1
5. Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24
Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
TENTANG PEDOMAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.
Pasal 1
Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan
pedoman kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan
Hidup dalam melaksanakan penyidikan dan
pengadministrasian penyidikan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Pasal 2
Ruang lingkup pedoman penyidikan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terdiri atas:
a. pendahuluan;
b. pelaksanaan penyidikan; dan
c. administrasi penyidikan.
Pasal 3
Pedoman penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
2
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Agustus 2012
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 7 Agustus 2012
ttd
AMIR SYAMSUDIN
3
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2012
TENTANG PEDOMAN PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
PEDOMAN PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA DI BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
I. PENDAHULUAN
A. Umum
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana menyatakan bahwa penyidikan tindak pidana merupakan
sub sistem atau bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem
Peradilan Pidana Terpadu. Proses penegakan hukum pidana
merupakan satu rangkaian proses hukum mulai dari
penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan pengadilan.
2. Proses penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan melalui tahap
penyelidikan, penindakan, pemeriksaan serta penyelesaian dan
penyerahan berkas perkara. Esensi penyelidikan di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan
dengan kegiatan mengumpulkan bahan keterangan.
3. Melalui fungsi Koordinasi dan Pengawasan (Korwas) diharapkan
pelaksanaan tugas pokok penyidikan antara Penyidik Pejabat
Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup dengan Penyidik Polri
dapat berjalan selaras dan harmonis.
4. Proses penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengeloaan lingkungan hidup oleh Penyidik Pejabat Pegawai Negeri
Sipil Lingkungan Hidup dalam pelaksanaannya terkait dengan
aparat penegak hukum lain terutama yang berada di dalam sistem
peradilan kriminal (criminal justice system).
5. Untuk mewujudkan proses penyidikan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang profesional,
transparan, akuntabel, murah, efektif dan efisien perlu dibuat
pedoman teknis, khususnya bagi Penyidik Pejabat Pegawai Negeri
Sipil Lingkungan Hidup yang didukung dengan administrasi
penyidikan yang telah disepakati dengan unsur penegak hukum
lainnya.
1
B. Sasaran
Sasaran pedoman ini adalah:
1. Memberikan pemahaman mengenai kegiatan yang dilaksanakan
oleh Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup
dalam melaksanakan pengumpulan bahan keterangan dan
penyidikan.
2. Memberikan standar dalam melakukan tindakan dalam rangka
penanganan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
3. Memberikan acuan dalam penatausahaan maupun kelengkapan
administrasi penyidikan.
C. Azas
Dalam melaksanakan penyidikan, Penyidik Pejabat Pegawai Negeri
Sipil Lingkungan Hidup harus memperhatikan azas-azas yang terdapat
dalam Hukum Acara Pidana yang menyangkut hak-hak warga negara,
antara lain:
1. Legalitas
penyidikan dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku.
2. Praduga tak bersalah (Presumption of Innocence)
Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut, dan
atau dihadapkan di muka sidang pengadilan, wajib dianggap tidak
bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang menyatakan
kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum yang tetap.
3. Persamaan di muka hukum (Equality Before the Law)
Perlakuan yang sama atas diri setiap orang di muka hukum
dengan tidak mengadakan perbedaan.
4. Pemberian bantuan/penasehat hukum (Legal Aid/Assistance)
Setiap orang yang tersangkut perkara tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup wajib diberi
kesempatan memperoleh bantuan hukum yang semata-mata
diberikan untuk melaksanakan kepentingan pembelaan atas
dirinya, sejak saat dilakukan penangkapan dan atau penahanan.
Sebelum dimulainya pemeriksaan, kepada tersangka wajib
diberitahukan tentang apa yang disangkakan kepadanya dan
haknya untuk mendapat bantuan hukum atau dalam perkaranya
itu wajib didampingi penasehat hukum.
D. Prinsip
Penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:
1. Profesionalisme, yakni penyidikan dilakukan oleh Penyidik Pejabat
Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup yang memiliki kemampuan
teknis di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Akuntabilitas, yakni penyidikan yang dilaksanakan oleh Penyidik
Pejabat Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup dapat
dipertanggungjawabkan.
2
3. Efektif dan Efisien, yakni penyidikan dilakukan secara tepat
waktu, biaya ringan serta berpedoman pada keseimbangan wajar
antar sumber daya yang dipergunakan.
E. Definisi
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Penyidik adalah Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil Lingkungan
Hidup dan Penyidik Pejabat Kepolisian Republik Indonesia.
2. Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup
selanjutnya disebut Penyidik PPNSLH adalah pejabat pegawai
negeri sipil di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup di instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung
jawabnya di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup diberi wewenang sebagaimana penyidik sebagaimana
dimaksud dalam Hukum Acara Pidana untuk melakukan
penyidikan.
3. Tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah setiap perbuatan yang diancam
hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran sesuai ketentuan
pidana dalam undang-undang di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.
4. Penyidikan adalah serangkaian tindakan Penyidik untuk mencari
dan mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang
tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan
tersangkanya, dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
5. Pengumpulan bahan keterangan yang selanjutnya disebut
Pulbaket adalah serangkaian tindakan Penyidik PPNSLH untuk
mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai
tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan
penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
6. Tersangka adalah setiap orang yang karena perbuatannya atau
keadaannya berdasarkan bukti permulaan, patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana.
7. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami
sendiri.
8. Ahli adalah seorang yang memiliki kemampuan dan keterampilan
khusus tentang hal tertentu.
9. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang
karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada
pejabat yang berwenang tentang telah, atau sedang, atau diduga
terjadinya peristiwa tindak pidana.
10. Laporan kejadian yang selanjutnya disebut LK adalah laporan
tertulis yang dibuat Penyidik tentang penjelasan/keterangan yang
diketahui sendiri oleh pelapor atas suatu peristiwa kejahatan
atau pelanggaran di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, ataupun diketahui langsung oleh Penyidik
kemudian ditutup dan ditandatangani atas kekuatan sumpah
jabatan.
3
11. Tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu
sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah
beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian
diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya,
atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang
diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana
itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.
12. Penindakan adalah setiap tindakan hukum yang dilakukan
terhadap setiap orang maupun benda yang ada hubungannya
dengan tindak pidana dibidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang terjadi, maupun upaya paksa melalui
kegiatan pemanggilan, pemeriksaan, penangkapan, penahanan,
penggeledahan, dan penyitaan.
13. Tempat kejadian perkara yang selanjutnya disingkat TKP adalah
tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi dan
tempat-tempat lain dimana tersangka dan atau korban dan atau
barang bukti, yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut
dapat ditemukan.
14. Bukti permulaan yang cukup adalah alat bukti yang berupa
keterangan dan data yang terkandung di dalam dua di antara
Laporan Kejadian, Laporan Pulbaket, Berita Acara Pemeriksaan di
TKP, keterangan saksi-saksi termasuk ahli, dan Barang Bukti,
yang menunjukkan telah terjadi tindak pidana dan bahwa orang
yang akan ditangkap adalah pelaku dan/atau penanggung
jawabnya.
15. Bukti yang cukup adalah bukti permulaan yang cukup ditambah
dengan keterangan dan data yang terkandung dalam satu di
antara Laporan Kejadian, Laporan Pulbaket, Berita Acara
Pemeriksaan di TKP, keterangan saksi, keterangan ahli,
keterangan tersangka, dan barang bukti, dimana setelah
disimpulkan menunjukkan bahwa tersangka adalah pelaku atau
penanggung jawab tindak pidana.
16. Bantuan penyidikan adalah bantuan yang diberikan oleh Penyidik
Pejabat Kepolisian Republik Indonesia kepada Penyidik PPNSLH
berupa bantuan teknis, taktis dan upaya paksa serta konsultasi
penyidikan.
17. Bantuan teknis adalah bantuan pemeriksaan ahli dalam rangka
pembuktian secara ilmiah (scientific crime investigation).
18. Bantuan taktis adalah bantuan personil Polri dan peralatan Polri
dalam rangka pendukung pelaksanaan penyidikan tindak pidana
oleh Penyidik PPNSLH.
19. Bantuan upaya paksa adalah bantuan yang diberikan oleh
Penyidik Pejabat Kepolisian Republik Indonesia kepada Penyidik
PPNSLH berupa kegiatan penindakan secara hukum dalam rangka
penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
20. Koordinasi dan Pengawasan yang selanjutnya disebut Korwas
adalah suatu bentuk kerjasama antara Penyidik Pejabat
Kepolisian Republik Indonesia dengan Penyidik PPNSLH dalam
melakukan penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, penilikan dan pengarahan
terhadap pelaksanaan penyidikan untuk menjamin agar seluruh
kegiatan penyidikan yang dilakukan sesuai dengan peraturan
4
perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya, dan sesuai
sendi-sendi hubungan fungsional.
21. Pemeriksaan adalah kegiatan untuk mendapatkan keterangan,
kejelasan dan identitas tersangka, saksi, dan/atau barang bukti
maupun tentang unsur-unsur tindak pidana yang telah terjadi,
sehingga kedudukan atau peranan seseorang maupun barang
bukti di dalam tindak pidana tersebut menjadi jelas dan
dituangkan di dalam berita acara pemeriksaan.
22. Berita acara adalah catatan atau tulisan yang bersifat otentik,
dibuat dalam format tertentu oleh Penyidik PPNSLH atas kekuatan
sumpah jabatan, yang memuat keterangan dari orang yang
diperiksa atau keterangan yang berkaitan dengan setiap tindakan
yang dilakukan oleh Penyidik PPNSLH.
II. PELAKSANAAN
1. Persiapan
5
b. Menyiapkan kelengkapan administrasi yang meliputi:
1) surat perintah tugas.
2) surat permintaan bantuan ahli, petugas laborato-
rium, Penyidik Polri dan/atau staf/petugas dari instansi
yang bertanggungjawab di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sesuai kebutuhan.
3) laporan kejadian atau data awal lainnya.
c. Menyiapkan Peralatan
Peralatan yang dibawa disesuaikan dengan dugaan tindak
pidana lingkungan hidup yang terjadi, antara lain:
1) peralatan pengambilan sampel temasuk alat
penanganannya (botol sampel, alat pengambil sampel,
pengawet, pendingin);
2) tali, label dan lak;
3) alat pembungkus barang bukti/sampel (kertas sampul
warna coklat, kantong plastik berbagai ukuran, amplop
besar, dan lain-lain sesuai keperluan);
4) alat pengukur (meteran);
5) peralatan uji portabel (test kit);
6) perlengkapan P3K dan peralatan keselamatan pribadi
(sepatu boot/sepatu keamanan, baju pelindung, kaca
mata atau penutup muka, sarung tangan, dan lain-lain);
7) kamera;
8) handycam;
9) Global Positioning System (GPS);
10) garis PPNSLH;
11) komputer jinjing (notebook);
12) printer;
13) alat tulis;
14) formulir administrasi penyidikan;
15) buku catatan;
16) alat komunikasi.
2. Penanganan TKP
a. Pengamanan TKP
Pengamanan TKP dilakukan dengan:
1) memasang garis PPNSLH;
2) memerintahkan setiap orang yang diduga terkait dengan
tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup untuk tetap tinggal di tempat;
3) melakukan penjagaan.
b. Pemotretan
1) Pemotretan dilakukan terhadap situasi TKP secara
keseluruhan dari berbagai sudut dan detail dalam jarak
dekat (close up) terhadap setiap objek dalam TKP.
6
2) Hasil pemotretan dilengkapi dengan keterangan yang
memuat hal-hal berikut:
a) hari, tanggal, bulan, tahun dan jam pemotretan;
b) merek dan tipe kamera;
c) kecepatan (speed) kamera dan diafragma;
d) sumber cahaya;
e) filter lensa kamera yang digunakan (jika
menggunakan filter).
f) jarak kamera terhadap objek (dilengkapi sketsa
kasar TKP yang memuat letak kamera dan objek
yang difoto);
g) tinggi kamera;
h) nama, pangkat, jabatan dan NIP petugas yang
melakukan pemotretan.
e. Identifikasi Saksi/Tersangka
Identifikasi saksi/tersangka dapat dilakukan dengan cara:
1) Mengajukan pertanyaan kepada orang atau pihak yang
diduga melihat, mendengar atau mengalami sendiri
tindak pidana yang terjadi;
2) Mengajukan pertanyaan kepada orang-orang yang
mengetahui dan/atau yang berhubungan dengan TKP.
C. Penyidikan
1. Perencanaan Penyidikan
Sebelum melakukan penyidikan, Penyidik PPNSLH dan atasan
Penyidik PPNSLH membuat perencanaan untuk menentukan arah
pelaksanaan dengan melakukan:
8
a. Penjabaran unsur pasal yang diperkirakan dilanggar
Contoh:
Pasal 102 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang
berbunyi Setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah
B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4),
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun
dan paling lama 3 (tiga) tahun dan paling sedikit
Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah), dijabarkan sebagai
berikut:
Tersangka
No. Unsur Pasal Barang Bukti Saksi
(TSK)
Keterangan:
Dari analisis terhadap unsur-unsur pasal yang akan
dikenakan pada tersangka, dapat diketahui jumlah barang
bukti maupun saksi yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk pembagian tugas, perencanaan waktu dan kontrol/
pengendalian pelaksanaan penyidikan.
9
3) teknis pemeriksaan;
4) penyelesaian dan penyerahan berkas perkara.
5. Mekanisme Penyidikan
a. Dimulainya Penyidikan
1) Penyidikan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dilakukan setelah
dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan oleh pejabat
yang berwenang dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Tingkat Pusat dikeluarkan oleh atasan Penyidik
PPNSLH setingkat Eselon II selaku Penyidik PPNSLH.
b) Tingkat Daerah/Wilayah dikeluarkan oleh atasan
Penyidik PPNSLH setingkat eselon II selaku Penyidik
PPNSLH.
c) Dalam hal atasan Penyidik PPNSLH bukan penyidik
(di daerah/wilayah), surat perintah penyidikan
10
dikeluarkan oleh Koordinator Penyidik PPNSLH yang
diketahui oleh atasan Penyidik PPNSLH.
2) Penyidik PPNSLH memberitahukan dimulainya
penyidikan kepada Penuntut Umum dan Penyidik Polri.
c. Penangkapan
1) Penangkapan dilaksanakan sesuai ketentuan KUHAP;
2) Penangkapan dapat dilakukan paling lama satu kali dua
puluh empat jam;
3) Surat perintah penangkapan ditandatangani oleh atasan
PPNSLH setingkat eselon II selaku Penyidik PPNSLH.
Apabila atasan Penyidik PPNSLH bukan Penyidik
PPNSLH, maka surat perintah penangkapan
ditandatangani Koordinator Penyidik PPNSLH;
4) Dalam melakukan penangkapan Penyidik PPNSLH
menunjukkan surat perintah tugas terlebih dahulu,
kemudian memberikan 1 (satu) lembar surat perintah
penangkapan kepada tersangka;
11
5) Satu lembar surat perintah penangkapan diberikan
kepada keluarga orang yang ditangkap segera setelah
dilakukan penangkapan;
6) Setelah melakukan penangkapan, Penyidik PPNSLH
segera membuat Berita Acara Penangkapan dalam 7
(tujuh) rangkap dan ditandatangani oleh PPNSLH yang
melakukan penangkapan dan oleh orang yang ditangkap;
7) Apabila orang yang ditangkap tidak mau
menandatangani berita acara penangkapan, maka
Penyidik PPNSLH memberi catatan dalam berita acara
penangkapan disertai alasannya;
8) Sesudah atau sebelum dilakukan penangkapan, Penyidik
PPNSLH memberitahu Kepala Desa/Ketua Lingkungan
dimana tersangka yang ditangkap itu bertempat tinggal;
9) Penangkapan yang dilakukan di luar wilayah hukum
Penyidik PPNSLH yang bertugas melakukan
penangkapan dapat dikoordinasikan dengan Penyidik
PPNSLH setempat atau dimintakan bantuan kepada
Penyidik Polri;
10) Dalam hal diperlukan penguatan personil untuk
melakukan penangkapan, Penyidik PPNSLH dapat
meminta bantuan kepada Penyidik Polri secara tertulis.
Permintaan tertulis ini memuat identitas tersangka dan
alasan penangkapan, serta dilampiri dengan laporan
kejadian dan laporan kemajuan penyidikan yang
ditujukan kepada:
a) Tingkat Pusat kepada Bareskrim Polri up. Biro
Korwas PPNS;
b) Tingkat Daerah/Wilayah kepada Dit.Reskrimsus/
Sat. Reskrim.
d. Penahanan
1) Penahanan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
KUHAP.
2) Surat perintah penahanan ditandatangani oleh atasan
Penyidik PPNSLH setingkat eselon II selaku Penyidik
PPNSLH. Dalam hal atasan Penyidik PPNSLH bukan
Penyidik PPNSLH, maka surat perintah penahanan
ditandatangani oleh Koordinator Penyidik PPNSLH.
3) Perintah penahanan yang diberikan oleh penyidik
berlaku paling lama 20 (dua puluh) hari dan dapat
diperpanjang oleh penuntut umum paling lama 40
(empat puluh) hari.
4) Berdasarkan pemeriksaan dokter, tersangka yang
ditahan dalam keadaan sakit dan perlu dirawat di rumah
sakit, dapat dibantarkan penahanannya oleh Penyidik
PPNSLH. Pelaksanaan pembantaran penahanan adalah
sebagai berikut:
a) ada surat perintah pembantaran dan dibuat berita
acara pembantaran.
b) setelah selesai dirawat berdasarkan keterangan
dokter, pembantaran dicabut dengan surat perintah
12
pencabutan pembantaran dan dibuatkan berita
acara pencabutan pembantaran.
c) dalam hal tersangka dilanjutkan penahanannya,
dikeluarkan surat perintah penahanan lanjutan dan
dibuatkan berita acara penahanan lanjutan.
d) lamanya waktu pembantaran tidak dihitung sebagai
waktu penahanan.
e. Penangguhan Penahanan
1) Penangguhan penahanan dilaksanakan sesuai ketentuan
KUHAP.
2) Permohonan penangguhan penahanan dapat diajukan
oleh tersangka, keluarga tersangka atau penasehat
hukum kepada Penyidik PPNSLH atau atasan Penyidik
PPNSLH yang melakukan penahanan.
g. Penggeledahan
1) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) mengajukan permintaan izin penggeledahan terlebih
dahulu dengan membuat surat yang ditujukan
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat dengan
tembusan kepada Penyidik Polri.
b) sebelum surat permintaan izin penggeledahan
dikirim kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat,
Penyidik PPNSLH dapat minta pertimbangan kepada
penyidik Polri tentang alasan perlunya dilakukan
penggeledahan.
c) surat permintaan izin penggeledahan ditandatangani
oleh atasan Penyidik PPNSLH setingkat eselon II
selaku PPNSLH. Dalam hal atasan bukan Penyidik
PPNSLH, surat permintaan ditandatangani oleh
Koordinator Penyidik PPNSLH.
13
d) setelah surat izin penggeledahan dikeluarkan oleh
Ketua Pengadilan Negeri setempat, dikeluarkan surat
perintah penggeledahan yang ditandatangani oleh
atasan PPNSLH setingkat eselon II selaku Penyidik
PPNSLH. Koordinator Penyidik PPNSLH. Dalam hal
atasan bukan Penyidik PPNSLH, surat permintaan
ditandatangani oleh Koordinator Penyidik PPNSLH
e) apabila tersangka atau penghuni menyetujui,
penggeledahan rumah/tempat tertutup lainnya
dilakukan dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang.
f) apabila tersangka atau penghuni menolak,
penggeledahan rumah/tempat tertutup lainnya
dilakukan dengan disaksikan oleh Kepala Desa atau
Ketua Lingkungan dan 2 (dua) orang saksi
tambahan.
g) setelah melakukan penggeledahan, Penyidik PPNSLH
segera membuat berita acara yang turunannya
diberikan kepada penghuni rumah/tempat tertutup
yang bersangkutan.
h) pelaksanaan pengegeledahan rumah/tempat
tertutup lainnya yang dilakukan di luar daerah
hukum Penyidik PPNSLH dikoordinasikan dengan
Penyidik PPNSLH setempat dimana akan dilakukan
penggeledahan.
2) Dalam keadaan yang sangat perlu dan mendesak sehingga
Penyidik PPNSLH harus segera bertindak, maka:
a) Penggeledahan dapat dilakukan tanpa surat izin
Ketua Pengadilan Negeri.
b) Penggeledahan dapat dilakukan:
(1) pada halaman rumah tersangka bertempat
tinggal, berdiam atau berada dan yang berada
diatasnya.
(2) pada setiap tempat lain tersangka bertempat
tinggal, berdiam atau berada.
(3) di tempat tindak pidana dilakukan atau
terdapat bekasnya.
(4) di tempat penginapan dan tempat umum
lainnya.
(5) apabila tertangkap tangan.
c) Setelah melakukan penggeledahan, Penyidik PPNSLH
segera membuat berita acara yang turunannya
diberikan kepada penghuni rumah/tempat tertutup
yang bersangkutan.
d) Setelah melakukan penggeledahan, Penyidik PPNSLH
segera melaporkan tentang tindakan tersebut Kepada
Ketua Pengadilan Negeri setempat untuk
mendapatkan persetujuannya.
e) Penggeledahan pakaian dan penggeledahan badan
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
(1) penggeledahan pakaian seseorang, termasuk
barang yang dibawanya didasarkan pada
14
adanya dugaan atau alasan yang cukup bahwa
pada orang tersebut terdapat benda yang dapat
disita.
(2) pada saat tersangka tertangkap tangan dan
dibawa kepada Penyidik PPNSLH, maka
Penyidik PPNSLH segera melakukan
penggeledahan pakaian dan/atau badan
tersangka.
f) Berita Acara Penggeledahan ditandatangani oleh
Penyidik PPNSLH yang melakukan penggeledahan dan
tersangka/keluarga tersangka dan/atau kepala desa/
ketua lingkungan, serta 2 (dua) orang saksi.
g) Dalam pelaksanaan penggeledahan, Penyidik PPNSLH
berwenang memerintahkan setiap orang yang terkait
dengan tindak pidana untuk tidak meninggalkan
tempat selama penggeledahan berlangsung.
h. Penyitaan
1) Pelaksanaan penyitaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan KUHAP.
2) Pelaksanaan penyitaan dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) mengajukan permintaan izin penyitaan secara
tertulis terlebih dahulu kepada Ketua Pengadilan
Negeri setempat dengan tembusan kepada Penyidik
Polri.
b) sebelum surat permintaan izin penyitaan dikirim
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat, Penyidik
PPNSLH dapat meminta pertimbangan kepada
penyidik Polri tentang alasan perlunya dilakukan
penyitaan.
c) surat permintaan izin penyitaan ditanda tangani
oleh atasan Penyidik PPNSLH setingkat eselon II
selaku PPNSLH. Dalam hal Atasan bukan Penyidik
PPNSLH, surat permintaan ditandatangani oleh
Koordinator Penyidik PPNSLH;
d) setelah surat izin penyitaan dikeluarkan oleh Ketua
Pengadilan Negeri setempat, dikeluarkan surat
perintah penyitaan yang ditandatangani oleh atasan
Penyidik PPNSLH setingkat eselon II selaku Penyidik
PPNSLH. Apabila atasannya bukan Penyidik
PPNSLH, penanda-tanganan dilaksanakan oleh
Koordinator Penyidik PPNSLH.
e) setelah melakukan penyitaan, Penyidik PPNSLH
segera membuat berita acara penyitaan yang
ditandatangani oleh Penyidik PPNSLH yang
melakukan penyitaan dan pemilik/orang yang
menguasai benda yang disita. Salinan berita acara
tersebut diberikan kepada pemilik/orang yang
menguasai benda yang disita
f) penyitaan yang dilakukan di luar daerah hukum
Penyidik PPNSLH, pelaksanaannya dikoordinasikan
dengan Penyidik PPNSLH setempat dimana akan
dilakukan penyitaan.
15
3) Dalam keadaan sangat perlu dan mendesak atau
tertangkap tangan, Penyidik PPNSLH dapat melakukan
penyitaan, yang pelaksanaannya:
a) tanpa surat izin/surat izin khusus dari Ketua
Pengadilan Negeri.
b) tanpa surat perintah penyitaan.
c) penyitaan dapat dilakukan terhadap benda dan/
atau alat yang ternyata/diduga telah dipergunakan
untuk melakukan tindak pidana dan/atau benda
lain yang dapat dipakai sebagai barang bukti.
d) setelah melakukan penyitaan, Penyidik PPNSLH
wajib segera melaporkan pelaksanaan penyitaan
kepada Ketua Pengadilan Negeri setempat guna
mendapatkan persetujuan.
e) Berita Acara Penyitaan ditandatangani oleh Penyidik
PPNSLH yang melakukan penyitaan dan oleh
tersangka/ keluarga tersangka dan/atau kepala
desa/ketua lingkungan dan 2 (dua) orang saksi.
f) setelah dilakukan penyitaan, Penyidik PPNSLH
memberikan tanda terima kepada pemilik/orang
yang menguasai benda yang disita.
g) Penyidik PPNSLH berwenang memerintahkan setiap
orang agar yang terkait dengan tindak pidana untuk
tidak meninggalkan tempat selama proses penyitaan
berlangsung.
h) pelaksanaan penyitaan yang dilakukan di luar
daerah hukum Penyidik PPNSLH dikoordinasikan
dengan Penyidik PPNSLH setempat dimana akan
dilakukan penyitaan.
i. Pemeriksaan
1) Dalam mengumpulkan keterangan, Penyidik PPNSLH
melakukan pemeriksaan yang dituangkan dalam berita
acara berdasarkan ketentuan KUHAP terhadap:
a) Saksi;
b) Ahli;
c) Tersangka.
2) Sebelum melaksanakan pemeriksaan, Penyidik PPNSLH
wajib:
a) menentukan waktu, tempat, dan sarana pemeriksaan.
b) mempelajari kasus yang terjadi dan unsur-unsur
pidananya.
c) menyusun dan merumuskan daftar pertanyaan
pemeriksaan untuk mendapatkan jawaban yang
secara garis besar meliputi:
(1) pertanyaan awal, yaitu pertanyaan yang
menyangkut identitas atau biodata/riwayat
hidup.
(2) pertanyaan pokok, yaitu pertanyaan yang
mengarah pada jawaban unsur-unsur tindak
pidana.
16
(3) pertanyaan tambahan, yaitu pertanyaan yang
merupakan hasil pengembangan pertanyaan
pokok yang mengandung hal-hal yang
meringankan atau memberatkan, serta latar
belakang dan faktor yang mendorong
dilakukannya tindak pidana.
3) Dalam memeriksa tersangka, Penyidik PPNSLH wajib:
a) mengambil gambar/foto tersangka dari jarak dekat
(close up), baik dari depan maupun dari samping.
b) meneliti identitas orang yang diperiksa dengan
mencocokan tanda pengenal orang yang akan
diperiksa seperti KTP, SIM, Paspor, KIMS, dan
sebagainya.
4) Dalam hal diperlukan bantuan teknis pemeriksaan
psikologi guna mendapatkan keterangan dari saksi
dan/atau tersangka, Penyidik PPNSLH dapat meminta
bantuan secara tertulis kepada penyidik Polri dengan
menguraikan risalah permasalahan.
17
9) Rekonstruksi
Untuk memberikan gambaran serta meyakinkan
pemeriksa atas kebenaran keterangan tersangka atau
saksi dalam memperjelas suatu rangkaian kegiatan
terjadinya suatu tindak pidana, dapat dilakukan
rekonstruksi dengan memperagakan kembali cara
tersangka melakukan tindak pidana yang dipandu
dengan skenario dari hasil pemeriksaan yang telah
didapat.
10) Pengambilan Sumpah Saksi dan Ahli:
a) Apabila berdasarkan hasil pengamatan Penyidik
PPNSLH timbul dugaan bahwa saksi yang diperiksa
tidak akan hadir dalam pemeriksaan di sidang
pengadilan, maka dilakukan pengambilan
sumpah/janji sebelum pemeriksaan di tingkat
penyidikan dimulai.
b) Apabila dalam proses pemeriksaan saksi yang
diperiksa memberitahukan kepada Penyidik PPNSLH
bahwa dirinya tidak dapat hadir dalam tahap
peradilan, Penyidik PPNSLH menuangkan informasi
tersebut dalam berita acara pemeriksaan dan
melakukan pengambilan sumpah/janji saksi yang
bersangkutan.
(1) Dalam berita acara pengambilan sumpah/janji
saksi/ahli, dicantumkan identitas masing-
masing orang yang menandatangani berita
acara tersebut.
(2) Inti sumpah/janji adalah pernyataan saksi/ahli,
bahwa ia akan/telah memberi keterangan yang
sebenarnya.
(3) Penyidik PPNSLH menyediakan minimal 2 (dua)
orang yang dapat diangkat sebagai saksi dalam
pengambilan sumpah/janji saksi/ahli.
(4) Sebelum pengambilan sumpah/janji agar
ditanyakan terlebih dahulu agama saksi/ahli
dan kesediaannya untuk diambil sumpahnya.
(5) Tata cara pengambilan sumpah/janji dilakukan
sesuai dengan agama dan kepercayaan
saksi/ahli. Naskah pengambilan sumpah/janji
dibacakan oleh Penyidik PPNSLH atau
rohaniwan dan diikuti oleh saksi/ahli yang
diambil sumpahnya.
(6) Berita acara pengambilan sumpah/janji
saksi/ahli dibuat oleh Penyidik PPNSLH dan
ditandatangani oleh Penyidik PPNSLH yang
mengambil sumpah, orang yang disumpah, dan
para saksi.
(7) Naskah sumpah/janji dan kelengkapan lainnya
disesuaikan dengan agama saksi/ahli sebagai
berikut:
18
(a) Saksi:
i. Untuk yang beragama Islam.
Demi Allah, saya bersumpah, bahwa
saya sebagai saksi telah/akan)*
memberikan keterangan yang
sebenarnya, tidak lain dari yang
sebenarnya. Apabila saya tidak
memberikan keterangan yang
sebenarnya, saya akan mendapat
kutukan dari Tuhan.
ii. Untuk yang beragama Katolik.
Demi Allah, Bapak, Putra, dan Roh
Kudus, saya bersumpah, bahwa saya
sebagai Saksi, telah/akan)*
menerangkan dengan sungguh-
sungguh dan sebenarnya, tidak lain
dari yang sebenarnya. Jika saya
berdusta, saya akan mendapat
hukuman dari Tuhan.
iii. Untuk yang beragama Protestan.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa
saya sebagai Saksi, telah/akan)*
menerangkan dengan sungguh-
sungguh dan sebenarnya, tidak lain
dari yang sebenarnya. Jika saya
berdusta, saya akan mendapat
hukuman dari Tuhan. Semoga Allah
menolong saya.
iv. Untuk yang beragama Hindu Dharma.
Demi Ida Sanghyang Widi Wasa, saya
bersumpah, bahwa saya sebagai saksi,
telah/akan)* memberikan keterangan
yang sebenarnya, tidak lain dari yang
sebenarnya. Apabila saya tidak
memberikan keterangan yang
sebenarnya, saya akan mendapat
kutukan dari Tuhan.
v. Untuk yang beragama Budha.
Demi Sanghyang Adhi Budha, saya
berjanji, bahwa saya sebagai Saksi,
telah/akan)* memberikan keterangan
yang sebenarnya. Jika saya berdusta
atau menyimpang dari pada yang telah
saya ucapkan ini, maka saya bersedia
menerima karma yang buruk.
vi. Untuk yang memeluk Aliran Keperca-
yaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
19
Demi Tuhan Yang Maha Esa, saya
berjanji bahwa saya, telah/akan)*
memberikan keterangan yang
sebenarnya, tidak lain dari yang
sebenarnya. Dan jika saya, tidak
memberikan keterangan yang
sebenarnya semoga Tuhan yang Maha
Esa memberikan kutukan kepada
saya.
(b) Ahli:
i. Untuk yang beragama Islam:
Demi Allah, saya bersumpah, bahwa
saya sebagai Ahli telah/akan)*
memberikan keterangan menurut
pengetahuan saya yang sebaik-
baiknya, tidak lain dari pada yang
sebaik-baiknya. Apabila saya tidak
memberikan keterangan yang
sebenarnya, saya akan mendapat
kutukan dari Tuhan.
ii. Untuk yang beragama Katolik:
Demi Allah, Bapak, Putra dan Roh
Kudus, saya bersumpah, bahwa saya
sebagai Ahli, telah/akan)* memberikan
keterangan menurut pengetahuan saya
yang sebaik-baiknya, tidak lain dari
pada yang sebaik-baiknya. Jika saya
berdusta, saya akan mendapat
hukuman dari Tuhan.
iii. Untuk yang beragama Protestan:
Demi Allah saya bersumpah, bahwa
saya sebagai Ahli, telah/akan)*
memberikan keterangan menurut
pengetahuan saya yang sebaik-
baiknya, tidak lain dari pada yang
sebaik-baiknya. Jika saya berdusta,
saya akan mendapat hukuman dari
Tuhan. Semoga Allah menolong saya.
iv. Untuk yang beragama Hindu Dharma:
Demi Ida Sanghyang Widi Wasa, saya
bersumpah, bahwa saya sebagai Ahli,
telah/akan)* memberikan keterangan
menurut pengetahuan saya yang
sebaik-baiknya, tidak lain dari pada
yang sebaik-baiknya. Apabila saya
tidak memberikan keterangan yang
sebenarnya, saya akan mendapat
kutukan dari Tuhan.
20
v. Untuk yang beragama Budha:
Demi Sanghyang Adhi Budha, saya
berjanji, bahwa saya sebagai Ahli,
telah/ akan)* memberikan keterangan
menurut pengetahuan saya yang
sebaik-baiknya tidak lain dari pada
yang sebaik-baiknya. Jika saya
berdusta atau menyimpang dari pada
yang telah saya ucapkan ini, maka
saya bersedia menerima karma yang
buruk.
vi. Untuk yang memeluk Aliran Keperca-
yaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa:
Demi Tuhan Yang Maha Esa, saya
berjanji bahwa saya sebagai Ahli,
telah/akan)* memberikan keterangan
menurut pengetahuan saya yang
sebaik-baiknya, tidak lain dari pada
yang sebaik-baiknya. Dan jika saya,
tidak memberikan keterangan yang
sebenarnya semoga Tuhan yang Maha
Esa memberikan kutukan kepada
saya.
21
k. Penyelesaian Berkas Perkara
1) penyelesaian berkas perkara merupakan kegiatan akhir
dari proses penyidikan.
2) ringkasan (resume) kasus yang ditangani, ditulis sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Diketik di atas kertas folio warna putih, dengan
jarak 1,5 (satu setengah) spasi;
b) Di antara spasi tidak boleh dituliskan apapun;
c) Kata-kata harus ditulis lengkap, tidak diperbolehkan
menggunakan singkatan kecuali singkatan kata
resmi dan dikenal umum;
d) Penulisan angka yang menyebutkan jumlah harus
diulangi dengan huruf dalam tanda kurung;
e) Nama orang ditulis dengan huruf besar (huruf
balok);
f) Tata urut pembuatan resume sebagai berikut:
(1) Dasar;
(2) Perkara yang berisi uraian singkat tentang
tindak pidana yang terjadi dengan
menyebutkan:
(a) Pasal pidana yang dipersangkakan;
(b) Pelaku dengan identitas yang lengkap dan
jelas;
(c) Tempat dan waktu kejadian.
(d) Dampak/korban terhadap lingkungan/
harta benda/jiwa;
(e) Taksiran kerugian.
(3) Fakta-fakta penanganan di tempat kejadian;
(4) Surat-surat terkait penanganan perkara
antara lain, surat pemanggilan saksi/
tersangka, perintah membawa, penangkapan,
penahanan, perpanjangan penahanan,
pengalihan penahanan, penangguhan
penahanan, pengeluaran tahanan,
penggeledahan, penyitaan, penyisihan barang
bukti, pelelangan barang bukti, penyitaan
surat lain, memuat nomor dan tanggal surat
beserta:
(a) Keterangan saksi/ahli;
(b) Keterangan tersangka;
(c) Barang Bukti;
(d) Pembahasan:
Memuat gambaran konstruksi dan
analisis dari tindak pidana yang
didasarkan pada hubungan yang logis
antara fakta-fakta yang ada dengan
keterangan yang diperoleh, baik dari
tersangka, maupun saksi/ahli, hubungan
22
yang logis antara keterangan yang satu
dengan keterangan yang lainnya, serta
hubungan yang logis antara barang bukti
yang ada dengan fakta maupun
keterangan yang diperoleh, yang dikaitkan
dengan unsur hukum dari pasal pidana
yang dipersangkakan;
(e) Kesimpulan:
Memuat kesimpulan Penyidik PPNSLH
yang dibuat berdasarkan pembahasan
mengenai sangkaan perbuatan pidana
yang dilakukan oleh masing-masing
tersangka dan perbuatannya yang telah
memenuhi unsur-unsur pasal dalam
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang dipersangkakan;
(5) Resume, berita acara, dan kelengkapan
administrasi penyidikan disusun sebagai
berkas perkara dengan urutan yang telah
ditentukan.
23
c. bantuan pemeriksaan ahli dalam rangka pembuktian secara
ilmiah; dan
d. bantuan upaya paksa berupa pemanggilan, penangkapan,
penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
E. Penghentian Penyidikan
1. Penghentian penyidikan merupakan salah satu kegiatan
penyelesaian perkara yang dilakukan apabila:
a. Tidak terdapat cukup bukti.
b. Peristiwa yang terjadi bukan merupakan tindak pidana.
c. Perkara dihentikan demi hukum karena:
1) Tersangka meninggal dunia.
2) Masa tindak pidana telah kadaluarsa.
3) Tindak pidana tersebut telah memperoleh putusan hakim
yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (nebis in
idem).
2. Penghentian penyidikan dilakukan dengan:
a. Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan yang ditandatangani
oleh atasan Penyidik PPNSLH setingkat eselon II selaku
Penyidik PPNSLH. Apabila atasan Penyidik PPNSLH bukan
Penyidik PPNSLH, surat tersebut ditandatangani oleh
Koordinator Penyidik PPNSLH;
b. Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan yang disampaikan
kepada tersangka/keluarganya/penasehat hukumnya, serta
kepada Jaksa Penuntut Umum dan Penyidik Polri;
c. Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3);
d. Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan kepada Jaksa
Penuntut Umum dan Penyidik Polri.
3. Dalam hal ditemukan bukti baru atau penghentian penyidikan
yang didasarkan pada putusan pra peradilan ternyata tidak sah,
maka Penyidik wajib melanjutkan penyidikan kembali dengan
menerbitkan:
a. Surat Ketetapan Pencabutan Penghentian Penyidikan yang
ditandatangani oleh atasan Penyidik PPNSLH setingkat eselon
II selaku Penyidik PPNSLH. Apabila atasan Penyidik PPNSLH
bukan Penyidik PPNSLH, surat tersebut ditandatangani oleh
Koordinator Penyidik PPNSLH;
b. Surat Perintah Penyidikan Lanjutan diberitahukan kepada
Penuntut Umum dan Kepolisian.
F. Pelimpahan Penyidikan
1. Pelimpahan penyidikan dari Penyidik PPNSLH kepada Penyidik
Polri dilaksanakan apabila:
a. peristiwa pidana yang ditangani mencakup lebih dari satu
wilayah hukum Penyidik PPNS;
b. berdasarkan pertimbangan keamanan dan geografis, Penyidik
PPNSLH tidak dapat melakukan penyidikan; atau
c. peristiwa pidana yang ditangani merupakan gabungan tindak
pidana tertentu dan tindak pidana umum, kecuali tindak
pidana yang bukan merupakan kewenangan Penyidik Polri.
24
2. Pelimpahan penyidikan dari Penyidik PPNSLH kepada Penyidik
Polri, dilaksanakan dengan surat pelimpahan.
3. Pelaksanaan pelimpahan penyidikan dibuatkan berita acaranya.
4. Setelah dilimpahkan kepada Penyidik Polri, pelaksanaan
penyidikan selanjutnya dapat melibatkan Penyidik PPNS terkait.
25
c. Resume (PPNSLH: A.3)
1) Resume merupakan ikhtisar dan kesimpulan dari hasil
pemeriksaan tindak pidana yang terjadi dengan cara
penulisan tertentu.
2) Pembuatan resume supaya memenuhi persyaratan
formal dan material (vide : pembuatan resume).
3) Dibuat paling sedikit 4 (empat) rangkap sesuai dengan
jumlah berkas perkara.
26
i. Surat Pemberitahuan Dihentikannya Penyidikan (PPNSLH:
A.9)
1) Surat pemberitahuan dihentikannya penyidikan dibuat
dalam 6 (enam) rangkap (warna putih) dengan perincian
sebagai berikut:
a) 1 (satu) lembar untuk Jaksa Penuntut Umum;
b) 4 (empat) lembar untuk Berkas Perkara;
c) 1 (satu) lembar untuk arsip.
2) Surat pemberitahuan dihentikannya penyidikan dicatat
dalam Buku Registrasi Surat Pemberitahuan
Dimulainya/Dihentikannya Penyidikan dan diberi
nomor berdasarkan nomor urut berikutnya dari buku
registrasi tersebut.
29
y. Surat Perintah Pembantaran Penahanan (PPNSLH: A.25)
Surat Perintah Pembantaran Penahanan dicatat dalam Buku
Registrasi Surat Perintah Penahanan dan diberi nomor sama
dengan nomor surat perintah penahanan ditambah huruf e,
dengan kode tanggal dan bulan disesuaikan.
30
dd. Surat Permintaan Penetapan Izin/Izin Khusus
Penggeledahan (PPNSLH: A.30)
Surat permintaan izin untuk melakukan penggeledahan
dicatat dalam Buku Registrasi Penggeledahan dan diberi
nomor berdasarkan nomor urut dalam Buku Registrasi
Penggeledahan.
31
jj. Surat Perintah Pengembalian Benda Sitaan (PPNSLH: A.36)
Surat perintah pengembalian benda sitaan dicatat dalam
buku Registrasi Penyitaan dan diberi nomor berdasarkan
nomor urut Buku Registrasi Penyitaan.
2. Pemberkasan
Pemberkasan merupakan kegiatan untuk menyusun isi berkas
perkara dengan susunan dan cara penyampulan, pengikatan dan
penyegelan, serta penomoran dengan tata cara yang telah
ditentukan sebagai berikut:
a. Setiap lembaran kertas berkas perkara, pada bagian kirinya
(pada margin) dilubangi dengan alat perforator (alat pembuat
lubang pada kertas) pada tiga tempat, yaitu tengah, atas dan
bawah dengan jarak yang sama.
b. Dengan jarum dan tali/benang tanpa sambungan, kertas dijilid
sedemikian rupa sehingga benang tidak akan mudah
putus/lepas dan simpul dibuat pada/di atas lubang tengah.
c. Kedua ujung tali/benang dihimpun jadi satu dan dipotong
sepanjang 10 cm dari simpul, kemudian ditarik ke kanan
bawah pada halaman sampul berkas perkara.
d. Sepanjang 5 cm dari kedua ujung tali/benang dibubuhi lak,
dan sebelum lak tersebut kering ditekan dengan cap/ stempel
PPNSLH yang terbuat dari bahan logam kuningan.
e. Tidak dibenarkan membubuhi lak di atas simpul.
Lak dan cap/stempel jangan sampai menghalang-halangi/
menutupi tulisan yang terdapat pada sampul berkas perkara.
34
f. Penomoran pada sampul berkas perkara diambilkan dari
nomor urut buku register Berkas Perkara dan cara
penomorannya sebagai berikut:
1) Kode/singkatan berkas perkara (BP) diikuti tanda baca (-)
dan nomor urut.
2) Identitas Penyidik.
3) Nama institusi.
4) Angka bulan.
5) Angka tahun
g. Jumlah berkas
Mengingat sifat dan kepentingannya, maka berkas perkara
dibuat 4 (empat) rangkap dengan perincian sebagai berikut:
1) 2 (dua) berkas untuk Jaksa Penuntut Umum
2) 1 (satu) berkas untuk Penyidik
3) 1 (satu berkas untuk arsip Unit Kerja
35
6. Surat Pemberitahuan Pengalihan Jenis Penahanan Kepada
Keluarga Tersangka (PPNSLH: B.6)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
7. Surat Pemberitahuan Pengeluaran Tahanan kepada Keluarga
tersangka (PPNSLH: B.7)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
8. Surat Pemberitahuan Pembantaran Penahanan Kepada Keluarga
tersangka (PPNSLH: B.8)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
9. Surat Pemberitahuan Pencabutan Pembantaran Penahanan
kepada Keluarga Tersangka (PPNSLH: B.9)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
10. Surat Pemberitahuan Penyitaan/Pelelangan Benda Sitaan/ Barang
Bukti kepada Tersangka/Kuasa Hukumnya (PPNSLH: B.10)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
11. Surat Pemberitahuan Perampasan/Pemusnahan Benda Sitaan/
Barang Bukti kepada Tersangka/Kuasa Hukumnya (PPNSLH:
B.11)
Surat Pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan kepada Keluarga Tersangka dan diberi nomor
sesuai dengan nomor urut buku registrasi tersebut.
12. Surat Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (PPNSLH: B.12)
Surat permintaan ini dicatat dalam Buku Registrasi Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium, Identifikasi, Forensik, dan diberi
nomor berdasarkan nomor urut buku registrasi tersebut.
13. Surat Permintaan Visum et Repertum (PPNSLH: B.13)
Surat permintaan ini dicatat dalam Buku Registrasi Permintaan
Visum et Repertum dan diberi nomor berdasarkan nomor urut
buku registrasi tersebut.
14. Surat Permintaan Bantuan Pemeriksaan Laboratorium Forensik
(PPNSLH: B.14)
Surat permintaan ini dicatat dalam Buku Registrasi Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium, Identifikasi, Forensik, dan diberi
nomor berdasarkan nomor urut buku registrasi tersebut.
36
15. Surat Permintaan Bantuan Pemeriksaan Identifikasi (PPNSLH:
B.15)
Surat permintaan ini dicatat dalam Buku Registrasi Permintaan
Pemeriksaan Laboratorium, Identifikasi, Forensik, dan diberi
nomor berdasarkan nomor urut buku registrasi tersebut.
16. Surat Permintaan Bantuan Ahli (PPNSLH: B.16)
Surat Permintaan Bantuan Ahli dicatat dalam Buku Registrasi
Permintaan Bantuan Ahli/Personil dan diberi nomor berdasarkan
nomor urut buku registrasi tersebut.
17. Surat Permintaan Bantuan Personil (PPNSLH: B.17)
Surat Permintaan Bantuan Personil dicatat dalam Buku Registrasi
Permintaan Bantuan Ahli/Personil dan diberi nomor berdasarkan
nomor urut buku registrasi tersebut.
18. Surat Permintaan Pencekalan Kepada Kepala Kepolisian (PPNSLH:
B.18)
Surat ini dicatat dalam Buku Registrasi Permintaan Bantuan
Pencekalan dan diberi nomor berdasarkan nomor urut buku
registrasi tersebut.
19. Surat Permintaan Pencarian Orang (PPNSLH: B.19)
Surat ini dicatat dalam Buku Registrasi Pencarian Orang/Barang
dan diberi nomor berdasarkan nomor urut buku registrasi
tersebut.
20. Surat Permintaan Pencarian Barang (PPNSLH: B.20)
Surat ini dicatat dalam Buku Registrasi Pencarian Orang/Barang
dan diberi nomor berdasarkan nomor urut buku registrasi
tersebut.
21. Surat Pelimpahan Penyidikan (PPNSLH: B.21)
Surat Pelimpahan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pelimpahan/Penerimaan Berkas Perkara dan diberi nomor
berdasarkan nomor urut buku registrasi tersebut.
22. Surat Pemberitahuan Hasil/Perkembangan Pengumpulan Bahan
Keterangan/Penyidikan (PPNSLH: B.22)
Surat pemberitahuan ini dicatat dalam Buku Registrasi
Pemberitahuan Hasil/Perkembangan Penyidikan dan diberi nomor
berdasarkan nomor urut buku registrasi tersebut.
23. Surat Permintaan Penunjukan Penasehat Hukum (PPNSLH: B.23)
37
29. Buku Registrasi Pemberitahuan Dimulainya/Dihentikannya
Penyidikan (PPNSLH: B.29)
38
PPNSLH: A.1
No. Tanggal
Laporan Identitas Tersangka Keterangan
Kejadian Ditahan Dikeluarkan
1.
(Nama, nama kecil, alias, jenis
kelamin, tempat dan tanggal
lahir/umur, agama,
kewarganegaraan, tempat
tinggal, pekerjaan, sudah
pernah dihukum berapa kali)
2.
(Nama, nama kecil, alias, jenis
kelamin, tempat dan tanggal
lahir/umur, agama,
kewarganegaraan, tempat
tinggal, pekerjaan, sudah
pernah dihukum berapa kali)
Pernah Dihukum
(berapa kali)
. 20
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
39
PPNSLH: A.2
1.
2.
3.
4.
dst
. 20
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
40
PPNSLH: A.3
Demi Keadilan
RESUME
I. DASAR
II. PERKARA
III. FAKTA-FAKTA
2. Pemanggilan
Dengan Surat Panggilan Nomor: S-../Panggil/PPNSLH//20, tanggal
telah dipanggil ............... beralamat di untuk didengar
keterangannya sebagai . dalam perkara pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berupa
.sebagaimana dimaksud dalam Pasal .. Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada tanggal . di yang mengakibatkan
3. Penangkapan
Dengan Surat Perintah Penangkapan Nomor: SP-../Kap/
PPNSLH//20.. tanggal . telah dilakukan penangkapan terhadap
tersangka . di ............... pada tanggal . pukul .
WIB/WITA/WIT)* dengan Berita Acara Penangkapan tanggal .
4. Penahanan
Idem
5. Penggeledahan
Idem
6. Penyitaan
Idem
7. Keterangan Saksi
a. Nama: .., laki-laki/perempuan)*, lahir di tanggal
., pekerjaan .., agama , kewargane-
garaan , alamat tinggal ..
Menerangkan:
1) Bahwa pada saat pemeriksaan dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani, serta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya;
2) Bahwa mengerti pada saat diperiksa dan tidak ada hubungan
apapun dengan para tersangka;
3) Bahwa ..;
4) Bahwa ..;
41
5) Bahwa dan dalam memberiksan
keterangan sama sekali tidak merasa mendapat tekanan atau
paksaan dari pemeriksa, serta bersedia dipanggil kembali bila di
kemudian hari diperlukan keterangannya.
c. dan seterusnya.
8. Keterangan Tersangka
Nama: .., laki-laki/perempuan)*, lahir di tanggal
., pekerjaan .., agama , kewargane-garaan
, alamat tinggal ..
Menerangkan:
1) Bahwa pada saat pemeriksaan dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani, serta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenar-benarnya;
2) Bahwa mengerti pada saat diperiksa dan tidak ada hubungan apapun
dengan para tersangka;
3) Bahwa ..;
4) Bahwa ..;
5) Bahwa dan dalam memberiksan
keterangan sama sekali tidak merasa mendapat tekanan atau paksaan
dari pemeriksa, serta bersedia dipanggil kembali bila di kemudian hari
diperlukan keterangannya.
9. Barang Bukti
Barang bukti sementara yang berhasil dikumpulkan dalam penanganan
perkara ini adalah sebagai berikut:
a. Dokumen/surat yang disita dari TKP tanggal . berupa:
1) .;
2) .;
3) dan seterusnya.
42
IV. ANALISA YURIDIS
V. KESIMPULAN
Penyidik PPNSLH
NIP. ..
43
PPNSLH: A.4
Demi Keadilan
LAPORAN KEJADIAN
Nomor: LK-../PPNSLH//20..
Pelapor
Nama : ..
Tempat/Tgl. Lahir : ..
Jenis Kelamin : ..
Agama : ..
Pekerjaan : ..
Alamat : ..
No. KTP : ..
Telp./Fax. : ..
E-mail : ..
Terlapor
Nama : ..
Tempat/Tgl. Lahir : ..
Jenis Kelamin : ..
Agama : ..
Pekerjaan : ..
Alamat : ..
Telp./Fax. : ..
E-mail : ..
Saksi
1. Nama : ..
Alamat : ..
2. Nama : ..
Alamat : ..
3. Nama : ..
Alamat : ..
Barang Bukti
1. ;
2. ;
3. ;
4. ;
5. dan seterusnya
NIP. ..
44
PPNSLH: A.5
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
45
PPNSLH: A.6
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../PDP/PPNSLH//20
Sifat : Penting
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan a.n. .
Yth.,
1. Kepala Kejaksaan
2. Kepala Kepolisian
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b dan Pasal 7 ayat (2), dan pasal 109 ayat (1) KUHAP;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Perintah Tugas Nomor: SP-../Gas/PPNSLH//20, tanggal
.;
e. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH//20, tanggal
.
46
4. Demikian diberitahukan untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
47
PPNSLH: A.7
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), Pasal 109 ayat (1)
KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: S-
../PDP/PPNSLH//20, tanggal .;
4. Resume hasil penyidikan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup atas nama
tersangka .. berupa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal .. Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Hasil gelar perkara tanggal
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
48
atau dari siapa benda itu disita atau kepada pihak yang
berhak.
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
49
PPNSLH: A.8
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
MEMUTUSKAN
NIP. ..
51
PPNSLH: A.9
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../PHP/PPNSLH//20
Sifat : Penting
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Dihentikannya
Penyidikan a.n. .
Yth.,
1. Kepala Kejaksaan
2. Kepala Kepolisian
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b dan Pasal 7 ayat (2) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Perintah Penghentian Penyidikan Nomor: SP-../PP/PPNSLH/
/20, tanggal .;
d. Surat Ketetapan Penghentian Penyidikan Nomor: S.Tap-../PP/PPNSLH/
/20, tanggal .
52
4. Demikian diberitahukan untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
53
PPNSLH: A.10
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
MEMUTUSKAN
54
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
55
PPNSLH: A.11
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 82 ayat
(3) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Putusan Pra Peradilan Nomor: ., tanggal . (jika
ada);
DIPERINTAHKAN
2. Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
56
PPNSLH: A.12
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
SURAT PANGGILAN
Nomor: S-../Panggil/PPNSLH//20..
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 112 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal
.;
4. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/
PPNSLH//20, tanggal .;
MEMANGGIL
Nama : .........................................................
Tempat/Tgl. Lahir : .........................................................
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan : .........................................................
Agama : .........................................................
Pekerjaan :
Alamat :
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. ..
2. ..
57
WIB/WITA/WIT)* telah diterima 1 (satu) lembar Surat Panggilan.
. .
NIP. ..
CATATAN: Berhubung pemeriksaan belum selesai, agar datang kembali pada: ------
TANDA TANGAN
NO HARI TANGGAL PUKUL
YANG PPNSLH
DIPERIKSA
58
PPNSLH: A.13
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2) dan Pasal 112 ayat (2) KUHAP;
2. Surat Panggilan Nomor: S-../Panggil/PPNSLH/ /20,
tanggal .;
3. Surat Panggilan Nomor: S-../Panggil/PPNSLH/ /20,
tanggal .
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
59
Surat perintah ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
60
PPNSLH: A.14
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
MEMUTUSKAN
Menetapkan : menunjuk:
Nama : ................................................
Tempat/Tgl.Lahir : ................................................
Jenis Kelamin : ................................................
Kewarganegaraan : ................................................
Agama : ................................................
Pekerjaan : ................................................
Alamat : ................................................
61
terhitung mulai tanggal . sampai dengan selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
62
PPNSLH: A.15
SURAT KUASA
Untuk:
Kuasa ini tidak memberikan hak kepada Penerima Kuasa untuk mengalihkan
kuasa kepada orang lain (tanpa hak substitusi), kecuali atas persetujuan Pemberi
Kuasa dan/atau persetujuan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup
yang telah menunjuk Penerima Kuasa sebagai Penasehat Hukum berdasarkan
Surat Ketetapan Penunjukan Penasehat Hukum Nomor: S.Tap-../PH/PPNSLH/
/20, tanggal .
.. 20
63
PPNSLH: A.16
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 16 ayat (2), Pasal 17, Pasal 111 ayat
(1) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal
.;
4. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/
/20, tanggal .
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
64
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
65
PPNSLH: A.17
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
66
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
. .
NIP. ..
67
PPNSLH: A.18
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 20 ayat (1), Pasal 21, Pasal 24 ayat (1)
KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-./PPNSLH//20, tanggal
;
4. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/
/20, tanggal
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
68
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: . Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
69
PPNSLH: A.19
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
70
Jalan ..
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
71
PPNSLH: A.20
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
72
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
73
PPNSLH: A.21
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Pjg.Han/PPNSLH/./20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Perpanjangan
Penahanan a.n..
Yth.,
1. Kepala Kejaksaan
2. Kepala Kepolisian
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b dan Pasal 7 ayat (2) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: S-../PDP/
PPNSLH//20, tanggal .;
e. Surat Perintah Penahanan Nomor: SP-../Han/PPNSLH/ /20, tanggal
.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
75
PPNSLH: A.22
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 24 ayat (1)
dan ayat (2) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Perintah Penahanan Nomor: SP-../Han/PPNSLH/
/20, tanggal ..
4. Surat Perpanjangan Penahanan dari Kepala Kejaksaan .
Nomor: ., tanggal .......... atas nama tersangka .
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
76
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
77
PPNSLH: A.23
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Pjg.Han.L/PPNSLH/./20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Perpanjangan
Penahanan Lanjutan
a.n..
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 29 ayat (1), ayat (2),
ayat (3) huruf a KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan Nomor: S-...../PDP/
PPNSLH//20, tanggal .;
d. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan Nomor: SP-../Pjg.Han/
PPNSLH/ /20, tanggal .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
79
PPNSLH: A.24
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 29 ayat
(1), ayat (2), ayat (3) huruf a KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan Nomor: SP-
../Pjg.Han/PPNSLH/ /20, tanggal ..;
4. Surat Ketetapan Perpanjangan Penahanan Lanjutan dari
Ketua Pengadilan Negeri . Nomor: ., tanggal ..........
atas nama tersangka .
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
80
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
81
PPNSLH: A.25
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
82
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
. .
NIP. ..
83
PPNSLH: A.26
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
84
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
. .
NIP. ..
85
PPNSLH: A.27
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
86
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
87
PPNSLH: A.28
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23 KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Perintah Penahanan Nomor: SP-../Han/PPNSLH/
/20, tanggal
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
88
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
89
PPNSLH: A.29
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Pertimbangan : bahwa jangka waktu penahanan telah berakhir dan tidak dapat
diperpanjang lagi, atau kepentingan pemeriksaan telah
terpenuhi (P-21) dan tidak ada kekhawatiran bahwa tersangka
akan melarikan diri atau akan merusak, menghilangkan barang
bukti dan/atau mengulangi tindak pidana, sehingga demi
hukum tersangka harus dikeluarkan dari tahanan.
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 24 ayat (3) dan (4), dan Pasal 29 ayat
(6) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Perintah Penahanan Nomor: SP-../Han/PPNSLH/
/20, tanggal (jika ada);
4. Surat Penetapan Perpanjangan Penahanan dari Kepala
Kejaksaan Negeri . Nomor: . tanggal . (jika
ada);
5. Surat Perintah Perpanjangan Penahanan Nomor: SP-
../Pjg.Han/PPNSLH//20, tanggal
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
90
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Register Kejahatan/Pelanggaran No.: .
Asisten Deputi/Kepala .
Register Tahanan No : ... Selaku Penyidik PPNSLH,
Rumus Sidik Jari :
NIP. ..
. .
NIP. ..
91
PPNSLH: A.30
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Gel/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan untuk Penetapan
Izin/ Izin Khusus
Penggeledahan
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 32, Pasal 33 ayat (1), dan Pasal 36 KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/ PPNSLH//20, tanggal
..
92
5. Demikian untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
93
PPNSLH: A.31
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), Pasal 32, Pasal 34,
Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127
KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal
.;
4. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/
/20, tanggal ;
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
94
PPNSLH: A.32
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-.../Lap.Gel/PPNSLH//20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Laporan untuk mendapatkan
penetapan persetujuan
penggeledahan
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), Pasal 34, dan Pasal 35 KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/ /20, tanggal
.
didapat bukti permulaan yang cukup bahwa tersangka diduga keras telah
melakukan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup berupa di pada tanggal . sebagaimana
dimaksud dalam Pasal .. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Karena keadaan yang sangat perlu dan mendesak, telah dilakukan upaya
hukum berupa penggeledahan terhadap halaman rumah tersangka/tempat
lain tersangka tinggal/tempat tindak pidana dilakukan/tempat penginapan
(sebutkan tempat-tempat yang digeledah).
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
96
PPNSLH: A.33
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Sita/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Izin/ Izin Khusus
Penyitaan
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 38 ayat (1), Pasal 39, Pasal 42, dan Pasal 47
ayat (1) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/ /20, tanggal
.
97
4. Demikian untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
98
PPNSLH: A.34
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), Pasal 38, Pasal 39,
Pasal 40, Pasal 41, dan Pasal 42 KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal
.;
4. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/
/20, tanggal ;
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Untuk : 1. melakukan penyitaan barang bukti berupa:
a. ..................................................;
b. ..................................................;
c. dan seterusnya (dapat dibuatkan daftar dalam lampiran).
yang diduga ada kaitannya dengan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berupa
..... sebagaimana dimaksud dalam Pasal .. Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. melakukan pembungkusan atau penyegelan dan
pemasangan label terhadap barang atau benda atau surat
atau tulisan lain yang disita;
3. segera melaksanakan perintah ini, membuat Berita Acara
Penyegelan dan/atau Berita Acara Pembungkusan, serta
melaporan hasil pelaksanaannya kepada pejabat pemberi
perintah.
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
99
PPNSLH: A.35
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../Lap.Sita/PPNSLH//20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Laporan untuk Mendapatkan
Persetujuan Sita
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 38 ayat (2), Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41,
Pasal 42 KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH/ /20, tanggal
.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
101
PPNSLH: A.36
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 46
KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Ketetapan Penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri ...
Nomor . tanggal .;
4. Surat Perintah Penyitaan Nomor: SP-../Sita/PPNSLH/
/20, tanggal ;
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
102
PPNSLH: A.37
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Rampas/PPNSLH/./20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Izin untuk
Merampas/Memusnahkan
Benda Sitaan/ Barang Bukti
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 45 ayat (4) dan Pasal 46 ayat (2) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri . Nomor .. tanggal
. Tentang Izin/Izin Khusus Penyitaan.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
103
PPNSLH: A.38
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 38, dan Pasal 45 ayat (4) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Ketetapan Penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri ...
Nomor . tanggal .;
4. Surat Izin Perampasan/Pemusnahan dari Ketua Pengadilan
Negeri . Nomor ....., tanggal .;
5. Surat pernyataan dari tersangka/kuasanya tanggal .
tentang persetujuan/penolakan pelaksanaan perampasan/
pemusnahan barang bukti.
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
)* Pilih salah satu.
104
PPNSLH: A.39
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Lelang/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Izin untuk
Menyisihkan/Melelang Benda
Sitaan/Barang bukti
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 38 dan Pasal 45 ayat (1) dan ayat (3) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri . Nomor .. tanggal
. Tentang Izin/Izin Khusus Penyitaan.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
105
PPNSLH: A.40
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 7 ayat (2), Pasal 38, dan Pasal 45 ayat (1) KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Surat Ketetapan Penyitaan dari Ketua Pengadilan Negeri ...
Nomor . tanggal .;
4. Surat Izin Pelelangan dari Ketua Pengadilan Negeri .
Nomor ....., tanggal .
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
106
PPNSLH: A.41
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../B.Lelang/PPNSLH/./20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Bantuan untuk
Melelang Benda Sitaan/
Barang Bukti
Yth.,
Kepala Kantor Lelang Negara
.
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 38 dan Pasal 45 ayat (1) dan ayat (3) KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Ketetapan Ketua Pengadilan Negeri . Nomor .. tanggal
. Tentang Izin/Izin Khusus Penyitaan;
d. Surat Perintah Penyitaan Nomor: SP-../Sita/PPNSLH/ /20, tanggal
.;
e. Surat pernyataan tersangka/kuasanya tanggal . tentang .
4. Berita Acara Lelang dan hasil lelang sekiranya dapat diserahkan kepada kami
untuk digunakan sebagai barang bukti pengganti dalam perkara tindak
pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
107
PPNSLH: A.42
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Re-Eks/PPNSLH//20.
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Penetapan Re-
Ekspor Limbah/Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Yth.,
Ketua Pengadilan Negeri ..
di
..
1. Rujukan:
a. Pasal 7 ayat (2) KUHAP;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1993 tentang
Pengesahan Basel Convention on the Control of Transboundary Movements of
Hazardous Wastes and Their Disposal;
d. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal ..
2. Berdasarkan rujukan di atas, perlu dilakukan re-ekspor terhadap
limbah/limbah bahan berbahaya dan beracun yang berupa:
a. ...............................................;
b. ...............................................;
c. dan seterusnya (jika lebih dari satu jenis).
3. Sehubungan dengan hal tersebut, diminta agar Ketua dapat menerbitkan
Surat Penetapan Re-Ekspor.
4. Demikian untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
108
PPNSLH: A.43
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../BP/PPNSLH//20
Sifat : Penting
Lampiran :
Perihal : Pengiriman Berkas Perkara
atas nama ..
Yth.,
Kepala Kejaksaan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
...
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
109
PPNSLH: A.44
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../TBB/PPNSLH//20
Sifat : Penting
Lampiran :
Perihal : Pengiriman Tersangka dan
Barang Bukti
Yth.,
1. Kepala Kejaksaan
2. Kepala Kepolisian
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 8 ayat (3) dan Pasal 110 KUHAP;
b. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. Surat Kepala Kejaksaan . Nomor: . tanggal , Perihal: Hasil
Penyidikan Sudah Lengkap (P-21).
2. Berdasarkan rujukan di atas, bersama ini dikirimkan ... (.) orang
tersangka:
Nama : .....
Tempat/Tgl.Lahir : .....
Jenis Kelamin : .....
Kewarganegaraan : .....
Agama : .....
Pekerjaan : .....
Alamat : .....
sehubungan dengan perkara pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup berupa . sebagaimana dimaksud dalam Pasal ..
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
3. Tersangka tersebut tidak ditahan/ditahan)* di Rumah Tahanan
Jalan . beserta barang bukti berupa:
----------------- sebagaimana terlampir dalam daftar barang bukti -----------------
4. Apabila perkara tersebut telah mendapatkan putusan (vonis) pengadilan,
kiranya dapat dikirimkan kepada kami petikan surat keputusannya.
5. Demikian untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan:
1. .
2. .
110
PPNSLH: A.45
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
2. Nama : ............................................................
Pekerjaan : ............................................................
Alamat : ............................................................
benda-benda atau barang atau surat atau tulisan lain sebagai bukti dalam perkara
tersangka .. yang diduga telah melakukan tindak pidana di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berupa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal .. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. -----------------------------
Benda-benda atau barang-barang atau surat atau tulisan lain tersebut adalah
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------------
1. .
2. .
3. dan seterusnya (daftar benda dapat dibuat dalam lampiran apabila
kolom tidak cukup).
Catatan: Benda atau barang atau surat lain dicatat menurut berat,
jumlah, jenis, ciri-ciri/sifat khas masing-masing.
20.
NIP. ..
111
Saksi-saksi
1. . 2. ..
112
PPNSLH: A.46
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
-------- Serah terima dilakukan di Kantor . pada hari, bulan, dan tahun
tersebut di atas. ---------------------------------------------------------------------------------
Saksi-saksi
1. . 2. ..
113
PPNSLH: A.47
Demi Keadilan
telah mendatangi dan memasuk Tempat Kejadian Perkara (TKP) berupa kantor/
pabrik/rumah tinggal/tempat tertutup lainnya/tempat terbuka)* di Jalan .
untuk memeriksa kebenaran laporan yang diterima dengan melakukan tindakan
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------------
1. Melakukan pemeriksaan keadaan lokasi dan/atau barang bukti; -----------
2. Melakukan kegiatan berupa pengolahan TKP untuk mencari dan
mencatat, serta mengumpulkan barang bukti berupa ..; -------
3. Mengambil dan membawa barang bukti berupa ...; -------------
4. Meminta keterangan dari pada saksi dan/atau tersangka. -------------------
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
---------- Demikian Berita Acara Pemeriksaan di TKP ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. -----------
114
Pemilik/Penghuni Rumah/ Penyidik PPNSLH,
Penanggung Jawab Usaha dan/
atau Kegiatan,
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
115
PPNSLH: A.48
Demi Keadilan
PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah Saudara pada hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani? ----
----- 1. Ya, pada hari ini saya dalam keadaan sehat. --------------------------
b. Riwayat Pekerjaan:
. -------------------------------------
. -------------------------------------
dan seterusnya.
5. .? -------------------------
----- 5. . -----------------------------------
6. .? -------------------------
----- 6. . -----------------------------------
116
7. .? -------------------------
----- 7. . -----------------------------------
8. Apakah ada keterangan lain yang dapat Saudara berikan dalam pemeriksaan
ini? ------------------------------------------------------------------------------------------
----- 8. Tidak ada. --------------------------------------------------------------------
10. Apakah semua keterangan yang Saudara berikan dalam pemeriksaan ini
telah sesuai dan benar? -----------------------------------------------------------------
----- 10. Ya, benar. --------------------------------------------------------------------
Yang Diperiksa,
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
117
PPNSLH: A.49
Demi Keadilan
PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah Saudara pada hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani? ----
----- 1. Ya, pada hari ini saya dalam keadaan sehat. --------------------------
6. .? -------------------------
----- 6. . -----------------------------------
118
7. .? -------------------------
----- 7. . -----------------------------------
8. Apakah ada keterangan lain yang dapat Saudara berikan dalam pemeriksaan
ini? ------------------------------------------------------------------------------------------
----- 8. Tidak ada. --------------------------------------------------------------------
10. Apakah semua keterangan yang Saudara berikan dalam pemeriksaan ini
telah sesuai dan benar? -----------------------------------------------------------------
----- 10. Ya, benar. --------------------------------------------------------------------
Yang Diperiksa,
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
119
PPNSLH: A.50
Demi Keadilan
PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah Saudara pada hari ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani,
serta bersedia memberikan keterangan atas hal yang dipertanyakan dengan
jujur dan benar? ----
----- 1a. Ya, pada hari ini saya dalam keadaan sehat dan bersedia
memberikan keterangan atas hal yang dipertanyakan dengan
jujur dan benar. -------------------------------------------------------------
----- 1b. Ya, pada hari ini saya dalam keadaan sehat dan bersedia
memberikan keterangan atas hal yang dipertanyakan dengan
jujur dan benar. -------------------------------------------------------------
120
5. Apakah keterangan yang telah Saudara-Saudara berikan tersebut di atas
adalah sebenar-benarnya? --------------------------------------------------------------
----- 5a. Sudah benar dan saya berikan tanpa ada paksaan. ------------------
----- 5b. Sudah benar dan saya berikan tanpa ada paksaan. ------------------
Yang Diperiksa,
1. bin .
2. bin .
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
121
PPNSLH: A.51
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
sehubungan dengan Pasal 116 (untuk saksi)/Pasal 120 ayat (2) KUHAP (untuk
ahli))*, maka untuk memberikan keterangan yang sebaik-baiknya dan sebenar-
benarnya dalam perkara pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan oleh tersangka yang bersangkutan
telah bersumpah dan mengucapkan lafal sumpah sesuai dengan agama yang
dianutnya sebagai berikut: --------------------------------------------------------------------
1. ..
2. ..
122
ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut
di atas. --------------------------------------------------------------------------------------------
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
123
PPNSLH: A.52
Demi Keadilan
BERITA ACARA
MEMBAWA DAN MENGHADAPKAN SAKSI/TERSANGKA)*
124
ditutup dan ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun
sebagaimana tersebut di atas. ----------------------------------------------------------------
NIP. ..
125
PPNSLH: A.53
Demi Keadilan
NIP. ..
126
PPNSLH: A.54
Demi Keadilan
---------- Demikian Berita Acara Pelepasan Tersangka ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. -----------
NIP. ..
127
PPNSLH: A.55
Demi Keadilan
NIP. ..
128
PPNSLH: A.56
Demi Keadilan
NIP. ..
)* Pilih salah satu.
129
PPNSLH: A.57
Demi Keadilan
---------- Kesehatan jasmani dan rohani tersangka dalam keadaan baik saat
diperpanjang masa penahanannya. ----------------------------------------------------------
130
ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut
di atas. --------------------------------------------------------------------------------------------
NIP. ..
131
PPNSLH: A.58
Demi Keadilan
---------- Kesehatan jasmani dan rohani tersangka dalam keadaan baik saat
diperpanjang masa penahanan lanjutannya. -----------------------------------------------
132
ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut
di atas. --------------------------------------------------------------------------------------------
NIP. ..
133
PPNSLH: A.59
Demi Keadilan
NIP. ..
134
PPNSLH: A.60
Demi Keadilan
BERITA ACARA
PENCABUTAN PEMBANTARAN PENAHANAN
NIP. ..
)* Pilih salah satu.
135
PPNSLH: A.61
Demi Keadilan
---------- Demikian Berita Acara Pengeluaran Tahanan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
136
pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. ---------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------
. NIP. ..
137
PPNSLH: A.62
Demi Keadilan
---------- Demikian Berita Acara Pengalihan Jenis Penahanan ini dibuat dengan
sebenar-benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan
ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut
di atas. --------------------------------------------------------------------------------------------
NIP. ..
138
PPNSLH: A.63
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
Uraian singkat jalannya penggeledahan dan hasilnya adalah sebagai berikut: -------
---------- Setelah dijelaskan dan ditunjukkan Surat Perintah Penggeledahan kepada
pemilik rumah/ penghuni/penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan)* yang
disaksikan oleh Ketua Lingkungan, selanjutnya dilakukan penggeledahan
bersama-sama/tanpa didampingi)* Penyidik Polri, dan kemudian dibuatkan Berita
Acara Penggeledahan dengan hasil/temuan berupa: -----------------------------------
1. ..; -------------------------------
2. ..; -------------------------------
3. dan seterusnya. (Dibuatkan daftar rincian barang/benda/dokumen/surat
yang ditemukan).
139
---------- Demikian Berita Acara Penggeledahan ini dibuat dengan sebenar-
benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. -----------
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
140
PPNSLH: A.64
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
141
---------- Demikian Berita Acara Penyitaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya
atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di
pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. -----------
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
142
PPNSLH: A.65
Demi Keadilan
dari: -----------------------------------------------------------------------------------------------
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
144
PPNSLH: A.66
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
NIP. ..
145
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
146
PPNSLH: A.67
Demi Keadilan
yang diduga ada hubungannya dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup berupa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal .. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang terjadi pada tanggal di ..
----------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
147
Pemilik/Yang Menguasai Penyidik PPNSLH,
Barang)*,
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
148
PPNSLH: A.68
Demi Keadilan
Kepada: ------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
149
Penerima Barang Bukti/Sampel/ Penyidik PPNSLH,
Contoh Uji,
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
150
PPNSLH: A.69
Demi Keadilan
dari: -----------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
---------- Demikian Berita Acara Pengambilan Hasil Pemeriksaan dan Sisa Barang
Bukti/Sampel/Contoh Uji ini dibuat dengan sebenar-benarnya atas kekuatan
sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di pada tanggal,
bulan, dan tahun sebagaimana tersebut di atas. ------------------------------------------
151
Yang Menyerahkan Hasil Penyidik PPNSLH,
Pemeriksaan Laboratorium dan
Sisa Barang Bukti/Sampel/
Contoh Uji,
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
152
PPNSLH: A.70
Demi Keadilan
kepada: -------------------------------------------------------------------------------------------
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
---------- Demikian Berita Acara Pengembalian Barang Bukti ini dibuat dengan
sebenar-benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan
ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana tersebut
153
di atas. ------------------------------------------------------------------------------------------
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
154
PPNSLH: A.71
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
155
PPNSLH: A.72
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
NIP. ..
156
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
157
PPNSLH: A.73
Demi Keadilan
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
NIP. ..
158
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
159
PPNSLH: A.74
Demi Keadilan
telah menyerahkan dalam keadaan lengkap dan baik seorang tersangka: ---------
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Berikut barang bukti sebagaimana tercantum dalam daftar barang bukti yang
terlampir dalam Berkas Perkara Nomor: BP-../PPNSLH//20. --------------------
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
---------- Demikian Berita Acara Serah Terima Tersangka dan Barang Bukti ini
dibuat dengan sebenar-benarnya atas kekuatan sumpah jabatan, kemudian
ditutup dan ditandatangani di pada tanggal, bulan, dan tahun
sebagaimana tersebut di atas. --------------------------------------------------------------
160
Yang Menerima, Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
161
PPNSLH: A.75
Demi Keadilan
---------- Pada hari ini, tanggal . bulan . tahun ., pukul ... WIB/WITA/WIT)*,
saya -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------- ---------------------------------------
2. Nama : .
Pekerjaan/Jabatan : .
Alamat : .
(dari instansi kepolisian).
---------- Demikian Berita Acara Pelimpahan Penyidikan ini dibuat dengan sebenar-benarnya atas
kekuatan sumpah jabatan, kemudian ditutup dan ditandatangani di pada tanggal, bulan,
dan tahun sebagaimana tersebut di atas. -----------
NRP. . NIP. ..
Saksi-Saksi
1. .. 2. ..
162
PPNSLH: A.76
Demi Keadilan
DAFTAR SAKSI
Nomor: BP/PPNSLH//20..
... 20..
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
PPNSLH: A.77
Demi Keadilan
DAFTAR TERSANGKA
Nomor: BP/PPNSLH//20..
... 20..
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
PPNSLH: A.78
Demi Keadilan
... 20..
Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
163
PPNSLH: B.1
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
Dasar : 1. Pasal 6 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (2), dan Pasal 107
KUHAP;
2. Pasal 94 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
3. Laporan Kejadian Nomor: LK-./PPNSLH//20, tanggal
DIPERINTAHKAN
2. Nama : .........................................................
NIP : .........................................................
Surat perintah ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan sampai dengan selesai.
Selesai.
Dikeluarkan di : .
Pada tanggal : .
Penerima Perintah, Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. .. NIP. ..
164
PPNSLH: B.2
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-../Han/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Penahanan
Tersangka a.n.
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
165
PPNSLH: B.3
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB -../Pjg.Han/PPNSLH/../20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Perpanjangan
Penahanan Tersangka
a.n
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
166
PPNSLH: B.4
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-./Pjg.Han.L/PPNSLH/./20.
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Perpanjangan
Penahanan Lanjutan
Tersangka a.n
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
167
PPNSLH: B.5
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-.../Han.Ljt/PPNSLH/../20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Penahanan
Lanjutan Tersangka
a.n
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
168
PPNSLH: B.6
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-./Alih.Han/PPNSLH/./20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Pengalihan
Jenis Penahanan Tersangka
a.n
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
169
PPNSLH: B.7
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-../Klr.Han/PPNSLH/../20.
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Pengeluaran
Tahanan
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
170
PPNSLH: B.8
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-.../Bantar/PPNSLH/../20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Pembantaran
Penahanan terhadap
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
171
PPNSLH: B.9
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-../Cbt.Bantar/PPNSLH/./20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Pencabutan
Pembantaran Penahanan
terhadap
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
172
PPNSLH: B.10
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Penyitaan/
Pelelangan Benda Sitaan/
Barang Bukti
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
173
PPNSLH: B.11
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Perampasan/
Pemusnahan Benda Sitaan/
Barang Bukti
Yth.,
Sdr/i ..
Jalan ..
di
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
174
PPNSLH: B.12
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Lab/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemeriksaan Laboratorium
Yth.,
Kepala Laboratorium ..
di
.
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20 tanggal .
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH//20 tanggal
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
175
PPNSLH: B.13
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-../VER/PPNSLH//20..
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Pemeriksaan
Visum et Repertum
Yth.,
Kepala/Direktur Rumah Sakit
.
di
..
Tanda Tangan :
Tanggal :
Waktu : NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
176
PPNSLH: B.14
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-./For/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Bantuan
Pemeriksaan Laboratorium
Forensik
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
177
3. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
178
PPNSLH: B.15
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-.../Ident/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemintaan Bantuan
Pemeriksaan Identifikasi
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
179
3. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
180
PPNSLH: B.16
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-../Ahli/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pemintaan Bantuan Ahli
Yth.,
Kepala Laboratorium/Rektor/Kepala Lembaga ..
.
di
..
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/ PPNSLH/.../20.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
181
PPNSLH: B.17
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-/Cekal/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Cekal terhadap
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
..
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH// 20, tanggal
.;
d. Surat Panggilan Tersangka Nomor: S-../Panggil/PPNSLH/ /20,
tanggal ..
182
3. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
183
PPNSLH: B.18
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-.../PO/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Pencarian Orang
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
..
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH// 20, tanggal
.;
d. Surat Panggilan Tersangka Nomor: S-../Panggil/PPNSLH/ /20,
tanggal ..
184
3. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
185
PPNSLH: B.19
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SM-./PB/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Pencarian Barang
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
..
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH// 20, tanggal
.;
d. Surat Perintah Penyitaan Nomor: SP-../Sita/PPNSLH/ /20, tanggal
.
186
3. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima
kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
187
PPNSLH: B.20
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-./Prsnl/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Permintaan Bantuan Personil
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
..
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Tugas Nomor: SP-../Gas/PPNSLH//20, tanggal
.;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH// 20, tanggal
.
188
4. Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
189
PPNSLH: B.21
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-.../Limpah/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Pelimpahan Penyidikan a.n.
..
Yth.,
Kepala Badan Reserse Kriminal
Kepolisian Negara RI
di
..
1. Rujukan:
a. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
b. Hasil gelar perkara .. tanggal ..
2. Dari hasil pemeriksaan terhadap saksi, ahli, dan tersangka, serta barang
bukti, ditemukan fakta bahwa tersangka atas nama .. telah
melakukan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup berupa sebagaimana dimaksud dalam Pasal ..
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan juga Pasal .. Undang-Undang Nomor
.. Tahun .. tentang .. (sebutkan undang-undang lain yang
bukan menjadi kewenangan Penyidik PPNSLH).
190
5. Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
191
PPNSLH: B.22
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : SB-../Hsl/PPNSLH//20
Sifat : Biasa
Lampiran :
Perihal : Pemberitahuan Hasil/
Perkembangan Pengumpulan
Bahan Keterangan/
Penyidikan)*
Yth.,
di
.
1. Rujukan:
a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Tugas Nomor: SP-../Gas/PPNSLH//20, tanggal
.;
d. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH//20, tanggal
..
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
192
PPNSLH: B.23
Kop Surat Instansi
Demi Keadilan
.. 20
Nomor : S-../PH/PPNSLH//20
Sifat : Segera
Lampiran :
Perihal : Penunjukkan Penasehat
Hukum
Yth.,
Ketua Lembaga Bantuan Hukum
di
.
1. Rujukan:
a. Pasal 56 KUHAP;
b. Laporan Kejadian Nomor: LK-../PPNSLH//20, tanggal .;
c. Surat Perintah Penyidikan Nomor: SP-../Dik/PPNSLH// 20, tanggal
;
d. Surat Lurah/Kepala Desa Nomor: , tanggal
, Perihal: Keterangan tidak mampu atas nama ..
193
4. Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerja sama Saudara/i diucapkan
terima kasih.
Asisten Deputi/Kepala .
Selaku Penyidik PPNSLH,
NIP. ..
Tembusan Yth.:
1. ..
2. ..
194
BUKU REGISTRASI
PPNSLH: B.24
1. Format Isi Buku Registrasi Laporan Kejadian
1 2a 2b 3a 3b 3c 3d 4 5 6 7
195
PPNSLH: B.25
2. Format Isi Buku Registrasi Berkas Perkara
1 2 3 4 5a 5b 6
196
PPNSLH: B.26
3. Format Isi Buku Registrasi Tindak Pidana di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Halaman 1
Tersangka
Tgl. Lokasi Uraian Singkat Kejadian dan Nama, Tempat/Tgl. Jenis
No Penahanan
Kejadian Kejadian Pasal yang Dilanggar Lahir, Agama, Kewarganegaraan Kelamin
Pekerjaan, Alamat (L/P)
|1 2 3 4 5a 5b 5c 6
Halaman 2
197
PPNSLH: B.27
Halaman 1
1 2a 2b 3 4 5 6
198
PPNSLH: B.28
Halaman 1
199
PPNSLH: B.29
6. Format Isi Buku Registrasi Pemberitahuan Dimulainya/Dihentikannya Penyidikan
1 2 3 4 5 6 7a 7b 7c 8 9 10
200
PPNSLH: B.30
No. Surat Panggilan Nama, Tempat/Tgl. Lahir, Pekerjaan, Status Orang yang
Tgl. dan Jam Dipanggil/Dibawa Nama
No. Tgl Panggilan/Surat dan Alamat Orang yang Ket
Menghadap PPNSLH
Perintah Pembawa Dipanggil/Dibawa (Saksi/Tersangka)
1 2 3 4 5 6 7 8
201
PPNSLH: B.31
202
PPNSLH: B.32
Halaman 1
PERPANJANGAN PENAHANAN
Tgl. Lahir, Uraian Singkat Tindak No. dan Tgl Surat No. dan Tgl Surat
No.
No. Nama Jenis Alamat Pidana dan Pasal yang Perintah Permintaan No. dan Tgl Surat Perintah
LK
Kelamin Dipersangkakan Penahanan Perpanjangan Perpanjangan Penahanan
Penahanan
1 2a 2b 2c 3 4 5 6 7
Halaman 2
PERPANJANGAN PENAHANAN
PEMBANTARAN PENAHANAN PENANGGUHAN PENAHANAN
LANJUTAN No. dan Tgl
No. dan Tgl
No. dan Tgl No. dan Tgl Surat
No. dan Tgl No. dan Tgl Surat No. dan Tgl No. dan Tgl
Surat Surat Perintah No. dan Tgl Surat Perintah
Surat Surat Perintah Surat Surat
Permintaan Perintah Pengalihan Pengeluaran Tahanan
Perintah Pencabutan Penahanan Perintah Pencabutan
Perpanjangan Perpanjangan Jenis
Pembantaran Pembantaran Lanjutan Penangguhan Penangguhan
Penahanan Penahanan Penahanan
Penahanan Penahanan Penahanan Penahanan
Lanjutan Lanjutan
8a 8b 9a 9b 10 11a 11b 12 13
203
PPNSLH: B.33
204
PPNSLH: B.34
Halaman 1
No. dan Tgl Surat No. dan Tgl No. dan Tgl No. dan Tgl Tanda
No.
Permintaan Surat Surat Laporan Surat Petugas Terima Nama dan Tempat/Alamat
No. Laporan
Izin/Izin Khusus Perintah Persetujuan Ketetapan Izin Pelaksana Benda Penyitaan
Kejadian
Penyitaan Penyitaan Penyitaan Penyitaan Sitaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Halaman 2
205
PPNSLH: B.35
206
PPNSLH: B.36
207
PPNSLH: B.37
208
PPNSLH: B.38
15. Format Isi Buku Registrasi Permintaan Bantuan Pemeriksaan Laboratorium, Identifikasi, dan Forensik
209
PPNSLH: B.39
210
PPNSLH: B.40
211
PPNSLH: B.41
18. Format Isi Buku Registrasi Ekspedisi Berkas Perkara, Tersangka, dan Barang Bukti
Tgl., Nama,
Uraian Identitas Tersangka Tgl. Pengiriman Tanda Tangan
Tgl. dan No. Singkat No. dan Tgl
(Nama, Tempat/Tgl. dan Cap
No. Laporan Kejadian dan Berkas
Lahir, Pekerjaan, Dinas/Instansi Ket
Kejadian Pasal yang Perkara Berkas Barang
Alamat) Tersangka yang Menerima
DIlanggar Perkara Bukti Penyerahan
1 2 3 4 5 6a 6b 6c 7 8
212
PPNSLH: B.42
213
PPNSLH: B.43
214
PPNSLH: B.44
Diserahkan Kembali
Jenis dan Nama Petugas kepada Siapa
No. dan Tgl Tgl./Jam/Tempat
Jumlah Diserahkan yang Menerima Tempat berdasarkan Berita Acara
No. Laporan Ditemukannya Ket
Barang kepada Penyerahan Penyimpanan Penyerahan Kembali
Kejadian Barang
Temuan Barang Temuan Barang Temuan/barang
Bukti Tgl.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
215
PPNSLH: B.45
216
PPNSLH: B.46
217
PPNSLH: B.47
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas,
218