OLEH
1. I PUTU SUARSA
2. NI MADE RESTIANA ROSANTI
3. DIAN KUSUMAWATI
4. LATIFATUL HIKMAH
5. INDRI SOFYANTARI
6. IIT NURBANUN
7. M. RIDWAN
8. YONI NURLI HAMZAH
9. HELMI RUSDI
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
____________________ ___________________
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan
Laporan Kasus ini dengan judul Asuhan Keperawatan Post Partum di Puskesmas
Sigerongan Kabupaten Lombok Barat.diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus ini penyusun
banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Pendahuluan dan
Laporan Kasus ini masih kurang sempurna, untuk itu penyusun sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus ini.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI
A. Definisi post partum............................................................................. 3
B. Periode.................................................................................................. 3
C. Tujuan asuhan keperawatan.................................................................. 3
D. Tanda dan gejala................................................................................... 4
E. Pathways............................................................................................... 7
BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM
A. Pengkajian............................................................................................. 8
B. Diagnosa keperawatan......................................................................... 9
C. Rencana keperawatan........................................................................... 10
D. Pemeriksaan penunjang........................................................................ 12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 13
B. Saran..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Kasus
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses yang penting bagi seorang ibu. Secara
ilmiah dalam proses persalinan, ibu bersalin akan mengeluarkan banyak
energi dan mengalami perubahan perubahan baik secara fisiologis dan
psikologis sehingga dukungan pada pada ibu bersalin sangat diperlukan.
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan terjadinya
serangkaian perubahan besar pada calon ibu untuk dapat melahirkan janinnya
melalui jalan lahir. Ini diidentifikasikan sebagai pembukaan serviks yang
progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi
sekurang kurangnya setiap lima menit dan berlangsung sampai 60 detik
(Aprillia, 2010)
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Keputusan yang
diambil untuk menolong, harus dipertimbangkan dengan hati hati.
Pertolongan yang diberikan tidak hanya membawa keuntungan potensial,
tetapi juga risiko potensial. Kasus penanganan yang terbaik dapat berupa
observasi yang cermat (Aprillia, 2010)
Asuhan keperawatan pasca persalinan diperlukan untuk meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak. Peran perawat pada perawatan bayi setelah
lahir (menghisap lendir, perawatan tali pusat, menentukan apgar score,
memandikan bayi, menimbang berat badan (BB) mengukur panjang badan
(PB), lingkar kepala, serta lingkar dada bayi) sangat diperlukan (Nursalam,
2008).
Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1
juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025. Walaupun
demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama
periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang maka
penulis merumuskan masalah yaitu Bagaimanakah Menerapkan Asuhan
Keperawatan Post Partum?.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan post partum.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Keperawatan Post
Partum
b. Penulis mampu menentukan tindakan keperawatan pada Asuhan
Keperawatan Post Partum
3
BAB II
KONSEP TEORI
II. PERIODE
Masa nifas dibagi dalam 3 periode:
1. Early post partum
Dalam 24 jam pertama.
2. Immediate post partum
Minggu pertama post partum.
3. Late post partum
Minggu kedua sampai dengan minggu keenam.
Ibu tidak menyusui mulai pada minggu ke-6 s/d minggu ke-8. Ovulasi
mungkin tidak terlambat, dibutuhkan salah satu jenis kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan.
- Serviks
Segera setelah lahir terjadi edema, bentuk distensi untuk beberapa hari,
struktur internal kembali dalam 2 minggu, struktur eksternal melebar
dan tampak bercelah.
- Vagina
Nampak berugae kembali pada 3 minggu, kembali mendekati ukuran
seperti tidak hamil, dalam 6 sampai 8 minggu, bentuk ramping lebar,
produksi mukus normal dengan ovulasi.
- Perineum
Episiotomi
Penyembuhan dalam 2 minggu.
Laserasi
TK I : Kulit dan strukturnya dari permukaan s/d otot
TK II : Meluas sampai dengan otot perineal
TK III : Meluas sampai dengan otot spinkter
TK IV : melibatkan dinding anterior rektal
b. Payudara
Payudara membesar karena vaskularisasi dan engorgement (bengkak
karena peningkatan prolaktin pada hari I-III). Pada payudara yang
tidak disusui, engorgement akan berkurang dalam 2-3 hari, puting
mudah erektil bila dirangsang. Pada ibu yang tidak menyusui akan
mengecil pada 1-2 hari.
c. Sistem Endokrin
- Hormon Plasenta
HCG (-) pada minggu ke-3 post partum, progesteron plasma tidak
terdeteksi dalam 72 jam post partum normal setelah siklus
menstruasi.
6
- Hormon pituitari
Prolaktin serum meningkat terjadi pada 2 minggu pertama,
menurun sampai tidak ada pada ibu tidak menyusui FSH, LH,
tidak ditemukan pada minggu I post partum.
d. Sistem Kardiovaskuler
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah sama saat bersalin, suhu meningkat karena
dehidrasi pada awal post partum terjadi bradikardi.
- Volume darah
Menurun karena kehilangan darah dan kembali normal 3-4
minggu
Persalinan normal : 200 500 cc, sesaria : 600 800 cc.
- Perubahan hematologik
Ht meningkat, leukosit meningkat, neutrophil meningkat.
- Jantung
Kembali ke posisi normal, COP meningkat dan normal 2-3
minggu.
e. Sistem Respirasi
Fungsi paru kembali normal, RR : 16-24 x/menit, keseimbangan
asam-basa kembali setelah 3 minggu post partum.
f. Sistem Gastrointestinal
- Mobilitas lambung menurun sehingga timbul konstipasi.
- Nafsu makan kembali normal.
- Kehilangan rata-rata berat badan 5,5 kg.
g. Sistem Urinaria
- Edema pada kandung kemih, urethra dan meatus urinarius terjadi
karena trauma.
- Pada fungsi ginjal: proteinuria, diuresis mulai 12 jam.
- Fungsi kembali normal dalam 4 minggu.
7
h. Sistem Muskuloskeletal
Terjadi relaksasi pada otot abdomen karena terjadi tarikan saat hamil.
Diastasis rekti 2-4 cm, kembali normal 6-8 minggu post partum.
i. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi perlahan berkurang.
j. Sistem Imun
Rhesus incompability, diberikan anti RHO imunoglobin.
I. Pathways
Post partum fisiologis
Psikologis Episiotomi
( insisi )
Tak terpenuhi
Fase taking hold Luka jahitan
perinium
Kelemahan fisik
Fase fetinggo
Perubahan pola
peran
8
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
POST PARTUM
I. PENGKAJIAN
A. Pemeriksaan Fisik
1. Monitor Keadaan Umum Ibu
- Jam I : tiap 15 menit, jam II tiap 30 menit
- 24 jam I : tiap 4 jam
- Setelah 24 jam : tiap 8 jam
2. Monitor Tanda-tanda Vital
3. Payudara
Produksi kolustrum 48 jam pertama.
4. Uterus
Konsistensi dan tonus, posisi tinggi dan ukuran.
5. Insisi SC
Balutan dan insisi, drainase, edema, dan perubahan warna.
6. Kandung Kemih dan Output Urine
Pola berkemih, jumlah distensi, dan nyeri.
7. Bowel
Pergerakan usus, hemoroid dan bising usus.
8. Lochea
Tipe, jumlah, bau dan adanya gumpalan.
9. Perineum
Episiotomi, laserasi dan hemoroid, memar, hematoma, edema,
discharge dan approximation. Kemerahan menandakan infeksi.
10. Ekstremitas
Tanda Homan, periksa redness, tenderness, warna.
11. Diagnostik
Jumlah darah lengkap, urinalisis.
9
B. Perubahan Psikologis
1. Peran Ibu meliputi:
Kondisi Ibu, kondisi bayi, faktor sosial-ekonomi, faktor keluarga, usia
ibu, konflik peran.
2. Baby Blues:
Mulai terjadinya, adakah anxietas, marah, respon depresi dan
psikosis.
3. Perubahan Psikologis
a. Perubahan peran, sebagai orang tua.
b. Attachment yang mempengaruhi dari faktor ibu, ayah dan bayi.
c. Baby Blues merupakan gangguan perasaan yang menetap,
biasanya pada hari III dimungkinkan karena turunnya hormon
estrogen dan pergeseran yang mempengaruhi emosi ibu.
4. Faktor-faktor Risiko
a. Duerdistensi uterus
b. Persalinan yang lama
c. Episiotomi/laserasi
d. Ruptur membran prematur
e. Kala II persalinan
f. Plasenta tertahan
g. Breast feeding
6. Resiko tinggi gangguan eliminasi urine: retensi urine b.d. edema pemeal,
trauma perineal.
7. Resiko tinggi kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d. kehilangan
darah, penurunan intake oral.
8. Cemas b.d. kurangnya pengetahuan tentang perawatan bayi/ibu, kondisi
bayi/ibu.
9. Resiko tinggi perubahan ikatan/peran b.d. konflik tentang bayinya.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah lengkap
Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
Urine lengkap
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Keputusan yang diambil
untuk menolong, harus dipertimbangkan dengan hati hati. Pertolongan yang
diberikan tidak hanya membawa keuntungan potensial, tetapi juga risiko
potensial. Kasus penanganan yang terbaik dapat berupa observasi yang
cermat.
Asuhan keperawatan pada post partum adalah salah satu pelayanan
kesehatan utama yang diperkirakan dapat menurunkan angka kematian ibu
sampai (25%). selain itu diadakannya sistem rujukan yang efektif yang
dapat mengurangi angka kematian ibu dan anak. Dengan adanya tingkat
kematian ibu Post Partum yang masih cukup tinggi merupakan tantangan
bagi tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
komperhensif dan memuaskan agar dapat menurunkan angka kematian ibu
dan anak.
Periode post partum adalah masa (kira-kira 6 minggu) setelah
kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil, atau
disebut dengan puerperium (Patricia W., 2006).
B. Saran
1. Hendaknya dalam melakukan pengkajian terlebih dahulu membina
hubungan saling percaya dengan pasien sehingga selama memberikan
asuhan keperawatan kepada klien bisa kooperatif dengan penulis.
2. Sebaliknya perawat melakukan pengkajian secara focus dan bukan hanya
pada saat klien masuk rumah sakit, tetapi selama klien dirawat, karena
setiap saat keluhan klien bisa berubah, sehingga diagnosa yang ada sesuai
dengan keadaan klien.
14
DAFTAR PUSTAKA
C. Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan : Spontan dengan episiotomy
2. Tanggal/ jam : 19 April 2017/ 20.00 wita
3. Jenis kelamin bayi : Laki-laki
4. Berat badan/ panjang badan : 3400 gr/50 cm
5. Perdarahan : 50 cc
6. Masalah dalam persalinan : Tidak ada masalah dalam persalinan
D. Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi
Klien tidak memiliki masalah atau kelainan ginekologi
2. Riwayat KB
Klien mengatakan belum pernah memakai KB
c. Eliminasi
BAK : Klien BAK 3 kali setelah melahirkan
BAB : Klien belum pernah BAB setelah melahirkan
d. Cairan dan elektrolit
Terpasang infus RL 20 tpm
e. Oksigen
Klien tidak sesak, RR : 20x/menit
f. Proteksi
Jika klien mengalami kesulitan klien akan meminta tolong kepada
suaminya.
g. Pengaturan suhu
Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh, suhu tubuh klien dalam rentang
normal S : 36,7 oC
h. Pengaturan sistem endokrin
Tidak terjadi kelainan dan gangguan pada sistem endokrin.
i. Fungsi neurologis
Tidak terjadi penurunan kesadaran dan kelumpuhan, tidak ada
gangguan pengelihatan dan kelainan neuro lainnya.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien mengatakan klien merupakan seorang ibu dan seorang istri, saat
ini klien sudah memiliki anak yang sangat diinginkan sehingga klien
akan berusaha menjadi seorang ibu dan istri yang baik.
b. Ideal diri
Klien mengatakan ingin menjadi seorang ibu yang baik untuk anaknya
sehingga nanti klien dapat merawat, serta membesarkan dan mendidik
anaknya dengan baik, klien juga mengatakan ingin menjadi seorang
istri yang baik, setia dan akan menyayangi dan merawat suaminya
dengan baik.
18
c. Fungsi peran
Klien mengatakan akan merawat, membesarkan, dan mendidik
anaknya dengan baik, serta menjadi istri yang baik yang akan
mengurus suaminya dengan baik dan ikhlas.
3. Interdependen
Klien mengatakan biasanya melakukan kegiatan dan aktivitas secara
mandiri, namun setelah melahirkan klien dibantu oleh suaminya dalam
beraktivitas.
4. Keadaan mental
Klien mengatakan senang atas kelahiran bayi laki-lakinya karena klien dan
suaminya sangat menginginkan anak laki-laki.
5. Kemampuan menyusui
Klien dapat menyusui anaknya dengan baik dan benar
6. Sosial budaya
Klien mengatakan bahwa saat menyusui tidak boleh mengkonsumsi kecap
karena akan membuat anaknya hitam.
Palpasi : tidak ada nyeri dada, vokal premitus teraba getaran yang
sama antara punggung kiri dan kanan.
Perkusi : sonor pada tubuh lapang paru.
c. Payudara
Simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol, warna putting
susu kehitaman.
d. Pengeluaran ASI
Pengeluaran ASI klien masih sedikit
9. Abdomen
Simetris, tidak terdapat jejas dan nyeri tekan, terdapat striae gravidarum,
tinggi fundus uteri dua jari dibawah pusar, teraba bulat dan keras, kandung
kemih kosong bising usus 9 kali per menit.
10. Perineum dan genital
Klien mengatakan daerah vagina masih terasa nyeri terutama pada saat
buang air kecil, bergerak dan duduk dan nyeri akan berkurang saat klien
beristirahat dan diam klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk,
dengan skala nyeri 5, lochea 8 cc berwarna merah gelap, terdapat luka
episotomi dan jahitan pada perineum.
Tanda-tanda REEDA:
R : Kemerahan iya
E : Bengkak tidak
E : Echimosis tidak
D : Discharge tidak ada
A : Aproximale baik
Lochea
Jumlah : 8 cc
Jenis/warna : merah gelap
Kosistensi : kental
Bau : Khas nifas
21
11. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Lengkap, tidak terjadi kelumpuhan, terpasang infus RL 20 tpm di
tangan sebelah kanan, tidak ada edema dan nyeri tekan.
b. Ekstremitas bawah
Lengkap, tidak terjadi kelumpuhan, tidak ada edema dan nyeri tekan
12. Therapy
a. Amoxicilin 500 mg 3 x 1 (oral)
b. Asam mafenamat 500 mg 3 x 1 (oral)
c. Tablet tambah darah ( oral)
d. Infusl RL 20 tpm (intravena)
13. Pengkajian Nyeri
P : Klien mengatakan nyeri pada daerah vagina (perineum), nyeri menjadi
bertambah saat klien buang air kecil, bergerak dan duduk, lalu nyeri
akan berkurang ketika klien beristirahat dan diam.
Q : Klien mengatakan nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk
R : Klien mengatakan nyeri pada daerah vagina (perineum)
S : Klien mengatakan nyeri pada skala 5 dari 1-10
T : Klien mengatakan nyeri lebih terasa pada saat pagi dan malam hari
secara hilang dan timbul
14. Observasi
Kandung
Jam TD N S RR TFU Perdarahan Kontraksi
Kemih
20.45 110/70 80 36,7 20 2 jari Kosong 5 cc Baik
21.00 110/70 80 36,7 18 2 jari Kosong 4 cc Baik
21.15 110/80 78 36,5 18 2 jari Kosong 5 cc Baik
21.30 110/80 80 36,4 20 2 jari Penuh 3 cc Baik
22.00 120/70 80 36,4 20 2 jari Kosong 3 cc Baik
22.30 120/70 80 36,4 20 2 jari Kosong 3 cc Baik
No
Hari/tanggal Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
DX
19/04/2017
20.30 1 - Mengkaji skala - Skala nyeri 5 dari 1
20.45 nyeri 10
- Mengajarkan - Klien tampak mengerti
tehnik relaksasi dan dan mengaplikasikannya saat
distraksi nyeri datang klien relaksasi nafas
dalam dan nyeri dapat berkurang,
klien menggunakan tehnik
distraksi dengan berbincang
dengan suaminya dan nyeri dapat
22.00 berkurang
- Klien tampak belajar
22.10 - Motivasi miring kanan kiri dan duduk
mobilisasi - Nyeri dapat berkurang
dan tidak ada reaksi alergi obat.
- Memberikan
analgetik asam
mefenamat 500 mg 2 kali
per oral
19/04/2017 2 - Mengkaji tanda- - Kemerahan pada sekitar
22.00 tanda infeksi luka jahitan, luka masih tarasa
28
No
Hari/tanggal Tindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf
DX
22.10 - Mengkaji TTV nyeri
- TD : 110/80 mmHg
N : 78x/enit
S : 37 oC
22.30 - Menganjurkan RR : 20x/ menit
ibu mengganti pembalut 4 - Klien mengganti
jam sekali pembalut 4 5 jam sekali
22.30 - Menganjurkan
untuk mengkonsumsi - Klien tampak makan
makanan TKTP nasi dengan sayur, telur, tempe
22.35 - Mengajarkan ibu dan daging
untuk membersihkan
- Klien tampak mengerti
perineum atau cebok dari
dengan cara membersihkan
depan ke belakang
perineum yang benar
22.10 - Memberikan
antibiotik amoxialin 500
- Tidak ada reaksi alergi
mg 2 kali per oral
obat
22.40 - Menganjurkan
ibu untuk ASI eksklusif
No.
Hari/tanggal Evaluasi Paraf
DX
20/04/2017 1 S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang
08.30 O : Klien tampak rileks
Skala nyeri 3 dari 1 10
TTV : TD : 110/70 mmHg
29
N : 80x / menit
S : 36,4 oC
RR : 20x/ menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
09.00 2 S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O : Suhu : 36,3 oC
Klien tampak rileks
Lochea 4 cc
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan