SILA KE LIMA u Sila ke-5 berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
u Lambang Padi dan kapas u Pada umumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai
luhur nenek moyang bangsa Indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia. Karena digali oleh nilai nilai luhur bangsa Indonesia pancasila
mempunyai kekhasan dan kelebihan. u Sedangkan Prinsip keadilan yaitu berisi
keharusan/tuntutan untuk bersesuaian dengan hakikat adil (Sunarjo
Wreksosuharjo,2000:35) u Dengan sila ke lima ini, manusia menyadari hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
NILAI YANG TERKANDUNG PADA SILA KE LIMA Keadilan Sosial ialah sifat
masyarakat adil dan makmur berbahagia untuk semua orang, tidak ada penghinaan,
tidak ada penghisapan, bahagia material dan bahagia spritual, lahir dan batin. Istilah
adil yaitu menunjukkan bahwa orang harus memberi kepada orang lain apa yang
menjadi haknya dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada
orang lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi
mengutamakan kepentingan umum, tidak individualistik dan egoistik, tetapi berbuat
untuk kepentingan bersama. Maka di dalam sila ke-5 tersebut terkandung nilai
Keadilan tersebut didasari oleh hakekat keadilan manusia yaitu keadilan dalam
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia
dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia
dengan Tuhannya.oleh karena itu manusia dikatakan pula sebagai makhluk
Monopruralisme
Nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah
meliputi: u Keadilan Distributif : yaitu suatu hubungan keadilan antara negara
terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan
dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi
serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban. u
Keadilan Legal (Keadilan Bertaat) : Yaitu hubungan keadilan antara warga negara
terhadap negara dan dalam ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara. Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. u Keadilan Komulatif : Yaitu
suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik.
Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat.
Dilihat dari strata sosial bangsa Indonesia setelah kemerdekaan tidak mengalami
perubahan, strata tersebut antara lain: u Strata Sosial Utama : Diduduki oleh kaum
pemodal yang dengan kebijakan ekonomi liberal, dimulai masa orde baru sampai
dengan saat ini u Strata Sosial Kedua : Kalangan birokrat penyelenggara negara yang
dengan penyakit KKN yang akut dari masa orde baru sampai dengan saat ini u Strata
Sosial Ketiga : Para pekerja professional. u Strata Sosial Keempat : Tetap tidak
berajak dari masa penjajahan Belanda dulu yang menikmati paling sedikit
kesejahteraan dialam kemerdekaan ini adalah: petani, buruh, pekerja rendahan,
nelayan, akibat daya dukung kehidupan makin menurun di pedesaan dan terpaksa
melarikan diri ke kota tanpa modal pendidikan dan keahlian apa-apa.
Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam bidang
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata. Untuk contoh
konkrit berdasarkan pasal-pasal yang terkait dengan masalah tersebut adalah
sebagai berikut: u Pasal 33 UUD 1945, tentang kesejahteraan sosial, dimana di ayat 3
disebutkan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berarti seharusnya rakyat Indonesia dapat menggunakan air secara gratis dan
merata tapi ternyata sudah rakyat harus bayar dan tidak merata terbukti banyak
terjadi kekeringan dan kekurangan air didaerah-daerah terpencil contoh NTB.
Mereka harus membuat sumber air sendiri hingga hal tersebut dijadikan sebagai
iklan salah satu perusahaan air minum. Kemudian kelangkaan minyak dan bahan
bakar (bensin) padahal Indonesia kaya akan segala macam kekayaan alam. Tetapi
realitanya bangsa Indonesia harus antri dan membayar mahal untuk mendapatkan
kebutuhan tersebut. u Pada Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan, juga belum
terlaksana dengan baik. Biaya sekolah setiap tahun semakin meningkat, beasiswa
juga disalurkan tidak merata kadang malah salah orang, dan pendidikan pun
mengenal kata diskriminasi karena penduduk kota saja yang dapat merasakan
pendidikan dengan baik sedangkan daerah daerah tertentu yang sulit dijangkau
oleh manusia apalagi teknologi tidak dapat, merasakan pendidikan itu dengan baik.
https://andrytanggumara.wordpress.com/2014/11/07/deskriptif-sila-ke-5-pancasila/