Anda di halaman 1dari 5

Metropilar Volume 6 Nomor 1 Januari 2008

MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

Adyson Utina 1

ABSTRACT

The Induce Motor as Generator (MISG) is induction motor operated by generator. MISG are a lot of
applied in The Power Plant of Micro hydro (PLTMh).
This Research Target is to control potentials voltage used the contactor and ballast load. This controller
has simple technology so that it is applied in PLTMh. The Research done by determining characteristic of
high voltage output MISG function of load at constant input energy. The Controller design based on its
characteristic. The Research done in Laboratory of Transmission and Distribution of Majors of
Electrotechnic FT-UNHAS.
The Result of research shows that manageable output MISG voltage at about from 198 volt to 231 volt.
If without controller, so voltage of output MISG about 220 volt to 335 volt. With utilization of voltage
Controller also minimize the percentage of unbalance voltage and also frequency reach.
Key words: motor,induksi, tegangan, generator

PENDAHULUAN KONSEP TEORI MEDAN


Motor induksi tiga fase merupakan motor yang Kecepatan medan putar di dalam motor induksi
banyak digunakan. Motor induksi sangkar tupai dinyatakan oleh persamaan 1.
sangat kokoh, sederhana, murah, dan mudah 120 f
perawatannya (Wildi,2002). Motor induksi tiga fase ns .. (1)
dapat dioperasikan sebagai generator dengan cara p
memutar rotor pada kecepatan di atas kecepatan dengan nS : kecepatan medan putar, rpm
medan putar. Motor listrik tiga fase dapat
f : frekuensi sumber daya, Hz
dioperasikan sebagai generator satu fase maupun
tiga fase (Chapallaz,1992). p : jumlah kutub motor induksi
Pada umumnya, PLTMh tidak menggunakan Kecepatan putar rotor tidak sama dengan
governor dikarenakan harga governor relatif mahal. kecepatan medan putar. Perbedaan tersebut
Pada motor induksi yang dioperasikan sebagai dinyatakan dengan slip.
generator tidak terdapat pengatur tegangan. Oleh n s nr
karena di PLTMh tidak terdapat governor dan s ............... (2)
generator yang digunakan adalah MISG maka ns
tegangan keluaran sangat dipengaruhi oleh besar dengan s : Slip
beban (Widmer, 1992). Nilai kapasitor eksitasi juga
nS : kecepatan medan putar, rpm
mempengaruhi tegangan keluaran MISG (Pii,
2003). nR : kecepatan putar rotor, rpm
Pada umumnya pengendalian tegangan Motor induksi tiga fase dapat dioperasikan
generator induksi menggunakan IGC. IGC sebagai generator dengan cara memutar rotor pada
merupakan priranti elektronis yang menyensor kecepatan di atas kecepatan medan putar atau mesin
tegangan, kemudian mengatur besar beban bekerja pada slip negatif.
penyeimbang. IGC berbasisi komputer dan berbasis Agar motor induksi dapat berfungsi sebagai
komparator memperlihatkan unjuk kerja yang tidak generator maka diperlukan arus eksitasi. Pada MISG
berbeda (Ambarsi, 2003). Kelemahan IGC adalah yang bekerja stand alone diperlukan kapasitor untuk
menggunakan teknologi yang tidak sederhana. membangkitkan arus eksitasi. Pada Gambar 1.
diperlihatkan diagram pengawatan kapasitor pada
motor induksi yang dioperasikan sebagai generator.

1
Dosen Tetap Pada Fakultas Teknik Universitas Haluoleo

5
Metropilar Volume 6 Nomor 1 Januari 2008

Beban dengan mengatur beban (output) generator. Unit


pembangkit beroperasi secara kontinyu pada tingkat
tertentu sesuai dengan beban maksimum yang
Circuit
diperkirakan. Apabila beban nyata berkurang maka
Breaker
ada mekanisme yang mengatur penambahan beban
penyeimbang (ballast load) agar terjadi
Discharge
Resistors
keseimbangan antara masukan dan keluaran unit
Kapasitor
pembangkit. Pengaturan ini dapat dilakukan secara
otomatis menggunakan piranti yang disebut
Electronic Load Controller (ELC) untuk generator
Gambar 1. Skema pemasangan kapasitor pada sinkron atau Induction Generator Controller (IGC)
MISG untuk generator induksi. Pada Gambar 3.
diperlihatkan diagram blok pengendalian daya
Nilai kapasitor yang diperlukan oleh generator keluaran.
dinyatakan dengan rumus :

C per phase 3U2Q2f


INPUT UNIT OUTPUT
PEMBANGKIT BEBAN

.(3)
ELC/
RUGI- IGC
dengan RUGI
BEBAN
PENYEIM
U = tegangan fase-fase (jika terhubung delta) BANG

F = frekuensi jaringan Gambar 3. Diagram pengendalian daya keluaran


Q = daya reaktif yang dikompensasi
Jika kapasitor terhubung bintang, kapasitans METODE PENELITIAN
yang dibutuhkan per fase adalah tiga kali dari Pada penelitian ini bahan utama yang
persamaan 3. digunakan adalah motor induksi sangkar tupai 3
Daya beban suatu pembangkit tenaga listrik fase, 3 hp, 220/380 Volt sebagai penggerak dan
selalu berubah-ubah. Perubahan beban dapat motor induksi 3 fase, 380 V, kutub empat,
menyebabkan perubahan pada tegangan dan kecepatan nominal 1420 rpm, daya nominal P=1,5
frekuensi listrik MISG. Perubahan beban kW, efisiensi =80%, faktor daya pf=0,79 sebagai
dikompensai dengan mengubah daya masukan. pembangkit (generator) serta kontaktor 220 Volt.
Pengendali daya masukan adalah governor. Pada Alat ukur yang digunakan adalah voltmeter,
Gambar 3. diperlihatkan diagram blok pengendalian ampermeter, frekuensi meter, wattmeter, power
daya masukan. analyzer dan komputer pribadi (pc). Bahan dan alat
dirangkai seperti pada Gambar 4. Rangkaian dasar
pengendali tegangan diperlihatkan pada Gambar 5.
INPUT OUTPUT
Kecepatan putar motor diatur menggunakan trafo
UNIT variac. Tegangan generator diukur untuk berbagai
PEMBANGKIT BEBAN
nilai beban untuk keadaan tanpa pengendali dan
dengan pengendali.

RUGI-
RUGI Saklar 1

Sumber Penga-
tegang-
an
man:
*MCB
*Seke-
Trafo
variac
M G Beban
dari
GOV. PLN
ring

Gambar 2. Diagram blok pengendalian daya Komputer pribadi


dengan antarmuka
Universal Power
Analyzer

masukan GPIB PM 3000 A

Gambar 4. Untai penelitian karakteristik


pembebanan
Pada pembangkit mikrohidro sistem ini jarang
digunakan. Salah satu alternatif untuk
mengendalikan tegangan maupun frekuensi adalah

6
Metropilar Volume 6 Nomor 1 Januari 2008

MCB
Sekering
kelom pok beban 1
1/4 full load
kelom pok beban 2
1/4 full load

kelom pok beban 3


1/4 full load
gen.
~ induks i
kelom pok beban 4
1/4 full load

K1 K2 K3 K4 Kontaktor
K1 K2 K3 K4

R1 R2 R3 R4

Beban
penyeim bang

Gambar 5. Diagram dasar pengendali tegangan

HASIL DAN PEMBAHASAN cos 1 (0,79) 37,8o


Daya keluaran mesin saat digunakan sebagai
generator adalah: Dengan menggunakan grafik pada Gambar 6. dapat
diketahui rasio antara kebutuhan daya reaktif motor
Pe1g 0,775.1,5 1,16kW dan generator yang diwakili oleh perbandingan
sin, yaitu:
Konstanta 0,775 diperoleh dari Gambar 7 (untuk
daya motor 1,5 kW rasio P elg dan Pn adalah sekitar sin g
1,475
0,775). sin m
Motor induksi sebagai generator

sin g
berkutub empat (ns=1500 rpm)
Pe lg Kebutuhan daya reaktif generator adalah:
sin m 1.6
sin g 1.6 Pn

Qg 1,475.Qm 2,29kVAR
1.5 1.5
1.4 sin m 1.4
1.3 1.3
1.2 1.2
1.1 1.1
1
0.9
1
0.9
Kapasitor yang dihubung secara yang
0.8
0.7
0.6
Pe lg
Pn
0.8
0.7
0.6
dibutuhkan:
0.5 0.5
0.4 0.4
Qg
Cantarfase 16,8F
0.3 0.3
0.2 0.2

3U 2 2f
0.1 0.1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Pn (kW)
Keterangan: Nilai rata-rata

Nilai batas atas dan


batas bawah Jadi kapasitor antar fase terhubung yang
Pn (kW) dibutuhkan generator untuk dapat membangkitkan
tenaga listrik sebesar 16,8F. Untuk kapasitor yang
Gambar 6. Rasio sin generator dan sin
terhubung secara Y, kapasitor perfase yang
motor serta daya generator dan daya motor sebagai dibutuhkan tiga kali kapasitor yang terhubung
fungsi rating daya nominal motor Pn. secara , yaitu 50,4 F. Kapasitor dengan nilai
16,8F maupun 50,4 F sulit diperoleh di pasaran.
Oleh karena adanya asas kemudahan memperoleh
Daya maksimum generator yang diijinkan adalah
komponen di pasaran dalam hal pembangunan
1,16 kW atau sekitar 77% daya nominal motor.
PLTMh maka pada penelitian ini digunakan
Daya listrik masukan saat mesin berfungsi sebagai hubungan Y dengan kapasitor 2x30 F 5% yang
motor adalah:
mudah diperoleh di pasaran.
pn 1,5
P1 2kW Pada penelitian ini, motor yang difungsikan
m 0,8 sebagai generator dibebani lebih (over load) sampai
Daya reaktif motor pada saat beban nominal adalah: sekitar 160% agar jangkauan tegangan keluaran dan
frekuensi menjadi lebih lebar. Pembebanan lebih
dapat dilakukan karena motor yang digunakan
Qm P1 tan 2 tan(37,8o ) 1,55kVAR adalah peralatan khusus laboratorium yang
mempunyai kemampuan di atas ratingnya.

7
Metropilar Volume 6 Nomor 1 Januari 2008

Pembebanan seimbang maupun tidak seimbang Tampak pada Gambar 7. bahwa tegangan
dilakukan agar terlihat pengaruhnya terhadap relatif konstan pada berbagai nilai beban. Dengan
keseimbangan tegangan masing-masing fase. adanya pengendali tegangan, batas atas dan batas
bawah tegangan tidak dilanggar. Tegangan berada
Pada Gambar 7. diperlihatkan grafik tegangan
dalam jangkauan 198 Volt s/d 231 Volt sehingga
fungsi beban Tampak pada Gambar 7. bahwa
tidak merusak peralatan.
tegangan sangat dipengaruhi nilai beban, yaitu
beban semakin besar, tegangan semakin kecil. Penggunaan pengendali tegangan juga dapat
Hubungan tegangan dan beban tidak linear. Batas memperkecil persentase ketakseimbangan
atas tegangan yang diijinkan adalah 231 Volt, tegangan. Persentase ketakseimbangan
sedangkan batas bawahnya adalah 198 Volt. didefinisikan sebagai:
Terlihat bahwa sebagian besar tegangan berada di Persentase Ketakseimbangan
Simpangan Maksimum dari Rata - rata
x100
luar jangkauan tegangan yang diijinkan. Pada nilai Rata - rata
beban sekitar 330 Watt tegangan dapat mencapai
sekitar 320 Volt. Persentase tersebut menyatakan besarnya
simpangan terhadap rata-rata. Pada Gambar 9.
Tanpa dan dengan pengendali tegangan
diperlihatkan grafik persentase ketakseimbangan
380
Fase R tanpa
Pengendali
tegangan fungsi persentase ketakseimbangan beban.
Fase S tanpa Tanpa pengendali tegangan, persentase
Tegangan (Volt)

330 Pengendali
ketakseimbangan tegangan tertinggi sekitar 5%,
280 Fase T tanpa
Pengendali sedangkan dengan pengendali tegangan hanya
230 Fase R dg
Pengendali
sekitar 1,5%.
180 Fase S dg
0 400 800 1200 1600 Pengendali
Beban (Watt) Fase T dg
Pengendali Persentase ketakseimbangan tegangan

Gambar 7 Grafik tegangan fungsi beban


Ketakseimbangan

6,00
Tegangan (%)
Persentase

Tanpa Pengendali
4,00

2,00 Dengan
Prinsip kerja pengendalian tegangan adalah Pengendali
0,00
dengan cara menjaga agar generator induksi selalu
0,00 100,00 200,00 300,00
bekerja pada beban yang relatif konstan. Beban Persentase ketakseimbangan
generator induksi dikelompokkan menjadi dua yaitu Beban (%)

beban konsumen dan beban penyeimbang. Besar


beban konsumen tidak dapat dikendalikan karena Gambar 9. Grafik Persentase ketakseimbangan
merupakan kewenangan konsumen. Beban tegangan
penyeimbang diatur besarnya sesuai dengan
perubahan beban konsumen sehingga beban total
yang dirasakan oleh generator relatif konstan. Frekuensi gelombang listrik menjadi relatif
konstan akibat penggunaan pengendali tegangan
Perubahan beban konsumen akan seperti yang terlihat pada Gambar 10. Tanpa
menyebabkan tegangan naik atau turun. Apabila pengendali tegangan, jangkauan frekuensinya
tegangan naik sampai lebih dari 231 Volt atau turun adalah 8 Hz sedangkan dengan pengendali tegangan
sampai kurang dari 198 Volt maka rele over-under hanya 1,5 Hz.
voltage akan bekerja.

R
Tanpa dan dengan pengendali
S
T tegangan
Switch

60
Frekuensi (Hz)

Over-under voltage
relay
K1 K2 K3 K4 55 Tanpa
NC

K8 K9 K10 K11
50 Pengendali
K5 K6 K7
Tegangan
K8 K9 K10 K11 45
K1 K2 K3 NO K4 K8 K9 K10 K11
K8 K9 K10 K11 40 Dengan
K1 K2 K3 K4
0 500 1000 1500 2000 Pengendali
R1 R1 R1 R2 R2 R2 R3 R3 R3 R4 R4 R4
K5 K6 K7
Tegangan
N
Beban (Watt)

Gambar 8. Rangkaian Pengendali Tegangan


Gambar 10. Grafik frekuensi fungsi beban

8
Metropilar Volume 6 Nomor 1 Januari 2008

Pada Tabel 1. diperlihatkan perbedaan DAFTAR PUSTAKA


tegangan dan frekuensi pada keadaan tanpa Ambarsi, S., 2003, Pengendalian Tegangan Output
pengendali dan dengan pengendali tegangan. Motor Induksi Sebagai Generator
Menggunakan Ballast-Load pada
Tabel 1. Tegangan dan frekuensi tanpa dan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
pengendali Stand Alone, FT UGM
Tanpa Dengan
Chapallaz, J.M., J.Dos Ghali, P. Eichenberger, G.
Pengendali Pengendali
Fisher, 1992, Manual on Induction Motors
Tegangan *sangat *Tidak terlalu Used as Generators, GTZ, Eschborn
dipengaruhi dipengaruhi
Kusharbugiargi,P., 2003, Pengaruh Nilai Kapasitor
beban beban (te- terhadap Tegangan, Frekuensi, dan
gangan relatif Efisiensi Motor Induksi Sebagai Generator
konstan) pada Pembangkit Listrik Tenaga
* 234 s/d 335 * 198 s/d 224 Mikrohidro Stand Alone, FT UGM
Volt Volt Utina, Adyson.,2000, The Simulation of
Persentase Experiment and Testing to Generator
Ketakseimb Protection, Modul of Co.KG. no
2,8 % 0,6 %
angan pub.Ujung Pandang.
Tegangan Widmer, R., A. Arter, 1992, Village Electrification,
rata-rata SKAT, Switzerland
Frekuensi 49,4 s/d 57,47 47,87 s/d 49,33 Wildi, T., 2002, Electrical Machines, Drives, and
Hz Hz
Power Systems, Pearson Education, Inc.,
New Jersey
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian di laboratorium
dan pembahasan hasil penelitian dapat diperoleh
beberapa kesimpulan:
1. Tegangan keluaran MISG sangat dipengaruhi
besar beban. Semakin besar beban, tegangan
semakin kecil. Hal itu disebabkan generator
induksi tidak memiliki sistem eksitasi yang
dapat dikendalikan.
2. Rele over-under voltage, kontaktor dan beban
penyeimbang dapat digunakan untuk
mengendalikan tegangan sehingga kualitas
tegangan dan frekuensi MISG menjadi lebih
baik. Pengendali tegangan menggunakan
kontaktor dan beban penyeimbang pada
dasarnya mengatur pembebanan sehingga
MISG merasakan beban yang relatif konstan
meskipun beban konsumen berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai