yang lebih tinggi dalam sebagian besar atau semua kedudukan.

D.KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPERNGARUHI PERILAKU


ORGANISASI

1. Evaluasi inti diri


Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai
diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif,
dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas
[lingkungan]] mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua
elemen utama: harga diri dan fokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai
tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri
mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.
2. Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada
proses.
3. Narsisisme
Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan
diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri
sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir
mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan
mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih
buruk. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu
lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung
memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam
mereka. Individu narsisis juga cenderung egoisdan eksploitif, dan acap kali
memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.
4. Pemantauan diri
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya
dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang
tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan. Bukti
menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi
cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan
diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri
yang rendah.
5. Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani
bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi
proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan
batasan atau halangan.
E. MENCAPAI KECOCOKAN KEPRIBADIAN
Kecocokan orang adalah mencocokkan kepribadian dan mengemukakan bahwa
kecocokkan antara kepribadian dan lingkungan. Teori ini dikemukakan oleh John
Holland, tipe-tipenya antara lain :
a. Realistis : menyukai kegiatan fisik yang menuntut ketrampilan, kekuatan,
dan koordinasi. Karakternya adalah pemalu, tahan, stabil, mudah
menyesuaikan diri, dan praktis.
b. Investigatif : menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran,
pengorganisasian, dan pemahaman. Karakternya adalah analitis, asli, ingin
tahu, dan independen.
c. Sosial : menyukai kegiatan yang mencakup membantu dan
mengembangkan yang lain. Karakternya adalah mampu bergaul,
bersahabat, kooperatif, dan memahami.
d. Konvensional : menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan, jelas,
dan tidak bersifat mendua. Karakternya adalah mudahmenyesuaikan diri,
efisien, praktis, tidak imaginatif, tidak luwes.
e. Enterprising : menyukai kegiatan verbal dimana ada peluang untuk
mempengaruhi yang lai dan mendapatkan kekuasaan. Karakternya adalah
percaya diri, ambisi, energetik, dan mendominasi.
f. Artistik : menyukai kegiatan yang bersifat mendua dan tidak sistematik,
yang memungkinkan ekspresi yang kreatif. Karakternya adalah imaginatif,
tidak teratur, idealistis, emosional, dan tidak praktis.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

SARAN
Seperti yang kita ketahui kepribadian memilki definisi dan ciri ciri yang sudah
disebutkan diatas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam prilaku
organisasi kita hendaknya tahu betul apa itu pengertian ciri manfaat serta
memahami apa itu kepribadian seseorang sehingga dalam proses pengorganisasian
tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan di organisasi nantinya

DAFTAR PUSTAKA
https://arhieword.wordpress.com/2012/04/05/makalah-perilaku-organisasi-
kepribadian-dan-emosi/
Diposting 28th September 2015 oleh Rina Mardiana

0
Tambahkan komentar

PERILAKU ORGANISASI
''KEPRIBADIAN''

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis
1.

SEP

28

Kepribadian

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI


KEPRIBADIAN
DISUSUN OLEH
NAMA : RINA MARDIANA
KELAS : X.MIPA 9
TAHUN AJARAN
2015

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul KEPRIBADIAN ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun oleh penulis dengan tujuan memberikan
informasi kepada pembaca tentang informasi prilaku organisasi.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kehidupan serta
perkembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca, Amin ya rabbal alamin.

Palembang, September 2015

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI..................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar
Belakang...............................................................................................4
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan
Penulisan............................................................................................4
D. Manfaat
Penulisan..........................................................................................4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA.................................................................................5
A. Pengertian Prilaku
organisasi.........................................................................5
B. Pengertian
Kepribadian..................................................................................5
BAB III
PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Definisi
Kepribadian......................................................................................6
B. Faktor Penentu
Kepribadian...........................................................................6
C. Ciri ciri
Kepribadian....................................................................................7
D. Kepribadian Utama yang Mempengaruhi Prilaku
Organisasi.......................8
E. Mencapai Kecocokan
Kepribadian.................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN....................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Studi prilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika
kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali
orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi
organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-
faktor ini. Seperti halnya dengan semua
ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan,
dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari
pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi
kadang-kadang dituduh telah menjadi alat percobaan bagi pihak yang berkuasa.
Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan
penting dalam perkembangan organisasidan keberhasilan kerja, yang diantaranya
membahas tentang Kepribadian dan Emosi, kedua hal tersebut sangat berkaitan
erat dengan prilaku
organisasi.
Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah
organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti
apa itu kepribadian dan emosi baik dari segi pengertian, ciri ciri, dll. Dengan
penguasaan materi tentang Kepribadian dan Emosi ini diharapkan setiap individu
akan bisa menempatkan dirinya didalam sebuah organisasi setelah menguasai
materi tersebut. Keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh setiap
individu di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari kepribadian?
2. Apa saja faktor penentu kepribadian?
3. Bagaimana ciri-ciri kepribaadian?
4. Bagaimana pengaruh kepribadian terhadap prilaku dalam organisasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi dari Kepribadian
2. Untuk mengetahui kepribadian secara psikologis maupun definisi sehari harinya
3. Untuk mengetahui ciri ciri dari kepribadian
4. Untuk mengetahui kepribadian utama yang mempengaruhi prilaku oraganisasi
D. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk panduan atau tunjangan siswa dalam Prilaku organisasi di SMA Negeri 1
Palembang.
2. Untuk tambahan karya tulis untuk memperkaya materi mengenai Prilaku
Organisasi.
3. Untuk lebih mengenal kepribadian seseorang
4. Untuk dikalangan masyarakat, jika seseorang telah mengerti apa itu kepribadian
dan emosi dan tau cara mengendalikannya dalam dunia organisasi maka akan
sangat berguna untuk kemajuan sebuah perusahaan dan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI
Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
Menurut Duncan dalam Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam suatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut:
a) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang relevan
dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan
b) Tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.
c) Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa
individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.

B. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland,
2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total
kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan
serta pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan
mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005). Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala
perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang
digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga
tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu
itu.
BAB III
PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
1.Kepribadian menurut pengertian sehari-hari
Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada
diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut berkepribadian
pemalu dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan
atribut tidak punya kepribadian.
2. Kepribadian menurut psikologi
Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa
kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang
merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian
adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang
menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya.Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri.

B. FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN


1. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Dipengaruhi oleh
siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan
psikologis bawaan dari
individu.
Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah faktor
keturunan yang memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian
seseorang,yaitu ; 1. Dasar pertama berfokus dari perilaku dan
temperamen anak-anak. 2. Dasar kedua berfokus
pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. 3. Dasar
ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam
berbagai situasi.
Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap
pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti
perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis
bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin
dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi
badan dan warna rambut.

2. Faktor lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap
pembentukan karakter adalah lingkungan dimana seseorang tumbuh dan
dibesarkan norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial, dan pengaruh-
pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki
peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, sikap,
dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan
menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang
secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh
pada kultur yang lain. Misalnya, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga
orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan
individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama
individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan
karier.

C. CIRI-CIRI KEPRIBADIAN
Semakin konsisten karakteristik individu dan semakin sering terjadi dalam
berbagai situasi, maka semakin penting ciri-ciri itu untuk menggambarkan
individu.
1. a. Pencarian awal atas ciri-ciri primer : Ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai
sumber perilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam ramah, kurang cerdas
lebih cerdas, dipengaruhi oleh perasaan stabil secara emosional, penurut
dominan, serius tak kenal susah, bijaksana berhati-hati, malu-malu suka
bertualang, keras sensitif, percaya curiga, praktis imaginatif, jujur lihai,
yakin ragu-ragu, konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok
mandiri, tak terkendali terkendali, santai tegang.
2. b. The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) : adalah salah satu kerangka kerja
kepribadian dengan 100 pertanyaan yang menanyakan kepada orang bagaimana
mereka biasanya bertindak atau merasa dalam situasi tertentu. Individu pada
akhirnya akan diklasifikasikan sebagai ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S)
atau intuitif (N), berpikir (T) atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J).
Hasilnya nanti akan dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ
adalah pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.
3. c. Model lima besar : adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi
semua ciri dan meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian
manusia, yaitu :
a. Ekstraversi : mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Orang
yang ekstravert akan cenderung suka berkelompok, tegas, dan mampu
bersosialisasi. Kaum introvert cenderung pendiam, malu-malu, dan tenang.
b. Kemampuan untuk bersepakat : merujuk pada kecennderungan untuk tunduk
pada orang lain. Orang yang skornya tinggi akan kooperatif, hangat, dan percaya.
Sedangkan yang rendah akan dingin, tidak mampu bersepakat, dan antagonistik.
c. Sifat mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang yang
peka terhadap suara hati akan bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya,
dan gigih. Sedangkan yang sebaliknya akan mudah bingung, tidak terorganisir,
dan tidak handal.
d. Stabilitas emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap
stress. Orang yang skornya tinggi akan cenderung tenang, percaya diri, dan aman.
Yang sebalinya akan cenderung gelisah, cemas, gugup, tertekan, dan tidak aman.
e. Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada kisaran minat individual dan
kekaguman terhadap hal baru. Orang yang terbuka akan kreatif, ingin tahu, dan
sensitif secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya akan konvensional dan
menemukan kenyamanan dalam keakraban.
Penelitian atas kredibilitas Lima Besar ini menghasilkan sejumlah besar bukti
bahwa individu yang dapat dipercaya, andal, hati-hati, teliti, mampu membuat
rencana, terorganisasi, kerja keras, gigih, dan berorientasi pada prestasi cenderung
memilki jabatan yang lebih tinggi dalam sebagian besar atau semua kedudukan.

D. KEPRIBADIAN UTAMA YANG MEMPERNGARUHI PERILAKU


ORGANISASI
1. Evaluasi inti diri
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai
diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif,
dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas
[lingkungan]] mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua
elemen utama: harga diri dan fokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai
tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri
mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.
2. Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada
proses.
3. Narsisisme
Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan
diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri
sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir
mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan
mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih
buruk. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu
lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung
memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam
mereka. Individu narsisis juga cenderung egoisdan eksploitif, dan acap kali
memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.

4. Pemantauan diri
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya
dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang
tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan. Bukti
menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi
cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan
diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri
yang rendah.
5. Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani
bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi
proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan
batasan atau halangan.

E. MENCAPAI KECOCOKAN KEPRIBADIAN


Kecocokan orang adalah mencocokkan kepribadian dan mengemukakan bahwa
kecocokkan antara kepribadian dan lingkungan. Teori ini dikemukakan oleh John
Holland, tipe-tipenya antara lain :
a. Realistis : menyukai kegiatan fisik yang menuntut ketrampilan, kekuatan, dan
koordinasi. Karakternya adalah pemalu, tahan, stabil, mudah menyesuaikan diri,
dan praktis.
b. Investigatif : menyukai kegiatan yang mencakup pemikiran, pengorganisasian,
dan pemahaman. Karakternya adalah analitis, asli, ingin tahu, dan independen.
c. Sosial : menyukai kegiatan yang mencakup membantu dan mengembangkan
yang lain. Karakternya adalah mampu bergaul, bersahabat, kooperatif, dan
memahami.
d. Konvensional : menyukai kegiatan yang diatur dengan peraturan, jelas, dan
tidak bersifat mendua. Karakternya adalah mudahmenyesuaikan diri, efisien,
praktis, tidak imaginatif, tidak luwes.
e. Enterprising : menyukai kegiatan verbal dimana ada peluang untuk
mempengaruhi yang lai dan mendapatkan kekuasaan. Karakternya adalah percaya
diri, ambisi, energetik, dan mendominasi.
f. Artistik : menyukai kegiatan yang bersifat mendua dan tidak sistematik, yang
memungkinkan ekspresi yang kreatif. Karakternya adalah imaginatif, tidak teratur,
idealistis, emosional, dan tidak praktis.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam
istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

SARAN
Seperti yang kita ketahui kepribadian memilki definisi dan ciri ciri yang sudah
disebutkan diatas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam prilaku
organisasi kita hendaknya tahu betul apa itu pengertian ciri manfaat serta
memahami apa itu kepribadian seseorang sehingga dalam proses pengorganisasian
tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan di organisasi nantinya
DAFTAR PUSTAKA
https://arhieword.wordpress.com/2012/04/05/makalah-perilaku-organisasi-
kepribadian-dan-emosi/

Anda mungkin juga menyukai