Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EVAPORASI KITA

EVAPORATOR SIRKULASI PAKSA


DAN
EVAPORATOR FILM TURBULEN
DISUSUN OLEH :
RIDWAN WIBOWO
XIII KIMIA INDUSTRI
12504/22
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2
DEPOKSLEMAN
YOGYAKARTA
2011 / 2012
KATA PENGANTAR
DenganmemanjatkanPujisyukurkehadiratAllah
SWTatasRahmatdanHidayahNya,sehinggasayadapatmenyus
undanmenyelesaikantugasMakalah ini dengan baik dan
lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat guna menyelesaikan pendidikan di SMK NEGERI 2
DEPOK. Makalah ini disusun berdasarkan pembelajaran
yang dilakukan pada Laboratorium Kimia SMKN 2 Depok
dengan judul makalah EVAPORATOR SIRKULASI PAKSA
DAN EVAPORATOR FILM TURBULEN .
Selamamenyelesaikantugasini,penulistelahbanyakmemperole
h
bimbingandanbantuandariberbagaipihak.Padakesempatanini
sayaingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Drs. AraganiMizanZakariaselakuKepala SMK
Negeri 2 Depok.
2. BapakSuripM.Pdselaku pembimbingdi SMK Negeri 2
Depok Yogyakarta.
3. Segenap Guru dan karyawan di SMK Negeri 2
Depok yang telah memberikan petunjuk,
pengarahan dan motivasi bagi penulis.
4. Teman-teman kelas IV Kimia Industri yang telah
memberikan semangat, dorongan, motivasi dan
segalanya untuk penulis.
5. Semuapihak yang tidakdapat
penyusunsebutkansatupersatu,
terimakasihatassegalabantuannya. Semoga Allah
SWT membalassemuakebaikan yang telahdiberikan.
Amin.
Penulismenyadaribahwamasihbanyakkekurangandalampenyu
sunanMakalah
ini.Untukitusarandankritikyangmembangunakanpenulisterim
a.
Akhirkatapenulismengucapkanterimakasihdanmohonmaafya
ngsebesar-
besarnyaapabiladidalammakalahiniterdapatkata-
katayangkurangberkenanatau kurang dipahami. Penulis
berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDULi
KATA PENGANTAR
.ii
DAFTAR
ISI..iii
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar
Belakang
..1
II.
Definisi.
.1
III.
Metode..
2
IV.
Jenis
2
V. PertimbanganPemilihan
Evaporator 3
VI. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Proses Evaporator3
BAB II
PEMBAHASAN..5
BAB III
PENUTUP.9
DAFTAR
PUSTAKA
10
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk
membuat garam dengan cara menguapkan air dengan
bantuan energi matahari dan angin.Evaporasi adalah salah
satu kaedah utama dalam industri kimia untuk
memekatkan larutan yang encer. Pengertian umum dari
evaporasi ini adalah menghilangkan air dari larutan
dengan mendidihkan larutan di dalam tabung yang
sesuai yang disebut evaporator. Evaporasi bertujuan
untuk memekatkan larutan yang terdiri dari zat
terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang
mudah menguap
II. DEFINISI
Evaporasi dapat didefinisikan dalam dua kondisi,
yaituevaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi
secara alami dan evaporasi yang dimaknai proses
penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam)
dalam suatu peralatan.
Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan
daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas (Robert
B. Long, 1995). Panas dapat disuplai dengan berbagai cara,
diantaranya secara alami dan penambahan steam.
Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara
intensif yaitu pemberian panas ke dalam cairan,
pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap,
pemisahan uap dari cairan, dan mengkondensasikan uapnya.
Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai
perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih (Warren L.
Mc Cabe, 1999).
Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari
pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Tujuan dari evaporasi itu
sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri dari
zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang
mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi,
pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat
cair, kadang-kadang zat cair yang sangat viskos, dan
bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda dengan
distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal,
dan walaupun uap itu merupakan campuran, dalam proses
evaporasi ini tidak ada usaha untuk memisahkannya
menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair
pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan
uapnya biasanya dikondensasikan dan dibuang.
Evaporasi merupakan satu unit operasi yang penting dan
banyak dipakai dalam industri kimia dan mineral. Evaporasi
merupakan proses pemekatan cairan dengan memberikan
panas pada cairan tersebut dengan menggunakan energi
yang intensif yaitu sejumlah uap sebagai sumber
panas.Evaporator adalah alat yang banyak digunakan
dalam industri kimia untuk memekatkan suatu
larutan.Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat
digunakan dalam industri kimia.
II.METODE
Prinsip-prinsip Evaporasi
Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan
wujud zat dari cair menjadi uap
Penguapan betujuan memisahkan pelarut
(solvent) dari larutan sehingga menghsilkan
larutan yang lebih pekat
Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal,
dipakani secara luas untukk merekatkan cairan
dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi
dengan cara menguapkan pelarutnya, umumnya air
dan cairan.
Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat,
tetapi masih berup cairan pekat yang dapat
dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-
kadang ada pula cairan volatile sebagai hasil
utama, misalnya selama pemulihan pelarut.
III.JENIS
Evaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Submerged combustion evaporator yang dipanaskan oleh
api yang menyala dibawah permukaan cairan, dimana gas
yang panas bergelembung melewati cairan.
2. Direct fired evaporator adalah evaporator degan
pengapian langsung dimana api dan pembakaran gas
dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau
permukaan untuk memanaskan.
3. Steam heated evaporator adalah evaporator dengan
pemanasan stero dimanauap atau uap lain yang dapat
dikondensasi adalah sumber panas dimana uap terkondesasi
di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditransmisi
lewat dinding ke cairan mendidih.
Jenis-jenis utama evaporator tabung dengan pemasukan
uap yang lazim dipakai adalah:
1. Evaporator tabung horizontal
2. Evaporator.vertikal tabung panjang
a. Aliran ke atas (film-panjat)
b. Aliran ke bawah (film-jatuh)
c. Sirkulasi paksa
3. Evaporator film aduk
IV. PERTIMBANGAN PEMILIHAN EVAPORATOR
1. Kontak panas harus tetap menjaga produk yang
harus diuapkan
2. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan
membukan rak evaporator
3. Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi
termal/mekanis
4. Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya
5. Mudah pembersihan dan perawatannya
6. Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh
7. Bahan pembuatannya cukup baik
V. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
EVAPORATOR
1. Konsentrasi dalam cairan
Untuk liquida masuk evaporator dalam keadaan encer, juga
semakin pekat larutan, semakin tinggi pula titik didih
larutan dan untuk ini harus diperhatikan adanya kenaikan
titik didih (KTD).
2. Kelatutan solute dalam larutan
a. Dengan demikian pekatnya larutan, maka konsentrasi
solute makin tinggi pula, sehingga btas hasil kali kelarutan
dapat terlampaui yang akibatnya terbentuk Kristal solute.
Jika dengan adanya hal ini, dalam evaporasi harus
diperhatikan batas konsentrasi solute yang maksimal yang
dapat dihasilkan oleh proses evaporasi.
b. Pada umumnya, kelarutan suatu granul/solid makin
besar dengan makin tingginya suhu, sehingga pada waktu
drainage dalam keadaan dingin dapat terbentuk Kristal
yang dalam hal ini dapat merusak evaporator. Jadi harus
diperhatikan suhu drainage.
c. Sensitifitas materi terhadap suhu dan lama pemanasan
Beberapa zat materi yang dipanskan dalam evaporasi tidak
tahan terhadap suhu tinggi atau terhadap pemanasan yang
terlalu alam. Misalnya bahan-bahan biologis seperti susu,
jus, bahan-bahan farmasi dan sebagainya. Jadi untuk zat-
zat semacam ini diperlukan suatu cara tertentu untuk
mengurangi waktu pemanasan dan suhu operasi.
d. Pembuataan buih dan percikan
Kadang-kadang beberapa zat, seperti larutan NaOH, skim
milk dan beberapa asam lemak akan menimbulkan buih,
busa yang cukup banyak selama penguapan disertai dengan
percikan-percikan liquida yang tinggi. Buih/percikan ini
dapat terbawa oleh uap yang keluar dari evaporator dan
akibatnya terjadi kehilangan.Jadi harus diusahakan
pencegahannya.
e. Pembentukan kerak
Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk kerak/
endapan. Dengan terbentuknya kerak ini akan mengurangi
overall heat transfer coefficient, jadi diusahakan
konsentrasi/teknikevaporator yang tepat karena biaya
pembersihan kerak atau memakan waktu atau biaya.
Evaporation, a widely used method for the concentration of
aqueous solutions, involves theremoval of water from a
solution by boiling the liquor in a suitable vessel, an
evaporator,and withdrawing the vapour. If the solution
contains dissolved solids, the resulting strongliquor may
become saturated so that crystals are deposited. Liquors
which are to beevaporated may be classified as follows:
(a) Those which can be heated to high temperatures
without decomposition, and those
that can be heated only to a temperature of about 330 K.
(b) Those which yield solids on concentration, in which case
crystal size and shape
may be important, and those which do not.
(c) Those which, at a given pressure, boil at about the same
temperature as water, and
those which have a much higher boiling point.
Evaporation is achieved by adding heat to the solution to
vaporise the solvent. The heat
is supplied principally to provide the latent heat of
vaporisation, and, by adopting methodsfor recovery of heat
from the vapour, it has been possible to achieve great
economy in heatutilisation. Whilst the normal heating
medium is generally low pressure exhaust steamfrom
turbines, special heat transfer fluids or flue gases are also
used.The design of an evaporation unit requires the
practical application of data on heattransfer to boiling
liquids, together withrealisation of what happens to the
liquid duringconcentration.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian evaporasi telah dibahas secara ringkas pada
bab sebelumnya. Namun dalam makalah ini akan dibahas
lebih spesifik mengenai Evaporator Sirkulasi Paksa dan
Evaporator Film Turbulen.
Evaporator sirkulasi paksa mempunyai bentuk seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2 . Gambar 1
merupakan evaporator sirkulasi paksa dengan elemen
pemanas tersusun vertikal dan berada di dalam tabung.
Gambar 1 Evaporator Sirkulasi Paksa dengan Pemanas
Vertikal di dalam Tabung
Gambar 2 merupakan evaporator sirkulasi paksa dengan
elemen pemanas tersusun horizontaldan terletak terpisah
dengan tabung. Pada evaporator sirkulasi paksa, cairan
yang akandievaporasikan dipompakan melewati penukar
panas (heat exchanger) dimana media pemanasmengelilingi
pipa-pipa yang membawa cairan yangakan dievaporasikan.
Gabungan penurunantekanan dan head hidrostatik di
dalam alat ini adalah cukup besar untuk mencegah
larutanmendidih di dalam pipa penukar panas, sehingga uap
yang dihasilkan akan tersembur keluar,pada saat cairan
memasuki ruang kosong di dalam tabung.
Gambar 2 Evaporator Sirkulasi Paksa dengan Elemen
Pemanas Terpisah Horizontal
Karena kecepatan semburan ada1ah tinggi, di dalam ruang
kosong diletakkan sekat yang bergunauntuk memisahkan
uap dari larutan yang masih ada.Desain sekat yang tepat
diperlukan untuk mencegah penggabungan gelembung-
gelembung kecil cairan dan juga untuk mencegahperubahan
arah dari aliran cairan. Evaporator sirkulasi paksa yang
moderen biasanya dilengkapi dengan pemanas yang
terletak diluar tabung, dari pada evaporator dengan
permukaanperpindahan panas yang terletak di da1am
badan tabung sebagaimana ditunjukkan pada Gambar.
Penggunaan pemanas di luar tabung akan menjadikan
evaporator ini lebih sering digunakankarena pembersihan
pipa-pipa pemanas dan penggantian pipa-pipa yang
mengalami korosi lebihmudah dilakukan. Evaporator
sirkulasipaksa dengan elemen pemanas terpisah juga
merupakanevaporator yang berbentuk lebih kompak
sehingga dapat dipasang pada ruang dengan tinggi
atapyang rendah.Dalam mengevaporasikan cairan umpan,
adalah merupakan hal yang penting untuk mencegah
pendidihan di dalam pipa-pipa elemen pemanas, untuk
mengurangi terbentuknyaendapan-endapan padatan di
dalam pemanas. Pada evaporator dengan pemanasan di
luar , pendidihan dapat dengan mudah dicegah dengancara
meletakkan pemanas pada posisi yang lebih rendah
dibandingkan letak ruang pelepasan. Halini tidak dapat
dilakukan dengan mudah jika permukaanpenukar panas
berada di dalam badanevaporator.Pada evaporator sirkulasi
paksa, koefisien perpindahan panas akan bergantung
kepada kecepatansirkulasi, titik didih, dan sifat-sifat
sistem. Pada tingkat sirkulasi yang rendah, pendidihan
akanterjadi disepanjang pipa-pipa pemanas. Pendidihan ini
akan meningkatkan kejatuhan larutan danmenjadikan
koefisien pendidihan menjadi dua ka1i lebih besar
berbanding dengan tanpapendidihan. Fraksi dari cairan
yang menguap ketika melewati pipa akan menjadi kecil,
sehinggakecepatan sirkulasi keseluruhan yang melalui pipa
adalah beberapa kali lebih besar dari kecepatan umpan.
Evaporator film turbulen
Akhir-akhir ini banyak dikembangkan evaporator modern
yang bertujuan untuk menangani bahanyang viskos, peka,
dan korosif.Evaporator film-turbulen sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 3 merupakan evaporator yang
banyak digunakan untuk tujuan tersebut karena dapat
menanganibaik bahan yang viskos, berlumpur bahkan kering.
Pada evaporator ini, tahanan pokok terhadap perpindahan
panas menyeluruh dari uap kepada zatcair yang mendidih di
dalam evaporator terletak pada sisi-sisi zat cair. Oleh
karena itu, setiap carayang dapat mengurangi tahanan itu
akan memberikan perbaikan yang berarti terhadap
koefisienperpindahan panas menyeluruh. Dalam evaporator
tabung panjang, lebih-lebih yangmenggunakan sirkulasi
paksa, kecepatan zat cair di dalam tabung itu tinggi.Zat
cair itusangatturbulen, dan laju perpindahan kalornya
besar. Cara lain untuk meningkatkan keturbulenan
ada1ahdengan pengadukan mekanik terhadap film zat cair
itu, seperti dalam evaporator pada Gambar 1. Evaporator
itu merupakan modifikasi daripada evaporator film jatuh
yang mempunyaitabung tunggal bermantel, di mana di
dalam tabung itu terdapat sebuah pengaduk.Umpan
masuk dari puncak bagian bermantel dan disebarkan
menjadi film tipis yang sangat turbulen denganbantuan
daun-daun vertika1 agitator (pengaduk) itu.Konsentrat
keluar dari bawah bagianbermantel, uap naik dari zone
penguapan masuk ke dalam bagian tak bermantel yang
diametemyaagak lebih besar dari tabung evaporasi.
Di dalam separator, zat cair yang terbawa ikut dilemparkan
ke arah luar oleh daun-daun agitator,sehingga menumbuk
plat-plat vertikal yang stasioner. Tetesan-tetesan itu
bergabung (koalesensi)pada plat ini dan kembali ke bagian
evaporasi. Uap bebas zat cair itu lalu keluar melalui
lubangke luar pada bagian atas unit itu.
Gambar 3 Evaporator film Turbulen
Keunggulan utama dari evaporator film aduk ialah
kemampuannya menghasilkan lajuperpindahan kalor yang
tinggi pada zat cair viskos.Produk evaporasi bisa mencapai
viskositassampai setinggi 1000 P pada suhu evaporasi.
Sebagaimana juga pada evaporator jenis lain,koefisien
menye1uruh turun dengan cepat bila viskositas naik, tetapi
dalarn rancang inipenurunan itu cukup 1ambat.
Dengan bahan-bahan yang sangat viskos, koefisien itu
nyata lebih besar dari yang didapatkan pada evaporator
sirkulasi paksa, dan jauh lebih besar daripada unit sirkulasi
alamiah. Evaporatorfi1m aduk sangat efektif dengan
produk viskos yang peka panas, seperti gelatin, lateks
karet,antibiotika dan sari buah. Kelemahannyaialah
biayanya yang tinggi, adanya bagian-bagian dalamyang
bergerak, yang mungkin memerlukan perawatan dan
pemeliharaan dan kapasitas setiapunitnya kecil, jauh di
bawah kapasitas evaporator bertabung banyak.
BAB III
PENUTUP
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu
penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan
mendidih lalu menguap), dan pemisahuntuk memisahkan uap
dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor(untuk
diembunkan/ kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil
darievaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat
berupa padatan ataularutan berkonsentrasi.
Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan
industri makanan. Pada industri kimia, contohnyagaram
diperoleh dari air asin jenuh (merupakan contoh dari
prosespemurnian) dalam evaporator.Evaporator mengubah
air menjadi uap,menyisakan residu mineral di dalam
evaporator. Uap dikondensasikanmenjadi air yang sudah
dihilangkan garamnya. Pada system pendinginan,efek
pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan
pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan
membutuhkan energi panas).Evaporator juga digunakan
untuk memproduksi air minum,memisahkannya dari air laut
atau zat kontaminasi lain.
Pada evaporator sirkulasi alamiah (natural-circulation
evaporator) zatcair masuk ke dalam tabung dengan
kecepatan 1 sampai 4 ft/det.Kecepatan linearnya
bertambah dengan cepat dengan terbentuknya uap
didalam tabung, sehingga pada umumnya laju perpindahan-
kalor cukupmemuaskan. Akan tetapi, dengan zat cair viskos,
koefisien menyeluruhunit sirkulasi-alamiah mungkin sangat
rendah sehingga tidak ekonomis.Koefisien yang tinggi
dapat dicapai pada evaporator sirkulasi-paksa (forced-
circulation evaporator).Kecepatan yang ada pada
evaporator ini cukup tinggi dan waktu-menetap zat cair di
dalam tabung juga cukupsingkat, sehingga zat cair yang
agak peka terhadap panas pun dapatdipekatkan dengan
menggunakan alat ini. Alat ini juga efektif untukevaporasi
zat cair penggaram atau yang cenderung membentuk busa.
DAFTAR PUSTAKA
http://farmacyku.blogspot.com/2012/03/makalah-
evaporasi.html 11.57
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?
t=13417&page=1
http://www.scribd.com/doc/67173210/Makalah-Operasi-
Teknik-Kimia-II
http://www.angelfire.com/ak5/process_control/
evaporasi.htm 11.52
Coulson And RichardsonsChemical EngineeringVolume
2Fifth Edition Particle Technology AndSeparation Processes
(diakses pada Selasa,17 April 2012)

Anda mungkin juga menyukai