Anda di halaman 1dari 2

Leukemia merupakan penyakit akibat terjadinya poliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas

serta sering disertai adanya leukosit jumlah yang berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya
anemia trombositopenia. Kemudian leukemia limfoid atau limfobitik akut ini merupakan kanker
jaringan yang menghasilkan leukosit yang imatur dan berlebihan sehingga jumlah yang
menyusup ke berbagai organ seperti sumsum tulang dan mengganti unsure sel yang normal
sehingga mengakibatkan jumlah eritrosit kurang untuk mencukupi kebutuhan sel. Trombosit pun
berkurang sehingga timbul pendarahan. Proses masuknya leukosit yang berlebihan dapat
menimbulkan hapatomegali apabila terjadi pada hati , splenomegali, dan lain-lain.

Asuhan Keperawatan Anak Dengan Masalah Leukemia

Pengkajian Keperawatan

Pada pengkajian anak dengan leukemia didapati tanda dan gejala sebagai berikut: adanya tanda
anemia, demam, keletihan, pucat, anoreksia, perdarahan, nyeri sendi dan tulang, nyeri abdomen
yang tidak jelas, penurunan berat badan, pembesaran organ seperti hati, limfa, dan lain-lain;
adanya tanda-tanda peningkatan intrkranial seperti nyeri, kaku kuduk, sakit kepala, iritabilitas,
letargi, muntah, edema pupil, dan terjadi koma, kelemahan pada ekstremitas bawah, dan adanya
kesulitan berkemih.

Diagnosis/Masalah Keperawatan

Diagnosis atau masalah keperawatan yang terjadi pada anakdengan leukemia antara lain :

1. Intoleransi aktivitas
2. Risiko terjadi infeksi
3. Kelebihan volume cairan
4. Kerusakan integritas kulit
5. Risiko tinggi perubahan nutrisi
6. Nyeri
7. Risiko kekurangan cairan
8. Potensi komplikasi pendarahan
9. Gangguan perfusi jaringan
Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan secara umum yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah
tersebut diatas, antara lain :

1. Monitor tanda-tanda infeksi


2. Isolasikan dari penyakit infeksi
3. Anjurkan anak untuk memakai masker apabila mengalami neutropeni (Jumlah leukosit
kurang dari 1000/mm3) dan tidak boleh menjalani kemoterapi.
4. Monitor tanda pendarahan seperti petekie, imien, gusi berdarah
5. Kolaborasi dalam pemberian kemoterapi dan radioterapi :
a. Prednisone untuk efek anti-inflamasinya
b. Vinkristin (oncovin) untuk antineoplastik yang menghambat pembelahan sel
selama metaphase.
c. Asparaginase untuk menurunkan kadar asparagin (asam amino untuk
pertumbuhan tumor ).
d. Metotreksat sebagai antimetabolik untuk menghalangi metabolisme asam folat
sebagai *at untuk sintesis nucleoprotein yang diperlukan sel-sel cepat membelah
e. Merkaptopurin untuk menghalangi sintesis asam nukleat.
f. Sitarabin untuk menginduksi remisi pada pasien dengan leukemia granulostik
yang menekan sumsum tulang yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai